Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama dan kedua sebelum ke novel ini...
Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya sepert
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 8 — Perubahan Rencana
Liu Yuwen memperhatikan pecahan prasasti yang hilang, ia menyipitkan matanya saat merasa huruf-huruf di prasasti itu tidak asing.
Liu Yuwen mengeluarkan salah satu artefak yang ia miliki kemudian menempelkan pada prasasti itu, hasilnya potongan artefak itu cocok dengan prasasti tersebut serta huruf yang tertulis di sana juga memiliki kemiripan.
Nafas Bai Huahua tertahan, "Tunggu dulu! Bagaimana kau mempunyai benda itu? Dia adalah pecahan dari prasasti ini."
"Eh, serius?!" Zhi Tian terkejut. "Kalau begitu ini benar-benar sebuah kebetulan."
"Kebetulan, bisa kau jelaskan apa yang kau maksud."
Liu Yuwen tersenyum canggung sebelum menceritakan bahwa di dunia persilatan negara ini, para kultivator memperebutkan sebuah benda yang dapat memperkuat kultivasi, adapun benda yang dimaksud adalah potongan artefak ini.
"Sungguh sulit dipercaya, kupikir kita tidak akan mendapatkan potongannya..." Bai Huahua mengelus dagunya. "Dilihat dari bagian prasasti yang kosong, kurang lebih jumlah artefak itu berkisar 12 potong."
"Ini berarti aku harus mengumpulkannya?"
"Ya, hanya itu yang bisa kita lakukan agar dapat kembali ke dunia kita lagi."
Bai Huahua juga menambahkan selain potongan artefak, Liu Yuwen juga harus mencari kompas sihir untuk mengaktifkan formasi sihir ini.
Kompas sihir berguna untuk mengarahkan formasi sihir ini ke arah tujuannya, jika tidak maka Liu Yuwen akan berpindah tempat secara acak.
"Kompas sihir, tapi bagaimana aku bisa menemukannya?"
"Kau tanya aku lalu aku tanya siapa?!" Bai Huahua melotot.
Liu Yuwen menggaruk kepalanya, ia merasa mengumpulkan artefak saja sudah cukup sulit apalagi kompas sihir yang dimaksud roh pedang tersebut.
Liu Yuwen baru pertama kali mendengar ada benda seperti kompas sihir dalam dua kehidupannya sehingga berpikir benda yang dibutuhkan sangat sulit ditemui.
Tebakan Liu Yuwen tidak salah, karena benda itu hanya satu dan tidak bisa dibuat oleh orang-orang biasa.
"Tidak perlu buru-buru, lagipula andai kau bisa pergi ke duniamu sekarang sekalipun kekuatanmu masih lemah dan kau tidak bisa membalaskan dendam pada adikmu itu..." Bai Huahua berdecak pelan.
"Aku tahu, mungkin karena diriku yang begitu tidak sabaran." Liu Yuwen tersenyum tipis.
Merasa tidak bisa berbuat banyak pada formasi sihir tersebut saat ini, Liu Yuwen langsung pergi keluar kuil.
"Ada satu hal yang menggangu pikiranku saat ini?" Bai Huahua masih melayang disamping Liu Yuwen.
"Apa itu?" Liu Yuwen melirik gadis itu dari ujung matanya.
"Jika banyak orang di dunia ini memperebutkan potongan artefak itu, bukankah mereka juga mengetahui adanya kuil yang bisa membuat mereka berpindah dari dunia ini."
"Tidak, mereka tidak mengetahuinya..."
Liu Yuwen sudah menjelaskan bahwa para kultivator menginginkan artefak itu hanya untuk memperkuat atau mempercepat kultivasi mereka. Pada dasarnya keberadaan artefak ini sudah ada sejak lama, jauh sebelum Liu Yuwen terlahir kembali ke dunia ini.
Selain itu gurun yang mereka tinggali sekarang tidak pernah dikunjungi oleh pihak luar sehingga Liu Yuwen bisa pastikan bahwa hanya dirinya lah yang mengetahui keberadaan formasi sihir ini.
"Baguslah, kalau demikian prioritasmu saat ini adalah bertambah lebih kuat." Bai Huahua melipat tangannya di dada sembari matanya melirik tubuh Liu Yuwen. "Terutama kau harus meningkatkan kapasitas qi'mu yang menyedihkan itu."
Liu Yuwen batuk pelan. "Aku mengerti, lagian aku juga berencana berlatih disini selama beberapa waktu. Kebetulan di Gurun Tanpa Batas ini terdapat banyak siluman."
"Bagus, jangan sampai kau kalah seperti melawan musuhnya sebelumnya..." Bai Huahua mendengus pelan sebelum kemudian menghilang dan masuk lagi ke Pedang Pembasmi Raja.
Liu Yuwen menggeleng pelan, sampai sekarang ia kurang memahami cara bersikap pada roh pedang tersebut.
***
Kematian Quan Hu benar-benar mengejutkan organisasi 7 Dosa Pedang, pasalnya mereka tidak menduga pria yang disebut Pedang Kecemburuan itu akan mati di benua yang asing ini.
"Ketua Yan, apakah kabar ini sungguh benar?"
Lan Hua, Sang Pedang Kemalasan yang biasanya selalu bermalas-malasan ketika rapat kini menampilkan ekspresi yang serius diwajahnya setelah Yan Jian mengabarkan kematian Quan Hu.
Quan Hu bukan yang terlemah diantara mereka sehingga kematiannya memberikan tamparan keras bagi organisasi 7 Dosa Pedang.
"Aku tidak berbohong, dan tidak ada gunanya juga aku berbohong..." Yan Jian mengeluarkan sebuah gulungan lalu membukanya. Didalam gulungan itu terdapat nama-nama setiap anggota Tujuh Dosa Pedang namun hanya nama Quan Hu yang kini sudah menghilang.
Lan Hua menekuk wajahnya sementara anggota yang lain hampir berekspresi serupa ketika melihat gulungan itu.
Tinta yang menulis nama mereka di gulungan itu bukanlah tinta biasa melainkan tinta yang sudah ditetesi darah anggota dosa pedang. Andai ada diantara mereka yang mati suatu hari nanti, maka nama mereka akan menghilang secara otomatis.
"Tapi Ketua Yan, siapa yang sudah membunuh Saudara Hu ini, aku tidak percaya ada kultivator kekaisaran ini yang bisa membunuhnya?" Dao Guang bersuara.
"Benar, yang paling kuat dari mereka hanyalah kultivator Alam Kaisar Tahap 9, seharusnya Saudara Hu tidak bisa dibunuh begitu saja." Lan Hua ikut menanggapi.
Anggota dosa pedang saling berdiskusi, mereka menganggap bahwa kematian Quan Hu disebabkan karena pria berkulit gelap itu tewas dikepung oleh banyak musuh mengingat lokasi keberadaan Pedang Pembasmi Raja di hadiri banyak tokoh dunia persilatan di kekaisaran ini.
"Aku justru meragukan informasi tersebut, andai dia dikepung dan kewalahan menghadapi lawan-lawannya, bukankah dia bisa kabur dengan terbang." Yan Jian mengangkat alisnya.
Perkataan Yan Jian langsung membungkam anggapan tersebut, mereka sadar di Kekaisaran Langit Utara hanya mereka yang bisa terbang karena berada di ranah Alam Bintang.
"Apa ini ulah anggota kerajaan, mereka sudah mengetahui keberadaan kita dan langsung membunuh Saudara Hu?" Dao Guang berpendapat.
"Sebenarnya pikiranku memang ke arah sana..." Yan Jian menghela nafas panjang. "Aku harap hal itu tidak benar "
Anggota kerajaan yang dimaksud adalah kerajaan yang berasal dari luar Benua Naga Biru, saat ini mereka sudah ada disini atau lebih tepatnya di Kekaisaran Langit Selatan.
Jika anggota kerajaan memang sudah tiba di Kekaisaran Langit Utara, maka keberadaan organisasi 7 Dosa Pedang bisa dalam masalah.
"Jadi Senior Yan, apa yang harus kita lakukan setelah ini?" Lan Hua bertanya kembali.
"Aku akan melaporkan ini pada atasan kita serta meminta bantuan kepadanya. Mereka pasti akan membantu kita."
Mu Wanli, Sang Pedang Kesombongan merasa tidak senang dengan usulan tersebut. "Kenapa kita tidak melawan mereka saja, organisasi kita bukanlah penakut."
"Benar, kita tidak takut pada anggota kerajaan tetapi bukan berarti kita dengan gegabah langsung melawannya. Selain itu andai kita menang sekalipun, empat atau lima diantara kita akan mati."
Yan Jian juga menekankan bahwa atasan organisasi mereka melarang untuk berurusan dengan anggota kerajaan jika tidak sedang dalam posisi terpaksa.