Pengantin Sang Pangeran

Karena kesal rencananya mencelakai putri Rena gagal, putri Arumi pergi ke pinggir sungai. Tempat yang tidak sengaja dia temukan ketika dia sedang berkeliling di sekitar akademi.

"Ahhh... ", putri Rena berteriak keras, untuk melepaskan kekesalannya hari ini.

Setelah putri Arumi selesai berteriak tiba - tiba ada suara yang sangat keras terdengar.

"Siapa yang berani datang ke daerahku dan sekarang mengganggu waktu tidurku"

Putri Arumi tentu saja terkejut, dia mencari sosok yang bersuara itu, dia menengok ke segala arah, tapi putri Arumi tetap tak menemukan sosok tersebut.

"Jangan hanya berani menakuti, aku adalah putri Arumi dari kerajaan Awan. Cepat tunjukkan dirimu!"

Walaupun sebenarnya putri Arumi merasa sangat takut, tapi putri Arumi tidak ingin memperlihatkan rasa takutnya. Dia mencoba menggertak sosok suara itu.

Tiba - tiba tak jauh dari tempatnya berdiri, muncullah sosok sangat tinggi besar dan menakutkan. Sosok penunggu sungai ini sebenarnya hampir tak pernah menampakkan diri. Karena teriakan putri Arumi tadi sangat keras membuatnya harus terbangun dari tidurnya.

"Ha ha ha inikah manusia yang sudah berani mengganggu tidurku"

"Siapa kamu?. Jangan mendekat padaku!"

Tentu saja setelah melihat sosok yang menyeramkan itu putri Arumi benar - benar ketakutan sekarang. Ya sosok yang di lihat putri Arumi itu adalah iblis penunggu sungai itu. Iblis itu akan tertidur di pagi hingga sore hari, dia akan keluar dari tempatnya ketika matahari mulai tenggelam. Ya sekarang matahari mulai tenggelam, jadi iblis itu akan keluar dari tempatnya. Iblis itu sekarang terus berjalan mendekati putri Arumi, iblis itu tersenyum karena akhirnya dia melihat ada manusia yang bisa dia pakai raganya untuk dia rasuki. Putri Arumi terus berjalan mundur, karena melihat sosok menyeramkan itu terus berjalan mendekatinya. Lalu tiba - tiba sosok menyeramkan itu berubah menjadi asap dan merasuki putri Arumi. Setelah beberapa saat mata putri Arumi terlihat berwarna merah dengan senyum yang sangat menakutkan. Tak lama kemudian mata putri Arumi kembali seperti warna aslinya. Sekarang tubuh putri Arumi telah dirasuki oleh iblis. Putri Arumi kembali ke tempat lapangan berkumpulnya murid - murid. Iblis itu mengetahuinya dengan melihat ingatan dari putri Arumi, yang sekarang menjadi ingatannya.

Kembali ketempat putri Rena.

Setelah juri menimbang berat semua hewan buruan dari setiap kelompok. Kelompok putri Rena yang menjadi juara pertama, disusul kelompok pangeran Helios dan selanjutnya kelompok pangeran Rico. Setelah itu pihak akademi mengadakan pesta bakar - bakar hewan buruan. Para murid bernyanyi bersama sambil menyalakan api unggun. Putri Rena duduk bersama pangeran Deren dan pangeran Ramon, tak lama kemudian pangeran Helios turut bergabung. Melihat itu Putri Arumi ikut bergabung juga. Dia duduk disamping pangeran Helios. Putri Arumi tersenyum tipis melihat pangeran Helios. Tak ada yang menyadari saat ini putri Arumi sedang tersenyum.

"Ternyata lelaki inilah yang membuat wanita yang aku rasuki ini sekarang menjadi cemburu buta", kata putri Arumi itu dalam hati.

Sekarang acara makan murid - murid di mulai. Pangeran Deren juga sudah mengambil dua iris daging panggang yang dia letakkan kedalam dua piring. Pangeran Deren berjalan mendekati putri Rena, satu piring daging panggang dia berikan pada putri Rena. Pangeran Helios pun juga datang dengan membawa dua gelas air minum yang satu gelas dia berikan pada putri Rena. Murid - murid perempuan yang melihat dua pangeran tampan sangat perhatian pada putri Rena tentu saja menjadi sangat iri hati pada putri Rena. Tak terkecuali putri Arumi yang melihat itu, walaupun tubuhnya sudah di rasuki iblis tapi jiwanya tetap bisa merasa cemburu dan iri hati pada putri Rena. Karena tidak tahan melihat perhatian dan perlakuan manis pangeran Helios pada putri Rena, putri Arumi akhirnya pergi meninggalkan putri Rena dan kelompoknya. Putri Arumi berjalan mengelilingi akademi, tak terasa sampailah dia di perpustakaan akademi. Putri Arumi mencoba membaca buku yang ada disana. Dia berkeliling mengitari rak - rak buku di perpustakaan itu, putri Arumi mencari jenis buku yang mungkin menarik perhatiannya. Sampailah putri Arumi di rak buku tentang sihir. Putri Arumi menemukan buku yang berjudul 'Sihir Kecantikan'. Dia lalu mengambil buku tersebut dan membawanya di meja yang memang sudah tersedia disana. Setelah membuka isi buku tersebut, rupanya tidak ada yang menarik, hanya berisi sihir tentang perawatan kecantikan dengan memakai tanaman khusus yang dipelihara dengan kekuatan sihir. Putri Arumi merasa walaupun tanpa memakai sihir kecantikan tersebut, dia juga ada termasuk golongan wanita yang cantik di akademi tersebut. Ketika putri Arumi akan mengembalikan buku tersebut ke dalam rak, dia melihat ruangan lain dalam perpustakaan itu tetapi pintunya terkunci. Jiwa putri Arumi sangat penasaran dengan isi ruangan yang tertutup itu. Jiwa putri Arumi tahu, di dalam ruangan yang terkunci itu, pasti buku - buku yang tersimpan di dalamnya lebih menarik. Karena sekarang tubuh putri Arumi sedang di rasuki iblis, putri Arumi bisa berteleportasi masuk ke dalam ruangan yang terkunci tersebut.

Sekarang putri Arumi telah berada di dalam ruangan tersebut. Walaupun ruangan tersebut terkunci, tapi di dalamnya suasananya juga terang benderang. Putri Arumi membaca judul buku yang sangat menarik perhatiannya. Judul buku itu adalah 'Sihir Penyamaran', yaitu sihir yang tidak boleh di ajarkan di akademi ini. Tentu saja putri Arumi sangat tertarik dengan isi buku tersebut. Putri Arumi kemudian membaca isi buku tersebut. Ternyata isi buku tersebut berisi tentang mantra - mantra berubah wujud. Tetapi meskipun begitu penyamarannya paling lama hanya sampai sepuluh menit saja.

Putri Arumi tergolong anak yang cerdas, dia cepat menangkap apapun yang dia pelajari dan dia baca. Sekarang dia mencoba menerapkan mantra yang dia baca tadi. Putri Arumi memusatkan pikirannya. Dia ingin berubah wujud menjadi putri Rena, dia lalu mengucapkan sebuah mantra.

"Sim salabim, berubah!"

Putri Arumi melihat wajahnya, di cermin kecil yang ada di ruangan itu. Dia bersorak gembira bisa berubah menjadi putri Rena. Karena masih pemula dalam belajar sihir penyamaran, maka perubahan putri Arumi hanya sekitar dua menit saja, itupun hanya wujudnya saja, sedangkan suaranya tidak mengalami perubahan. Tetapi putri Arumi sangat senang. Dia akan lebih mendalami pelajaran sihir itu. Sekarang putri Arumi telah mengembalikan buku itu ke raknya semula. Putri Arumi memang sengaja tidak membawa buku itu, karena putri Arumi tahu buku - buku di perpustakaan yang terkunci ini, tidak bisa di bawa keluar, karena alarmnya yang dipasang di perpustakaan terkunci ini akan berbunyi, jika seseorang dengan nekat mengambilnya. Putri Arumi sekarang sudah kembali ke kamarnya. Semua murid - murid yang mengadakan pesta bakar - bakar di lapangan tadi juga sudah kembali ke kamarnya masing - masing. Rupanya meskipun sudah berada di dalam kamarnya, putri Arumi dan putri Rena tidak juga tertidur. Mereka berdua belajar untuk lebih mendalami sihir. Putri Rena sekarang juga lebih pandai dalam menggunakan sihir pemurnian. Kebetulan teman sekamar putri Arumi juga langsung tertidur lelap setelah acara bakar - bakar di lapangan tadi. Jadi putri Arumi mempraktekkan lagi mantra sihir penyamaran tadi. Dia sekarang berada di depan kaca, putri Arumi memfokuskan pikiran dan mengucapkan sebuah mantra

"Sim salabim berubah"

Putri Arumi tersenyum di depan cermin, sosoknya sekarang menjadi putri Rena, walaupun perubahan wujudnya satu menit lebih lama dari pada waktu dia berada di perpustakaan tadi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...