NovelToon NovelToon
Kekasih Cadangan

Kekasih Cadangan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: ScorpioGirls

Aleena seorang gadis muda yang ceria dan penuh warna. Dia memiliki kepribadian yang positif dan selalu mencoba melihat sisi baik dari setiap situasi. Namun, hidupnya berubah drastis setelah ibunya meninggal. Ayahnya, yang seharusnya menjadi sandaran dan sumber kekuatan, menikah lagi dengan wanita lain, membuat Aleena merasa kehilangan, kesepian, dan tidak dihargai.

Pertemuan dengan Axel membawa perubahan besar dalam hidup Aleena. Axel adalah seorang pria yang tampaknya bisa mengerti dan memahami Aleena, membuatnya merasa nyaman dan bahagia. Namun, di balik hubungan yang semakin dekat, Aleena menemukan kenyataan pahit bahwa Axel sudah menikah. Ini membuat Aleena harus menghadapi konflik batin dan memilih antara mengikuti hatinya atau menghadapi kenyataan yang tidak diinginkan.

Yuk simak kisah mereka....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ScorpioGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Balapan

Hari berlalu begitu cepat. Sudah beberapa hari Axel tidak lagi bermalam di apartemen ataupun berkunjung. Aleena sebenarnya merindukan kehadiran sosok Axel, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Mengingat dirinya bukan siapa-siapa, bahkan dia tidak memiliki nomor kontak Axel. Ya, mereka belum sempat bertukar nomor ponsel.

Beberapa hari ini, Aleena sibuk mencari pekerjaan ditemani oleh Chika. Namun, belum mendapatkan pekerjaan. Sebenarnya dia sudah merasa cemas dan khawatir, mengingat dia tidak mempunyai uang sepeserpun. Untung ada Chika yang membantunya.

Aleena terkadang merasa menyesal, kenapa dulu tidak pernah belajar masak sama ibunya. Sekarang dia pengen sekali memasak sendiri, mengingat dia harus berhemat. Dan kebetulan di apartemen Axel tersedia semua bahan-bahan masakan. Jadi, tinggal diolah.

Malam ini Aleena termenung sendirian di balkon kamarnya. Pandangannya tertuju pada bulan yang bersinar terang benderang. Pikirannya melayang kembali ke masa lalu dimana kebersamaannya dengan ibunya yang penuh warna. Berbanding terbalik dengan kehidupannya yang sekarang.

Dia pun tersenyum kecut saat menyadari dirinya yang tidak dipedulikan lagi oleh ayahnya. Bahkan dia sekarang menumpang di rumah orang.

Kring... Kring... Suara dering ponsel membuyarkan lamunan Aleena. Dia pun menoleh menatap ponselnya. Ternyata Chika-lah sang sahabat yang menelepon.

"Halo!" sapa Chika dengan suara khasnya yang cempreng di seberang sana. Membuat Aleena menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Aku tidak budek, ya," maki Aleena merasa terganggu dengan suara cempreng Chika.

"Iya de, Aleena tidak budek. Cuma kurang mendengarkan," balas Chika dengan nada yang santai.

"Sama aja, tau," kata Aleena dengan nada yang sedikit kesal.

"Beda'lah," jawab Chika dengan nada yang sedikit lebih tinggi.

"Ada apa? Kalau tidak ada yang penting aku matikan teleponnya," kata Aleena dengan nada yang sedikit lebih tegas.

"Aku punya kabar baik untukmu. Kak Fery memberitahuku, ada tawaran balapan besok malam. Apa kamu bersedia untuk melawan mereka?" tanya Chika dengan nada yang penuh semangat.

"Oke, siapa takut," jawab Aleena dengan antusias, semangatnya langsung bangkit ketika mendengar tentang balapan. Dan mereka pun memutuskan telponnya.

Ya, sebelumnya Aleena memang sering ikut balapan. Jika dulu dia ikut balapan karna hobby. Tapi, sekarang berbeda, dia ikut balapan itu selain karna hobby, dia berharap bisa memenangkannya dan mendapatkan hadiahnya. Mengingat hadiahnya lumayan besar. Membuatnya bertambah semangat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Malam yang ditunggu Aleena kini sudah tiba. Saat malam sudah mulai larut, kini Aleena sudah berada di atas motornya, siap untuk berangkat. Pagi tadi, dia meminta salah satu penjaga yang ada di rumahnya untuk mengantarkan motor kesayangannya, karena saat pergi dulu dia tidak membawa motornya.

Aleena pun menyalakan mesin motornya dengan efisien, siapa pun yang melihatnya akan menganggapnya laki-laki. Ditambah dia memakai helm full face dengan rambut digulung masuk ke dalam helm. Dengan kecepatan sedang, Aleena meninggalkan area apartemen, tidak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan keberangkatannya.

Kebetulan Axel baru pulang dan melihat motor Aleena keluar dari apartemennya. Dia berpikir keras, sepertinya dia mengenalinya, tapi di mana dia pernah melihat motor itu? Dan akhirnya dia mengingat kembali saat dia melihat motor itu dan pengendaranya seorang wanita.

Dia pun memerintahkan Marcel mengikuti motor itu, karena dia sangat penasaran siapa pemiliknya. "Putar balik," perintah Axel yang tegas. Meskipun Marcel bingung, tapi tetap menuruti perintah bosnya. "Ikuti motor itu," perintah Axel lagi.

"Baik," patuh Marcel.

Sedangkan Aleena yang terlalu bersemangat tidak menyadari mobil Axel mengikutinya. Setelah beberapa menit berkendara, Aleena berhenti di sebuah tempat yang sudah ditentukan.

"Stop!" titah Axel membuat Marcel mengerem mobil secara mendadak. Akibatnya dia terhuyung ke depan.

"Kamu cari mati," marah Axel.

"Maaf, Bos," sesal Marcel.

Tidak lama kemudian datanglah seseorang dengan motor sport merah menghampiri Aleena. Lalu mereka melanjutkan perjalanan, dan Axel kembali mengikuti mereka.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, mereka tiba di lokasi yang sudah ramai. Ternyata disana sudah banyak orang, mereka memang selalu mengadakan balapan liar di tempat ini. Jalanan yang cukup sepi, namun masih ada beberapa kendaraan yang lewat.

"Ini di mana?" tanya Axel yang bingung melihat keadaan sekitar. Di mana di situ cukup ramai, ada banyak remaja cewek-cowok, dan motor berjejeran di mana-mana.

"Ini sepertinya tempat balapan, Bos," jawab Marcel.

Sedangkan Aleena disambut hangat dan riang oleh anggotanya. "Akhirnya Ratu Jalanan kita sudah sampai," seru Fery merangkul Aleena yang masih berada di atas motor. Sedangkan Aleena hanya cuek, ya, Aleena terkenal dingin di kalangan geng motornya. Berbeda saat berdua dengan Chika dan Axel.

"Apa mereka sudah datang?" tanya Chika yang bersuara.

"Itu mereka baru tiba," ujar salah satu rekannya. "Ayo, kesana!" ajak Fery.

Di seberang sana, Axel dan Marcel memperhatikan mereka. "Mereka mau balapan, Bos. Apa Bos mau menonton atau pulang saja," tawar Marcel.

"Melihatnya," jawab Axel, membuat Marcel melongo tidak percaya. Tidak biasanya Axel akan menghabiskan waktu hanya menonton balapan liar. Biasanya dia lebih baik istirahat atau berkunjung ke bar.

Balapan pun dimulai, ya, Aleena melawan beberapa kandidat, dan dialah satu-satunya perempuan. Dan sebagian dari mereka tidak mengetahui dirinya seorang perempuan. Suara sorak-sorakan begitu riuh menyemangati para andalan mereka. Beberapa putaran awal, Aleena selalu berada di belakang dan berada jauh di belakang.

Membuat teman-temannya lebih menyemangatinya lagi dan terus berteriak memanggil nama Angel. Ya, Aleena memang memperkenalkan dirinya sebagai Angel di temani geng motornya.

Sedangkan Marcel sudah merasa bosan menonton balapan itu. Lain halnya dengan Axel yang penuh semangat dan rasa penasaran. Siapa yang akan memenangkan balapan itu? Karena dia yakin salah satu dari pesertanya adalah perempuan. Di tengah sorak-sorakan mereka, di tengah malam itu seakan mencekam.

Dimana di detik-detik putaran terakhir, Aleena masih berada di belakang lawan. Namun, Aleena membulatkan tekad, mengumpulkan segala kekuatan dan keberaniannya. Dengan kepercayaan diri yang dia miliki, dia menambah laju motornya.

Di tengah malam kelam yang mencekam, Aleena berjuang seorang diri, mempertaruhkan nyawa dalam arena balapan liar yang penuh adrenalin. Bayang-bayang lampu sorot menyorot ke arahnya, menerangi wajahnya yang penuh tekad dan keberanian. Dengan mesin motor yang meraung keras, Aleena melaju dengan kecepatan tinggi, mengalahkan lawan-lawannya satu per satu. Dia terus melaju, mempertaruhkan nyawa demi kemenangan. Suara sorak-sorakan penonton menjadi semakin riuh, menyemangati Aleena untuk terus berjuang.

Dan seperkian menit kemudian, dia berhasil tiba di garis finish terlebih dahulu, membuat sorak-sorakan menjadi semakin riuh dan meriah. Axel memperhatikan dengan seksama, dia penasaran dengan sosok Angel yang ternyata sangat tangguh dan berani.

Saat Aleena tiba di garis finish, dia disambut oleh teman-temannya yang berteriak gembira. "Angel, kamu berhasil!" seru Fery, sambil menepuk punggung Aleena. Aleena hanya tersenyum, dia merasa bangga dengan dirinya sendiri yang berhasil memenangkan balapan. Sedangkan beberapa lawannya penasaran dengan sosok Angel yang menjadi pemenang balapan ini. Yang memang sudah beberapa kali menang dalam balapan sebelumnya. Tapi, mereka belum pernah melihat wajahnya.

Axel memperhatikan Aleena yang sedang merayakan kemenangannya, dia merasa penasaran dengan sosok Angel yang ternyata sangat tangguh dan berani. Dia memutuskan untuk mengetahui lebih lanjut tentangnya.

"Bos, apa kita masih mau menunggu disini?" tanya Marcel yang sudah merasa bosan.

"Hmm," sahut Axel. Belum memberikan jawaban yang pasti.

Di seberang sana Aleena berpamitan pada rekan-rekannya untuk meninggalkan lokasi. Setelah mendapatkan bayarannya. Tidak lupa di mengirim sebagian dari hadiahnya untuk rekan-rekannya untuk mengadakan pesta kecil-kecilan merayakan kemenangan mereka. Namun, Aleena tidak bisa ikut serta.

Setelah melihat Aleena dan Chika meninggalkan lokasi. Axel pun kembali mengikutinya. "Bos, sampai kapan kita akan mengikutinya? Apa sampai di tempat tidurnya," protes Marcel yang tidak secara lansung.

"Diam," titah Axel. Membuat Marcel terpaksa menutup mulut rapat-rapat.

1
iqbal nasution
oke
§𝆺𝅥⃝©_𝐕ɪᴏʟᴇᴛ27💜: Terima kasih, Kak, sudah mampir.🤩
total 1 replies
Merica Bubuk
Hadir thor...
Gaskeun 🔥🔥
🎧✏📖: semangat
§𝆺𝅥⃝©_𝐕ɪᴏʟᴇᴛ27💜: Makasih, Kak...
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!