Berawal dari penasaran menjadi suka lalu dari suka menjadi cinta
Itulah yang Kellan rasakan untuk Aqela
Tapi apakah seorang Liceo Kellan Walker CEO yang dingin, datar dan kaku dapat memenangkan hati dari gadis yang di cintai nya secara diam diam?
Dan apakah Aqela juga selama ini memendam perasaannya untuk Kellan?
Yuk kita ikuti perjalanan kisah cinta meraka disini Aqela Untuk Kellan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pentiprwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
Aqela turun dari mobil berjalan menuju toko kuenya. Aqela membuka kunci pintu toko nya lalu masuk ke dalam untuk menuju ruangannya diatas.
Aqela belum sempat menginjakan kakinya di anak tangga pintu toko terbuka, Aqela mengurungkan niatnya untuk naik ke atas. Dia berbalik badan dan melihat seseorang sudah berada di depannya
"Kau?" ucap Aqela terkejut
......................
"Kau? Maksudku Tuan?" Aqela terkejut dengan kedatangan sesosok pria tampan pagi pagi sudah datang ke toko nya.
Sedangkan pria itu hanya menatap Aqela datar
"Anda tau dari mana toko kue ini?" tanya Aqela gugup
Sedangkan Kellan mengangkat alisnya sebelah
Aqela memejamkan mata ketika menyadari kebodohannya dia merutuki dirinya sendiri "bodoh kau Aqela menanyakan hal yang tak seharusnya di tanyakan kepadanya" batin Aqela
"Maksudku, Tuan ada keperluan apa sepagi ini datang kemari?" tanya Aqela tersenyum canggung
"Aku hanya ingin mengingatkan kau untuk mengantarkan pesananku tepat pukul 11 siang" ucap Kellan menatap datar Aqela
"Hanya itu? Aqela mengerutkan dahi nya
"Hm"
"Baik Tuan saya akan mengirimnya tepat waktu dan sesuai pesanan seperti kemarin 400 pcs" Aqela menatap Kellan sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Aqela akui pesona Kellan begitu kuat untuk menatap matanya saja perlu keberanian yang besar untuk dirinya.
Aqela bingung dengan pria yang sedang menatapnya datar, bukannya kedatangan dia kemari hanya untuk mengingatkan saja kenapa tidak kunjung pergi.
"Ada lagi Tuan?" tanya Aqela ketika Kellan tidak kunjung meninggalkan tokonya
Kellan menggeleng tapi tatapan matanya masih menatap Aqela yang begitu cantik
Aqela menghela nafas, lebih baik dia tinggalkan saja sendiri dari pada dirinya harus berhadapan dengan pria kaku ini. Pikir Aqela
"Jika anda masih ingin di sini dan melihat lihat toko ini silahkan Tuan, saya akan ke ruangan saya dulu. Permisi" ucap Aqela lalu menaiki anak tangga untuk ke ruangannya.
Sedangkan Kellan masih menatap kepergian Aqela yang menaiki anak tangga.
Kellan mulai melihat lihat toko kue Aqela, Kellan pikir toko ini tempatnya strategis, desain toko yang unik, tempat yang bersih dan yang utama rasa kue yang enak.
berbeda cerita dengan Aqela yang sedang menggerutu di ruangannya karena kedatangan orang yang tidak dia sangka sangka.
"Kalau kue di bawah masih banyak stok aku tidak mau untuk turun kembali kebawah. Kalaupun dia menunggu juga biarkan saja dia mati kebosanan menunggu di bawah" gerutu Aqela sambil melepas cardigan dan mengikat rambutnya asal
"Kau menyumpahi ku?" suara berat dari arah pintu mengagetkan Aqela yang sedang mengikat rambutnya
"Yaaak!" teriak Aqela kaget
"Kau?! Maksudku Tuan, sedang apa kau disini?" tanya Aqela kepada Kellan yang sudah bersandar di tiang pintu dengan melipat kedua tangannya
"Kau mengatakan boleh melihat lihat tokomu" jawab Kellan santai
"Ya iya memang benar, tapi tidak dengan ruanganku" ucap Aqela
Sedangkan Kellan dirinya sudah masuk kedalam ruangan Aqela ketika Aqela melarangnya.
"Kau terlambat mengatakannya Nona" ucap Kellan memasukan sebelah tangannya ke dalam saku celana.
Aqela sedang berusaha menahan umpatannya di ujung lidah. Sedangkan Kellan dia tengah melihat lihat ruangan Aqela yang menurutnya sempit tapi masih bisa di bilang cukup nyaman.
"Ruangan yang cukup nyaman" ucap Kellan memunggungi Aqela
"Tentu saja aku pandai dalam hal membuat nyaman" batin Aqela sombong
"Tapi aku sarankan untuk mengganti kursi kerja mu, sepertinya terlihat tidak nyaman" Kellan
"Aku tidak butuh saranmu Tuan" batin Aqela menatap tajam punggung Kellan
Karena sedari tadi tidak ada tanggapan dari Aqela, Kellan langsung membalikan badannya dan Aqela langsung merubah tatapannya ketika Kellan berbalik badan tatapan ramah yang Aqela tunjukan.
"Kau tidak mendengarkan ku?" tanya Kellan memicingkan matanya
"Aku mendengarnya tuan" ucap Aqela dengan mata yang menatap dada bidang Kellan pasalnya Kellan sudah berada tepat di hadapan Aqela
"Lalu kenapa kau tidak menjawab?" Kellan sedikit kesal karena di acuhkan
"Kenapa anda tidak sekalian saja mengatakan ruangannya kecil dan sempit kau perlu pindah dari gedung ini?" Aqela menyindir
"Kau pintar bisa menangkap point pentingnya" ucap Kellan berjalan keluar ruangan Aqela
Gigi Aqela bergemeletuk menahan kesal kepada pria tampan tersebut.
Aqela mengikuti Kellan dari belakang dengan tangan yang terkepal memukul mukul angin dibelakang kellan.
Kellan berbalik ketika menuruni anak tangga. Otomasi Aqela pun berhenti dengan tangan yang sudah berubah seperti sedang menangkap nyamuk
Kellan yang melihat itu menaikan alisnya sebelah
"Wah sepertinya aku harus menyimpan tanaman lavender setiap sudutnya agar tidak ada nyamuk" ucap Aqela dengan tangan seperti menangkap nyamuk menghiraukan Kellan yang sedang menatapnya datar.
"Bungkuskan aku beberapa roti" titah Kellan
"Baik Tuan" ucap Aqela menatap Kellan dan menurunkan kedua tangannya
Mereka melanjutkan langkahnya, setelah sampai di bawah para karyawan Aqela ternyata sudah datang. Meraka sedang membersihkan toko sebelum toko benar benar buka.
Risty, Desi dan Sinta menghentikan kegiatan mereka yang sedang bersih bersih ketika melihat pria tampan ada di dalam toko.
Mereka terpesona dengan ketampanan Kellan walaupun berwajah datar dan dingin mereka tetap mengaguminya terlihat dari mata mereka yang berbinar ketika menatap wajah Kellan.
Aqela yang melihat para karyawannya menatap Kellan seperti ingin memakannya memutar bola mata malas.
Sedangkan Kellan semakin mendatarkan wajahnya dan mengeluarkan aura dinginnya. Membuat siapa saja enggan mendekatinya termasuk para karyawan Aqela yang langsung menunduk tidak berani menatapnya.
Aqela menghiraukan mereka semua dan langsung bergegas membungkus beberapa roti untuk Kellan
"Ini Tuan" Aqela menyerahkan beberapa roti yang sudah di kemas oleh box kecil
"Hm" Kellan mengeluarkan dompet lalu mengambil beberapa lembar kertas merah dan menyimpan di meja kasir
"Ini terlalu banyak Tuan" teriak Aqela ketika dirinya sudah menghitung uang yang Kellan berikan sedangkan Kellan sudah keluar dari tokonya dan memasuki mobilnya.
Aqela menghela nafas panjang melihat kepergian Kellan.
Para karyawan langsung mendekati Aqela dan bertanya tentang pria tampan tersebut
"Nona, Nona apa dia kekasihmu?" tanya Risty
"Iya kami melihat kalian berdua turun dari ruang kerja Nona" Desi menyahuti
"Bukan, dia pemilik perusahaan Nagatama yang memesan kue kepada kita" jawab Aqela membuat mereka terbelalak
"Ya ampun aku baru tau pemilik perusahaan tersohor itu ternyata masih sangat muda" Sinta
"Iya sangat tampan walaupun berwajah datar" Risty menyahuti
Mereka membayangkan kembali wajah tampan Kellan dengan mata berbinar, sedangkan Aqela melihat karyawannya yang sedikit genit menggelengkan kepalanya lalu berjalan ke dapur meninggalkan mereka yang sedang membayangkan wajah Kellan.
"Apa kalian akan tetap disana membayangkan wajah pria tadi sampai kalian kenyang?!" teriak Aqela dari dalam lorong menuju dapur
Tentu saja para karyawan Aqela langsung membubarkan diri dan menuju tempatnya masing masing.
Aqela menjadi kesal sendiri melihat para karyawannya membayangkan wajah tampan Kellan
#bersambung
Mohon dukungan kalian ya guys tinggalkan jejak kalian. Like dan komen, karena dukungan kalian membuatku bersemangat untuk update terus setiap harinya