Seorang gadis berusia 23 tahun bernama Aleta Quenby Elvina yang biasa dipanggil Vina ini memiliki jiwa kepemimpinan dan suka menolong dalam bidang kesehatan. ia seorang dokter muda yang memiliki talenta dalam ilmu kedokteran hingga ia bertemu dengan dengan orang yang sangat menyebalkan itu. mau tau selengkapnya mari simak bersama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon carlin_ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
🌼 HAPPY READING 🌼
" Ade ada rencana mau pergi ke mana gitu " tanya Vano kepada putri kecilnya
" Suatu tempat " jawab Vina
~
Vina dan Haikal berada di satu mobil karena tidak memberitahu tentang tempat tujuan dia pergi makanya Brian karena khawatir dia menyuruh Haikal untuk ikut. Telah sampai di tempat yang tertulis panti jompo Haikal tidak bertanya dia hanya mengikuti Vina dari belakang melihat sekeliling pas masuk karena telah disambut oleh pengurus panti jompo
" Hai nak, akhirnya kamu kesini juga " ucap pengurus panti jompo
" Maaf Bu Vina terlalu sibuk jadi jarang ke sini " ucap Vina
" Tak apa nak " ucap pengurus panti jompo bernama Ninik
" terus ini siapa " tanya Ninik pada Vina
" rekan kerja Bu " jawab Vina
" yakin? " tanya Ninik
" saya Haikal buk " ucap sambil menyalim Ninik
" ganteng banget sih " ucap Ninik
" ahk ibu bisa aja " ucap haikal
" Apakah nenek itu masih sakit " tanya Vina
" Sudah membaik tapi masih belum bisa jalan " jawab Ninik
" Apa boleh saya bertemu dengan nenek " tanya Vina
" Kenapa harus dipertanyakan lagi, silakan! " Jawab Ninik
Mereka menuju kamar yang berbau obat-obatan Haikal tetap di luar hanya Vina yang masuk, Haikal melihat Vina sedang menyuapi nenek yang terbaring dengan telaten
" Nenek itu ditemukan oleh Vina di pinggir jalan nenek koni penuh dengan luka di sekujur tubuh dan beberapa memar " Ucap nenek sampai mengelap air mata
" Sejak kapan ini dibawa oleh Vina " tanya Haikal
" Sekitar empat atau lima hari yang lalu " jawab Ninik
" berarti belum lama " tanya Haikal
" iya " jawab Ninik
" Bu Vina pamit pulang ya.., nanti Vina singgah lagi ya.. " ucap Vina telah selesai menjenguk nenek Koni
" Iya nak kami selalu menunggu kedatangan mu " ucap Ninik
~
" Kita mau ke mana? " Tanya Vina
" Ke suatu tempat " jawab Haikal
" Jangan ke tempat yang aneh aneh ya.." pvina memperingati Haikal
setelah menempuh perjalanan jauh aja terus sampai tempatnya, Haikal menengok ke sebelah melihat Vina tertidur pulas. Haikal merapikan anak rambut yang menghalangi wajah Vina.
' aku cinta kamu Vina ' batin Haikal
Vina mendengar suara bising membuat vina membuka mata mendapat Haikal sedang menatapnya
deg
jantung Vina berdetak, Haikal kembali ke posisi semula suasana menjadi canggung diantara mereka berdua, memberanikan diri untuk membuka pembicaraan
" mau turun? " tanya Haikal
" kemana? " tanya balik Vina
" ya.. kamu tidak liat kita dimana " ucap Haikal
Vina melihat keluar jendela melihat pasir putih ombak menjadi ciri khas pantai, Vina membuka pintu langsung berjalan ke bibir pantai, Haikal melihat tingkah Vina membuat dia begitu gemas.
" wah...air " ucap Vina
" kamu tidak pernah liat air? " tanya Haikal
" bercanda " ucap Vina melihat ombak menghampiri kakinya, tapi Vina menghindar
" buka aja sepatu mu " ucap Haikal
" oh.. lupa " ucap Vina menepuk jidat
Vina membuka sepatu berjalan kepinggir pantai, memasukan kaki ke dalam air asing makin lama Vina semakin asik bermain air tidak menyadari ombak datang langsung membuat baju Vina basah
" hahaha " tawa Haikal melihat Vina basah
Vina merasa kesal dengan Haikal langsung mencipratkan air ke Haikal sontak Haikal menjadi basah juga
" hahaha " tawa Vina
" rasain itu " ucap Vina
" awas kamu ya.. " ucap Haikal sambil melepas sepatu, berlari mengejar Vina hingga tidak terasa hari sudah gelap mereka memutuskan untuk pulang kerumah
~
" astaga non, kenapa bisa basah kuyup begini " tanya bi Mirna memberikan handuk
dari pantai memang Haikal dan Vina sudah basah ditambah hujan membuat mereka tambah basah
" hihi " nyengir Vina sambil menerima handuk dari bi Mirna
" pasti mandi hujan iya kan? " ucap bi Mirna
" kok bibi tau " tanya Haikal
" terus basah karena apa dan bibi tau kalo non Vina sangat suka air dari kecil " ucap bi Mirna
" tadi kita dari pantai bi " ucap Haikal
" ohh.. ayok masuk, non sudah kedinginan " ucapan bibi Mirna langsung membuat Haikal melihat Vina
Vina melangkah cepat memasuki rumah Haikal pun melakukan hal sama ketika keduanya menaiki tangga
" loh ini kenapa basah basah begini? " tanya Tasya
" emm.. itu tadi kak Haikal mengajak Vina ke pantai terus kena hujan tadi jadi basah " jawab Vina
" cepatlah ganti baju, cepat! " perintah Tasya
beberapa jam telah terlewatkan Vina sudah mengganti baju hendak mau keluar untuk makan malam Vina melihat ponsel ada notif pesan masuk dari Nia hanya basa basi karena Nia merasa bosan tidak terasa Vina merasa mengantuk langsung ketiduran
tok..tok
Brian disuruh Tasya untuk memanggil Vina makan malam, tapi Brian melihat adiknya tertidur pulas menaruh tangan dikening Vina mengecek suhu tubuh Vina takut kalo dia demam karena terlalu lama main air
" mana Ade, kak? " tanya Tasya pada Brian menuruni tangga
" Ade tidur ma.. " jawab Brian
" pasti dia kecapean biarkan saja " ucap Tasya
" tadi Vina kemana saja kal " tanya Brian
" tadi Vina ke... rahasia hahaha " jawab Haikal
Brian merasa kesal di kerjain sama Haikal tapi juga penasaran
" ayolah kasih tau " ucap Brian
" malas " ucap Haikal
Brian mengangkat suara
" Brian diam dan makan " ucap Vano, Haikal mengulum bibir menahan tawa
" kamu juga Haikal " ucap Vano
~
jam lima pagi Vina bangun karena merasa lapar menuju dapur, sampai di dapur Vina mengambil banyak roti mengoles mentega dan menabur meses coklat kesukaan setelah itu memanggang roti
" pagi non " sapa Mirna
" pagi juga bi " jawab Vina
" non mari kita bantu " tawar bi Mirna
" Bi bikin minum sama susun di meja ya.. Vina mau mandi dulu " ucap Vina sambil menutup kotak bekal yang nanti ia bawa ke rumah sakit bukan hanya satu tapi dua
Vina naik tangga tapi di berhenti oleh Tasya menyuruh membangunkan Brian
tok..tok
tidak ada suara dari luar membuka pintu mendapatkan Brian masih di bawah selimut tertidur pulas sambil memeluk guling, maklum belum nikah jadi meluk guling
" kak bangun " ucap Vina menusuk nusuk lengan kekar milik Brian
" emm.. jam berapa " tanya Brian mengucek mata
" jam enam.. bangun sana " ucap Vina
Brian bangkit dari ranjang berjalan ke kamar mandi, Vina merapikan ranjang milik Brian setelah selesai Vina keluar dari kamar Brian menuju kamarnya sendiri
" ma Vina berangkat dulu " pamit Vina
" Tante Haikal juga "
" Brian juga ma "
suasana menjadi sepi Tasya masih setia menemani Vano makan
" pa tidak ke kerja " tanya Tasya
" malas masih mau berduaan sama kamu " jawab Vano
" kamu makin cinta deh... " ucap Tasya mencubit pipi Vano
" aku lebih cinta kamu " ucap Vano
~
" kok bareng Haikal " ucap Nia
" em.. tadi ketemu di jalan " ucap Vina sambil memasuki rumah sakit
" bohong " ucap Nia
" tau ah gelap " ucap Vina
" oh sabar.. ni " ucap Vina memberi bekal yang siapkan tadi
tak terasa waktu berjalan menuju pukul dua belas siang Vina dan Nia menuju kantin rumah sakit, setelah mendapat tempat
" boleh aku gabung "
" boleh " ucap Nia
" hei dokter baru ya.. "
" iya " ucap Vina
" perkenalkan namaku Alvin "
" oh! salam kenal " ucap Vina Nia yang sedari tadi melihat Alvin hanya menahan tawa
' cocok menjadi mainan selanjutnya ' batin Alvin
---------
jangan lupa tinggalkan jejak