Cinta Untuk Ayunda

Cinta Untuk Ayunda (8)

" Jadi, ada perlu apa anda ingin bertemu saya?" tanya Tika saat mereka sudah duduk di sofa dengan Alif yang tetap tidak mau beralih dari pangkuan Arka. Sementara Zaki sedang memanggil ayahnya yang ada di kamar.

Ada ketakutan tersendiri di hati Tika saat melihat kemiripan keduanya.

" Sebenarnya...",

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

" Memang ada siapa, Zaki?", tanya Roni yang di tarik Zaki keluar dari kamarnya.

" Ada om yang mirip sama Alif", jawaban yang sama saat Tika bertanya alasan Zaki menariknya dari dapur. Sambil terus menarik tangan sang ayah menuju ruang tamu.

" Mirip sama Alif. Iya, kayak nenek yang selalu bilang aku mirip ayah. Apa om itu juga ayahnya Alif?", tanya Zaki penasaran.

" Ayah Alif?", gumam Roni bertanya pada diri sendiri. " Apa mungkin?", Roni yang awalnya di tarik Zaki kini justru berjalan dengan cepat melepaskan tangannya dari genggaman tangan Zaki.

Roni menuruni tangga dan langsung menuju ruang tamu. Disana ia mendapati Alif yang sedang di pangku membelakanginya. Kedua tangan Alif merangkul leher seorang laki-laki yang seperti di katakan Zaki. Mirip dengan Alif.

" Sebenarnya...", Perkataan Arkana terhenti saat melihat Roni yang berjalan ke arah mereka.

Roni segera duduk di samping sang istri. Sementara Zaki kembali keluar rumah kembali bermain bola walaupun sendirian.

" Begini, perkenalkan nama saya Arkana. Arkana Sanjaya", Arka mulai memperkenalkan diri.

" Arkana Adhitama?!", tanya Roni dan Tika setengah berteriak.

Keluarga Adhitama sendiri adalah salah satu keluarga terpandang di kota itu.

" Benar. Saya anak pertama Alex Adhitama ", tambahnya.

" Saya datang kesini untuk mempertanggungjawabkan perbuatan saya yang menyebabkan adanya Alif",

" Maksudnya, anda adalah orang yang...", Tika tidak mampu melanjutkan kata-katanya.

" Benar, saya laki-laki pada malam itu. Saya menemui kalian terlebih dahulu karena saya tahu apa yang menimpa Ayu akibat ulah saya".

" Kenapa baru mau tanggung jawab sekarang?", sinis Tika. Perasaan marah pada orang yang telah membuat ayu hamil bahkan melahirkan tanpa sosok suami disisinya membuncah begitu saja. Apalagi jika mengingat bagaimana Ayah Ayu yang malah membuang Ayu karena kejadian itu membuat emosinya meledak-ledak.

Roni menggenggam tangan sang istri. Mengisyaratkan agar istrinya itu diam dulu

" Tolong jelaskan semuanya. Alasan malam itu terjadi juga bagaimana bisa Ayu ada di pinggir jalan malam itu", pinta Roni dengan tenang

Roni mencoba untuk tenang. Ia juga yang melihat bagaimana perjuangan Ayu selama ini sungguh marah saat tahu orang yang ada di depannya lah penyebabnya. Namun, melihat orang itu sendiri yang datang dan mengakui sendiri perbuatannya, membuatnya tidak boleh menilai hanya dari satu sudut pandang saja.

Arka menceritakan semua yang terjadi pada malam itu. Bagaimana ia bisa melakukan itu pada Ayu. Dan alasannya yang tidak langsung mencari keberadaan Ayu. Juga pengakuan Jasmin, saudara tiri Ayu yang tiba-tiba menggantikan posisi Ayu.

Perihal hasil penyelidikannya tentang kejadian itu yang baru ia lakukan beberapa hari lalu pun Arka ceritakan.

" Jadi, dalang di balik semuanya adalah Jasmine, saudara tiri Ayu?", tanya Tika memastikan.

" Iya"

" Hanya demi mendapatkan anda dan harta milik Ayu , dia berbuat sejauh ini?", tanya Tika lagi yang benar-benar tak pernah menyangka alasan nasib buruk yang menimpa Ayu.

" Iya "

Tika hanya menghela nafas menggelengkan kepala karena tak habis pikir. Sedikitnya ia tahu bahwa Jasmine dan ibunya hanyalah orang dari kalangan biasa yang bisa merasakan kemewahan karena menikah dengan ayahnya Ayu.

" Jadi, tanggung jawab seperti apa yang anda maksud?", tanya Roni akhirnya.

" Saya ingin menikahi Ayu dan membuat status yang jelas untuk Alif", jelas Arka yakin.

" Tapi,,", Tika sebenarnya setuju, namun melihat kondisi Ayu rasanya sulit.

" Saya tahu ini tidak mudah. Tapi, saya juga takkan mundur. Saya akan berusaha sebaik mungkin agar Ayu bersedia menerima saya", ucapnya lagi.

" Bagaimana dengan keluarga anda? Saya tahu keluarga anda bukan orang biasa. Tidakkah ini akan mencoreng nama baik keluarga?", Roni bukan asal bicara. Tapi, banyak yang memilih lepas tangan karena tak mau nama baik keluarga hancur karena sebuah skandal.

" Keluarga saya mendukung bahkan mendorong saya untuk bertanggung jawab. Justru akan sangat memalukan bila saya tidak mau bertanggung jawab", jelasnya.

Keduanya menganggukkan kepala, setuju.

" Bolehkah saya bertemu dengan Ayu?",tanya Arka kemudian.

" Lebih baik jangan sekarang. Ini sangat mendadak", ucap Tika. "Bagaimana kalau anda biarkan saya bicara dulu dengan Ayu agar dia tak kaget saat bertemu dengan anda", usul Tika.

" Saya rasa juga lebih baik Tika dulu yang berbicara dengan Ayu. Alasan Ayu sempat untuk menolak untuk kami ajak tinggal di kota adalah kekhawatirannya bahwa suatu hari nanti akan bertemu dengan ayah dari Alif . Dia takut kehilangan Alif", jelas Roni.

" Tapi, saya tidak berniat mengambilnya Alif dari Ayu ", sanggah Arka.

" Iya. Tapi, Ayu berpikir begitu. Karena itu, daripada terjadi kesalahpahaman, lebih baik anda bertemu Ayu setelah istri saya berbicara dengannya ".

Arka akhirnya setuju. Menurutnya, Roni dan Tika yang mengenal Ayu jauh lebih tahu harus seperti apa. Ia tak ingin gegabah dalam melangkah.

***

Ayu yang ada di rumah sebelah, tepatnya di dalam kamar masih sibuk membersihkan kamar. Mengganti seprai dan membereskan pakaian mereka ke dalam lemari.

Setelah selesai, ia menghampiri Alif yang sedang bermain mobil.

" Alif, itu mobil siapa?",tanya Ayu penasaran. Ia baru melihat mobil mainan itu. " Apa punya kak Zaki?", tanya Ayu lagi.

" Ini mobil Alif", jawab Alif sambil tetap memainkan mobil baru miliknya.

Ayu mengerutkan keningnya. Apa Mas Roni dan Mbak Tika yang membelikannya? Batin Ayu.

" Dari Om Roni?"

" Bukan . Tapi, Om Alka", jawabnya yang memang masih belum bisa mengucapkan huruf R.

Arka sebenarnya ingin memperkenalkan diri sebagai ayahnya Alif, namun akhirnya ia urungkan keinginan itu. Ia akan memperkenalkan diri sebagai ayah Alif setelah ia berbicara dengan Ayu nanti.

" Om Alka?",

" Bukan, tapi Om Alka", jawabnya tetap seperti pengucapan yang pertama.

" Om Arka?", tebak Ayu. Alif mengangguk. "Om Arka siapa?", tanya Ayu lagi.

" Om Arka itu yang wajahnya mirip Alif, Tante Ayu", jawab Zaki yang tadi mengambil air minum dulu ke dapur.

" Mirip Alif?", tanya Ayu penasaran.

" Iya. Om Arka juga ngasih Zaki mobil ini. Bagus kan?", Zaki antusias memperlihatkan mobil mainan baru miliknya.

"Iya, ini bagus", Ayu tersenyum sambil mengembalikan mainan itu ke tangan Zaki.

Zaki dan Alif kembali sibuk dengan mainannya. Sementara Ayu sibuk dengan pikirannya. Tentang sosok Arka yang memberikan mainan itu juga yang kaya Zaki mirip dengan Alif.

Tak ingin terus penasaran, ia akhirnya pergi ke dapur menghampiri Tika yang sedang menyiapkan makan siang.

" Mbak, anak-anak cerita katanya dapat mobil mainan dari Om Arka. Dia siapa , Mbak? Temannya Mas Roni?", tanya Ayu penasaran.

" Bukan temannya Mas Roni", jawab Tika sambil meletakkan piring di atas meja. Sementara Ayu membantu menata gelas di atas meja.

" Lalu siapa? Kenapa Zaki bilang mirip Alif?", Ayu semakin penasaran.

TBC

...----------------...

...Jangan lupa untuk tinggalkan jejak nya....

...Like, komen dan subscribe...

...Terimakasih atas dukungannya...

...🥰🥰🥰...