NovelToon NovelToon
Bukan Sebatas Istri Gelap

Bukan Sebatas Istri Gelap

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Tamat
Popularitas:29.7k
Nilai: 5
Nama Author: Asti Amanda

Hidup yatim piatu dan dibesarkan oleh ayah angkatnya. Jia Grietha sangat berharap bisa hidup dengan baik, tetapi pria pemabuk dan kasar itu membawanya ke meja perjudian.


Dari parasnya yang cantik dan bodinya yang seksi, membuat semua orang selalu terpikat. Terutama Gara Harveyd langsung tertarik pada pandangan pertama. Pewaris yang sombong dari keluarga Harveyd yang terkenal kaya raya di kota.


Saat melihat Jia, Gara pun secepatnya membawa pulang gadis itu dengan harga satu milyar. Awalnya, Jia mengira Gara adalah penolongnya, akan tetapi ia makin jatuh ke dalam jurang yang berduri.


Bukannya diberi kebebasan, Jia dijadikan istri rahasia untuk pemu4s naffsunya semata. Setiap saat harus patuh apabila Gara meminta jatahnya. Jia benar-benar tidak tahu lagi langkah apa yang harus diambil untuk mengakhiri hubungannya dengan Gara yang ingin menikahi wanita lain juga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asti Amanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. BerKecamuk

"Jia, kau kenapa terkejut?" tanya mereka yang duduk di sebelah Jia. Sedangkan Pak supir hanya fokus menyetir mobilnya.

"A-aku tidak sangka Nona Celin yang mau menikah dengan Tuan Gara," jawab Jia terbata-bata, sambil merem@s ujung bajunya.

"Ya sih, kau memang pasti bakal terkejut, kami juga awalnya terkejut Nona Celin akan jadi istrinya," ucap mereka.

"Huft, Nona Celin memang seorang titisan dewi, sudah kaya raya, populer, aktris cantik, dan sekarang jadi nyonya muda di keluarga Harveyd."

Mereka selalu saja memuji Celin, sementara Jia hanya bisa tersenyum paksa mendengarnya. Gadis itu menunduk, menahan perihnya sebuah harapan palsu. 'Sadar dirilah, kau bukan seorang putri, kau tidak pantas berharap bisa di sisi tuan Gara, nona Celin memang yang paling cocok,' tangis Jia dalam hati yang merasa dibohongi juga oleh ucapan Gara tiga hari yang lalu.

'Tuan Gara, kau tidak butuh istri tapi hari ini kau tidak membuktikan ucapanmu. Huft, tenang Jia, kau jangan sampai dendam pada idolamu. Kau tidak boleh merusak kebahagiaannya.' 

Kepalan tangan Jia yang kuat pun melemah lalu mencoba tenang. Namun, tiba-tiba mobil Bosnya berhenti mendadak. Hampir saja keempat karyawan di dalam mobil saling  membentur.

"Duh, kenapa berhenti, Pak?" tanya mereka serempak.

"Nona-nona, sepertinya ada yang sedang mencegat jalan kita," jawab pak supir menunjuk tiga preman sedang berdiri di depan mobilnya.

"Ck, apa lagi ini? Apa mereka preman bayaran?" decak ketiga teman Jia marah dan ketakutan. Sedangkan Jia terdiam dan berpikir. 'Mereka preman bayaran? Kalau begitu, apa ada seseorang yang berniat jahat untuk mengacaukan pernikahan Celin dan Gara?' Entah kenapa Jia merasa sedih dan senang. Tapi seketika ia sadar ini tidak baik sama sekali.

"Nona-nona, tetap di dalam, biar saya yang bicara baik-baik ke mereka," ucap pak supir dengan berani keluar mobil. Namun baru juga menghadap, pak supir ditonjok tanpa ampun. Keempat gadis-gadis itu semakin takut.

"Sial, biar aku yang keluar!" decak @sipalingtua keluar menghadapi mereka. Jia membelalak melihat dua temannya menyusul keluar.

"Hei, apa tujuan kalian sampai mencegat kami?" bentak ketiganya sok berani. Jia yang di dalam mobil segera mengeluarkan ponsel guna menghubungi polisi. Namun seketika ponselnya terjatuh saat Jia mendengar preman itu berkelahi dengan ketiga teman kerjanya. Jia melongo melihat perkelahian sengit dan hebat itu. Suara pukulan dan teriakan pecah menjadi satu.

Meski dapat membela diri, kekuatan mereka tidak sebanding dengan ketua preman yang sulit dijatuhkan. Beda dengan anak buahnya yang sudah diikat oleh pak supir.

"Hahaha, kalian ini tidak ada apa-apanya bagiku," tawa preman sombong dan mengeluarkan pisau. Ketiga teman Jia terkejut preman itu membawa benda tajam.

"Kalian harus disingkirkan!" geram preman mau menerjang, namun sontak ambruk dan pingsan saat kepalanya dipukul keras pakai balok dari belakang.

Tiga teman, pak supir dan anak buah preman yang babak belur, sama-sama terkejut melihat Jia tanpa ekspresi memukul kepala ketua preman sampai berdarah.

"Guys, apa kalian melihatnya?"

"Ji-jia agak berbeda,"

"Di-dia mengerikan."

Jia tersentak sadar lalu menjatuhkan balok itu dan melihat tiga temannya yang mundur ketakutan. Ia pun segera meminta maaf kepada mereka. "Maafkan aku, aku terpaksa memukulnya. A-aku harap kalian tidak membenciku." Kilah Jia tidak sengaja sudah memperlihatkan sisinya yang beda. Tiga temannya saling menatap lalu tertawa.

"Hahaha, kau hebat sekali Jia,"

"Coba kau tidak memukulnya, pasti salah satu dari kami bisa terluka,"

"Kau penyelamat kami."

Pak supir menghembus lega melihat keempat gadis-gadis itu yang bisa bela diri dapat mengalahkan preman itu. Ia pun menghubungi polisi dan kemudian lanjut mengantarkan hiasan ke hotel tempat pernikahan digelar. Sampai di sana, mereka pun mulai bekerja, sedangkan pak supir ke kantor polisi untuk memberi keterangan dari ulah preman yang tidak mau mengaku siapa yang membayar mereka. 

Usai mendekorasi ruangan, Jia dan teman-temannya pun kembali ke kamar hotel yang sudah disewa oleh Bosnya. Malam ini mereka berempat duduk di depan televisi dan menonton acara konferensi pers yang disiarkan ulang oleh tuan Edwin yang mewakili Celin berterima kasih kepada penggemar putrinya. Ketiga gadis itu bersorak gembira mendengar ucapan tuan Edwin, kecuali Jia yang diam tanpa ekspresi senang sedikitpun.

Gadis itu sedang memikirkan preman sambil menatap telapak tangannya. 'Preman itu memang dibayar, tapi terlalu lemah dalam mencegah kami. Tapi siapa yang dibalik ulah preman itu?' pikir Jia. 'Harusnya tidak ada orang yang tahu tujuan kami, tapi preman itu sudah yakin disuruh oleh orang yang tahu tujuan kami. Apa itu ulah tuan Gara?' pikir Jia lagi masih ingat Gara pernah marah dan mau bicara ke Bosnya.

Kemungkinan memang benar, Gara yang sedang dipantau di rumahnya berniat ingin mengacaukan pernikahannya ini. Tetapi yang sesungguhnya, ini bukan ulah Gara. Pria itu tidak pernah berniat mebahayakan Jia.

'Ish, apa jangan-jangan ini memang ulah tuan Gara? Setelah merenggutku, dia mau membunuhku? Supaya aku tidak mengacaukan pesta pernikahannya?' Tanpa sadar, Jia menangis diam-diam.

"Eh, kau kenapa, Jia?" Mereka pun tersadar saat mendengar isak tangis Jia.

"Maaf, aku terharu sampai berlebihan begini." Bohong Jia menyeka air matanya. Ketiga temannya ikut terharu juga. Setelah konfrensi pers selesai, mereka pun segera tidur. Tetapi Jia yang masih syok, hanya bisa menahan tangis dan sakit hatinya sambil memejamkan mata.

'Ω''Ω''Ω''Ω''Ω''Ω''Ω'

"Kyaaa, mewah dan ramai sekali di sini," histeris @sipalingcentil berdiri bersama Jia dan yang lainnya di hari pernikahan Celin dan Gara. "Huhuhu, kemarin aku tidak lagi bermimpi buruk, nona Celin memang dewi keberuntunganku," tangis @sipalingbenar terharu bisa langsung melihat idolanya bersanding dengan tuan Gara di atas pelaminan.

"Hei, awas tuh make up kalian bisa luntur, jangan terlalu berlebihan deh, Jia sudah capek-capek merias kalian," tegur @sipalingtua bersikap tegar, namun percuma, ia juga ikut terharu bersama temannya. "Oh Jia, kau pasti terharu sama seperti kita ya." Tunjuk mereka melihat Jia sedang menahan tangisnya.

Jia menggelengkan kepala lalu tersenyum. "Maaf, aku ke toilet dulu." Setelah pamit, Jia pergi dari area pernikahan. Gadis itu berjalan perlahan di lorong sendirian, kemudian berlari dan berusaha membendung air matanya. Tetapi tetap saja tangisnya pecah di dalam bilik toilet yang sepi.

"Hiks, perasaan sakit apa ini," tepuk Jia ke dadanya yang sesak. Ia bingung mengartikan rasa apa yang cocok untuk hatinya yang sedang terluka.

"Sial, aku ini cuma budak, kenapa harus menangis begini sih, memalukan." Jia mengusap kasar setiap buih yang berjatuhan dari pelupuk matanya. Namun bayang-bayang Gara yang berdiri di sebelah Celin, membuatnya semakin terisak-isak. Jia yang jatuh hati pada Gara dari awal pertemuannya, sudah tidak ada harapan untuk menjadi ratu di dalam hati suami yang dia cintai.

"Okeh, kau menyerah saja, demi idolamu, Jia!" kepal Jia memantapkan hatinya untuk tidak memikirkan perasaannya pada Gara. Tapi saat mau keluar dari bilik toilet, kakinya yang berat itu membuatnya jatuh bersimpuh di lantai.

"Hiks, aku harusnya menolak malam itu, dan tidak seharusnya melayani tuan Gara." Jia merasa bersalah pada Celin yang sudah menikah dengan pria kejam seperti Gara. Tiba-tiba, Jia tersentak mendapat notif. Gadis itu buru-buru berdiri dan mengambil hapenya di dalam tas. Sebuah pesan dari temannya yang mengajak Jia untuk mengambil foto dan menyerahkan bingkisan Bosnya ke Celin.

Jia pun keluar dari bilik lalu memperbaiki make upnya di depan cermin. Meski sudah make up ulang, mata Jia yang sembab tetap jelas terlihat. Tapi temannya tidak menyadari itu karena mereka lebih fokus menemui Celin dan Gara. Jia yang berjalan di belakang, merasa tidak kuat menghadap pria tampan itu. Hatinya berkecamuk.

1
Murniyati
baru mulaii
Retno Elisabeth
lanjut thor
Retno Elisabeth
kasian jia
Retno Elisabeth
bagus ceritanya
Nengah Oka
blm terlalu maksud cerita ya,.
Rika Khoiriyah
mungkinkah pacarnya Celin dibunuh ayahnya Celin supaya Celin bisa nikah sama Gara karena ayahnya yang terlalu terobsesi ingin masuk kedalam keluarganya Gara 🤔🤔🤔
Rika Khoiriyah
bagus kok ceritanya 👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!