NovelToon NovelToon
Membawa Bayi Kembar Sang CEO

Membawa Bayi Kembar Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Single Mom
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Pena cantik

Hidup Anaya tidak pernah beruntung, sejak kecil ia selalu di jauhi teman-temannya, dirundung, di abaikan keluarganya. kekacauan hidup itu malah disempurnakan saat dia di jual kepada seorang CEO dingin dan dinyatakan hamil setelah melakukan malam panas bersama sang CEO.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan yang tidak disengaja

Hari ini Farah melakukan senam hamil bersama beberapa ibu hamil yang didampingi suaminya. Sementara Farah? Dia hanya sendirian selama proses kehamilan ini. tidak ada Siapapun yang mendampingi nya terutama sosok seorang suami.

Namun Farah tidak iri sama sekali. Ia menikmati semua proses kehamilan ini dengan ikhlas walupun dia hanya seorang ibu tunggal.

Baginya, ia tidak membutuhkan sosok seorang suami yang penting anaknya baik-baik saja didalam kandungan nya.

Salah satu wanita menyapanya. "Apa kamu hamil anak kembar, mbak?" tanyanya penasaran Melihat betapa besarnya perut Farah.

Farah Tersenyum, "Iya mbak..." jawabnya ramah.

"Masya Allah... ini udah berapa bulan?"

"Sudah sembilan bulan,"

"Tinggal menunggu hari kamu akan segera bertemu dengan twins. Semoga ibu dan anaknya sehat sampai lahiran ya mbak."

"Aamiin... Terimakasih atas doa nya mbak." Farah terharu mendengar itu.

Namun pertanyaan itu seketika melunturkan senyuman farah yang semula terpatri.

"Oh ya... Suaminya mbak kemana ya? Kok setiap cek up dan senam seperti ini, suaminya mbak nggak pernah ada?" suara penasaran itu menusuk ke dalam kalbu, membuat Farah terdiam membeku.

ia tahu, mereka penasaran, melihat aku hamil besar sendirian tanpa didampingi suamiku.

Seorang teman nya tiba-tiba menyenggol bahu wanita itu, bisiknya pelan, "Suttt... jangan tanya seperti itu, nggak sopan banget."

Farah menghela napas pelan, berusaha mengembalikan senyum di bibir meski hati ini nyeri tak tertahankan.

"Gapapa, mbak," jawabnya ringan.

"Suami saya sudah tiada," katanya tersenyum getir.

Ia menyisipkan kenyataan yang di bawa sendiri dalam sunyi nya.

Suasana berubah cepat, mereka saling memandang dan kemudian meminta maaf dengan tatapan penuh rasa bersalah.

"Maaf ya mbak, saya tidak tahu."

Farah membalas dengan senyum lemah, "Iya, gapapa."

Namun di dalam hatinya, ia berbisik pelan, “Dia memang sudah tiada. Bahkan sejak awal, dia tak pernah benar-benar menjadi bagian dari hidupku.”

Tangan nya meraih lembut perutnya yang semakin membuncit.

"Mereka adalah anak-anakku. Mereka adalah hidupku sekarang. Dia tak akan pernah menjadi ayah untuk mereka," gumamnya dalam sepi, meresapi kenyataan yang ia pikul sendirian.

~

Sementara itu helikopter Jackson baru saja tiba di salah satu desa terpencil. Para penduduk desa melihat helikopter itu pun berkumpul, merasa takjub. Ini adalah kali pertamanya mereka melihat langsung seperti apa helikopter itu.

"Siapa yang menggunakan helikopter disini?" bisik-bisik para penduduk desa.

"Sepertinya mereka dari kota,"

"Apa mungkin orang yang membeli lahan pertanian yang di hujung sana?"

"Bisa jadi iya... Pak Harto bilang orang itu akan datang hari ini."

Tak lama kemudian beberapa orang berjas hitam turun disusul dengan Seorang pria tampan dibelakang mereka.

Jackson menghampiri penduduk desa dan bertanya dengan sopan.

"Maaf pak, Bu, boleh saya tau dimana rumah pak Harto?" tanyanya.

Salah satu penduduk menjawab, "Ada di depan sana den. lurus saja nanti jumpa kedai kecil. Nah di samping itu rumah pak Harto."

"Apa kamu yang membeli lahan di hujung desa ini?" tanya salah satu penduduk mewakili rasa penasaran semua orang.

"Benar pak, saya datang mau meninjaunya."

semua penduduk mengangguk paham. mereka melihat Jackson dengan rasa kagum. Pasti anak muda ini sangat kaya pikir mereka.

Jackson meninggal para penduduk itu menuju rumah pak Harto di iringi dengan beberapa bodyguard di sekitarnya

Jackson berjalan tenang menatap sekeliling desa yang masih alami. Sawah menghijau, udara lembab menciptakan udara yang bersih.

Berada disini membuat nya lupa Dnegan hiruk-pikuk nya kehidupan di kota.

Disana pak Harto Sudah menunggu kedatangan nya. Ia duduk di pondok kayu sederhana. Pria tua itu tersenyum ramah padanya.

"Den Jackson, selamat datang. Pasti jauh sekali ya dari kota kesini." tanya pak Harto.

"Iya pak. Tapi semuanya terbayar dengan keindahan desa ini. Udara disini menenangkan sekali. Saya senang akhirnya bisa datang langsung." ucap Jackson sopan.

Mereka pun berbincang sepanjang tentang lahan pertanian di hujung desa ini. Jackson menjelaskan segalanya mengenai proyek yang akan ia jalankan. selain menanam padi dan bahan pangan lainnya ia juga akan membangun panti asuhan dan pusat kesehatan ibu dan anak.

Sepanjang perjalanan ia tidak menemukan rumah sakit atau puskesmas didesa ini. Dan benar saja memang tidak ada pusat kesehatan di desa tersebut. ada pun harus keluar dari desa untuk mendapatkan pengobatan.

~

Sementara itu di salah satu rumah yang memiliki aroma khas kayu manis dan aroma minyak telon—farah sedang menyiapkan pakaian bayi dan beberapa peralatan bayi lainnya menyusunnya kedalam tas untuk dibawa ke rumah sakit. Karna beberapa hari lagi ia akan melahirkan.

Perutnya terasa kian berat namun ada kebahagiaan yang tak bisa dijelaskan setiap kali ada gerakan kecil dari dua nyawa didalam rahimnya.

Seperti saat ini twins tidak bisa diam. mereka trus saja bergerak sampai Farah merasa kewalahan. Namun Farah sangat senang, itu berarti bayi-bayi sehat didalam sana.

Farah mengusap perut buncitnya, "Anak mama sudah tidak sabar ya mau ketemu mama? Sama sayang... Mama juga ngak sabar nunggu kalian keluar dari Perut mama," Gumam Farah.

Ia sangat menantikan hari dimana ia mendengar suara tangis Kedua anaknya untuk pertama kalinya.

"Anak-anak mama kuat ya, sehat-sehat didalam perut mama. Sebentar lagi kita ketemu."

Lagi-lagi dua nyawa didalam perutnya bergerak seolah memahami perkataannya.

Namun mendadak, rasa nyeri di punggungnya datang begitu kuat. Farah berpegangan kursi, nafas nya memburu, tangannya bergetar, sakit yang semakin meningkat seiring nyeri di punggungnya.

Farah tau waktunya sudah tiba lebih cepat dari perkiraan. Namun saat ini ia dirumah sendirian, tidak tahu harus minta tok siapa.

Farah memegangi perutnya yang semakin terasa sakit. "Ya Allah, jangan sekarang. aku belum sempat panggil bidan." gumamnya sambil menahan sakit yang semakin konstan.

Ia berusaha meraih ponsel di meja namun sayangnya sinyal di desa itu lemah sehingga tidak dapat tersambung.

Tubuhnya terhuyung sambil menahan teriakan. "Ahh...." teriakan itu lolos dari bibirnya.

Disaat bersamaan Jackson dan pak Harto yang sedang meninjau lahan yang tak jauh dari rumah kontrakan Farah mendengar teriakannya.

Mereka yang sedang berbicara spontan menoleh ke arah timur—rumah kecil dibalik pohon pisang.

Entah kenapa hatinya bergetar aneh. Semacam sesuatu... Seperti panggilan untuk segera menuju rumah kecil itu.

"Pak Harto." Jackson menatapnya. "Siapa yang tinggal dirumah kecil dekat pohon pisang itu?" tanya Jackson.

"Oh itu rumah nya nak Farah, den. Kasihan dia. Lagi hamil dan sebentar lagi mau lahiran tapi suaminya sudah tiada. Ia jalani semuanya sendiri." jawab pak Harto prihatin dengan kehidupan Farah.

Jackson terdiam. Nama itu 'farah' Seakan mengingatkan nya kepada seseorang yang selama ini ia cari. Bibirnya bergetar pelan, jantung berdetak kencang.

"Farah?" Ulangnya nyaris berbisik.

tanpa menunggu lama Jackson berlari menuju rumah kecil itu meninggalkan pak Harto yang masih bingung.

Jantung nya semakin berdetak kencang mendekati rumah kecil itu. Langkahnya semakin cepat sehingga suara rintihan kesakitan semakin jelas di telinga. suara seorang wanita yang menangis minta tolong.

Jackson mendobrak pintu kayu itu.

"Farah,"

1
Ma Em
Mungkin itu emang cicit ibu .
Ma Em
Angkasa anak baik dan berjanji akan melindungi ibu dan adiknya .
Ma Em
Semoga Farah selalu bahagia bersama sikembar dan usaha kue nya semakin sukses , Jackson sdh tiga tahun tdk bisa menemukan anak2 nya biar saja Jackson merasakan penyesalannya .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!