Jovanka Marsya Wijaja adalah seorang putri dari keluarga kaya, ia terkenal sebagai gadis terpintar, tercantik terkaya dan terpopuler di kalangan atas sampai kematian saudara kembarnya mengubah seluruh hidupnya, memberikan luka trauma masalalu padanya.
Saat kepulangan kerumahnya , seorang lelaki, Sean Malik Adinata,petinggi perusahaan keluarganya, mulai mencuri perhatian dan cintanya. , namun gangguan mentalnya memaksanya untuk menjauh
Ikuti kisah cinta Sean dan jovanka yuks, dan janji deh plot twistnya bikin kalian senyum senyum, nggak nyangka dan bikin hati kalian sedikit tercubit 🫰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lian14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MIMPI BURUK
Dalam sebuah kamar di kediaman mewah keluarga wijaja, kamar bernuansa putih Dengan perabotan mewah tersusun rapi. Seorang gadis yang meringkuk di balik selimut tebal di tempat tidur,sedang tertidur nyenyak sampai beberapa waktu, Kening nya mulai mengerut dalam tidurnya, Tangannya mencengkram sprei berwarna putih alas tempat tidurnya Dengan kuat, keringatnya membulir membuat piama tidurnya basah, matanya membuka terkejut, nafasnya tersengal, jantungnya berdegup kencang
jovanka menegakan tubuhnya duduk dan bersandar pada sandaran tempat tidur, matanya melirik melihat jam dinding yang menunjukan pukul 1 tengah malam Aku baru tidur 2 jam lalu fikirnya sambil Tangannya mulai gemetar memeluk tubuhnya sendiri, air matanya menetes, debaran jantungnya semakin kencang,
bukankah aku sudah dinyatakan sembuh 1 tahun terakhir, mengapa aku mimpi buruk lagi.Tidak, tidak, Itu hanya mimpi buruk biasa, tidak apa-apa Jovanka,itu hanya mimpi buruk biasa ,Jovanka terus bicara pada dirinya sendiri dan menutup matanya mencoba tenang,
Waktu terus berlalu sampai jam menunjukan pukul 6 pagi, hatinya sudah mulai tenang, degup jantungnya mulai stabil lalu Jovanka beranjak bangun dari tempat tidurnya, memandang wajahnya di meja rias,
Ada apa ini, apa yang terjadi ,apa aku harus meminum obat penenang lagi? Bukankah aku sudah di nyatakan sembuh,tapi aku mimpi buruk lagi, jika hanya mimpi biasa, mengapa aku ketakutan semalaman? , jovanka memijat pelan kepalanya yang semakin terasa pusing,
Matanya kembali melirik jam dinding yang menunjukan pukul 6 pagi, 1 jam lagi sarapan dimulai dirumah ini, jovanka bangkit dari duduknya menuju kamar mandi, tangannya meraih handle shower dan menyalakannya, membiarkan tubuh nya yang terbalut kulit seputih kapas nya tersiram air. Dia harus menyegarkan badan dan fikirannya
Setelah menyelesaikan mandinya dan masuk Kembali ke kamar gantinya untuk berganti baju jovanka menatap dirinya di cermin, memastikan tampilannya sudah rapi bersiap untuk sarapan bersama di meja makan,
dia keluar kamar dengan santai hingga matanya tertuju pada laki laki tinggi berjas hitam yang berdiri di depan ruang kerja Morgan ,
" Woooww, dia tidak berubah, sepagi ini sudah mematung di depan situ" ucap jovanka bermonolog melihat sekertaris sam,
" Selamaaaat paaaagiii kak sammyyyyy " teriak jovanka dari atas tangga ke arah sekertaris samuel, Lelaki yang di panggil "kak Samy" itu terlihat sangat terkejut memandang ke arah suara yang meneriakkan Namanya lalu menatap lekat ke arah jovanka yang melangkah turun di tangga semakin mendekat ke arahnya
" Jovanka?" gumamnya terlihat tak percaya sekaligus terkejut, kenapa aku tidak tahu kalau dia kembali fikir nya .
"aiiiih, bertahun tahun kamu gak berubah,sepagi ini sudah mematung di depan sini" tegur Jovanka dengan ceria, Hanya teguran itu, sudah cukup membuat sekertaris sam menyunggingkan senyum menatap jovanka.
dari atas tangga Hana istrinya Morgan melihat itu , " apa? Benarkah? Sekertaris sam tersenyum? Wajah temboknya masih bisa tersenyum? Wooow 7 keajaiban dunia" ucapnya bicara sendiri, Morgan yang mendengar istrinya bermonolog seketika mengulum senyum.
" Aku sepetinya melewatkan berita terbaru tentang kepulangan mu nona Jo?" Ucap Sekertaris sam mulai membungkukkan badan nya tanda hormat karna di sana banyak para pelayan yang mondar mandir, walau sangat dekat bahkan pernah membangun hubungan, Sam tetap bersikap hormat dan formal pada jovanka jika di hadapan orang lain
"Hhmmmm benarkah? Kau tidak tahu Sekertaris Samuel? apa kau sudah mulai berkarat sekarang? Kau kehilangan sedikit keahlian mu" ujar Jovanka menyipitkan matanya mengejek sam yang langsung kembali tersenyum mendengarnya, entah rasanya sudah terlalu lama tidak ada yang berani mengejeknya" bukankah ini terlalu pagi untuk mu mengejekku nona Jo?" Ucapnya membuat Jovanka tersenyum mendengar ucapan sam,
" Aaaa benar, terlalu pagi jika di buka dengan ejekan" ucap Jo pura pura berbisik
"tidak mau memeluk ku?" Tanya Jovanka mundur merentangkan tangannya menunggu pelukan Sam yang langsung mendekat merengkuh tubuh Jovanka yang terlihat lebih kecil darinya.
"Selamat datang kembali adiku sayang" bisiknya mengusap lembut kepala jovanka.
"Haaaaaaah " ucap Hana ternganga. "Dia memeluk adikmu?Sekertaris sam? Apa dia satu satunya wanita yang pernah di peluk sam selain Amira istrinya?" ucap Hana pada suaminya terpana.
Morgan menggelengkan kepalanya tertawa.
" baiklaaah,sekertaris kesayangan ku, aku mau sarapan dulu baru kita mulai saling mengejek lagi" jovanka mendorong pelan tubuh sam yang masih memeluknya, dan berlalu meninggalkan sam yang kembali tegak berdiri di depan ruang kerja Morgan, dia akan terus di sana sampai Morgan berangkat ke kantor bersamanya. .
" Baiklaaaah " sahut Sam terkekeh.
Semua orang memulai sarapan dengan hening,tanpa ada yang berani bicara di meja makan,
Morgan sudah menyelesaikan makanannya dan ingin ko beranjak pergi ke kantor sampai Jovanka mulai membuka mulutnya
" kakak, jangan lupa makan ice cream di taman hari ini" ucapnya sambil tersenyum manis
Morgan melirik ke arah Jovanka dengan tatapan dingin,"aku ingat" balasnya dingin ,
Jovanka kembali tersenyum mendengarnya, walau masih marah karna tadi malam setidaknya Morgan menjawab omongannya pagi ini.
ya begitulah yang membuat semua orang tidak bisa marah berlama lama, Jovanka, dia akan mencairkan suasana dan membuat mereka yang marah mau tidak mau mendengarkannya.
Satu lagi, "tahan Jovanka menahan Morgan sebelum kakaknya itu pergi,Membuat Morgan menoleh Jovanka, dia hanya mengangkat alisnya menunggu pembicaraan jovanka selanjutnya.
" pinjam mobil ya, aku mau kerumah sakit paman Faisal Marhan "
Morgan mengerutkan keningnya" untuk apa kesana? kau sakit?" Tanya nya terlihat khawatir.
" Tidak , mau mengunjungi Ira saja" jovanka menyahut sambil sesekali mengunyah makanannya,
" Pakai saja mobil yang kau mau dan kau melupakan sesuatu, jangan bicara sambil mengunyah!" Tajamnya.
Wajahnya menatap tajam ke arah jovanka, membuat jovanka dengan cepat mengunyah dan menelan makanan di mulutnya, kepalanya dengan cepat mengangguk,
" Dia mulai sembarangan karna terlalu lama jauh dari rumah!" Gumam morgan kesal sambil melangkah meninggalkan meja makan di ikuti istrinya.
Jovanka melirik ke arah Vivian, yang satu pergi, pasti akan di lanjutkan oleh ndoro yang satu ini gumamnya,
Vivian memandang jovanka tanpa berkedip, mencoba mengintimidasi putrinya itu,sejak kecil mereka selalu wajib mematuhi tata Krama yang di ajarkan oleh keluarga, semua yang wajib maupun dilarang untuk di lakukan.
Jovanka meletakan sendok dan garpunya dengan hati hati,meminum air putih nya dengan anggun kemudian mengambil serbet dan membersihkan mulutnya Dengan hati-hati "mamaku ndoro Vivian yang terhormat, maafkan anak mu yang cantik ini karna bicara sambil mengunyah makanan,hal itu tidak sopan di lakukan apa lagi oleh seorang wanita keturunan keluarga wijaja,Putrimu yang cantik ini tidak akan mengulanginya" ucap Jovanka lembut tertata sambil mengedip ngedip kan matanya ke arah ibunya, Vivian tersenyum sambil memutar matanya lelah, Pun hessa yang duduk di samping maira yang menahan senyum nya mendengar bicara Jovanka
"bayangkan hessa, mama harus menghadapi jovanka dan maira yang random ini sejak kecil, untung mama masih waras " ucap Vivian yang sadar jika hessa ingin tertawa
" Kenaaaa juga deh aku" gumam maira yang tidak terima di bawa bawa dalam percakapan ibunya. Di sambut tawa jovanka mengejek adiknya.
gk mudah ya jdi jo... bisa gtu ttp biasa aja sikapnya ke samy... pdhl dlu prnh ada cinta dihatinya😍
ternyata mlh cinta sendirian😌
yg sabar ya jo... 😍
untung aja dia gk tantrum lagi, bang sean udh ketar ketir itu🤭