NovelToon NovelToon
Cinta Bersemi Kembali

Cinta Bersemi Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:717
Nilai: 5
Nama Author: Rahmadani Harahap

seorang wanita yang bekerja sebagai guru sudah lama tidak bertemu dengan cinta pertamanya dan di pertemukan kembali di sekolah tempat ia bekerja, tapi memiliki banyak cobaan sehingga perjalanan cintanya harus banyak pengorbanan, air mata, kesetiaan kepercayaan dan keberanian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmadani Harahap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Undangan

Kejadian sekolah hari itu membuat Mario sangat kesal dengan perbuatan Hamdi karena tidak hanya sekali dua kali ia melihat kejadian itu hampir setiap hari Hamdi menggoda Rima membuat ia marah dan merasa perlakuan seperti itu tidak pantas karena sesekali Rima merasa risih dengan peristiwa seperti itu. Maka dari itu Mario memperingatkan Hamdi pada siang itu.

Untuk satu minggu ini Mario tidak melihat Hamdi mengganggu Rima lagi. Ia melihat Hamdi melewati Rima begitu saja bahkan terkesan menghindarinya apabila melihat Rima. Peringatan yang di berikan Mario siang itu sepertinya di dengar oleh Hamdi, Mario kini menjadi lebih tenang.

***

Suatu pagi yang mendung Mario datang ke sekolah lebih awal dari guru lain seperti biasa ia membersihkan mejanya yang berantakan di sapunya mejanya yang penuh dengan noda dan debu. Di angkatnya buku buku dan lembaran jawaban siswa ke meja Rima karena bertepatan meja Mario dan Rima samping-sampingan.

Setelah mejanya bersih dan kering diangkatnya kembali buku bukunya dan lembaran siswa itu setelah itu di bersihkannya juga meja kerja Rima yang sedikit berantakan.

selembar kertas yang ia temukan di bacanya perlahan nama Rima dan fikri kertas itu adalah kertas undangan pertunangan yang diadakan lima bulan lalu.

Dilihatnya kembali tanggal pertunangan itu sambil memastikan kalau kalau ia yang salah. Setelah di pastikanya secarik undangan itu ternyata benar itu milik Rima. Mario bingung dengan apa yang ia lihat di pagi itu jantungnya seketika berdegub kencang hujan tiba-tiba turun dengan sangat deras. Sekali lagi ia tatap undangan itu ia membacanya membuatnya masih bingung" kenapa Rima menyebar undangan pertunangan, apakah ini hanya tugas dari para murid?. Tapi sepertinya ini serius, tapi kenapa Rima bertunangan padahal ia masih bersuami?" Fikir Mario yang mengganggunya pagi ini. "Akan aku tanyakan kepadanya hal ini" fikirnya lagi.

Selang beberapa waktu Mario masih menunggu kedatangan Rima yang tak kunjung datang di lihatnya jam yang berada di pergelangan tangannya kembali sudah satu jam ia menunggu Rima dan masih juga belum tiba di sekolah.

"Lan, Rima kok belum datang yah? " Tanya Mario pada wulan yang baru memasuki ruangan guru.

" telat kali, kan hujan" jawab wulan.

" Ohh bisa jadi sih" kata Mario sambil mengusap rambutnya.

" Emang kenapa? Kok tiba tiba banget nanya Rima, ada apa sih" tanya Wulan.

Mario berfikir sejenak bagaimana kalau ia bertanya pada Wulan tentang undangan itu apakah ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan atau malah sebenarnya harus bertanya pada orangyang bersangkutan terlebih dahulu.

"Uhmmm. ...., Lan" panggil Mario.

" Yah kenapa" jawab wulan sambil menilai PR para siswanya.

" Menurutmu Rima dan suaminya gimana?" Celetuk Mario membuat Wulan menghentikan kerjaannya itu.

" Emang kenapa?" Tanya wulan melanjutkan pekerjaannya itu

" apakah mereka tidak cocok satu sama lain " kata Mario.

"Kenapa ngomong gitu?" Tanya Wulan.

" Soalnya aku nemuin undangan ini" kata Mario menunjukkan secarik kertas itu

Wulan melihat undangan itu dan menghela nafasnya dengan panjang. "Kamu bingung yah" tanya Wulan. " Oke, akan ku hapus semua kebingunganmu.

" Kamu kenal dengan suaminya " tanya wulan melihat Mario.

" Tidak" jawab Mario.

" Kamu tau Rima menikah tanggal berapa?" Tanya Wulan kembali

"Tau, dia menikah sekitar tiga atau empat tahun yang lalu kan" jawab Mario.

" Kamu taunya cuma sampai disitu?" Tanya wulan.

" Emang kenapa sih" tanya Mario menggaruk kepala. " Dia sudah menikah terus kenapa dia menyebar undangan, apa hubungannya dengan pertanyaanmu tadi" tanya Mario

" Kamu tau nggak kalau suaminya sudah meninggal" ujar Wulan

" Apa? Kamu jangan bercanda " ujar Mario

" Siapa yang bercanda sih" ucap wulan

" meninggal, kamu serius?? Suaminya Rima sudah meninggal" tanya Mario.

" Setahun pernikahan mereka berjalan, yah seperti biasa pada umumnya tidak ada yang janggal tidak ada yang sakit kemudian.,......"

Jelas Wulan

"Kemudian? Apa lan?" Desak Mario.

" Suatu hari mereka pergi liburan , mereka sering pergi ketika weekend gitu, sepulang liburan itulah, tapi gak tau entah kecapekan atau apa bangun dari tidurnya Rima menemukan sudah tidak bernyawa bibirnya biru, kalau kata dokter sih, kena serangan jantung tapi entahlah allahu a'lam" jelas Wulan

" Astaghfirullah, pantas saja dia murung, aku kira dia berantem sama suaminya karena dari matanya tidak terlihat bahagia, atau suaminya jahat makanya aku sinis pada Rima" kata Mario.

" hummm gitu, Makanya pas kamu tanya tentang suaminya di kebun teh kemaren dia itu sebenarnya udah marah banget sama kamu" ujar wulan.

" Kenapa Rima gak pernah cerita sih" kata Mario.

"Gak semudah itu untuk menceritakan semua ini, berat bagi Rima menjalankan ini, dia hampir berhenti mengajar loh" jelas Wulan.

" Jadi kenapa ada undangan??" Tanya Mario.

" Hummmm" Wulan menarik panjang nafasnya.

" Sudah ku bilang berat bagi Rima menjalankan ini semua, kalau ini terjadi padaku mungkin aku sudah gila Mario, tapi Rima kuat dia wanita yang kuat" jawab Wulan.

" Ada apa sih sebenarnya" tanya Mario.

" Undangan itu sudah tidak berlaku Mario.

" Gak berlaku? Maksud mu? Tanya Mario penasaran.

" Kau tau Undangan ini sudah berlalu 5 bulan yang lalu, kau tau calon tunangannya itu?" Ujar Wulan membuat Mario semakin penasaran.

" Apa lan? Apakah meninggal juga?" Celetuk Mario.

" Husssssttt,,, kamu, bukan meninggal" ujar Wulan.

" Terus apa dong" tanya Mario.

" Tunangannya Menikah lebih dulu dengan orang lain" ucap Wulan

"Haaa,, gila kamu! Serius" Tanya Mario.

"Iyeeee, tapi kamu jangan tanya alasannya sama aku, lebih baik tanya langsung ke orangnya, karena aku juga gak tau" kata Wulan.

" Gila, aku gak nyangka bakalan seperti itu" ucap Mario

" emang kamu nyangkanya apa? Eh Aku boleh nanyak balik gak?" Tanya Wulan.

"Tanya aja" ucap Mario.

" Kamu suka yah sama Rima" tanya Wulan.

" Emang keliatannya begitu yah" kata Mario.

" Dari tatapanmu ke Rima cara bicaramu itu semua sudah membuktikan kalau kau suka dia, atau bahkan cinta" kata Wulan.

" Yah, mungkin aku suka Rima bahkan Cinta kepadanya, tapi rasaku ini tidak pantas di terima olehnya, aku selalu menyakiti perasaannya dulu, tapi kalau di tanya perasaanku aku memang sangat mencintainya" kata Mario.

" Woooowww, kisah percintaan kalian Rumit yah" tanya Wulan

" Rumit, makanya aku sudah menerima takdirku, hummm ya sudahlah aku pergi dulu deh, terima kasih atas penjelasannya" kata Mario

" Huuu, dasar yaudah deh, ehhh Rima gak hadir, katanya hujan deras gak bisa lewat ada banjir" kata Wulan melihat notifikasi handphonenya itu.

"Udahh besok aja tanya Rima" kata wulan.

***

Penjelasan Wulan membuat hati Mario sedikit lebih bisa bernafas dengan tenang tanpa memikirkan apa apa, antara senang dan sedih ia tidak mengerti apa yang harus ia lakukan, apakah dia akan bertanya tentang ini atau hanya saja di dalam benaknya saja itu membuatnya Bingung.

1
Shibuya Luxi
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Tae Kook
Jangan berhenti menulis, kami butuh cerita seru seperti ini 😍
Táo mèo
Seru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!