NovelToon NovelToon
Ku Dapat Dudamu

Ku Dapat Dudamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: housewife

Dalam perjalanan pulang dari kantor Sheryl tiba-tiba bertemu dengan cinta monyetnya waktu SMA yang pernah membuatnya patah hati, tapi ternyata dia sudah punya anak. Akankah cinta itu tumbuh lagi setelah 10 tahun berlalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon housewife, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melamar pekerjaan

Sementara itu di kediaman Rendi.

"Pak kenapa tidak menyuruh saya saja yang mengambil ponsel Bapak ke alamat perempuan tadi, mengapa Bapak malah mengundang orang asing ke rumah ini? Apa bapak tidak curiga ?", ucap seorang pria paruh baya yang merupakan asisten dan orang kepercayaan Rendi.

"Aku tuh sengaja Heru, aku ingin tahu apa masih ada orang yang jujur dan tulus di negara kita ini, hehe.. sudah kamu jangan khawatir kita lihat saja nanti." jawab Rendi santai.

 Sesampainya Sheryl di Jalan Kesejahteraan dia mencari rumah bernomor 10. Setelah ketemu dilihatnya rumah berlantai dua dengan pagar besi hitam tinggi tanpa bilah seolah dengan kokohnya membentengi apa yang tersimpan di dalamnya. Pagarnya dilengkapi dengan interkom video. Sheryl pun menekan tombol dan memberi salam.

"Assalamu'alaikum,permisi." ucap Sheryl.

"Walaikumsalam, siapa ya?", sahut penghuni rumah.

"Saya yang mau mengembalikan HP Pak Rendi." jawab Sheryl.

"Oh ya silakan masuk", kata penghuni rumah.

Lalu pintu pagar pun terbuka otomatis karena dari dalam ada yang menekan remote. Sheryl pun masuk. Seorang pria yang kira2 umurnya sekitar 50an tahun berdiri di teras menunggunya.

"Permisi Pak apa benar anda Bapak Rendi?", tanya Sheryl.

"Ya betul, silakan.. silakan duduk." jawab Rendi

Lalu Sheryl duduk di kursi teras dan langsung saja dia membuka tasnya dan mengeluarkan ponsel Rendi.

"Ini Pak Hpnya, silakan di periksa." ucap Sheryl sambil menyerahkan HP tersebut.

"Oh iya sebentar ya. Inah...!" Seru Rendi memanggil ARTnya.

"Ya Pak." Sahut Inah menghampiri.

"Tolong buatkan minum." pinta Rendi

"Oh iya siap pak." jawab Inah.

Lalu Rendi menyalakan ponselnya untuk memastikan.

"Ya betul ini HP saya, tadi waktu sedang joging saya duduk istirahat sebentar di trotoar tanpa sadar HP saya jatuh dari kantong celana.

Terima kasih ya nak kamu udah berbaik hati mengembalikan HP ini, tapi ngomong-ngomong bagaimana ceritanya kamu bisa nemu HP saya?" tanya Rendi.

Kemudian Sheryl pun bercerita dengan apa adanya.

"Oh jadi begitu... Td kamu bilang kamu bantu mama kamu jualan, memangnya kamu tidak cari kerja?", tanya Rendi.

"Saya juga sedang berusaha Pak tapi belum juga dapat panggilan, jadi dari pada nganggur mending bantu mama cari uang." jawab Sheryl.

"Wah bagus itu, masih muda tapi nggak betah nganggur. Anak mudah emang harus semangat kaya gitu. E...maaf kalau boleh tau siapa nama kamu, usia kamu berapa dan kamu lulusan apa? Maaf ya kalau pertanyaan saya panjang kayak kereta hahaa..."Tanya Rendi sambil bergurau.

"Hehe... iya ngga apa-apa. Jadi nama saya Sheryl, saya lulusan S1 ekonomi dan sekarang usia saya 22 Pak.", jawab Sheryl.

"Oh seumuran anak saya kalo gitu, tapi anak saya satu tahun lebih tua." kata Rendi.

"Permisi, silakan Pak, mbak diminum dulu airnya." Sela Inah sambil meletakkan 2 gelas jus jeruk di meja.

"Ayo silakan diminum dulu, pasti kamu haus." kata Rendi menawarkan.

"Iya pak terimakasih." ucap Sheryl lalu dia meneguk minumannya. 'Tahu aja nih si Bapak aku emang lagi haus hihi..', batinnya.

"Maaf ya saya jadi merepotkan kamu sudah nyuruh kamu nganterin HP ke sini maklum ya nak namanya orang tua kadang sakit kaki, mungkin asam urat saya kambuh."

"Iya ngga apa-apa saya senang bisa membantu, mm....kalau tidak ada yang ingin ditanyakan lagi saya mau pamit pulang ya ,Pak." ucap Sheryl.

"Eeh tunggu sebentar," lalu Rendi menyodorkan sesuatu, "ini kartu nama saya, kebetulan ada salah satu karyawan saya yang diberhentikan, silakan kalau berminat datang saja ke kantor saya."

"Masya Allah... ini beneran Pak?" tanya Sheryl tercengang gembira.

"Ya bener lah..." jawab Rendi.

"Alhamdulillah... terima kasih banyak Pak." ucap Sheryl.

"Dan ini buat kamu, sebagai ucapan terimakasih saya." Rendi menyodorkan beberapa lembar uang yang berwarna merah.

"Eeh ngga usah Pak, saya ikhlas, ini saja udah cukup Pak." kartu nama maksud Sheryl.

"Sekali lagi terima kasih Pak, saya permisi pulang dulu" ucap Sheryl.

"Ya sama-sama, jangan lupa besok bawa CV kamu dan bilang bahwa kamu sudah ada janji sama saya." ucap Rendi.

"Oh baik Pak siap, kalau begitu sampai besok assalamu'alaikum." pamit Sheryl .

"Wa'alaikumsalam...hati-hati." jawab Rendi sambil membukakan gerbang dengan remote dan menutupnya lagi setelah Sheryl keluar.

Setelah Sheryl pulang Heru pun keluar menuju teras setelah sejak tadi dia berada di dalam atas perintah Rendi.

"Bagaimana Pak orangnya? Dia ngga minta macam-macam ke Bapak?" tanya Heru.

"Tenang... kamu ngga usah khawatir, kamu akan tahu dia besok." ucap Rendi sambil melangkah masuk ke ruang tamu.

"Besok??" gumam Heru bingung sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Heru!", panggil Rendi.

"Ya Pak, ada apa?", tanya Heru.

"Tolong atur rapat saya besok dengan tim HRD jam 8 pagi." perintah Rendi.

"Baik Pak." jawab Heru.

***

  Sesampainya di rumah Sheryl membaca lagi kartu nama yang di berikan oleh Rendi. Di situ tertulis : " "Rendi Aditya" "DISTRIFAST" "Owner".

'Oh my God ternyata aku bertemu owner-nya langsung.' batin Sheryl.

Distrifast adalah sebuah perusahaan distributor elektronik yang masih dalam tahap pengembangan yang ingin memperluas jangkauannya.

Sheryl sangat bersyukur dan mengabarkan berita ini kepada mamanya.

"Wah ini kesempatan kamu, mama pasti mendukung dan selalu mendo'akan yang terbaik buat kamu mudah-mudahan kamu berhasil di terima ya nak." ucap Lulu.

"Aamiin", jawab Sheryl.

  Keesokan harinya Sheryl bersiap untuk mendatangi kantor Rendi, segala sesuatu yang dibutuhkan telah disiapkannya. Sheryl mengenakan atasan putih lengkap dengan blazer hitam dan juga celana hitam. Dia mengikat rambutnya . Dia mengendarai sepeda motornya hingga tiba di alamat kantor kira-kira pukul 08.00.

 Sesampainya di gedung kantor yang terdiri atas 3 lantai,Sheryl memarkirkan sepeda motornya lalu melangkahkan kaki ke dalam gedung. Di lantai pertama yang juga sebagai lobi kantor terdapat meja resepsionis. Langsung saja Sheryl mendatanginya.

"Selamat pagi, permisi." sapa Sheryl.

"Ya, ada yang bisa saya bantu?."tanya resepsionis.

"Saya ingin bertemu dengan Bapak Rendi." jawab Sheryl.

"Apakah sebelumnya anda sudah ada janji?", tanya resepsionisnya.

"Sudah mbak." jawab Sheryl.

"Nama mbak siapa?",tanya resepsionis.

"Sheryl." jawabnya.

"Beliau sedang ada meeting jadi silakan ditunggu dulu ya.",jawab resepsionis.

"Baik mbak.", ucap Sheryl yg kemudian duduk di lobi kantor.

  Sementara itu di dalam ruang meeting tengah dibahas untuk perekrutan karyawan baru yang mana ada salah satu bagian dari tim manager keuangan yang diberhentikan karena ketahuan telah melakukan praktik korupsi. Para tim menambahkan bahwa persyaratan untuk mengisi posisi manager keuangan harus orang yang jujur, berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Tapi Rendi bermaksud untuk merekomendasikan Sheryl.

"Hari ini kita akan kedatangan seseorang yang akan melamar. Dia memang belum berpengalaman tapi soal kemampuan kita bisa melihatnya dalam masa training, dan saya ingin memberikan dia kesempatan. Kalau masalah kejujuran jangan khawatir, saya sudah mengetesnya sendiri. Sisanya saya serahkan pada tim. Sementara waktu posisi keuangan biar asisten saya yang handle. Dia akan bekerja sama dengan anggota tim yang lain.

  Tiba-tiba telepon berdering di tengah rapat. Rendi mengangkatnya.

"Halo", sapa Rendi.

"Maaf Pak mengganggu, ada orang yang ingin bertemu Bapak, dia bilang sudah ada janji." ucap resepsionis.

"Namanya?", tanya Rendi.

"Sheryl Pak." jawabnya resepsionis.

"Baik, suruh tunggu sebentar lagi." kata Rendi.

"Baik Pak." jawab resepsionis.

Tidak lama kemudian Rendi mengakhiri rapat dan kembali ke ruangannya yang bersebelahan dengan ruang rapat. Dia pun menghubungi resepsionis.

"Halo." jawab resepsionis.

"Antar dia ke ruangan saya.", perintah Rendi.

"Baik Pak."jawab resepsionis.

Resepsionis menutup telepon dan mengantar Sheryl ke lantai 3.

"Silakan mbak mari saya antar." ucapnya

Sang resepsionis pun mengantar sampai depan pintu ruang direktur. Sheryl pun mengetuk pintu.

Tok Tok

"Masuk."

Sheryl membuka pintu lalu masuk ke ruangan.

1
Getoutofmyway
Ceritanya bikin merinding, ga bisa lepas ya!
Almendra Acevedo
Cerita ini bikin ketagihan, thor. Cepetan update lagi ya! 🤤
KnuckleBreaker
Gak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa keren penulisan cerita ini, continue the good work!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!