My Husband Om-Om SEASON 2..MOHON DUKUNGANNYA KEMBALI 🤗
Enrico dan Enzio, dua anak kembar yang harus ekstra ketat menjaga sang adik.
Gadis manis yang selalu membuat kaum adam panas dingin. Elga Maurer, gadis cantik dan pintar tapi juga ceroboh, Elga yang terlalu baik tidak tahu jika banyak orang-orang disekitarnya yang memanfaatkan dirinya. Karena hal itu dua kakak kembarnya begitu posesif dengan Elga.
"Hidupku seperti burung dalam sangkar."
Itulah yang Elga rasakan, selain kakak keduanya yang posesif, juga ada Daddy nya yang begitu posesif juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bubu
"Mommy... Mommy..!!"
Suara melengking bersamaan dengan langkah kaki yang cepat menuruni tangga. Seorang gadis kecil cantik yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya.
"Mommy..Where's Bubu!"
Teriaknya lagi saat melihat sang Mommy berdiri depan meja makan.
"Parrot sound coming." Ucap Enrico sambil melirik adik perempuannya yang berlari kecil menuju meja makan.
"Why is Daddy's daughter always screaming?" Mario lebih dulu bertanya pada putrinya yang baru tiba.
"Bubu..bubu tidak ada." Katanya sambil menahan tangis menatap Daddy nya.
"Di kamar sayang, tidak ada yang megambil bubu." Kata sang Mommy yang mendekat sambil mengusap rambutnya yang panjang.
"No Mom. There isn't any." Jawabnya sambil menggelengkan kepala.
Bubu adalah nama boneka yang sejak bayi dia punya, boneka yang kemanapun akan Elga bawa walupun hanya pergi ke sekolah. bonekanya seperti magnet yang selalu membuatnya ingin terus mendekat, Elga akan murung dan menangis seharian jika tidak ada boneka bubu miliknya.
"Enzio."
Semua mata menatap remaja yang tengah menikmati' sarapannya.
"Why?" Katanya sambil menatap sang Daddy.
"Kau kemanakan boneka Elga?" Tanya Mario sambil menatap wajah putranya yang nomor dua itu.
"I don't know." Enzio menjawab sambil mengangkat kedua bahunya.
"Mommy bubu.." Elga menangis diperlukan Hawa, gadis kecil berusia 9 tahun itu tidak bisa membendung rasa sedihnya.
"Ck." Enrico berdecak kesal. Remaja berusia 17 tahun itu langsung berdiri dan menghampiri sang adik.
"Let's go." Enrico merangkul bahu Elga dan mengajaknya pergi.
"En, Elga belum sarapan." Hawa mengintrupsi, saat putranya membawa Elga keluar rumah.
"No Mom. Elga tidak mau makan!" Teriak Elga yang suaranya masih parau karena menangis.
Hawa hanya menghela napas, sedangkan Mario melirik Enzio yang masih tenang di meja makannya.
"Zio, Can you explain to Daddy?" Kata Mario yang masih mengintrogasi putranya.
Enzio meletakkan alat makanya, remaja yang memiliki umur sama dengan kembarannya itu menatap Mario balik.
"Aku tidak melakukannya Daddy, What for?"
Enzio mengusap bibirnya menggunakan tisu. "Lagian Elga tidak bisa jauh dari bubunya, dan aku tidak mungkin melakukan itu lagi." Enzio memilih pergi. Remaja itu mencium pipi ibunya.
"Hati-hati son." bisik Hawa sambil menepuk bahu putranya.
"Yes Mom."
Mario menghela napas saat melihat kelakuan putranya yang kelewat santai.
"By, kenapa kau menuduh Enzio begitu?" Hawa duduk disebelah suaminya.
"Ck, siapa lagi yang suka menganggu putriku jika bukan Zio di rumah ini." Kesal Mario.
Mengingat dulu Enzio yang suka usil dan jail pada Elga, sampai-sampai menyembunyikan boneka kesayangan Elga hingga membuat putrinya tidak mau melakukan apapun sampai mogok makan, dan Elga hanya mengurung dirinya di kamar. Hal itu membuat Mario panik setengah mati, seperti trauma yang membuatnya langsung marah jika kejadian itu terulang lagi.
"Kamu selalu berprasangka buruk dengan Zio. Sudahlah, En pasti bisa membuat putri kita lebih baik." Ucapnya sambil mengusap legan sang suami.
"Mima, tolong cari boneka Elga." Titah Hawa pada pelayan di mansion.
"Baik ma'am."
.
.
.
"Kau meninggalnya di sini?" Enrico menggaruk kepalanya sambil berkacak pinggang. "El, kau tau jika kamu tidak bisa jauh dari boneka mu itu!" Enrico merasa frustasi melihat Elga yang masih menangis.
Enrico menghela napas. "Sudahlah, nanti aku belikan lagi." Enrico mengusap kepala Elga.
Sedangkan Elga hanya bisa terisak, ketika dirinya mengingat boneka kesayangannya tertinggal di sebuah halte saat dirinya menunggu Mario menjemputnya.
"Bubu.."
.
Yang bikin Enzio kena semprot 😌