NovelToon NovelToon
Dinikahi Milyader

Dinikahi Milyader

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintamanis / Patahhati / Tamat
Popularitas:21.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sept

Azzam Bernabas Dirgantara, seorang Milyader berhati dingin. Bagi Dirga, hatinya sudah lama mati. CEO dari Dirgantara Group tersebut sudah mengubur dalam cintanya bersama sang tunangan yang pergi untuk selama-lamanya.
Lalu tiba-tiba muncul wanita seperti alien yang mulai mengusik kedamaian Dirga. Apa Dirga akan bertahan menjadi perjaka tua sampai akhir hayat karena cintanya yang sudah mati? Atau jangan-jangan pria seperti kanebo kering itu malah berpindah haluan, ketika hidupnya diusik sosok gadis yang sama sekali tidak akan membuatnya jatuh cinta lagi.
Dirga berani bersumpah, ia akan membujang selama-lamanya. Percaya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Antara Dua Sultan

Dinikahi Milyader Bagian 7

Oleh Sept

Rate 18 +

"Kita anggap kejadian tadi tidak pernah terjadi. Tapi ikuti aku sampai jam 9 malam. Aku bayar sepuluh kali lipat."

Kontan saja Levia mundur, masih dengan tangan yang sibuk menurunkan dress pendek yang ia kenakan.

"Maaf, Tuan ... saya bukan gadis seperti itu. Saya tidak melakukan pekerjaan sampingan seperti Tuan kira."

Levia jelas takut, dikira ia dijadikan gadis bayaran yang akan menghibur pria itu hingga jam sembilan malam nanti.

"Apa susahnya? Hanya berdiri di sampingku, tidak usah melakukan apapun. Kau bahkan bisa puas makan apa saja di dalam," celetuk sang pria yang faham bila ia sedang disalahpahami.

Levia menatap sosok pria tampan itu lekat-lekat. Kemudian bertanya dengan suaranya yang pelan.

"Makan?"

"Kau pikir apa? Tidur denganku? Hey! Bersihkan isi kepalamu yang kotor itu!" ujar si pria dengan sedikit tersenyum.

Levia hanya menelan ludah, kemudian lama-lama ia amati sosok tersebut. Apa mereka pernah bertemu? Karena ia merasa tidak asing.

Reflek, ia gunakan tangan untuk menutupi bagian atas wajah pria itu. Seketika ia teringat dengan sosok pria yang menabrak motor yang ia kendarai di lampu merah.

"Hey! Apa yang kau lakukan?" tanya Zio heran pada kelakuan aneh Levia.

"Tuan tidak ingat saya? Lampu merah ... cek ...?"

Zio kemudian tersenyum tipis. Bagaimana dia tidak ingat, dia sangat ingat bagaimana gadis itu menyetir ugal-ugalan. Yang ia heran, mengapa ia yang menyetir? Sedangkan yang dibonceng justru si jaket hijau-hijau.

Sebelum sampai lampu merah waktu itu, Levia sempat jadi perhatian Zio dan adiknya, Ve. Dan setelah ingin memastikan semua persiapan untuk hotelnya, ia malah menangkap pencuri sushi.

Sekalian, sambil menyelam minum air. Malam ini sang mama akan mengenalkan dia dengan banyak putri-putri pengusaha kenalan sang papa. Bila ia menggandeng Levia ke dalam, setidaknya dia akan bebas dari tekanan perjodohan yang tidak masuk akal.

Zio memang sudah masuk usia matang untuk menikah. Usianya sudah 33 tahun. Namun, ia memang belum berkeinginan untuk menyudahi masa lajangnya. Karena belum ada seorang wanita yang membuat hatinya bergetar.

Lagian selama ini sibuk dengan hotel yang ia miliki, teralu asik bekerja hingga Zio lupa menikah.

"Sudah ... jangan membahas itu. Dan yang paling penting. Bila ada yang bertanya di dalam. Katakan saja, kita teman dekat."

[Hah? Teman dekat? Aku?]

"Mengerti?" tanya Zio karena melihat Levia hanya bengong.

"Tu ... Tuan mau saya pura-pura?"

Seketika dengan cepat Zio mengangguk.

"Waktuku tidak banyak, ayo langsung masuk!" Zio dengan paksa melingkarkan lengan Levia di tangannya.

Ballroom Rizt HOTEL

Jarang memakai high heels membuat Levia sempat kesusahan berjalan mengimbangi pria di sampingnya.

Apalagi saat ia memasuki ballroom, ia merasa semua sorot mata tertuju padanya.

"Tetap tenang, anggap mereka orang-orang di pusat perbelanjaan. Acuhkan mereka, tetap fokus padaku saja! Jika berhasil, aku pastikan akan membetikanmu hadiah tambahan!"

Zio mungkin merasa tubuh Levia bergetar karena grogi ditatap banyak ratusan mata. Mau bagaimana lagi? Dari pada sibuk diperkenalkan dengan banyak wanita yang kadang sok genit dan berakhir menerornya sepanjang bulan, lebih baik ia pura-pura sudah punya gandengan.

"Saya grogi, Tuan," bisik Levia.

"Aku lihat kau begitu lahap makan sushi tadi, sepertinya kamu hanya butuh makan. Kita berjalan ke sana. Makan saja, dan bersikaplah santai. Jangan tegang, kau tahu ... aku seperti berjalan dengan sebuah patung."

Levia langsung mendongak, dan Zio melirik sambil tersenyum.

[Aku tahu, dari auramu kau gadis baik-baik. Sepertinya akan mudah meminta bantuan padamu]

Zio pun membawa Levia ke depan meja yang dipenuhi ratusan hidangan istimewa.

"Makanlah, tapi dengan pelan."

Melihat menu-menu yang seakan sedang melambai padanya, Levi pun mengambil sebuah kue yang manisnya pas di lidah.

Tiba-tiba, seseorang menepuk pundak Zio. Mungkin rekan bisnisnya. Keduanya bicara sebentar, kemudian Zio membisikan sesuatu pada Levia.

"Tunggu sebentar, tetap di sini."

Levia mengangguk dengan canggung. Selepas Zio pergi, ia kemudian menjelajahi aneka makanan yang biasanya hanya bisa ia lihat tapi tidak bisa ia rasakan.

Saat akan mengambil minum, seorang pria tiba-tiba memberikan gelas padanya.

"Aku pikir kau gadis baik-baik. Ternyata ini aslimu, apa kau mengincar pria kaya di sini?" cibir seorang pria yang suaranya tidak asing di telinga Levia.

"Berapa uang yang kau keluarkan untuk ke salon? Apa baju itu milikmu sendiri? Apa pinjam? Aku lihat itu mahal, jadi hati-hati jangan sampai kau merusaknya," sindirnya lagi.

[Dasar pria julid, untuk apa kau tampan dan kaya raya kalau mulutnya seperti cabai bhut jolokia]

Levia yang kesal karena sindiran kasar Dirga. Ia hanya diam menahan emosinya.

"Maaf, Tuan ... saya tidak mengenal anda!"

Dengan memasang senyum palsu, Levia memilih pergi meninggalkan anak terong yang julid tersebut.

"Hey!"

[Sombong sekali gadis karbol ini!]

Dukkkkk ....

Karena berjalan tidak hati-hati, Levia malah menabrak seseorang. Untung itu adalah Zio. Kalau orang lain, pasti dia kena omel.

"Hey!"

Tap tap tap

Dirga mendekati keduanya. Saat semakin dekat, bibirnya tersenyum getir.

[Gadis matre, kau tahu mana tangkapan ikan segar]

Sedangkan Zio, ia yang melihat Dirga yang berjalan ke arahnya, ia pun langsung memanggil saudara sepupunya itu.

"Kau mau ke mana, tugas pertama belum selesai. Ayo ... aku kenalkan dengan seseorang," ucap Zio setengah berbisik.

Sebenarnya Levia ingin pergi. Namun, karena pria itu langsung menarik tangannya, Levia pun menurut.

"Sendirian? Mana Diska, dan aku tidak melihat om dan tante Jean?"

"Ada, mereka ada di sana." Dirga menatap Levia. Padahal Zio yang mengajak dia bicara.

"Oh, iya ... kenalkan, temen dekat Mas Zio."

Seketika Dirga langsung berdecak, tapi dalam hati.

"Dirga!" dengan pura-pura baik hati, Dirga mengulurkan tangan lebih dulu.

Mau tidak mau, Levia pun mengenalkan diri.

"Levi!"

Dua pria itu sama-sama menatap pada gadis yang sama.

[Nama yang cantik, tapi kau cantik karena polesan ... dasar matre. Aku harap Mas Zio terbuka matanya, agar dia tahu. Ular apa yang sedang berada di sebelahnya]

Jiwa-jiwa julid kembali menggembang di dalam hati Dirga. Apalagi saat ia melihat bagaimana cara Zio memperlakukan Levia bagai putri, asli ... Dirga mual. Entah karena benci, kesal, atau malah jealous.

"Kami ke sana dulu, Ga!"

Dirga mengangguk.

Sedangkan Zio, dengan langkah tegap dan gentleman, ia menggandeng Levia yang sudah ia sulap jadi Cinderella. Siap untuk ia kenalkan pada Radika dan Elvira. Agar keduanya tidak usah sibuk menjodohkan dirinya dengan banyak wanita.

"Aku lihat Dirga sejak tadi memperhatikanmu? Apa kalian saling kenal?" tanya Zio penasaran sambil terus melangkah.

"Mana mungkin saya mengenal pria-pria dari kalangan kalian, Tuan?" jawab Levia spontan.

"Benarkah? Aku kira dia tertarik padamu."

"Tuan salah, dia sangat membenciku."

Seketika Zio berhenti melangkah.

[Kau bohong! Kalian sudah mengenal!]

"Katakan padaku, siapa kau, Levi?"

Levia pun ikut berhenti. Ia menatap wajah tampan Zio yang bikin nagih.

"Hanya gadis pencuri sushi, seperti kata Tuan!"

Jawab Levia, membuat Zio langsung tersenyum.

[Aku rasa aku harus mengenal pencuri ini lebih jauh]

Apa hati Zio mulai berdesir?

Sedangkan dari kejauhan, Dirga yang nampak kesal memilih menenggak beberapa gelas minuman. Mungkin jengkel, melihat gadis karbol yang membuat Zio tersenyum. Padahal sepupunya itu alergi dekat dengan wanita sembarangan. Ini malah tersenyum pada gadis karbol. Tidak bisa, ia mendadak tidak terima.

Beberapa saat kemudian

Ketika Levia sedang duduk seorang diri di salah satu meja, tiba-tiba Dirga datang dan menarik kursi. Pria itu duduk tepat di sebelahnya.

"Kau mau berapa? Berapa yang kau minta? Aku juga punya banyak uang! Jadi jangan kau dekati Zio dan main-main dengannya. Aku akan berikan banyak, tapi pergi dari kehidupan kami," ucap Dirga yang mulutnya bau minuman. Sepertinya ia terlalu banyak minum. Padahal, satu dua gelas tidak akan membuatnya seperti ini.

"Maaf, Tuan ... aku rasa Tuan salah sangka."

Dirga tersenyum getir, kemudian menatap wajah cantik Levia dalam-dalam. Dan tiba-tiba saja wajah Levia berubah jadi Arunika di matanya.

Seketika, mata Dirga terbelalak. Pria itu kemudian memegang tangan Levia.

"Kau kembali ... kau kembali? Benarkah kau kembali?"

Levia mau menarik tangannya, tapi ditatapnya sorot mata sendu yang juga menatap dirinya. Mata yang biasanya menyalak itu terlihat sayu, dan mulai berkaca-kaca.

[ASTAGA ada apa dengan pria bipolar ini?]

"Aku merindukanmu ... aku merindukanmu sampai ingin mati ... kenapa kau begini .. kenapa kau kejam sekali menyiksa hari-hariku?" Dirga mulai ngelantur.

Takut tapi juga kasihan, Levia terpaksa menarik tangannya yang diciumii oleh pria bipolar tersebut.

Dirga langsung menggeleng.

"Aku tidak akan melepaskanmu lagi! Tidak akan."

Tiba-tiba saja, tangan pria itu menyentuh tengkuk lehernya. Ditambah lagi, Dirga semakin merapat dan mendekatkan wajahnya.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Zio sambil memegang ponsel. Sepertinya ia baru menerima telpon sebentar.

BERSAMBUNG

Anak terong jangan aneh-aneh deh.

IG : Sept_September2020

FB : Sept September

Yang belum paham silsilah keluarga Dirgantara, kalian bisa cussss baca "SUAMI SATU MALAM"

TERIMA KASIH

Jangan lupa, jempolnya digoyang. Heheeh

Bonussss Xixixix

1
Felycia R. Fernandez
amplas?? besi kaleee 😆😆😆😆
Sri Utami
Luar biasa
dita faza
jd igt yg lentur ngatain dokter bopeng
Arida Susida
Luar biasa
Mei Prw
luar biasa
Nurmiati Aruan
ya gak salah zio donk.... yang salah tu emak nya...
Gung Dy
🤣🤣🤣🤣🤣
Tri Lestari Endah
zia kembarannya zio ,sudah menikah blm ya
Anonymous
suka btul dgr suara pimoy💚
Ida Has
ga usah sama Reza mamanya sadis ntar susah lg hidup
Ida Has
sesuai dan cantik2
Ida Has
jgn sombong Dirga ntar bucin
Esih Mulyasih
Luar biasa
Deliza Yuseva
sombongvkamu Dirga ...
Deliza Yuseva
masih awang 2 thor
Dedek Aja
Luar biasa
Gung Dy
bagus...sy suka cerita yg happy ending 👍🤩
Meyke Joyce Rantung
bukannya tadi Diska sudah pesan 2 kamar di hotel? kenapa nggak nginap hotel aja?
Land19
cinta 🔺
Min_Vivi
maaf thor tapi visualnya tidak sesuai ekspetasi 🙏
Land19: betul kak terlalu dewasa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!