CEO Mencari Cinta

Setelah mereka selesai menyantap hidangan makan malam mereka. Dua orang pelayan datang menghampiri mereka.

"Selamat malam Tuan, bagaimana dengan hidangan kami malam ini?" sapa mereka ramah.

"Masakannya enak, aku merasa seperti berada di negaraku sendiri" jawab Jack.

"Kalau begitu khusus untuk anda berdua. Kami ingin memperkenalkan kepada kalian sajian khas Indonesia. Tadi Anda kan sudah menikmati hidangan Inggris, giliran kami memperkenalkan menu nusantara kami kepada kalian. Silahkan di nikmati hidangan penutup dari Hotel kami Tuan" ucap pelayan.

Pelayan menghidangkan makanan penutup untuk Ethan dan Jack.

"Apa nama dessert ini?" tanya Jack.

"Fried Banana with saos fruit" jawab pelayanan.

"Dan ini?" tanya Ethan.

"Ini kalau di Indonesia namanya Es campur Tuan" jawab pelayan ramah.

"Silahkan nikmati hidangan penutup kami. Kami undur diri dulu. Kalau pelayanan kami memuaskan Anda berdua silahkan kembali lagi ke Restoran kami" sambung pelayan itu dan dia berlalu setelah memberikan salam hormat kepada Ethan dan Jack.

Ethan dan Jack mulai menyicipi menu penutup dari Hotel ini.

"Emmmm... gila. Tuhan enak banget goreng pisang ini. Gak nyangka pisang bisa di olah menjadi mewah begini" ucap Jack sambil menyantap makanan penutupnya.

Sedangkan Ethan mencoba menyipi makanan yang disebut es campur oleh pelayan tadi.

Sebenarnya ini bisa di kategorikan minuman. Ada es yang di serut terus di taburi buah dan apa ini namanya, banyak jenis dan rasanya.

Semuanya di campur jadi satu tapi anehnya rasanya enak, perpaduan manis, dingin dan gurih.

"Enak Than?" tanya Jack penasaran.

"Enak" jawab Ethan singkat.

"Bagi Than" pinta Jack.

"No, kamu makan punya kamu. Jangan ganggu punyaku. Kalau mau pesan saja sana" ucap Ethan.

"Aku sudah kenyang sekali. Besok - besok saja deh aku coba menu yang kamu makan" balas Jack.

Mereka segera menyelesaikan makanan mereka dan berjalan hendak naik ke lantai atas.

Saat hendak masuk ke dalam lift Jack melihat ada wanita cantik melintas dari depan mereka memakai penutup kepalanya. Kalau di rumah Ethan sih itu namanya jilbab. Fikir Jack.

Eh aku kok jadi ingat cewek yang aku lihat di Bandara dan di Barrakh Corp. Apakah mereka orang yang sama? Mengapa penampilannya berbeda? Ah mungkin dia lagi ada pertemuan formal kali, makanya dia memakai baju yang layak pakai bukan seperti yang dia pakai di Bandara. Ucap Jack dalam hati.

Tak lama pintu lift tertutup. Kini hanya tinggal mereka berdua yang ada di dalam.

"Besok apa rencana kita? Mau terus melakukan pencarian?" tanya Jack.

"Besok kita kerja di kamar saja. Hubungi semua karyawan kita untuk mengirim semua perhiasan yang akan kita pajang di pameran Sabtu ini. Aku mau perhiasan terbaru dan yang terbaik" perintah Ethan.

"Baik Bos, akan saya laksanakan" jawab Jack.

Ting... mereka sudah sampai di kamar paling atas.

"Kamu tidak ingin ke diskotik Than?" tanya Jack.

"Maksud kamu mencari wanita itu di situ?" tanya Ethan.

"Bukan hanya minum. Ngapain mencari wanita yang belum kita ketahui wajahnya? Kita hanya tau namanya. Gak mungkin kan kita tanya satu persatu nama wanita di sana" jawab Jack.

"Kamu gak lihat penampilan Mamanya tadi siang. Menurutku mereka dari keluarga yang taat agama, tidak mungkin mereka ke diskotik. Lebih baik kamu cari saja doang terdekat dari hotel ini. Tubuhku rasanya sudah pegal semua. Aku ingin mengendurkan otot-ototku dan lagi malam ini aku sudah makan sangat banyak, lebih baik kita olahraga agar tidak gemuk" perintah Ethan.

"Oke, aku akan cari. Sebentar ya.. " Jack melakukan pencarian di ponselnya.

"Dapat, jaraknya hanya lima kilometer dari Hotel ini. Kita pergi sekarang?" tanya Jack.

"Ayo" jawab Ethan.

Ethan dan Jack pergi ke Dojang dekat Hotel. Mereka menyewa baju seragam untuk dipakai latihan setelah itu baru mulai pemanasan.

Ethan mendengar suara orang yang sedang berlatih di dalam ruangan tertutup. Tapi seperti suara perempuan. Mengapa sepertinya kekuatannya sangat besar sekali?

Sontak rasa ingin tau Ethan muncul, Ethan bertanya pada pelatih yang berjaga.

"Ruangan apa ini? tanya Ethan.

"Ini ruangan khusus" jawab sang pelatih.

"Ruang khusus untuk apa? apakah aku tidak boleh masuk?" tanya Ethan.

"Ini ruangan khusus nyang sudah di sewa selama lebih dua puluh tahun oleh sebuah keluarga. Karena salah satu keluarga nya yang ingin berlatih tidak bisa berlatih bersama dengan yang lain. Apalagi beramai-ramai" ungkap pelatih.

"Aku mendengar ada suara perempuan di dalam" ucap Jack.

"Mereka keluarga besar Tuan, ada perempuan dan laki-laki. Saat ini memang ada perempuan di dalam ini sedang berlatih" jawab sang pelatih.

"Apa ada manusia seperti itu?" tanya Ethan.

"Walau sangat langka tapi kenyatannya ada Tuan" jawab pelatih.

"Cih banyak juga orang aneh di negara ini" gumam Ethan sendiri.

"Kamu ingin bertanding?" tawar Jack.

"Boleh, aku ingin menyalurkan kekesalanku padamu seharian ini. Dari tadi kerjamu hanya menggodaku saja. Bersiaplah" ucap Ethan kesal.

"Aku tidak takut Bos, tapi aku bosan melawanmu. Apakah kau tidak ingin tanding dengan yang lain. Cari suasana baru misalnya" balas Jack.

"Siapa yang bisa aku ajak bertanding di sini?" tanya Ethan bingung.

"Wanita yang ada di dalam. Dari suaranya sepertinya dia berlatih tidak sendiri. Aku mendengar suara dua orang wanita di dalam. Bagaimana kalau kita ajak saja mereka bertanding satu lawan satu?" tantang Jack.

"Bilang saja kamu ingin mencari wanita di sini" sindir Ethan.

"Tidak, kamu salah. Aku kan tidak pernah mengenal wanita, kamu tau itu. Aku hanya menawarkan hal yang baru" ucap Jack.

"Tapi mereka perempuan Jack, aku merasa kita tidak pantas bertarung dengan mereka" bantah Bintang.

"Anda jangan salah Tuan. Salah satu wanita yang berlatih di dalam adalah mantan murid terbaik di Dojang ini. Tenaganya sangat kuat dan dia sangat pintar menaklukkan lawannya" puji pelatih.

"Tuh kamu dengar, aku rasa dia pantas menjadi lawan tanding kita malam ini. Bagaimana, kamu mau mengajaknya bertanding?" tantang Jack.

Ethan tampak sedang berfikir.

"Baiklah, tolong sabeum tanyakan pada orang yang ada di dalam, apakah dia mau bertanding dengan kami berdua?" tanya Ethan kepada pelatih.

"Sebentar ya Tuan, saya akan coba tanya. Tapi anda jangan terlalu berharap karena dia jarang sekali mau bertanding dengan laki-laki kecuali dari keluarganya sendiri" ucap Pelatih.

"Sombong sekali wanita itu?" umpat Ethan kesal, belum apa - apa dia seperti sudah di tolak. Selama ini tidak ada yang berani menolak tantangan atau ajakan darinya.

Pelatih berjalan ke ruangan khusus tersebut dan masuk ke dalam. Tak lama kemudian dia keluar lagi dengan membawa jawaban yang akan dia sampaikan kepada Ethan dan Jack.

"Mohon maaf Tuan, saat ini beliau tidak ingin diganggu latihannya. Jadi tantangan Anda di tolak" lapor pelatih.

"Apa??? Berani sekali dia menolak tantanganku. Tolong kamu tanyakan lagi, kapan dia bisa menerima tantangan dariku. Selama seminggu ini aku menantangnya untuk bertanding" ucap Ethan kesal.

"Sekali lagi maaf Tuan, beliau tidak ingin bertanding dengan laki-laki. Itu keputusannya tadi" bantah pelatih.

"Cih ternyata mantan murid terbaik di Dojang ini takut bertanding dengan seorang laki-laki" teriak Ethan kuat, sengaja agar orang yang di dalam mendengar teriakannya.

"Apa maksud Anda berkata seperti itu?"

.

.

BERSAMBUNG