FORGET IT

Hai kawan semua... Selamat datang yang baru mampir di rumah Aliyah. Ikuti terus kisah nya ya dan yang sudah mengikuti kisah nya jangan bosen ya.. Semoga tetap suka dan terhibur dengan cerita remehan biskuit ini..

Happy reading kawan..

🍁🍁🍁

Aliyah melajukan motornya ke arah salah satu sudut kota besar Surabaya. Tepat nya di daerah Wonorejo Rungkut, terdapat hutan mangrove yang asri banget. Aliyah ingin membuang segenap kepenatan suasana kota besar. Terumata ingin mencari ketenangan hati, mumpung hari ini tidak ada jadwal mengajar bimbel.

Hutan mangrove ini menggabungkan wisata rekreasi dan wisata edukasi lingkungan untuk anak-anak. memperkenalkan alam sejak dini pada anak-anak.

Hutan mangrove wonorejo ini juga sering di jadikan jujukan sekolah-sekolah untuk berwisata edukasi. Tempat ini juga tak pernah sepi pengunjung, baik hari libur maupun hari biasa.

Semua orang pasti tidak pernah menyangka, di tengah padat dan panasnya kota Surabaya masih terdapat hutan mangrove yang berperan penting sebagai paru-paru dunia, habitat flora dan fauna, juga pengendali bencana, sekaligus bisa menjadi tempat wisata yang murah meriah serta alam bebas yang menyejukkan warga ibu kota.

Sebelum di buka untuk umum, hutan mangrove wonorejo merupakan wilayah hutan bakau dengan luas 500 hektar. Bakau-bakau liar tak terawat tumbuh subur di sebagian pesisir timur wonorejo. Pohon-pohon bakau yang ada sempat di tebang oleh sekelompok warga karena di rasa tidak ada manfaatnya.

***

Setelah memarkirkan dengan rapi motor matic nya, Aliyah berjalan santai menuju pintu masuk hutan mangrove, yang tidak di kenai tiket masuk alias gratis. Tetapi, Aliyah harus membayar Rp 25.000,- untuk naik perahu dan tergolong orang dewasa. Sedangkan untuk anak-anak hanya dengan membayar Rp. 15.000,-.

Aliyah memilih tempat duduk di pinggir, agar lebih bisa menikmati pemandangan alam selama perjalanan.

Di atas kapal, angin sepoi-sepoi menyambut Aliyah menikmati hawa sejuk alam bebas dan membuat ia merasa terobati. Sejenak melupakan kegalauan hati nya. Sepanjang perjalanan yang cukup jauh Aliyah di suguhkan dengan pemandangan alam berupa hijau nya hutan mangrove dan biru nya langit. Selain itu, Aliyah juga dapat merasakan sensasi seru nya naik kapal menyusuri sungai berasa kayak jungle cruise di sungai Amazon. Aliyah tersenyum manis sambil menguman sendiri.

Kapal ini menjadi perantara penting, karena kita bisa sampai ke kawasan hutan mangrove, apabila menggunakan kapal. Sangat mustahil untuk berjalan kaki atau menggunakan kendaraan lain. Karena ada sungai besar yang memisahkan antara area loket yang juga menjadi pintu masuk dan pintu keluar di area wisata hutan mangrove.

Kalau rindu nya si Aliyah terpisah kan pulau yang terbentang.

"Ku titip kan lindu ini hanya pada sebait do'a.. Yang ku untai di seperti tiga malamku.. dan biar kan hujan membawa na.. hingga berlabuh di sebrang pulau.." guman Aliyah.

Lanjut lagi menikmati burung-burung cantik yang senantiasa terbang di sekitaran kapal menambah indah nya pemandangan menjadi semakin komplit. Sehingga membuat Aliyah segera berfoto selfie saat berada di atas kapal.

"Andaikan bee bersama ku saat ini, pasti tambah bahagia hati ini." guman Aliyah lagi.

Setelah melewati sungai dengan jarak 5km selama 15 menit, Aliyah turun di dermaga yang terbuat dari bambu untuk selanjutnya, Aliyah melakukan perjalanan dengan berjalan kaki di sepanjang jembatan yang terbuat dari bambu dengan di iringi rindang nya pohon-pohon bakau yang ada.

Jika beruntung bisa juga bertemu dengan spesies hewan langka yang ada di hutan mangrove ini. Seperti monyet ekor panjang, bajing kelapa, burung cangkah merah dan hewan-hewan khas hutan bakau yang lain.

Di sepanjang perjalanan juga tersedia gazebo-gazebo yang di bangun di pinggir pantai tuk Aliyah singgahi. Dan dari jembatan Aliyah melihat berbagai jenis pohon bakau dan luas nya lautan. Aliyah juga menyempatkan tuk berfoto-foto ria di sekitaran lokasi dengan spot-spot yang bagus dan beraneka ragam yang telah tersedia.

***

Entah lah, apakah ini ide bagus tuk menghilang kan penat sesaat atau kah malah memperburuk rasa rindu yang membuncah. Sejujurnya Aliyah sedikit ragu. Namun, apa salah nya tuk mencoba.

Akan tetapi nasib baik tidak sedang menghampiri nya. Sekarang. Ya sekarang, sosok laki-laki yang pernah memporak porandakan bangunan kokoh hati Aliyah, kini sedang berdiri di hadapan nya.

"Oh.. Ya Allah. Apa di balik semua rencana-Mu Ya Allah. Mengapa Engkau pertemuan lagi, aku dengan makhluk yang paling aku benci dan menyebalkan ini. Di suasana hati seperti ini dan di kondisi yang tidak memungkinkan.

Tiba-tiba hujan lebat yang menguyur di sekitar hutan mangrove dan angin yang berhembus sedikit kencang. Sehingga membuat kapal yang di tumpangi Aliyah, sedikit bergoyang terhuyun ke kanan dan ke kiri.

"Perasaan tadi cuaca nya tidak mendung dung. Mengapa sekarang tiba-tiba hujan lebat dan angin begitu kencang?. Apa mungkin gara-gara ada si makhluk astral satu itu. Hehehe. Apa salah ya, aku kasih julukan ke dia makhluk astral." Aliyah mendumel sendiri dalam hati sambil cengar cengir menghibur diri.

"Sini kalau takut, dekat sama aku saja." tiba-tiba Awan langsung meletakkan tangannya di pundak Aliyah.

Namun, dengan sigap Aliyah segera menjauh dari posisi Awan duduk saat ini. Tetapi, dengan cepat pula Awan menggandeng tangan Aliyah dan menariknya agar duduk di sebelah nya.

"Akan ku pastikan kamu baik-baik saja bersamaku." bisik Awan pelan. "Tidak akan ada yang perlu kau khawatir kan." bisik nya lagi.

"Dan kalau masih merasa takut, kamu bisa memeluk ku erat dan bersandar di dadaku." ucap Awan percaya diri.

"Diih, apaan. Sudah sana, jauh-jauh dari diriku dan jangan pernah lagi kamu ganggu hidupku. Satu lagi, aku tak butuh pundak atau pun dada mu tuk ku bersandar." sungut Aliyah.

"Ssstt.. Udah-udah sayang. Jangan merajuk, kita bisa merajuk kembali jalinan kasih kita yang sempat menjauh." pinta Awan.

"Sayang.. Pala mu peyang. Enak aja kau kata, seringan kapas. Sudah sana menjauh dari aku. Nanti aku di kira pelakor lagi. Hadeeh.. Ma'af, aku tak mau di sebut pelakor ya, cukup dia aja, yang sudah jadi pelakor yang manis di mulut tapi busuk hati nya." ucap Aliyah sambil menatap tajam ke dalam mata Awan.

"Please Aliyah sayang. Ku mohon berikan lah kesempatan lagi untuk diriku memperbaiki nya. Aku yang bersalah. Aku akan instropeksi diriku, aku akan menjagamu, tidak akan melukaimu lagi. Ku mohon percaya dengan ucapan ku dan aku berjanji pada mu tak kan mengulangi nya lagi." ujar Awan dengan bersungguh-sungguh.

"Enggak.. Enggak ada kata balikan. Sudah cukup itu semua tuk membuktikan bahwa kamu lebih mempercayai omongan orang lain daripada omongan orang yang kamu sayangi. Aku benar-benar kecewa sama kamu dan tak kan pernah ada kesempatan kedua kali untuk orang yang sudah menyia-yiakan ketulusan ku. Dan aku sudah bahagia saat ini. Sangat bahagia. Aku telah menemukan dan memiliki seseorang yang bisa memberikan tawa candanya, senyumnya, hatinya, semua nya untuk aku. Ya hanya untuk diriku."

"Ohh, sudah ada pengganti diriku rupanya? orang yang jauh di sebrang sana? Apa dia tidak takut kekasihnya di tikung orang di sini." ucap Awan sedikit meledek Aliyah.

"Dia bukan Kamu. Dan Kamu bukan Dia. Jadi fahami dan mengerti itu semua." balas Aliyah penuh dengan penekanan.

"Aku akan mengantarkan mu pulang." ucap Awan sambil menggandeng tangan Aliyah.

Awan berusaha berjuang dengan sekuat tenaga tuk mendapatkan hati Aliyah kembali.

"Ah, tak perlu. Terimakasih, aku tak biasa merepotkan orang lain, apalagi bergantung pada seseorang. Karena, aku bisa sendiri." tolak Aliyah kekeh.

Seperti ini kah rasanya di tolak seseorang yang kita cintai. Seperti ini kah rasanya hati kamu Aliyah di saat aku menyakiti, mengecewakan hatimu, menyia-yiakan ketulusan cinta dan kasih sayang kamu.

"Rasa nya tertutup sudah hati ini Aliyah. Mati terkubur bersama cinta kamu."

"Kenapa Ya Allah. Aku begitu bodoh telah membiarkan orang yang tulus sayang dan mencintai ku. Kecewa dan terluka.

🍁🍁🍁

Bersambung....