Season 1
Berawal dari sebuah pertemuan yang di penuhi pertengkaran hingga mereka berdua tanpa sadar sama-sama saling takut kehilangan. Namun, kisah mereka tidaklah mudah, Davino Alexander yang memiliki sifat tempramental jatuh cinta pada Aluna Salsabila yang memiliki sikap keras kepala yang tinggi. Banyak sepak terjang yang terjadi di hubungan mereka berdua. Sanggupkah Davino menghadapi tingginya sikap keras kepala dari Aluna dan sanggupkah pula Aluna merubah sifat Davino yang tempramental?
Season 2
Johan Saputra yang tidak lain asisten dari Davino, jatuh cinta dengan sahabat Aluna yaitu Mila yang memiliki otak yang sedikit gesrek. Kesabaran Asisten Jo di uji saat menghadapi sikap Mila yang benar-benar di luar wanita normal pada umumnya tetapi mampu membuat hari-hari Asisten Jo menjadi lebih berwarna.
Jangan lupa ikuti keseruan mereka dan tinggalkan jejak kalian.
Salam sayang dari Author Recehan 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06
"Tolong, lepaskan tangan saya Tuan!" Aluna berusaha melepaskan tangannya yang dicengkeram kuat oleh Davin.
"Apa maksud loe? Sengaja cari muka loe sama bokap gue? Dasar murahan!" Aluna menatap Davin tajam. Dia lalu menggigit tangan Davin dengan kuat hingga Davin melepaskan cengkramannya dan berteriak kesakitan. Asisten Jo hanya melongo melihat keberanian Aluna karena selama lima tahun Asisten Jo mendampingi Davin tapi baru kali ini dia melihat ada cewek yang berani sama Davin. Biasanya cewek-cewek ketika melihat Davin mereka akan berusaha cari perhatian bahkan banyak yang dengan sukarela membuka paha mereka lebar-lebar demi dekat dengan Davin.
Sepertinya bakal ada sejarah baru dalam hidup Tuan Davin. Batin Asisten Jo.
" Beraninya loe! Gue tahu, elo sengaja cari muka kan?!"
"Maaf Tuan Muda Davino Alexander yang terhormat. Saya tidak pernah berniat cari muka pada siapapun termasuk Tuan Doni,"
"Alasan! Pake acara dengan senang hati keluar dari sini. Loe pikir setelah keluar dari sini loe bisa mudah diterima kerja? Gak bakal karena gue bakal blacklist nama loe dari perusahaan manapun,"
"Silahkan Tuan Muda lakukan sesuka anda. Saya tidak pernah takut karena rezeki saya sudah ada yang mengatur. Saya cuma MUAK dengan Anda!" Nada bicara Aluna mulai meninggi. Davin dan Asisten Jo kaget melihat Aluna yang ternyata benar-benar berani.
anda benar-benar berani nona. seperti singa betina bahkan tidak takut dengan singa jantan.
"Jo, aku berubah pikiran," ucap Davin dengan senyum licik menatap Aluna.
"Perpanjang kontrak kerjanya dan apabila dia mengundurkan diri sebelum kontrak kerjanya habis maka dia harus membayar denda sebanyak mungkin. Aku ingin lihat sejauh mana keberanian dia melawanku," Asisten Jo terpaku mendengar perintah tuannya sedangkan Aluna mengepalkan tangannya menahan amarah.
"Baik Tuan,"
"Urusan kita sudah selesai. Kembalilah ke tempat kerja mu," usir Davin. Aluna pun melangkah keluar dari ruangan Davin. Dia tidak peduli dengan tatapan karyawan lain yang menatapnya. Sesampai di ruangannya Aluna langsung terduduk lemas di kursi kerjanya. Ketiga temannya pun mendekat penasaran.
"Gimana Lun? Elo jadi di keluarin? Kok muka loe kusut gitu sih?" tanya Mila. Citra dan Nia hanya menganggukkan kepala tanda setuju dengan pertanyaan Mila.
"Mending gue dikeluarin deh, daripada harus di kontrak seumur hidup disini," jawab Aluna sambil mengusap kasar wajahnya. Dia benar-benar bingung harus bagaimana.
"Beruntung dong, loe bisa di kontrak seumur hidup disini jadi gak usah susah-susah nyari kerja lagi,"
"Ogah! Dulu kalau sama Tuan Doni mah gue seneng banget tapi apa kalian lupa sekarang bos kita siapa? Apem tersembunyi!" Aluna memukul meja kerjanya untuk menyalurkan emosi yang hampir meledak.
" Jadi maksud loe apem tersembunyi dan asisten bucin itu Tuan Davin dan Asisten Jo?" Aluna hanya mengangguk.
"Jadi tadi pagi yang tabrakan sama loe itu Tuan Davin?"
" mMenurut kalian siapa lagi?!" Aluna balik bertanya dengan nada cukup tinggi.
"Calm mak, calm.." Nia berusaha meredakan emosi Aluna. Aluna hanya menghembuskan nafasnya kasar.
"Kalau gue jadi Loe ya Lun, gue malah seneng banget bisa tabrakan sama cowok-cowok ganteng dan macho gituu..." ucap Mila sambil membayangkan adegan romantis dengan Tuan Davin. Aluna yang sudah tahu jalan pikiran Mila pun menonyor kepala Mila.
"Dasar otak loe! Gue mah ngebayangin aja ogah. Percuma ganteng tapi kelakuan minus "
"Eeheeemm!!"
