Ardan Kael tumbuh di Akademi Aetherion — sekolah elit bagi para pengguna kekuatan elemental.
Tapi di usia 16 tahun, hasil ujiannya menunjukkan “nol energi.” Ia dicap Reject, dibuang dari akademi, dan diusir dari keluarganya sendiri.
Namun, pada malam ia hendak bunuh diri di tebing Aetherion, ia mendengar suara aneh dari bayangannya sendiri:
“Kau gagal bukan karena lemah... tapi karena kekuatanmu terlalu kuat untuk dunia ini.”
Suara itu membangkitkan sesuatu yang telah lama tersegel dalam dirinya — Void Energy, kekuatan kegelapan yang bisa menelan seluruh elemen.
Dari situ, Ardan bersumpah untuk kembali ke akademi, bukan sebagai murid...
Tapi sebagai mimpi buruk bagi semua orang yang pernah merendahkannya.
“Kalian menyebutku gagal? Baiklah. Aku akan menunjukkan arti kegagalan yang sebenarnya.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Nuraida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 – Kota Valenforge
Beberapa hari kemudian, ketegangan menyelimuti Valenforge.
Berita sihir lokal—yang disiarkan melalui kristal rune yang melayang di udara—mengumumkan adanya "Gangguan Energi" yang parah di wilayah terpencil. Akademi Aetherion memperingatkan masyarakat tentang ancaman energi gelap yang baru muncul.
Ardan, yang kini menyamar, mendengarkan berita itu di pasar Valenforge. Ia mengenakan jubah pekerja biasa berwarna cokelat kusam, dan wajahnya ditutupi oleh tudung yang rendah. Ia sengaja mengubah postur tubuhnya, membuatnya tampak lebih pendek dan kurang mencolok. Ia telah menghabiskan dua hari mempelajari bagaimana mengendalikan Void Energy agar tidak memancar keluar dan menarik perhatian.
Kontrol terhadap Void terasa asing. Itu bukan seperti sihir elemen yang membutuhkan fokus dan kata-kata kekuatan. Void Energy adalah perwujudan emosi. Semakin ia merasa marah, semakin Void di dalam dirinya berdenyut dan meminta dilepaskan.
“Kau terlalu menahan diri, Ardan. Biarkan saja. Biarkan kemarahan itu mengalir,” bisik The Whisper, yang kini terasa seperti bagian dari dirinya.
Aku tidak bisa, pikir Ardan, menatap tangannya yang kini memegang sepotong roti kering. Aku harus pintar. Kalau aku menyerang sekarang, mereka akan langsung tahu itu aku. Aku harus merencanakan. Aku harus mengumpulkan informasi.
Kota Valenforge sangat indah, namun menipu. Bangunan-bangunan tinggi terbuat dari batu putih dan kristal, diterangi oleh lampu sihir yang bersinar lembut. Kendaraan bertenaga kristal melayang di atas jalanan, membawa para elit klan dan murid Aetherion.
Ardan berjalan melewatinya semua. Ia melihat Rion Valcrest, yang sedang tertawa bersama teman-temannya di kafe terbuka. Rion tampak santai, benar-benar tidak menyadari bahwa Reject yang pernah ia bully kini berjalan lima meter darinya, memegang kekuatan yang bisa melenyapkannya dalam sekejap.
Di seberang jalan, ia melihat Lyra Edevane. Lyra berjalan dengan anggun, tapi wajahnya tampak murung. Ia sedang berbicara dengan seorang murid perempuan dari klan Api. Tiba-tiba, mata Lyra tampak berkaca-kaca.
Dia merasa bersalah. Sebuah suara di kepala Ardan—suara 'manusia'-nya—merasakan sedikit rasa sakit.
“Lemah. Jangan biarkan emosi itu mengendalikanmu, Ardan. Dia memilih jalannya. Dia memilih kegagalanmu. Sekarang, dia harus membayar harganya.” Suara The Whisper sangat kuat, menindas rasa manusiawi Ardan.
Ardan mengangguk pelan di bawah tudungnya. Kebenaran yang menyakitkan adalah senjata terkuat Void.
Ia harus mencari pekerjaan rendahan. Ia butuh tempat tinggal, dan yang paling penting, ia butuh akses ke bagian gelap Valenforge—tempat para pedagang ilegal, mata-mata, dan informasi tersembunyi berkumpul.
Ia akhirnya menemukan pekerjaan sebagai kuli panggul di gudang kristal, di pinggiran Valenforge. Pekerjaannya mudah, dan tidak ada yang memperhatikan seorang pemuda pendiam yang selalu mengenakan tudung.
Pada malam hari, saat ia sendirian di gudang, Ardan mulai berlatih.
Ia memanggil Void Energy, tapi kali ini, ia mengendalikannya. Alih-alih melenyapkan, ia membentuknya. Ia membentuk peluru Void seukuran kelereng dan menembakkannya ke balok kayu. Balok kayu itu tidak hancur, tapi kekosongan kecil di dalamnya telah menelan kerapatan kayu, membuat balok itu sangat rapuh.
Pelajaran: Void Energy tidak hanya menghancurkan. Ia juga bisa memanipulasi kerapatan materi.
Pada suatu sore, di area pengiriman, ia melihat beberapa penjaga sihir Valenforge membawa tumpukan dokumen rahasia. Ardan sengaja berjalan cepat di dekat mereka, membuat salah satu penjaga tersandung.
"Hei! Kau buta, Reject?" teriak penjaga itu.
Ardan menunduk dan meminta maaf, tapi dalam sepersekian detik, ia menyentuhkan jarinya pada dokumen yang terjatuh. Ia tidak menggunakan Void untuk menghancurkannya, melainkan untuk menyerap informasi dasar dari rune sihir perlindungan.
Informasi yang diserap: Pencarian energi Void berfokus pada Menara Void dan Desa Tersisih.
Itu artinya, mereka belum tahu bahwa sang ancaman—dirinya—sudah ada di tengah-tengah mereka.
Ardan tersenyum di balik tudungnya.
Dalam berita sihir, Grandmaster Solan Caelum muncul di layar kristal. Wajahnya tampak serius dan berwibawa.
“Ancaman kegelapan yang kami deteksi adalah murni manifestasi dari energi kekacauan. Kami telah meningkatkan keamanan Akademi Aetherion dan seluruh Valenforge. Kami pastikan, tatanan Afterlight Era akan tetap terjaga. Kami tidak akan membiarkan kekuatan buangan itu mengganggu kedamaian.”
Ardan mematikan kristal rune itu.
“Kekuatan buangan, ya?” bisik Ardan.
Ia tahu, sekarang saatnya. Ia harus mengambil risiko. Ia tidak bisa hanya bersembunyi. Untuk membalas dendam, ia butuh sekutu, dan yang paling penting, ia butuh guru yang bisa membantunya memahami kekuatan Void.
Ardan meninggalkan gudang, menuju ke distrik perpustakaan kuno—tempat ia tahu hanya satu orang yang mungkin memiliki pengetahuan tentang sihir terlarang.
Profesor Elandra Morwyn.