NovelToon NovelToon
Diamnya Melati

Diamnya Melati

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Pelakor jahat / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:27.1k
Nilai: 5
Nama Author: Raina Syifa

Melati berubah pendiam saat dia menemukan struk pembelian susu ibu hamil dari saku jas Revan, suaminya.
Saat itu juga dunia Melati seolah berhenti berputar, hatinya hancur tak berbentuk. Akankah Melati sanggup bertahan? Atau mahligai rumah tangganya bersama Revan akan berakhir. Dan fakta apa yang di sembunyikan Revan?
Bagi teman-teman pembaca baru, kalau belum tahu awal kisah cinta Revan Melati bisa ke aplikasi sebelah seru, bikin candu dan bikin gagal move on..🙏🏻🙏🏻

IG : raina.syifa32

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raina Syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ingin pulang ke Jogja

Sabtu siang, Revan melangkah masuk ke rumahnya dengan langkah cepat, berharap ia bertemu dengan ibu dari anak-anaknya setelah tiga hari yang tak terduga di Bandung. Rencananya hanya satu hari satu malam, tapi rayuan Dewi yang mewek-mewek mengancam akan menggugurkan bayinya, membuatnya terpaku tak berdaya.

Di dalam rumah, keheningan menyambutnya tak seperti biasanya, hanya suara samar wajan yang diaduk terdengar dari dapur.

"Pada kemana mereka, weekend begini istriku pasti bermain di kolam renang bersama anak-anak."

Revan menuju kolam renang yang berada di samping rumah, akan tetapi kolam itu kosong, airnya yang jernih  biru tampak tenang.

"Kok sepi?"

Pendengarannya menangkap suara alat masak yang berada di dapur. Senyum lebar otomatis terbentuk di bibir Revan, membayangkan Melati, istrinya, tengah sibuk memasak dan ia akan mendekap dari belakang memberikan sentuhan lembut, dan Melati akan menggeliat manja.

Dengan penuh semangat ia bergegas ke dapur, namun langkahnya terhenti saat matanya bertemu sosok Sri, asisten rumah tangga, yang sibuk di bepqkam kompor. Hatinya tercekat, kekecewaan mencuat, harapannya melepas rindu setelah 3 hari terkekang di Bandung harus sirna.

“Mbak Sri, istriku mana?” tanya Revan.

Sri menoleh. “Eh…mas Revan…mbak Melati ke rumah nyonya Mas, dari kemarin, dijemput nyonya, katanya anak-anak mau nginap di rumah opa sama Omanya.”

Revan mengusap pelipisnya pelan, wajahnya mengernyit bingung. Biasanya, Melati selalu meminta ijin  jika ingin pergi ke mana saja, termasuk menginap di rumah mamanya.

“Kenapa kali ini ia seperti mengabaikanku, aneh," gumamnya cemas.

"Istriku tidak bilang apa gitu mbak?"

Sri melihat ekspresinya, lalu menggeleng pelan. “Nggak ada pesan apa-apa, Mas. Kirain Mbak Mel sudah minta ijin sama mas Revan lewat telpon.”

Revan terdiam, napasnya tertahan sebentar sebelum menoleh. “Ya sudah, aku ke kamar dulu.”

Langkahnya cepat menaiki anak tangga, setibanya di kamar, koper yang dibawanya ia letakkan begitu saja di sudut ruangan. Jaket yang tadi dipakai dilepas cepat lalu dilemparkan asal ke keranjang pakaian kotor.

Matanya nanar, kecewa dan resah bercampur menjadi satu. “Kenapa Melati nggak bilang apa-apa? Aku udah berusaha lepas dari Dewi psikopat itu... cuma demi bisa ketemu sama orang yang aku cinta,” pikirnya getir.

Revan mengeluarkan ponsel, tangannya gemetar saat menekan nomor Melati. Telepon ditekan ulang sampai tiga kali—tapi tetap sunyi. Di ujung sana, suara yang ditunggu tak kunjung datang. “Ayo, Sayang, angkat. Suamimu ini sudah sangat rindu...” bisiknya pelan, harap-harap cemas, namun hanya keheningan yang menyambut.

Revan mulai tidak sabar, pria itu bergegas masuk ke kamar mandi membersihkan tubuhnya, 15 menit kemudian ia keluar dari kamar mandi. Mengganti bajunya dengan cepat dan melesat turun, di ujung tangga Revan berpapasan dengan Sri yang sedang membawa keranjang pakaian kotor dari kamar anak-anaknya.

"Mas Revan mau kemana?"

"Nyusul mereka mbak," jawab Revan.

"Nggak makan siang dulu mas," tawar Sri.

Revan mengibaskan tangannya. "Nggak usah mbak nanti aja di rumah mama."

"Cie ... Cie mas Revan kayaknya udah nggak sabar, nggak bosen ya mas?" Ledek Sri.

Revan hanya tersenyum tipis mendengar ledekan dari asisten rumah tangganya itu, itu hal yang sudah lumrah mengingat Sri dulu pernah bekerja di rumah Melati. Sri merupakan salah satu saksi hidup bagaimana perjuangannya mendapatkan hati Melati kembali.

***

Revan menekan pedal gas lebih dalam, mobilnya melaju dengan kecepatan di atas rata-rata. Untung saja hari ini akhir pekan, jalanan pun relatif lengang. Beberapa warga ibu kota memilih berdiam di rumah bersama keluarga, apalagi cuaca panas seperti ini.

Saat mobilnya berhenti di depan pagar tinggi, pintu besi otomatis membuka perlahan. Revan memutar kemudi, memarkir mobil mewahnya di halaman luas. Langkahnya cepat menyusuri teras, lalu membuka pintu utama dengan suara keras.

"Sayang, Mas datang!" teriaknya, suaranya menggema di ruang tamu yang lega. Dari dapur, seorang perempuan berhijab muncul tergesa-gesa, napasnya masih terengah-engah, apron yang melingkar di tubuhnya tampak kusut.

"Revan, ngapain sih teriak-teriak kayak Tarzan?!" bentaknya dengan nada kesal

. Revan tak peduli, matanya menelusuri ruangan. "Istri dan anak-anakku mana mama?" tanyanya dengan suara tegas.

Sandra memicingkan mata, tatapannya menusuk tepat ke arah putranya. Bibirnya mengerucut, suaranya dingin seperti angin tajam menusuk hati. 

 “Kamu masih ingat pulang juga, ya?” ucapnya singkat, penuh sindiran. Revan menatap balik, ragu. “Maksud mama apa?” 

Sandra mengerutkan dahi. “Tiga hari di Bandung, ke mana aja?” 

Revan mengangkat bahu, nada suaranya sedikit melelahkan. “Ya kerja lah, Ma. Emangnya ke mana lagi?” Matanya seperti  menyembunyikan sesuatu, menahan beban di dadanya yang semakin berat. “Mama ngapain ngeliatin Revan seperti itu?” tanyanya pelan, mencari celah pembelaan. 

Sandra menghela napas panjang, suaranya jadi dingin penuh ancaman. “Yakin kerja, Van? Jangan sampai kamu kehilangan Melati untuk ketiga kalinya. Kesempatan ketiga itu… sudah nggak ada.”

Revan mengerutkan dahi, napasnya keluar dengan kesal seperti ingin mengusir amarah yang menumpuk. "Apaan sih, Ma?  curigaan banget sama anak sendiri? Mana mungkin Revan menduakan Melati mama," suaranya sedikit meninggi, mencoba mempertahankan harga diri. 

"Yang bilang kamu menduakan Melati siapa?"

Revan seolah terperangkap oleh ucapannya sendiri. "Ya nggak ada ma, tapai tatapan mama itu lho dalem banget, seolah anak mama ini terdakwa saja." Sahut Revan sedikit gugup.

"Kalau kamu gugup berarti ada yang kamu sembunyiin. Awas aja Van kalau kamu macam-macam nggak bakal maafin kamu."

Revan mendengus, "Sebenarnya anak mama itu Revan atau  Melati sih? Seharusnya mama tanya kenapa dia menginap di rumah mama tanpa ijin suaminya, bukan malah nyudutin anak mama sendiri begini."

 Sandra melepaskan apron dari tubuhnya dengan kasar, lalu dengan gerakan cepat memukulkan kain itu ke punggung Revan. Tubuh Revan sedikit terkejut oleh pukulan itu, tapi wajahnya tetap tegap.

"Meskipun kamu anak mama, kalau salah ya salah. Nggak mungkin mama belain kamu. Dari dulu kamu yang suka cari masalah, Van. Jangan sampai Melati kembali kecewa sama kamu," suara Sandra berat, penuh kecewa tapi juga peringatan.

 Revan terdiam, menundukkan kepala sejenak, pikirannya melayang ke luka lama yang ia berikan pada Melati. "Revan nggak mungkin mengulang kesalahan yang sama, mama" ucapnya pelan, bibirnya bergetar menahan kesedihan, "cukup dua kali Melati ninggalin Revan, aku nggak mau itu terulang lagi."

 Napas berat keluar dari dadanya, seakan melepaskan beban yang lama disimpan. "Sekarang, di mana Melati, Ma?" 

Sandra menatap tajam ke arah Revan, matanya menyipit penuh sindiran. "Anak-anak kamu nggak ditanya, nih? Cuma istri kamu doang ," sarkasnya.

Revan tersenyum tipis, berusaha tenang. "Iya, sama anak-anak juga." 

 Sandra mengangkat bahu sambil menjelaskan, "Anak-anak renang sama opanya. Melati pamit mau mandi dulu, tadi bantuin   mama masak. Takut bau bawang kalau suaminya pulang."

Senyum Revan makin melebar, matanya bersinar. "Tau aja, kalau suaminya pasti nyusul ke sini."

Tiba-tiba, Sandra dengan gerakan cepat memukulkan kain ke tubuh Melati, suara kain bergesekan keras memenuhi ruangan. "Dasar omes!"

Revan tertawa lepas sambil menaiki anak tangga sampai di depan pintu kamar ia berhenti sejenak.

"Sayang mas pulang nih, boleh masuk nggak?"

Tak ada jawaban, Revan memutar knop dan melangkah masuk. Di depan meja rias Melati tampak menyisir rambutnya yang setengah basah terurai.

Revan melingkar kedua tangannya di pinggang sang istri mencium wangi lembutnya. "Sayang mas rindu kamu."

Melati menoleh perlahan. "Aku mau pulang ke Jogja." 

1
amelia lia
cerita nya koq makin bertele-tele si masak si jasmani udah mati bisa hidup lagi. buruan donk thor selesai kn episode nya. krn aku udah baca di frizo klau jasmine itu licik.
NH..8537
klo dasar..nya Revan cinta mati sm melati gak bakal goyah unt ke dua kali.. apalagi sdh ada 4 anak..klo km goyah lg wassalam dah Van🤭sabar mel..ada satu ani" yg perlu di basmi🥹 good job kak 👍 semangat dan sehat slalu ya kak💪🙏😘
Mamahnya Rayhan
what Jasmin bukannya??
Ashilla Khanza Azzahra
dari dulu jasmine terobsesi bgt sama revan haduhhh kasian melati gk s dewi gila skrng malah ada jasmine bagaimana ini
siti maesaroh
si reino jg aneh nawarin sekertaris kok prempuan udah jelas revan g mau sketaris prempuan , revan ya jg ditanya jawabnya mlh terserah waktu itu. yaallah kk kasihan melati loo, semoga melati bisa melepaskan diri ya kk raina tolong deh berpihak sm melati knpa selalu tersakiti 😢😢
siti maesaroh
jasmine menyamar sbgai hilda dasar jalang amit" deh kegatelan g habis".
NH..8537
hanya di novel orang mati bisa hidup lg🤭 kok uler Keket...nya nambah lg..dan pas gitu si Jasmin lg🤭sabar" ya mel🥹🙏
siti maesaroh: bikin gerhet aja klo sijas hujan dtg lgi,, dn knp dr dulu melati sllu yg tersakiti 😢😢
total 3 replies
siti maesaroh
kak ini gimana sih buknya jasmine dah mati dan knpa skrg harus dihidupkan lg ,knpa alurnya mlah kek penjgat" gini sih kk, g like lah kk klo kek gini😢😢😢
dari dulu kok melati trus yg nerima siksaan dan kjhtan,
siti maesaroh
km ttp sj bodoh van sblum melati hilang yg ke dua kli yg prtma itu dewi yg menyekap istrimu,jgn kau anggap remeh dewi itu krna obsesinya dia bisa mlkukn apapun
Raina Syifa
Bagi yang belum mengenal Bu Jasmin, yang terobsesi dengan muridnya bisa di kepoin di aplikasi sebelah❤️❤️
Mamahnya Rayhan
telat van
amelia lia
kelamaan revan keburu metong melati. lelet kali si revan ini knp gak dr td teringat cincin nya. ayyooo thor buat melati ada yang nyelamatin. jgn bertele tele donk cerita nya. buruan ketemukan dengan revan.
Agunk Setyawan
🤮
siti maesaroh
kenapa sih kk harus dibuat kek gini alurnya, knapa harus dibuat lambat untuknemukn melati, dan knpa melati sllu menderita kk thor ada dendam.apa sih kk thor ini sm melati😢😢,plis kk lepasin melati
Arin
Ya...... telat deh Revan nolong Melati. Biasa orang panik, gak banyak lupanya......
Ini perempuan siapa lagi yang ganti nyulik Melati.
Kalau punya suami ganteng, mapan dan kaya banyak pelakor bersliweran pingin gantiin istri sah. Semoga Revan bisa nolong Melati dan anaknya. Kasihan......
NH..8537
waduh siapa..pun itu km sdh jd penolong unt melati.. lanjuttt kak👍trus semangat dan sehat slalu kak 💪 abai..kan sj kata" yg tidak penting 🤭🙏😘
Agunk Setyawan
novel aneh
Mamahnya Rayhan
Revan kah? atau si Abah?
kaylla salsabella
di sebelah mana thor lapak mana
siti maesaroh
semoga melati cpt terlepas dari kurungan sikunti iblis itu, mksih kk raina updatenya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!