Kehidupan Elena awalnya baik-baik saja, tapi semuanya berubah saat dia melihat adiknya--Sophia berselingkuh dengan kekasihnya.
Tak hanya itu, Sophia juga memfitnahnya dengan tuduhan pembunuhan terhadap Kakek mereka. Hal itu membuat Elena harus mendekam di dalam penjara selama 5 tahun. Dia kehilangan semuanya dalam sekejap mata.
Elena akhirnya menyadari bahwa Sophia telah merencanakan semuanya sedari awal. Sang adik menggunakan kepribadian yang manis untuk menjebaknya dan mengambil alih harta keluarga mereka.
Setelah keluar dari penjara, dia bertemu dengan seorang pria yang membawa perubahan besar dalam hidupnya. Apakah Elena bisa memulihkan namanya dan membalaskan dendamnya pada sang adik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHIBEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 - Orang dari masa lalu
Ken menangis keras di dalam pelukan ibunya, "Tidak apa-apa, tidak apa-apa," ucap Elena menenangkan anaknya.
Setelah Ken merasa lebih tenang, Elena berdiri dan menatap garang sang pengemudi. "Tolong perhatikan jalan saat sedang mengemudi, Pak!"
Elena lalu melangkah menjauh, tapi si pengemudi menarik lengannya, "Tunggu!"
"Elena, aku Alex. Kamu tidak mengenaliku?" ucap pria itu.
Elena menyeringai kecil dan berbalik menatap Alex, "Maaf, saya tidak mengenal nama itu," balasnya.
"Elen," lirih Alex saat mendengar jawaban tersebut.
"Aku tau kamu masih membenciku, tetapi kita sudah lama tidak bertemu. Tidak bisakah kita duduk berbincang sebentar? Aku sangat merindukanmu," lanjut pria itu.
Masih merindukanku? Benar-benar tidak tahu malu, batin Elena. "Maaf, Pak. Sepertinya anda salah orang," jawabnya.
"Saat kuliah aku bisa langsung mengenalimu ketika pesta kostum meskipun kamu memakai topeng. Jangan khawatir, aku tidak keberatan meskipun kamu pernah masuk penjara, aku juga tidak akan memberitahu Sophia bahwa kamu masih hidup. Jadi... Kita bisa sering bertemu, kan?"
Elena mundur 2 langkah, Ken yang berada di gendongannya menatap Alex dengan wajah marah, tetapi justru terlihat lucu. "Anda membicarakan orang yang salah, Pak!"
Setelah mengatakan itu Elena berjalan menjauh, tapi sekali lagi Alex menarik lengannya. "Jangan marah, ayo naik mobil bersamaku," ujarnya.
"Anda hampir melukai anak saya, dan anda tidak meminta maaf. Apa sekarang anda juga ingin menyakitiku?" kata Elena dengan nada geram, dia mengucapkannya dengan cukup keras.
"Siapa orang ini! Dia hampir mencelakai seseorang dan tidak meminta maaf. Mengapa dia masih membuat masalah di sini?"
Suara-suara para pejalan kaki kembali muncul, Elena memanfaatkan momen ini dengan baik.
"Ini anakmu?" tanya Alex sembari menarik lengan Kenneth. "Kapan kamu menikah? Kenapa kamu tidak memberitahuku?" tambahnya.
Ken berteriak keras, " "Mama! Atit!!!"
Elena sudah tidak tahan, dia melepas tangan Alex dari lengan putranya. "Tolong pergi dari sini. Anda sudah mengganggu waktu jualan saya dan menyakiti orang. Pergilah cari orang yang anda maksud sebelum anda menjadi gila!"
Alex menggeleng keras. "Tidak mungkin! Jangan membohongiku! Ada tahi lalat di pinggangmu, kamu tidak bisa menipuku," katanya dengan tangan kiri mencekal lengan Elena dan tangan kanannya mencoba menarik kaos Elena ke atas.
Plak!!
Tamparan keras Elena berikan pada Alex, hal itu diikuti dengan beberapa sayuran yang dilemparkan oleh pejalan kaki kepada pria itu.
"Tidak tahu malu! Mentang-mentang orang kaya bisa seenaknya melakukan kejahatan kepada seorang wanita dan anak kecil!"
Alex tidak memperdulikan semua itu, fokusnya hanya kepada Elena. "Elen, ayo ikut aku dulu."
"Lepaskan! Jangan sakiti anakku!" teriak Elena. Alex masih tidak berhenti, dia manarik Elena agar masuk ke dalam mobilnya.
Sret!
Elena menjatuhkan tubuhnya ke atas aspal, dan saat itu juga Alex di dorong oleh seorang pemuda. "Benar-benar bajingan. Di mana hati nuranimu, brengsek!"
Byur!
Seorang wanita menyiramkan kuah pangsit di atas kepala Alex, kuah itu mengalir hingga ada yang masuk ke dalam mulutnya.
"Elena! aku tau itu kamu! Kuah ini rasanya sama seperti yang pernah kamu buatkan untukku!" ucap Alex menggebu-gebu.
"Polisi datang!!"
...****************...
"Hahaha. Aku tidak bisa berhenti tertawa!" ucap Matthew sembari memegangi perutnya.
Elena memutar bola matanya, "Berhenti tertawa Matt, kau bisa membangunkan Ken," tegurnya dengan suara pelan, Kenneth sedang tertidur di dalam gendongannya.
"Awalnya aku khawatir kedai pangsitmu tidak bisa memancing bajingan itu. Trik ini benar-benar buruk, tapi akhirnya dia memakan umpannya juga. Tak ku sangka kamu bisa memainkan peran dengan baik. "
Elena tersenyum miring, "Aku pernah di penjara selama 5 tahun, aku juga sudah hidup denganmu selama 4 tahun. Aku sudah bertemu bermacam-macam orang, Alex tidak akan membuatku kesulitan."
"Meskipun kamu berhasil, tapi kamu sudah memperlihatkan dirimu. Apakah kamu tidak takut dia akan mengatakannya pada Sophia?" tanya Matthew.
"Sekarang dia sedang kesulitan karena di tahan polisi, bagaimana dia bisa memberitahu Sophia?"
Matthew tertawa kecil, "Kamu memang pintar, aku tidak keberatan jika harus menjadi ayah tiri Ken," ucapnya sembari menaik turunkan alisnya.
"Matthew! Aku menyesal menghampirimu tadi."
Setelah selesai berjualan Elena memang menghampiri Matthew di tempat kerjanya agar bisa pulang bersama.
Elena berjalan terlebih dulu, meninggalkan Matt yang masih berdiri di tempat. "Kenapa aku merasa ada yang memperhatikanku," gumam pria itu. Kepalanya menoleh ke kana dan ke kiri, tapi tidak ada siapapun di sekitarnya.
Tubuhnya mendadak merinding lalu mengejar Elena. "Hei, Tunggu aku!"
Yang tidak di perhatikan Matthew adalah, ada mobil hitam yang berhenti di sisi jalan. Seorang pria dengan setelan jas lengkap keluar dari dalam.
"Veronica? Apakah tadi itu dia?" gumam pria itu.
"Sudah lebih dari 4 tahun, tidak peduli berapa banyak tenaga dan informasi yang aku habiskan untuk mencarimu, tidak ada satupun yang berhasil menemukanmu. Apakah nanti kita masih bisa bertemu secara kebetulan?"
Bersambung
Terima kasih sudah membaca 🤗