NovelToon NovelToon
Connection Between Us

Connection Between Us

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Pembaca Pikiran
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Sejak selamat dari bencana alam yang melanda kampung halamannya, tubuh Lusi menjadi aneh.

Dia bisa merasa sakit tanpa terbentur, merasa geli tanpa digelitik. Dan merasakan kepuasan yang asing ketika Lusi bahkan tidak melakukan apa-apa.

Dan setelah bekerja di sebuah perusahaan dan bertemu sang CEO, akhirnya dia tahu sebabnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

"Apa Anda tidak apa-apa?" tanya seseorang berpakaian seperti perawat pada Lusi yang baru saja membuka mata.

Segera terasa sakit di dagu dan pipi serta kepala Lusi. Lalu teringat sebuah pukulan yang mendarat di pipinya beberapa saat lalu. Hanya karena Lusi ingin melindungi Tuan Muda West dari kakek Johan.

"Sakit" keluhnya.

"Dipukul seperti itu, pasti sakit. Dan ini akan membekas selama beberapa hari" jelas perawat. Lalu Lusi melihat sekeliling dan baru sadar kalau dia berada di rumah sakit.

"Siapa yang membawaku kemari?" tanyanya.

"Saya tidak tahu. Yang saya tahu Anda datang bersamaan dengan Tuan West yang juga pingsan saat itu"

Tuan muda West pingsan? Kenapa? Bukankah Lusi yang menerima pukulan Kakek Johan? Lalu kenapa Tuan muda West ikut pingsan? Apa pria tampan yang merupakan penerus perusahaan West itu ... Lemah?

Belum selesai dia berpikir, ada seseorang masuk ke dalam kamar Lusi. Dia tidak mengenalnya.

"Nona Lusi North, saya adalah asisten Tuan Muda West"

Orang ini asisten Tuan muda West? Untuk apa datang kemari?

"Iya"

"Saya datang kemari untuk mengucapkan terima kasih, telah melindungi Tuan Muda West. Meskipun seharusnya Anda tidak melakukan itu. Karena Tuan muda West memiliki pengawal untuk menjaga keamanannya. Tapi semua itu telah terjadi dan kita tidak bisa memutar waktu"

Sepertinya Lusi tidak mendapatkan ketulusan ucapan terima kasih dari asisten Tuan muda ini.

"Dan lagi, sebagai bagian resepsionis, seharusnya Anda tahu potensi keributan yang terjadi karena kedatangan kakek tua itu. Hal ini termasuk kelalaian dalam bekerja. Karena Anda telah menahan kakek tua itu di perusahaan padahal tidak memiliki janji temu dengan Tuan Muda West. Hal ini akan menjadi pertimbangan ketika pengangkatan Anda sebagai pegawai tetap" lanjut asisten Tuan muda West panjang lebar.

Membuat Lusi yang masih kesakitan menjadi semakin lemah. Karena merasa kalau dirinya tidak akan pernah menjadi pegawai tetap di perusahaan Techno West. Hanya karena kejadian ini, dia akan dipecat dari sebuah perusahaan besar. Bagaimana nasibnya nanti ketika akan mencari kerja lagi?

"Tapi ... karena Anda telah menyelamatkan Tuan Muda West dengan menerima pukulan. Maka perusahaan akan memberi penilaian khusus untuk hal ini"

Rasa putus asa yang telah mengurung dirinya perlahan menghilang. Berganti sinar harapan yang menerangi jiwanya.

"Terima ... "

Belum selesai Lusi berterima kasih, asisten Tuan muda West kembali bicara.

"Pastikan saja hal seperti ini tidak terjadi lagi! Karena saya akan memastikan Anda segera dipecat dari perusahaan kalau sampai hal ini terulang kembali"

Sebuah batu besar seakan jatuh di kepala Lusi. Memberikan tekanan besar padanya.

"Baik. Saya akan mengingatnya" jawab Lusi lemah.

"Tuan Muda West akan menanggung semua pengobatan Anda. Dan sebaiknya Anda mengambil beberapa hari libur. Perusahaan tidak ingin seorang resepsionis yang wajahnya membiru dan bengkak menyambut tamu!" ucap asisten itu lalu segera keluar dari kamar Lusi.

Dan perawat yang tinggal disana dari tadi hanya saling berpandangan. Tidak menyangka akan mendengar semua ini setelah apa yang terjadi.

"Sebaiknya Anda istirahat malam ini. Saya akan pastikan dokter memberikan obat terbaik untuk Anda agar luka itu bisa sembuh cepat" kata perawat lalu pergi meninggalkan kamar.

Lusi hanya bisa mendesah pelan dan kembali merasakan sakit di seluruh wajahnya.

Di kamar rawat VVIP, seorang dokter dengan pengalaman empat puluh tahun dan gelar yang bermacam-macam, melihat hasil pemeriksaan pasien yang sedang kesakitan di dagu, pipi dan kepalanya.

Meski mencari secara mendetail, dokter tidak menemukan kelainan apapun pada hasil pemeriksaan pasiennya.

"Saya tidak melihat apapun yang aneh"

Akhirnya dokter itu bicara dan Samuel yang masih menahan sakit.

"Aku tidak terluka, tapi merasakan sakit. Apa kau yakin tidak ada sesuatu di hasil pemeriksaan ku?" tanyanya kesal.

"Tidak ada Tuan Muda. Semuanya normal"

"Mustahil, pasti ada sesuatu tapi kalian tidak menemukannya!"

"Seperti pemeriksaan terakhir kali. Tidak ditemukan apapun dalam tubuh Anda. Semuanya bersih. Anda sangat sehat. Dan dari pemeriksaan psikologi juga tidak ditemukan apa-apa. Kami masih terus mencari apa penyebab dari gejala yang Anda rasakan sampai saat ini" jelas dokter tidak memberikan hasil yang diinginkan oleh Samuel.

Semua pemeriksaan telah dia lakukan, tapi sama sekali tidak ada yang bisa menjelaskan keanehan dalam tubuhnya.

Rasa sakit yang tiba-tiba muncul tanpa luka ataupun penyebab sebelumnya itu terus mengganggunya.

"Tuan muda" sapa asisten yang baru saja kembali ke kamar rawatnya. Samuel memerintah dokter untuk pergi meninggalkan mereka. Percuma saja mempekerjakan dokter dengan gelar berlapis dan pengalaman puluhan tahun. Kalau tidak menemukan apapun padanya.

"Bagaimana wanita itu?" tanyanya. Bukan karena khawatir. Hanya ingin tahu keadaan wanita bodoh yang menerima pukulan untuknya.

"Masih merasakan sakit di pipi, dagu dan kepalanya. Tapi menurut pengamatan saya, dia tidak apa-apa. Anda tidak perlu khawatir. Saya telah memberikan peringatan yang cukup agar kejadian serupa tidak terjadi lagi" jawab asistennya.

"Tunggu ... . Sakit di bagian mana?"

"Siapa?"

"Wanita itu!!"

"Wanita itu? Resepsionis baru itu maksud Anda? Di bagian pipi, dagu dan kepalanya"

Samuel merasakan sesuatu dengan penjelasan asistennya. Seperti ada yang janggal. Wanita itu, pegawai lobi yang menahan pukulan untuknya. Merasakan sakit yang sama dengan dirinya?

Tidak

Salah

Bukan seperti ini.

Bukan wanita itu yang merasakan sakit seperti dirinya. Samuel lah yang merasakan sakit yang sama dengan wanita itu. Apakah itu mungkin?

Samuel bahkan tidak mengenal wanita itu.

Tidak. Pasti ini hanya sebuah kebetulan.

Tidak sampai dua jam, Samuel keluar dari rumah sakit. Dia berjalan ke arah pintu keluar, menuju mobil yang telah siap menunggunya kembali ke perusahaan. Lalu matanya menangkap sesuatu.

Seorang wanita sedang berjalan dengan membaca sesuatu di tangan. Sepertinya resep obat. Wanita itu, kenapa tampak akrab bagi Samuel? Apa dia mengenal wanita itu? Tapi Samuel tidak ingat.

Lalu, tanpa disangka, wanita yang dilihatnya itu berjalan lurus ke arah tiang penyangga atap rumah sakit. Tidak ada orang yang menyadari hal itu kecuali Samuel.

Segera saja, wanita itu membentur tiang rumah sakit.

"Aduhhh" keluh wanita itu lalu memegang dahinya yang terbentur.

Dalam hitungan detik, mendadak kepala Samuel terasa sakit.

"Aduhhh" katanya.

Rasa sakit ini ...

Seakan dia telah membentur sesuatu yang keras. Matanya segera kembali ke wanita tadi.

Kenapa dia merasakan hal yang sama dengan wanita itu? Apa ini hanya sebuah kebetulan?

"Tuan muda?" tanya asisten yang ternyata sedang menunggunya untuk masuk ke dalam mobil.

Tapi Samuel ingin memastikan hal ini. Dia kembali melihat wanita itu. Tapi ... wanita itu sudah menghilang. Dia menoleh ke kanan kiri dan tidak menemukan keberadaan wanita itu.

"Anda mencari sesuatu Tuan muda?" tanya asistennya lagi.

Sial. Dia tidak bisa memeriksa kecurigaannya. Tapi ... Apapun yang dipikirkannya tidak mungkin terjadi. Tidak mungkin. Pasti itu hanya kebetulan.

Samuel masuk ke dalam mobil dan berusaha melupakan apa yang baru saja terjadi.

1
Selfi Azna
jodoh
Selfi Azna
thooorr,, novel yg satu lagi lanjutkan lah thooorr
Mom Yara
isinya berubah ya yg bab ini kak?
Ayu Kerti
lanjutt kakk
Muliati Sherina
bagus
Ayu Kerti
aku syuka karyamu kakk.. kereennnn...
uda baca karya2mu. syukaaaa...
semangat berkarya, lope u
Ayu Kerti
ditunggu upnya kakkk
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
fist plot menarik...next kita tunggu Thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!