#cerita ini sequel dari novel 'MY LOVELY IDIOT HUSBAND' ya...
***
Amel harus menerima kenyataan, menikah dengan laki-laki yang mencintai sahabatnya sendiri karena sudah hamil akibat kesalahan yang tidak disengaja.
Apakah Amel bisa menjalani biduk pernikahannya dengan seorang Daniel Ariesta, yang terkenal keras kepala. Bahkan dalam pernikahannya, lelaki itu masih saja memikirkan cinta pertamanya.
Ikuti kisah mereka kuy! #My_Stubborn_Boss
Follow IG amih juga : @amih_amy
fb : amih amy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon amih_amy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PEREMPUAN CANTIK
Amel kembali melanjutkan pekerjaannya dengan mulut terus menggerutu. Dan saat itu kebetulan Dino sedang mengambil bahan masakan di pantry dekat ruangan Amel membuat kue. Lelaki itu merasa penasaran kenapa temannya itu jadi uring-uringan, akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri gadis itu.
"Kenapa sih uring-uringan terus?" Tanya Dino tiba-tiba dari arah pintu. Amel memang bekerja sendirian. Dia tidak di beri asisten untuk membantunya melakukan pekerjaan.
Amel menoleh cepat, detik kemudian menghela nafas berat. Dia pikir yang datang adalah bosnya. Gadis itu sudah ketakutan saja.
"Aku pikir si bos." Seru Amel sambil mengerucutkan bibirnya.
"Kamu lagi ngutuk si bos lagi ya?" Seru Dino yang sangat tahu kebiasaan Amel jika sedang menggerutu.
Amel berdecak, lalu melanjutkan lagi pekerjaannya. "Udah sana pergi! Ganggu aja." Seru Amel mengusir Dino.
"Apa sih gitu aja marah. Si bos kenapa lagi emang? Bukannya tadi pagi dia bangun udah langsung sadar?" Dino merasa tidak ada yang aneh dari diri Danil saat bangun tidur. Kecuali keadaan lelaki itu yang sudah tidak memakai baju. Tentu saja Dino tidak menceritakannya pada Amel. Karena mungkin hal itu akan terdengar sedikit tabu.
"Pas dia bangun nanyain aku gak?" Tanya Amel yang juga penasaran dengan reaksi bosnya saat mendapati dirinya berada di rumah orang.
"Enggak. Dia cuma bilang terimakasih abis itu pergi." Jawab Dino sambil melangkah mendekati Amel.
Amel menoleh dan sejenak menghentikan aktivitasnya. "Gitu aja?" Tanyanya tak percaya. Dan Dino menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Kenapa tadi si bos bicara panjang lebar sama aku? Apa cuma aku aja tempat dia melampiaskan kekesalannya." Gumam Amel dalam hati. "Ah.... Menyebalkan." Umpat Amel lagi.
"Ada apa sih?" Tanya Dino semakin penasaran saja.
"Gak apa-apa. Udah sana kerja! Nanti kalau si bos ke sini bisa gawat." Seru Amel tak ingin lagi membahas. Dino mendesah pelan, dia pun tidak mau memaksa Amel untuk menceritakan masalahnya.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul dua. Dan di waktu itu biasanya pelanggan juga tidak terlalu banyak yang datang. Kue-kue yang ia siapkan untuk stok juga sudah mencapai target. Ia pun punya waktu untuk bersantai dan berkunjung tempat teman-temannya yang lain untuk sekadar melepas rasa penatnya terus-menerus berkutat dengan adonan.
Amel pergi ke area kasir. Di sana ia bisa bertemu dengan karyawan lain yang merupakan satu bagian dengannya dulu sebagai pelayan.
"Eh Mel, udah kelar kerjaannya?" Tanya teman Amel yang bernama Rina.
"Udah." Jawab Amel sambil tersenyum lebar. Sudah menjadi kebiasaannya memang berkeliaran seperti itu setelah kerjaannya selesai.
Saat Amel sedang asyik berbincang dengan Rina. Tiba-tiba kedatangan seorang gadis muda nan cantik jelita mengalihkan perhatian mereka.
Perempuan itu bertanya tentang keberadaan bos mereka dan sialnya teman-temannya Amel malah menyuruh gadis itu untuk mengantar tamu tersebut ke ruangan Danil. Karena mungkin gadis itu yang terlihat kurang kerjaan diantara karyawan yang lain.
"Mari saya antar Nona!" Seru Amel dengan sopan.
Wanita itu tersenyum manis sambil menganggukkan kepalanya. Lalu berjalan berdampingan bersama Amel menuju ruangan Danil.
"Nama kamu siapa?" Tanya wanita itu dengan ramah. Sambil melangkah pergi kedua wanita itu pun sedikit berbincang. Sepertinya dia wanita baik, karena tutur katanya juga lembut. Begitulah pendapat pertama Amel tentang perempuan muda yang sangat cantik itu.
"Amel, Nona." Jawab Amel sambil mengulas senyum juga.
"Panggil saja aku Mona! Aku temannya Danil." Seru wanita itu tanpa merasa risih. Amel semakin yakin jika wanita yang bernama Mona itu adalah gadis cantik yang baik hati.
"Aku tidak berani Nona, apalagi Anda adalah temannya bos kami." Seru Amel sedikit canggung.
"Tidak perlu canggung seperti itu! Pasti bos mu itu sangat menyebalkan. Makanya karyawannya bisa se kaku kalian."
"Iya, dia memang menyebalkan." Tukas Amel tidak sengaja. Kata-kata itu tiba-tiba melesat begitu saja dari mulutnya.
Amel langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan, setelah sadar jika ucapannya sudah tidak benar. Langkahnya tiba-tiba berhenti dan kakinya mendadak gemetar.
Melihat itu tentu saja membuat Mona jadi tertawa. Perempuan itu jadi ikut menghentikan langkahnya. "Gak apa-apa. Danil memang seperti itu. Kamu tidak perlu takut."
"Nona jangan bilang sama si bos ya, apa yang aku katakan barusan! Itu tidak sengaja." Seru Amel sedikit ketakutan. Bayangan dirinya akan di pecat melesat begitu cepat.
"Jangan khawatir! Aku bukan team pengadu." Kata Mona masih mengulum senyum. "Ayo antarkan aku!" Seru Mona mengingatkan Amel dengan tujuan awalnya menemani gadis itu.
Amel bisa bernafas lega. Setidaknya sikap teman bosnya itu tidak angkuh seperti orang kaya lainnya. Itu sih cerita dari sahabatnya yang bernama Ara, perempuan yang selalu ada di hati bosnya. Katanya, Ara juga pernah kaya dan sikap teman-temannya dulu sombong dan angkuh semua termasuk juga dirinya. Sebelum sahabatnya itu jatuh miskin dan tidak punya apa-apa.
Setelah mengetuk pintu ruangan bosnya, Amel dan Mona di izinkan untuk masuk. Dan Danil begitu terkejut saat melihat kedatangan Mona ke tempat kerjanya.
"Mona? Kapan kau kembali dari luar negeri?" Danil langsung berdiri dan menghamburkan pelukannya pada wanita itu.
Melihat itu Amel jadi mengernyitkan kening. Merasa penasaran karena sikap Danil tidak dingin ketika berhadapan dengan wanita selain Ara. Apa mereka berpacaran? Dan Danil mengejar Ara hanya untuk pelampiasan? Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi isi kepala Amel sekarang.
"Aku baru saja sampai tadi pagi. Bagaimana kabarmu? Dan bagaimana juga kabar gadis impianmu itu?"
Mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Mona membuat Amel membulatkan mata. Amel seakan mendapatkan jawaban dari pertanyaannya barusan. Wanita itu sepertinya tahu juga tentang Ara. Hah, ternyata Danil benar-benar pengagum gila.
Danil terdiam, tatapannya tiba-tiba mengarah pada Amel yang masih berdiri di ambang pintu. Gadis itu menggigit bibir bawahnya merasa gugup. Tatapan bosnya itu seperti ingin membunuh.
"Aku baik-baik saja, dan wanita ku juga baik-baik saja. Dia sekarang sudah tidak bekerja di sini. Kami akan segera menikah dalam waktu dekat ini."
"Hah??" Amel melongo takjub mendengar bosnya berkata seperti itu. Dengan tatapan Danil yang terlihat mengancam Amel tak bisa memberi komentar. Laki-laki itu benar-benar sedang berkhayal.
"Wahh.... Bagus dong kalau kayak gitu. Selamat ya!" Mona memberikan pukulan kecil di dada bidang sahabatnya. Lalu mengernyitkan kening karena melihat tatapan Danil yang begitu sinis ia tujukan pada karyawannya.
"Maaf bos, sepertinya aku harus kembali bekerja." Amel berniat untuk kabur. Ia tidak ingin salah bicara lagi nantinya. Malah akan memancing kemarahan bosnya saja.
"Amel makasih ya... " Ucap Mona sambil melambaikan tangannya. Amel menganggukkan kepalanya tanpa mendapat izin dari bosnya ia buru-buru kabur dari sana.
"Kenapa sih lihat Amel kayak gitu? Dia tuh cuma nganterin aku. Jangan jahat-jahat lah sama karyawan sendiri! Gak baik tahu." Tegur Mona sambil melangkahkan kakinya untuk duduk di sofa tamu di ruangan itu. Tapi Danil memilih untuk duduk di kursi kerjanya kembali.
"Bukan urusan kamu ya!" Seru Danil dengan sinis dan tak ingin di cela. Mona yang sudah terbiasa dengan sikap sahabatnya hanya mencebikkan bibirnya saja.
***
Mohon maaf gengs... Novel ini baru di lanjutkan kembali. Berharap kalian suka setelah membaca MILH. Dukungan kalian juga sangat diharapkan di sini ya... Yuk kasih like sama masukannya. Kalau votenya buat MILH aja dulu ya... Makasih.
semangat thor💪🏻👍🏻
Suka banget sama perjuangan adel untuk mempertahankan segalanya,
gass lanjut baca.