Anak Kembar Ketua Gangster

Ethan dan Emma berada di kamar seharian. Hanya saat makan saja dua anak kembar itu keluar kamar. Bibi Lucy sama sekali tidak menaruh curiga dengan 2 anak dari nyonya nya itu. Pikir Bibi Lucy, apa yang bisa dikerjakan anak-anak sekecil mereka selain bermain.

Tentu tidak ada yang tahu bahwa saat ini Ethan masih berusaha keras untuk mencari informasi mengenai anak yang memanggil Dean dengan panggilan ayah. Ia merasa harus bisa mendekati anak itu agar mendapatkan informasi lebih soal sang Daddy.

" Em, coba kau lihat. Apakah ini adalah anak itu?" tanya Ethan sambil memperlihatkan gambar di komputer miliknya.

" Waaah iya, itu anak yang waktu itu Ethan. Dari mana kamu mendapatkan gambar nya?" ucap Emma dengan rasa takjub.

" Aku meretas semua sekolahan TK di kota ini, dan mendapatkannya di salah satu TK. Nama sekolah nya adalah Sun Flower Kindegarten. Mari kita minta Mommy untuk mendaftarkan sekolah di sana."

" Okeeeh. Aku setuju Ethan. Sepertinya sekolahannya juga bagus."

Ethan tersenyum puas, tidak sia- sia dua hari ini dia melakukan pencarian. Bahkan saat tengah malam dia terbangun untuk melakukan itu, tapi hasilnya sungguh memuaskan. Sekarang hanya tinggal membujuk ibu mereka agar mau mendaftarkan sekolah di tempat itu. PR nya adalah, sekolah itu sedikit lebih jauh dari pada rumah yang mereka tempati. Ethan dan Emma harus memiliki alasan yang kuat agar mendapatkan TK Sun Flower sebagai sekolah mereka.

" Oh iya Em, menurutmu kita harus bagaimana?" tanya Ethan kembali.

" Bagaimana apanya? Bicara yang jelas Ethan."

" Maksudku, jika benar paman itu adalah Daddy kita. Terus anak kecil ini, ya, anak kecil ini, jika benar dia adalah anak Daddy juga. Maka kita harus bagaimana?"

Emma terdiam, dia bangkit dari duduknya lalu berjalan kesana-kemari. Terlihat sedang berpikir keras saat ini.

" Mungkin boleh juga kita jadikan saudara. Tapi aku merasa tidak yakin bahwa dia juga adalah anak Daddy. Jika benar apa yang Aunty katakan bahwa Daddy begitu mencintai Mommy, maka tidaklah mungkin Daddy punya anak dengan wanita selain Mommy."

Ethan setuju dengan argumen Emma. Tapi sedetik kemudian keningnya berkerut saat mengingat sesuatu.

" Em, tapi waktu itu Daddy tidak mengenali Mommy. Mungkinkah dia amnesia, lalu menikah dengan wanita lain dan punya anak itu."

Tuk!

Emma mengetuk kepala Ethan. Dia selalu kesal saat Ethan mendramatisir sebuah keadaan. Iya selalu berubah menjadi drama king dalam keadaan yang tidak tepat.

"' Sakit Em, kamu selalu menganiaya ku."

" Halah, jangan drama deh. Seperti nya kamu harus berhenti membaca novel online atau menonton sinetron, asli kamu sudah seperti mak-mak komplek yang larut terhadap sebuah cerita fiksi. Denger ya Ethan kakaknya Emma, kita harus berpikir positif dan realistis. Kita harus menyelidiki dulu. Dan jangan langsung menarik kesimpulan. Aku yakin Daddy tidak akan melakukan hal itu. Jika apa yang dikatakan Aunty benar, maka bahkan kalau Daddy hilang ingatan, ia akan menolak untuk menikahi wanita lain. Alam bawah sadar nya pasti tidak akan setuju, kecuali ~"

" Kecuali apa Em, " potong Ethan cepat. Dia sudah tidak sabar menunggu pernyataan Emma.

" Kecuali dia dipaksa, naaah ini yang harus kita selidiki."

Kedua bocah itu manggut-manggut, mereka benar-benar harus ikut terjun untuk mendapatkan keluarga yang harmonis. Mereka harus berusaha keras untuk bisa menyatukan kembali kedua orang tua mereka yang berpisah lumayan lama.

" Em, apakah kita harus minta serum dari Paman Jason untuk membantu mengembalikan ingatan Daddy?" usul Ethan.

" Aku sudah memikirkan itu, tapi tidak sekarang. Bagaimanapun kita harus tahu kondisi Daddy yang sebenarnya barulah bisa mengambil tindakan."

Ethan setuju dengan apa yang dikatakan Emma. Mereka tidak boleh gegabah. Hal yang harus dilakukan saat ini adalah masuk ke sekolah yang sama dengan anak itu, dan selanjutnya berbaur lalu mendekati anak itu agar mendapatkan banyak informasi.

Sebenarnya jika sudah tahu nama anak itu akan lebih mudah bagi Ethan untuk mencari tahu. Namun, sampai saat ini dia masih belum tau nama anak tersebut. Dan satu-satunya cara adalah masuk ke TK. Meskipun sebenarnya baik Emma dan Ethan sangat malas untuk sekolah. Bagi keduanya sekolah di TK tidak menambah apapun bagi otak keduanya.

Sungguh pikiran yang aneh bukan, tapi itulah isi kepala anak kembar itu. Ethan dan Emma selalu berusaha meng-skip TK dari jenjang pendidikan yang harus mereka jalani. Tapi demi mendapatkan informasi soal sang ayah, mereka rela memakan omongan mereka sendiri.

TBC

Guys, jika ada yang masih bilang bahwa terlalu pintar untuk anak usia 5 tahun, ingat ya, ini cerita halu. Dan tema yang diangkat juga memang anak jenius, jadi pasti akan menampilkan sisi anak jenius yang di luar nalar. Semoga dimengerti.