NovelToon NovelToon
Peluru Rasa Kavaleri Timur

Peluru Rasa Kavaleri Timur

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Enemy to Lovers
Popularitas:784.1k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Patah hati membawa Russel menemukan jati dirinya di tubuh militer negri. Alih-alih dapat mengobati luka hati dengan menumpahkan rasa cintanya pada setiap jengkal tanah bumi pertiwi, ia justru diresahkan oleh 'Jenggala', misinya dari atasan.

Jenggala, sosok cantik, kuat namun keras kepala. Sifat yang ia dapatkan dari sang ayah. Siapa sangka dibalik sikap frontalnya, Jenggala menyimpan banyak rahasia layaknya rimba nusantara yang membuat Russel menaruh perhatian khusus untuknya di luar tugas atasan.

~~~~

"Lautan kusebrangi, Jenggala (hutan) kan kujelajahi..."

Gala langsung menyilangkan kedua tangannya di dada, "dasar tentara kurang aj ar!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua puluh sembilan ~ Merah putih di dada

...Dimana kami berada, merah putih selalu di dada....

...Lebih baik gagal di medan latihan, daripada gagal di medan pertempuran....

Lettu Teuku Agrarussel Hakim

...----------------...

Gala hanya mengunyah kue yang dibawa tanta dan om kemarin lalu meminum susu hangat. Keduanya masih berada disini, atau mungkin harus dikatakan inilah hari terakhir mereka disini sebelum besok kembali ke kota Karang. Dan rencananya siang ini, om dan tanta hendak dibawa kak Ayunda dan bang Aziz jalan-jalan serta membeli oleh-oleh ke monumen nasional, mengelilingi sekitaran ibukota.

Gala menolak ikut. Dimana Aziz berada sudah pasti ia akan menghindar. Jadi, ia biarkan saja sepasang pengantin baru itu yang menjadi tour guide pengantin lawas keliling ibukota. Karena judul kedatangan tanta dan om kali ini adalah untuk acara pernikahan mereka.

"Lala yakin ngga ikut?" tanya mama, sayangnya mama pun tak ikut sebab sudah terlalu banyak ijin tak mengajar. Ia tak bisa terus begitu.

"Engga. Aku mau fokus cari kampus aja." Ujarnya beralibi, padahal, Gala pun tak tau akan melakukan apa hari ini atau kemana. Mungkin seharian ia hanya akan ada di rumah mengacak-acak dapur, toples cemilan atau mungkin dapur tetangga.

"Mau dibawakan apa?" tanya om Dandi membuat Gala berpikir, "kerak telor yang jualan di deket monumen nasional. Tapi harus masih panas pas dibawa pulang, bener-bener masih ngebul." Ujar Gala mencebik serius mengucapkan kata ngebul.

"Ah gila kamu! Harus kubawa dengan nyonk---nyonknya sekali. Dengan kompornya?"

Memang hanya Gala yang mampu membuat om Dandi menjerit emosi pagi-pagi, tapi kesannya itu justru memancing gelak tawa.

"Ahh. Atau kubawa saja kerak telor dengan kerak bumi di atasnya, yaaa...benar, begitu lebih bagus, kau minta kerak telor nya ngebul kan?!" ide om Dandi yang kemudian langsung mendengus sebal, "nona manis satu ini memang suka bikin otak jadi gila."

Mama, ia lebih banyak tertawa sejak Gala pulang kembali kesini. Meski entahlah---seperti selalu ada beban yang membayangi di wajahnya.

Gala mengehkeh, "sudah. Aku mau lari pagi cari keringat, sekaligus cari angin segar, angin mamiri, angin--angin lainnya." ia menyelesaikan simpul sepatu.

"Angin kentut tak kau cari, mau? Sini kuberi!" tawar om Dandi menjiwir telinga Gala yang melewatinya dengan mengejek dan keluar.

Tanta Yubi tertawa bersama mama yang telah memasukan nasi bekal ke dalam kotak makan siang.

Sempat berhenti sejenak di depan jendela kaca rumah demi memastikan penampilannya, eh ada angin apa ia bercermin?!

Ia buru-buru pergi, sebelum kakaknya datang menjemput om dan tanta, tak lupa membawa tumbler berisi air minum sebab nanti, tak akan ada yang memberinya air minum di jalan. Seperti biasanya.

Benar kan, baru beberapa langkah larinya dari rumah, motor Aziz melintas bersama kakaknya yang memanggil, "La!"

Gala hanya sempat berhenti, menoleh ke belakang dan melambaikan tangannya namun tak menjawab apa-apa.

Ia mempercepat langkah-langkah besarnya itu lagi. Sejujurnya, alasannya buru-buru bukan hanya ingin menghindari Ayunda dan Aziz saja, namun....

Ia berbelok di arah depan, mengambil lajur kiri dari arah rumahnya dan melirik jam tangan. Tadi papanya sudah berangkat sejak pukul setengah 6, katanya unit yang akan melakukan latihan gabungan dengan beberapa satuan dari berbeda angkatan militer negri akan pergi pukul 6 dari markas komando.

Kabar yang ia dengar lagi dari papa, akan ada pihak NATO juga yang diikutsertakan hadir di markas komando kota kembang. Papa tidak termasuk sebenarnya, mungkin orang-orang atau unit yang ikut itu prajurit pilihan atau---entahlah, Gala tak paham. Yang jelas, perut papa mungkin yang menyebabkan ia tak masuk kualifikasi.

Dan benar, langkah besar nan cepatnya membuat nafas Gala tersengal sesak, panas, di dada namun tak apa, sebab kini ia dapat melihat dari balik pagar para prajurit yang sudah bersiap berangkat di lapangan sana.

Langkahnya melambat bahkan terhenti, demi melakukan sesuatu.

Ada para petinggi meski panglima besar tak hadir. Entah yang mana Russel sebab semuanya terlihat sama saja, loreng dengan tas ransel hijau di punggung tak lupa senjata lengkap yang mereka pangku. Tinggi badan mereka pun hampir sama rata, ditambah....Corak loreng di wajah para serdadu perang ini bikin Gala semakin frustasi mencari Russel. Bak mencari jarum di tumpukan jerami.

Komando!

Siap, setia, tegas! !

Lebih baik pulang nama daripada gagal dalam bertugas!

Ia mele nguh pasrah, hanya bisa memperhatikan satuan-satuan unit itu berseru yang membuat bulu romanya berdiri mendengar sumpah setia para perwira, sembari berangsur berlarian seirama menuju truk Reo.

Jaraknya padahal sudah dekat, hanya terhalang beberapa puluh meter saja, namun Gala juga tak cukup berani untuk tiba-tiba menghampiri kumpulan prajurit, lagipula siapa dia? kerabat bukan, anak bukan, istri apalagi.

Lala memutuskan untuk melanjutkan langkahnya sambil meneguk air minum dari tumbler.

Botol plastik bening yang menunjukan isinya itu tersorot cahaya mentari pagi kala Gala meneguk isinya, sehingga memberikan kilauan yang bersinar di ujung tumbler. Mata yang semula menyipit itu kini terhenyak saat dengan tiba-tiba seseorang hadir di depan matanya.

"Hallo dek," sapanya.

Glekk!

Cukup terkejut melihat penampakan wajah penuh loreng hijau dan hitam. Gala tersedak dan sempat menyemburkan air minumnya itu hingga membasahi dagu dan jaket parasutnya, "sorry, uhukk...uhuuk..." ia terbatuk memalingkan wajah ke lain arah membersihkan sisa-sisa air.

Russel semakin berjalan mendekat seraya tertawa kecil, "persis hantu ya? Hantu rimba..."

Gala tertawa kecil melihat wajah yang biasa, oke ia akui Russel ganteng untuk tipe tipe om-om hallo dek. Tapi kini...

"Masih ganteng lah." Jumawanya Russel membetulkan kembali baret semerah da rah di kepala.

Benar, kali ini lelaki itu benar. Dia memang gagah dan tampan. Gala sampai tak bisa berkata-kata, eh kenapa nih?! Apa mata dan hatinya sudah mengkhianati prinsip dan janjinya sekarang?

"Allah jawab do'a ku semalam. Kamu lewat sambil lari pagi, jadi bisa ketemu buat pamitan dulu."

"Harus salim?" tanya Gala berkelakar, namun Russel justru betulan memberikan punggung tangannya pada Gala.

"Seriusan?" matanya membulat, namun Gala yang sepertinya sudah sangat merasa hafal sifat Russel justru meladeni kegilaan perwira satu ini dengan meraih tangan Russel dan menempelkannya di kening sambil tertawa.

Russel terkekeh, "harusnya sih biar afdol cipika cipiki. Udah persis film." Gala mendelik sinis sambil berusaha mengibaskan tangannya yang justru semakin kencang digenggam Russel dimana perwira itu sudah kembali tertawa renyah, "selama aku ngga ada, baik-baik disini. Abis magrib jangan keluyuran apalagi nangis sendiri di pinggir jalan."

Oke, pagi ini memang sudah cukup hangat oleh sinar mentari yang mulai naik perlahan, namun kenapa hangatnya hanya berpusat di area wajah dan dada?

Gala menggoyangkan tangannya bermaksud untuk menariknya dari genggaman Russel. Namun goyangan itu tak berarti apapun, sebab...bukannya lepas, kedua tangan yang kini bertaut itu bergerak ke kanan dan kiri seirama.

"Tapi aku ngga punya teman disini." Ujar Gala.

Russel menggeleng, "ngga perlu punya banyak teman. Tunggu aku pulang aja."

Gala menyunggingkan senyumnya, "hati-hati ya..."

Russel melepaskan genggamannya lalu menghormat pada Gala, "siap! 3 hari, hanya 3 hari, tunggu saya pulang."

Gala turut membalas hormatnya.

"Gunung, hutan, rawa, laut ditempa, itulah sahabat kita, semangat membara tak kenal menyerah 3 darma slalu siap sedia. Dimana kami berada, merah putih slalu di dada...."

"Lebih baik gagal di medan latihan daripada gagal di medan pertempuran...."

Russel lirih bernyanyi salah satu lagu komando. Dan senyum Gala meredup merasa---entahlah, bergetar jiwanya, bergetar seluruh perasaannya.

"Di bawah naungan ibu pertiwi 3 darma tak pernah ingkar janji, negara kedaulatan harga ma ti." Lanjut Russel namun kini Gala ikut bernyanyi.

Russel balik kanan dan meninggalkan Gala yang masih berdiri memperhatikannya pergi sampai naik ke atas truk Reo.

(*lyric of Komando Latihan Pertempuran)

.

.

.

1
rinnar🌺
peluk semua keluarga ananta🤗🤗🤗🤗🤗 jadi kangen abi zaky🥺🥺 selamat ucel galaaaaa❤️❤️ awas nanti malm di ganggu panji cel🤭 jan kasih celah sepupu² lak nat mu buat jail cel🤣🤣
rinnar🌺
aaaaa terharuuuu🥺 selamat gala udah sah jadi keluarga ananta dan kurniawan🤭 selamat mengsableng dan berabursd² ria bersama🤣🤣 ya allah seera kocak bet sih nak😂😂 ini mah bener2 buah jatuh ga jauh dri pohonnya teh gt beneran ampun dah seera😂😂
𝐙⃝🦜尺o
dream wedding semua orang,, dimana semua keluarga kolega kerabat sahabat berkumpul jadi satu bersuka cita,,
𝐙⃝🦜尺o
lahhhhhh beneran pipis,, dulu angkatan emaknya yang suka kebelet ini anaknya ngompol beneran 🤦
𝐙⃝🦜尺o
yang ngater aja gemetel gimana pengantennya ya,, jangan kebelet pipis ya neng😅
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah selamat bang ucel gala😍😍
rizky tria
ya allah rame & kocak semua keluarga ayah Dewa 😅🤣🤣
ketawa mulu bikin awet muda tanpa perawatan 🤭
Trituwani
bang ucel lelaki idamann pr wanita.. 😍😍😍😍😍tau ap yg dibutuhin wanitanya...
Trituwani
abi za ttp tdk akan terlupakan... /Cry/terharuuu min... jd inget pk camat kesayangan lg... nerkamnya ntaran bang sabarrr ada wktunya ko /Smile/
𝐙⃝🦜尺o
senengnya punya sodara banyak dan rukun serta baik ditambah berduit semua 😅😅
Trituwani
akhirnya sah jg... selamat samawa bang ucel neng lala... lucunya seera bang faraaz😍
lestari saja💕
semoga samawa yaa ucel gala....😍😍😍😍
lestari saja💕
eyang fath???!
lestari saja💕
gimana ga meeevaaah dlm keluarga ananta aja ada semua...mua dari umma salwa dan eyi,resto uma salwa,eyi,oma ica,dokumentasi kalingga cs,pengamanan panji n saga cs,kesenian mak fara,zea,cle.semua komplit
lestari saja💕
tahu tanpa diberitahu.
memberi tanpa diminta.
sweetnya ucel
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣ojo dibanding bandingke ya yuuu😋
lestari saja💕
perempuan2 hebat
lestari saja💕
wahhh om pras ma dina datang dong???
lestari saja💕
semoga semua bahagia
lestari saja💕
aamiin ma...pa...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!