Karena rekayasa dari sang ibu membuat Rayan tega menghianati Istri tercinta nya, pernikahan kedua nya sudah berjalan tiga tahun namun keduanya tak kunjung di karuniai seorang anak, dokter berbohong dan mengatakan kalau Istri nya mandul.
Rayan tergoda dengan Erika yang merupakan sahabat istri nya sendiri, keduanya memiliki keinginan yang sama hingga keduanya tega bermain curang di belakang Agis.
Agis tidak menduga kalau Rayan tega selingkuh dengan sahabat nya sendiri, padahal Erika adalah orang yang Agis percaya dan sayangi?
"kenapa harus sahabat ku yang kamu jadi kan madu?"
sanggupkah Agis lepas dari Rayan yang bersikukuh untuk tetap menggenggam nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mual dan muntah.
Pulang dari mall Rayan mengantar Agis ke rumah sakit, sementara Erika pulang bersama Ibu dan adiknya.
"Abang langsung ke kantor ya sayang, tadi Andi bilang mau ada tamu dari Brunei Darussalam !"
Agis mengangguk lalu mencium tangan Rayan.
"Kamu hati hati ya sayang!"
"ya, bang!"
Rayan memangku wajah nya lalu menciumi seluruh wajah nya.
"I love you !"
ujar Rayan namun palsu karena ia telah mendustakan cinta nya.
"You too !"
jawab Agis keluar dari mobil dan berpapasan dengan mobil ambulans yang membawa jenazah seseorang.
Agis termangu mendengar suara ambulans keluar di ikuti mobil suami nya meninggalkan Rumah sakit.
Agis berjalan di koridor menuju ruang dokter Arief bertugas kemudian terlihat beberapa orang sudah menunggu di dekat pintu.
Lalu Agis duduk bergabung dengan mereka yang tengah membicarakan sesuatu dengan serius.
"Kasihan ya anak anak dan suami nya....!"
ujar seorang ibu.
Agis menoleh mendengar sekilas kata kasihan, mereka sedang membicarakan apa sih ?
"Ada apa Bu ?"
Tanya Agis tiba tiba saja kepo.
"Ibu yang melahirkan kemarin meninggal, bayinya kembar lagi....!"
Jawab seorang ibu membuat Agis termangu.
"meninggal?"
Tanya Agis dan di anggukan oleh Ibu itu.
"Ya, kedua bayi nya sudah lahir tapi kasihan istri nya meninggal dan suaminya terlihat begitu terguncang...!"
"ya, kondisi istri nya memang lemah...!"
Tambah seseorang menceritakan keadaan perempuan itu.
*
Seperti biasa Dokter hanya memberi vitamin untuk kesuburan kandungan nya, kemudian Agis pulang menggunakan taksi menuju Kafe.
Setengah jam berlalu Agis sampai di kafe, ia langsung duduk di kursi tamu lalu termenung sendiri memikirkan nasibnya yang tak kunjung hamil dan iba mendengar cerita tentang ibu yang meninggal setelah melahirkan anak nya.
"kenapa mbak !? kok melamun sih !"
Tanya Salma membuat Agis menoleh seketika.
"enggak apa apa Sal, tadi aku ke rumah sakit dan ada seorang ibu yang meninggal setelah melahirkan anak nya!"
"Oh gitu !" Salma mengangguk, perihal anak memang sedikit sensitif karena Agis sangat menginginkan kehamilan.
"ya, aku mengharapkan memiliki anak tapi seperti itulah jalan Tuhan tak semua nya mulus "
"Ya sudah takdir nya seperti itu ! kita sebagai manusia hanya bisa pasrah ya mbak !"
Agis mengangguk.
"Ponsel nya udah beli yang baru mbak ?"
Tanya Salma mengingat ponsel Agis yang terjatuh kemarin.
"sudah sal tadi bang Rayan belikan..!"
Salma mengangguk.
...----------------...
Beberapa hari berlalu..
Tak ada yang berubah dan keduanya masih bisa merahasiakan hubungan gelap itu, Rayan juga bersikap biasa hingga tidak membuat Agis curiga, tetap memprioritaskan kepentingan Isteri pertama nya.
Erika sendiri tidak mempersoalkan hal itu karena Rayan sudah membelikan nya apartemen baru, kebutuhan nya yang terpenuhi dan semua keinginan Erika yang terwujud kan oleh Rayan.
Erika memijat keningnya yang terasa pusing, ia juga merasa begitu lemas tak seperti biasanya,. sudah beberapa waktu ini ia terlambat datang bulan.
"Kamu kenapa sayang ?"
Tanya Rayan pada Erika yang terlihat pucat.
"enggak tahu rasanya pusing dan lemas !"
Ujar Erika lalu memeluk tubuh Rayan, menghirup aroma maskulin yang membuat nya candu.
"Ya sudah kamu istirahat saja di dalam...!"
Ajak Rayan masuk lalu menyuruh Erika berbaring di sofa.
"Aku pesan kan makanan ya!"
Erika mengangguk, pada siang hari Rayan adalah milik nya, tapi jika malam hari Rayan milik Agis sahabat nya.
"Bang bisa enggak sesekali kamu menginap di apartemen aku!"
Pinta Erika memindai wajah tampan suami nya sekaligus suami sahabat nya itu.
"Ya nanti Abang usahakan ya!"
Jawab Rayan mengelus sayang kepala Erika, perempuan itu langsung terlelap.
Rayan kembali ke kursi nya lalu melanjutkan pekerjaannya, pintu tiba-tiba terdorong dan Agis masuk hingga membuat Rayan tercenung.
"assalamualaikum bang!"
Agis tertegun melihat Erika yang tertidur di sofa.
"sayang, kamu datang !"
ujar Rayan merasa beruntung karena saat ini ia tidak bersama Erika.
"Erika kenapa bang ?"
Tanya Agis duduk di hadapan Erika yang masih terlelap.
"hum tadi bilangnya enggak enak badan, Abang sudah menyuruhnya pulang, tapi Erika enggak mau malah minta waktu untuk istirahat sebentar !"
Agis mengangguk paham lalu mengamati wajah Erika sedikit pucat.
"Oh ya sayang, kamu sengaja datang atau ada sesuatu ?!"
Tanya Rayan menghampiri Agis dan memeluk nya dari belakang.
"hum ya bang, Agis sengaja datang karena Agis ingin kita pergi makan siang sama sama, ajak saja Erika !"
Ujar Agis dan di pahami oleh Rayan, keberuntungan masih berpihak pada nya.
"Biar Agis yang bangun kan Erika!?"
Rayan mengangguk lalu beranjak memakai jas nya.
"Erika, bangun lah !" seru Agis menyentuh pundak nya pelan.
Erika terkejut saat membuka mata dan melihat Agis di hadapan nya.
"Agis....!"
Erika beranjak dari sofa, bersyukur sekali karena hari ini Erika tidak berpenampilan seksi.
"Kalau sakit sebaiknya kamu pulang !"
Ujar Agis senyum lalu Rayan duduk di samping Agis memindai keseluruhan Erika.
"Aku ......!"
Jawab Erika terbata dan menghentikan bicara nya saat merasakan mual dan ingin sekali muntah.
"Aku ingin muntah !"
Erika berlari ke kamar mandi lalu gegas Agis menghampiri sahabat nya itu kemudian Agis memijat tengkuk leher Erika.
"Hmm, terima kasih Agis !"
"Sebaiknya kamu pulang Erika dan Aku khawatir dengan keadaan mu, bagaimana kalau kita pergi ke dokter saja!"
"tidak usah Agis, aku hanya masuk angin dan hanya butuh istirahat!"
sergah Erika lalu keluar dari toilet bersama Agis.
"ya sudah mau pergi makan siang dengan kami atau pulang !?"
lalu terdengar seseorang mengetuk pintu.
Agis langsung menoleh dan Rayan bergegas membuka pintu, seorang karyawan memberikan pesanan makanan mereka.
"Sebaik nya Erika pulang karena ini pesanan kamu tadi sudah datang!"
Agis mengerutkan kening nya tidak mengerti, kapan Erika memesan makanan ?
"Sebelum nya Erika sudah pesan makanan untuk nya makan siang!" ujar Rayan paham dengan pemikiran Agis.
Agis menoleh ke arah Erika yang mematung, entah kenapa Erika terlihat kaku dan salah tingkah.
"Ya sudah kalau begitu kita antar kamu pulang Erika !"
"Tidak usah Agis karena aku bawa mobil sendiri!"
celetuk Erika membuat Agis termangu karena ia baru tahu Erika punya mobil.
"Erika,kamu beli mobil ?" tanya Agis.
"Tidak mungkin aku beli gis, biasa lah aku kredit kok !"
Jawab Erika tertawa hambar.
*
**
****
bersambung...