Roy dan Sela yang sudah menikah selama 3tahun lamanya hingga saat ini mereka belum bisa memiliki momongan, hingga akhirnya mereka menjalani tes kesuburan satu sama lain, hingga satu ucapan seorang dokter membuat Roy cukup terkejut karna iya di diagnosa oleh dokter Mandul atau tidak bisa memiliki keturunan.Akan kah Sela menerima kenyataan pahit itu ? atau malah sebaliknya? lantas bagaimana dengan rumah tangga mereka?
yang mau tau kelanjutannya jangan sampai ketinggalan cerita di stiap ep nya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di ambang kehancuran
Waktu yang terus berlalu hingga kini waktu menunjukkan pukul 10:00 dimana Roy dan Sam baru saja menyelesaikan meeting nya bersama klien penting.Masalah demi masalah pun seakan tak ada hentinya di hidup Roy meeting yang baru saja di lakukan ternyata tidak memuaskan malah mengecewakan bagi Roy Sebab partner bisnis nya yang sudah lama ternyata membatalkan kontrak kerja sama dengan Roy karena omzet nya semakin menurun.
Pak Abraham yang seorang pengusaha Sukses tentunya tidak ingin mengalami kerugian walaupun itu belum terjadi Namun pak Abraham sudah mengetahui bahwa perusahaan Roy semakin hari semakin menurun hingga ia mencabut investasi nya pada perusahaan Roy.
.
" Sayang, baru saja semalam mas transfer kamu 50jt apa itu tidak cukup hingga kamu meminta lagi ? " ucap Roy yang sedang berbicara dengan istrinya di dalam ponsel
Baru saja Roy mendapatkan kegagalan dalam bisnisnya belum lagi Sela sang istri yang kini kembali merengek meminta uang tambahan pada Roy, Rasanya dunia akan hancur bagi Roy.
" Maaf Roy, ada Wanita yang ingin melamar pekerjaan disini " Ucap Sam yang baru saja tiba di ruangan Roy hingga menyela pembicaraan Roy pada istrinya.
" Kau urus saja Sam!! " Sahut Roy yang terlihat begitu tidak konsen hingga sebenarnya ia tak begitu jelas mendengar ucapan Sam,Namun Sam yang mendengar ucapan bos nya itu tentu begitu saja meninggalkan Ruangan Roy.
" Baiklah sayang Mas akan menyuruh Sam untuk transfer Uang lagi sama kamu, maafkan Mas, mas terlalu pusing hari ini ' Kembali jawab Roy pada Sela istrinya.
Lagi lagi Roy menuruti kemauan Sela Hingg perusahaan yang kini di ambang kebangkrutan Roy masih tidak mempersoalkan nya, Terpenting bagi hidup Roy adalah Sela istrinya bahagia.
.
Setelah perbincangan beberapa menit akhirnya Sam menyetujui wanita yang baru saja melamar kerja untuk bergabung di perusahaan Roy.
" Baiklah Terimakasih Pak sudah mau menerima Saya disini " Ucap wanita itu dengan penuh kesopanan
" Sama sama Sesil, itu nama kamu kan, Sesilya?? " Tanya Sam pada gadis mungil cantik di hadapannya itu.
" Benar pak, Nama saya Sesilya " Kembali sahut Sesil hingga sesekali ia menampakkan senyum manis di wajahnya
" Bagus Sesil, aku melihat nama mu di berkas yang kau bawa " Ucap Sam sambil menatap Raut wajah Sesil yang begitu terlihat menggemaskan baginya
Rasanya melihat raut wajah Sesil ingin sekali Sam mencubit atau menggigit pipi cabik gadis di hadapannya itu, Namun Sam menahan diri agar tidak jatuh harga dirinya sebagai asisten CEO yang di kenal sebagai laki laki kalem penuh kewibawaan dan sangat Anti wanita, hingga seumur hidup Sam baru sekali ia berpacaran dan wanita yang dulu di cintai Sam ternyata tega bersanding bersama laki laki lain hingga hal itu membuat Sam trauma tidak ingin kembali mengenal Cinta.
" Baiklah Sesil kau bisa bersama di Rungan ku,dan aku minta tolong bantu aku selesaikan berkas ini " Pinta Sam pada Sesil dan menunjukkan meja pribadi Sesil yang tak jauh pada meja kerjanya
" Baik pak " Angguk kecil Sesil hingga ia mengambil dan duduk di kursi yang di maksud Oleh Sam.
.
Sisi lain terlihat di pusat perbelanjaan mall yang berada di tengah kota begitu di padati orang orang berlalu lalang keluar masuk.
" Kita Mau kemana lagi ini Bu? " tanya gadis kecil yang kini terlihat lelah karna dari pagi ia terus di ajak keliling dan berbelanja oleh Sela
" Kita akan berkeliling menghabiskan uang Sayang tapi kita makan dulu ya Nak, Zeline mau makan apa ?" Sahut dan tanya Sela sambil terus menatap sekitar seakan mencari keberadaan seseorang.