NovelToon NovelToon
Dengki

Dengki

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Balas Dendam / Lari dari Pernikahan / Konglomerat berpura-pura miskin / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Siapa yang tidak menginginkan harta berlimpah. Segala keinginan dapat diraih dengan mudah. Tak heran banyak orang berfoya-foya dengan harta.

Berbeda dengan keluarga Cherika. Mereka menggunakan hartanya untuk menolong sesama dan keluarga.

Tapi tidak disangka, karena harta lah Cherika kehilangan harta keluarganya. Orang tuanya menghilang sejak mendapatkan kecelakaan. Hanya Cherika yang selamat.

Cherika kemudian tinggal bersama saudara ibunya. Dan tanpa sengaja, Cherika mendengar penyebab tentang kecelakaan orang tuanya.

Kabar apakah itu?

Ikuti jalan ceritanya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Dhika Labil

Tamparan keras mendarat di pipi kanan Cherika. Sakit menjalar di area pipinya, Cherika terjatuh ke lantai, pandangannya berkunang-kunang. Anak kecil itu menangis sambil memeluk Cherika.

"Jangan sakiti Mama, Om jahat!" Anak kecil itu semakin erat memeluk Cherika.

Susi, Cakra, Ravi, Laudya dan beberapa tamu undangan berdiri di depan pintu. Mereka menyaksikan anak kecil itu dan Dhika seolah berebut Cherika. Kelakuan Dhika seperti anak kecil.

"Kamu mau berebut dia dariku. Jangan harap!"

Dhika dengan kasar melepaskan pelukan anak kecil itu. Dhika menarik Cherika. Anak kecil itu menangis histeris dan terus memanggil mama.

Cherika saat ini tidak bisa melawan karena entah kenapa tubuhnya terasa lemas. Cherika pasrah saat Dhika memasukkannya ke dalam mobil. Terakhir Cherika ingat tubuhnya terhempas di kursi mobil. Cherika masih sempat mendengar Dhika yang mengamuk di dalam mobil.

...----------------...

Cherika perlahan membuka mata. Cherika melihat seorang dokter wanita sedang memeriksanya. Dokter juga bertanya bagaimana keadaan Cherika. Cherika merasa lemas dan wajahnya sakit.

Dokter bilang, Cherika jangan banyak pikiran. Cherika harus beristirahat dengan cukup dan makan yang teratur.

"Bagaimana keadaan istri saya Dok?" tanya Dhika.

"Istri Anda mengalami stres. Apa istri Anda baru-baru ini mengalami kekerasan?"

Dhika cuman diam. Cherika selama tiga hari tinggal di sana tidak bisa tidur dengan tenang. Cherika sangat hati-hati menjaga lisannya. Salah sedikit, Dhika akan main tangan.

"Karena tamparan yang sangat keras, wajah istri Anda bengkak. Mungkin nanti akan kesulitan menelan makanan. Konsumsi makanan yang mudah ditelan. Dan minum obat ini. Mungkin itu saja, saya permisi," Dokter pamit.

Dhika mengantar Bu Dokter sampai pintu depan. Dhika kembali ke kamar. Dhika duduk di samping Cherika.

"Sayang, ada yang sakit? Siapa yang melakukan ini? Kenapa wajahmu bengkak? Bilang! Siapa pelakunya!"

"Kamu pelakunya!" Teriak Cherika.

"Aku? Kapan aku melakukan itu? Tidak mungkin, kamu istriku," Dhika membelai wajah Cherika.

Cherika menepis tangan Dhika. Cherika bangun dari tempat tidurnya. Cherika ingin keluar dari kamar tapi tangannya ditarik Dhika.

"Sayang mau ke mana?"

"Lepaskan! Aku ingin pergi!" Cherika terus berusaha melepaskan tangan Dhika.

"Mau pergi? Kemana? Tidak ada tempat untukmu."

"Lepaskan!" Cherika terus saja berontak.

Tiba-tiba saja Dhika menangis. Dhika berlutut sambil memegangi kaki Cherika. Dhika memohon agar Cherika tidak pergi meninggalkannya.

"Berikan alasan kenapa aku harus tinggal?"

Cherika sangat yakin, Dhika mempunyai kepribadian ganda. Cherika harus berhati-hati. Saat ini Dhika seperti anak kecil. Cherika harus bisa memanfaatkan situasi. Cherika membantu Dhika berdiri. Mereka sekarang duduk di tepi tempat tidur.

"Dhika sayang, kenapa aku harus tinggal?" Cherika memberikan senyumannya yang paling manis.

Dhika menatap Cherika juga dengan penuh kasih sayang. "Karena tidak ada tempat untuk kamu tinggal. Rumah kamu sudah diambil oleh Tante Susi."

"Benarkah? Oh Iya, masa Tante Susi jahat? Selama ini Tante Susi baik sama aku."

"Aku gak pernah bohong!" Dhika mengangkat jarinya membentuk angka dua.

"Oh Iya, aku pernah dengar Tante Susi ngomong sama suaminya. Dia bilang semoga saja Tamara dan Arvin mati. Dan saat itu Tante Susi juga bilang dia banyak bayar orang untuk merusak rem mobil Arvin. Emang Arvin siapa sayang?" tanya Dhika dengan polosnya.

"Orang yang menyayangiku," jawab Cherika.

Sekejap saja Dhika kembali berubah. Cherika hanya milik Dhika. Ternyata Cherika memiliki orang yang disayanginya. Dhika meradang, Dhika meremas jemari Cherika sekuat tenaga.

Cherika berteriak kesakitan. Cherika mendorong dada Dhika sampai terjungkal ke belakang. Cherika berlari ke luar kamar. Dhika mengejarnya dan berhasil menarik baju Cherika.

Dhika dengan kasarnya menjambak rambut Cherika.

"AGGGGGGHHHH!" Pekik Cherika. Tubuhnya melengkung nyaris mematahkan tulang punggungnya saking terlalu kuat jambakan Dhika.

"TOLOOOOOOOONG!" Cherika berteriak sekuat tenaga.

"DIAAAAAAAAAAAM!" Dhika kehilangan kesadaran, tanpa ampun Dhika menghajar Cherika di ruang tamu.

"DHIKAAAAAAAA!"

Ravi dan Cakra berusaha melepaskan Dhika. Dhika begitu kuat, mereka berdua terpental. Dhika terus saja menyiksa Cherika yang sudah tidak berdaya di atas lantai. Cherika tidak sadarkan diri. Rian, Susi dan Laudya sontak kaget melihat kebrutalan Dhika.

Rian yang menyaksikan semua itu merasa mendidih. Rian membalas menghajar Dhika. Rian menendang Dhika menjauh dari Cherika. Susi segera menahan Rian yang sudah kesetanan.

Rian melepaskan pegangan Susi. Rian mengangkat Cherika yang sudah tidak sadarkan diri. Rian dengan sedikit berlari menuju mobil. Dengan hati-hati Rian memasukkan Cherika ke dalam mobil dan membawa Cherika ke rumah sakit.

Sakit hati Rian melihat Cherika. Biar bagaimanapun Cherika adalah saudaranya. Cherika yang membiayai kuliahnya. Cherika banyak membantu perekonomian keluarganya.

Rian tiba di rumah sakit. Rian memarkirkan mobilnya di depan ruangan UGD. Rian meminta bantuan para perawat di sana untuk memeriksa Cherika.

Cherika dibawa ke ruangan UGD. Cherika diperiksa dokter. Selang beberapa waktu, dokter itu melihat data dari Cherika yang dia lihat dari KTP Cherika yang terjatuh dari kantong Rian sewaktu berada di luar ruangan UGD.

Dokter muda itu memotret KTP Cherika dan mengirimnya kepada seseorang. Dokter itu menghampiri Rian.

"Maaf, apakah Anda keluarga dari pasien yang baru saja masuk UGD?" tanyanya.

"Iya, Dokter. Saya sepupunya," jawab Rian.

"Apa pasien baru saja mengalami kekerasan?"

"Dia dipukul oleh suaminya Dok," jawab Rian.

"Luka pasien sangat parah. Suami mana yang tega menyiksa istrinya sendiri. Apa pasien selingkuh?"

"Tidak, Dok. Cheri baru saja menikah. Belum juga 24 jam dia menjadi seorang istri, sudah mendapatkan KDRT dari suaminya."

"Saya ingin bertemu orang tua pasien."

"Maaf, Dok. Tante Tamara dan Om Arvin mengalami kecelakaan mobil. Hanya Cheri yang selamat. Selama empat tahun mereka tidak ditemukan. Cheri sekarang tinggal bersama kami. Apa boleh Mama saya yang mewakili?"

"Boleh. Nanti temui saya. Perkenalkan saya, Dokter Erlandi. Permisi."

Cherika yang masih belum sadarkan diri ditempatkan di dalam ruangan perawatan. Dokter Erlandi menunggu seseorang di depan ruangan Cherika. Dan orang yang ditunggu-tunggu sudah datang. Mereka adalah ayah dan adiknya. Mereka bertiga masuk ke dalam ruangan Cherika.

"Di mana keluarganya?" tanya Zidan, papanya Dokter Erlandi.

"Tadi yang mengantarnya adalah saudara sepupunya. Menurut informasi, Om Arvin, Tante Tamara dan Cherika mengalami kecelakaan empat tahun yang lalu dan hanya Cherika yang selamat. Om dan Tante menghilang," jelas Dokter Erlandi.

"Pa, aku sudah cek KTP Cherika. Memang benar dia adalah anak dari Om Arvin Ashar Mufid," kata Satria adiknya Dokter Erlandi.

Zidan berdiri di samping tempat tidur Cherika. Zidan memandangi Cherika. Tak terasa air mata jatuh membasahi pipinya. Zidan menyentuh wajah Cherika. Cherika merasakan ada air yang jatuh di atas kelopak matanya.

Cherika perlahan membuka mata. Samar-samar Cherika melihat tiga orang pria berdiri di samping kirinya. Cherika kembali memejamkan mata karena pandangannya yang tidak jelas.

Cherika mendengar ada suara yang memanggil namanya. Cherika kembali membuka mata. Tatapan Cherika tertuju kepada pria yang tadi memanggil namanya. Cherika melebarkan matanya langsung bangun dan memeluk pria yang ada di sampingnya.

"PAPAAAAAAA!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mauk
😭
Mauk
Laudya blm move on
Al!f
😱😱😱😱😱😱
Fang
Tunangan gadungan 🤣
Al!f
🤣🤣🤣🤣
Al!f
Pasti Nyai lagi
Fang
Anak haram ?
Al!f
ngaku² tunangan , pdhl bukan
Al!f
cemburu
Fang
😍
Fang
Kasian Abang bakso
Al!f
Laudya terhindar dari bencana 🤭
Al!f
😭😭😭😭😭😭
Mauk
Dhika kumat
Mauk
Kalo ada CCTV dlm toilet bahaya
Mauk
Balas dendam di mulai
Mauk
Waaaaaw🤭
Tuti
Dijinakkin pake black magic 🤭
Baby
Syukur in
Al!f
😱😱😱😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!