NovelToon NovelToon
Tunangan Pria Obsesif

Tunangan Pria Obsesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Romansa Fantasi / Transmigrasi / Dark Romance
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: dewisl85

Reina masuk kedalam tubuh sang tokoh antagonis yang merupakan tunangan dari tokoh utama pria yang sangat obsess pada sang tokoh wanita. Takdir dari buku yang dibacanya harus mati dengan keadaan menyedihkan. Tapi Reina tidak ingin takdir buruk itu terjadi. Salah satunya dengan merubah takdirnya dengan memutuskan pertunangannya dengan Nico sang tokoh utama. Sayangnya perubahannya membuat pria gila berbarik tertarik padannya dan berjanji tidak akan melepaskan. Rencana hidup tenangnya harus hancur dengan pria gila yang malah obsesi padanya bukan pada kekasih kakaknya. Tidak sampai disitu saja masalah dalam hidupnya silih berganti. Berbagai karakter muncul yang tak seharusnya ada di cerita.
"Mari kita batalkan pertunangan ini."
"Tidak akan pernah, kamu sudah masuk ke dalam duniaku dan cara untuk keluar hanya dengan kematian. Sayangnya aku tidak akan membiarkan kematian merenggut kelinci kesayangan itu."
"Kenapa alurnya jadi berubah."
"Semua usahaku sudah selesai , mari kita putus."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewisl85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5

Sayangnya keinginannya belum bisa terealisasikan. ia permintaannya akan dengan mudah diwujudkan oleh pria itu. semua itu benar diluar dugaannya. Anehnya perkataannya beberapa hari lalu hanya seperti angin lalu saja.

Malam ini dia harus berpura-pura menjadi wanita yang mencintai pria itu di acara pesta perusahaan Nico. Sungguh permintaan yang ingin dirinya tolak. Tapi dia belum bisa melakukannya.

Beruntungnya dia sudah membeli gaun pada saat berkeliling mall. jadi tidak perlu menggunakan gaun kurang bahan itu. Gaun yang dirinya pilih berwarna biru laut terang dengan bentuk yang cukup sederhana tanpa menujukkan assetnya. Dia tidak peduli respon dari pria itu. Sekarang kenyamanannya number one dibandingkan membuat pria itu tertarik padanya.

Rambutnya sengaja dirinya sanggul kecil untuk memperlihat kesederhanaanya. makeup yang tak perlu lalu tebal membuat kesan indah pada tampilannya. setelah selesai dia langsung meraih tas dan menggunakan sepatu kaca indahnya.

Kaki jenjangnya menuruni tangga dengan anggun. dia tidak menyadari seseorang mulai terpesona dengan penampilan barunya itu. Tanpa sadar pria itu melangkah mendekati Reina memberikan tangannya untuk membantu wanita itu berpijak.

"saya tidak menyangka pria sesibuk seperti anda akan menjemput saya. " Reina yang segera melepaskan pegangannya. Sayangnya tak semudah yang dirinya pikirkan. Pria itu tidak berniat untuk melepaskannya.

"Jangan terlalu senang dulu....."

"Kamu hanya ingin mmeberikan kesan baik di depan wanitamu bukan, Dasar penipu ulung." ucap Reina saat melihat keberadaan Rose di kediamannya. Tentu saja wanita itu akan datang bersama kakaknya. Bila reina asli akan tetap senang meski pria itu hanya bersandiwara. Tapi dia sama sekali tidak suka dengan sikap pria itu. Dengan sekuat tenaga dia lepaskan cengkraman tangan pria itu.

"Bukankah aku sudah memberikan kesempatan untuk anda bersamannya. Aku sudah tidak ingin melakukan sandiwara murahan ini." bisiknya tepat pada telinga pria itu. Tapi dia tidak sadar tindakannya membuat sebuah rona muncul di telinga pria itu dan senyum misterius muncul.

"Kelinci manisku sudah berani melawan." gumamnya yang diakhiri tawa perannya yang membuat tangan kananya merinding melihatnya. Tawa itu seperti saat tuannya menemukan mangsa yang menarik untuknnya. Rasannya dia ingin kabur saat ini.

Langkah Reina tertahan saat matanya saling bertemu dengan Sang tokoh utama wanita. Entah kenapa dia sangat sebal melihat wanita itu. Padahal wanita itu adalah sahabat dan kekasih kakaknya. Tapi dia merasa wanita itu tidak lebih dari penipu ulung handal. Lihatlah dia yang tersenyum lebar dan bertanya seakan dia tahu masalah hubungannya dengan pria itu.  Ia yakin wanita itu tahu kalau Nico tergila-gila padannya karena pria itu selalu ada di dekat wanita.

"Reina, kamu sangat cantik hari ini." puji Rose saat melihat penampilannya.

"Terimakasih, kamu juga cantik."

"Terimakasih Rei."

"Apakah kakakku belum turun juga ?" tanya Reina pada wanita dihadapannya.

"Tidak, aku pergi bersama Nico. Shaka masih di kantor. Awalnya dia ingin menjemputku tapi aku tahu pekerjaanya sedang banyak. Aku tidak ingin merepotkannya." jelas Rose yang membuat Reina ingin tertawa mendengarnya. Bukankah Nico lebih sibuk dari kakaknya, tapi dia lebih suka merepotkan tunangannya. Lihat kemunafikan wanita di depannya. Mungkin Reina dulu akan mudah tertipu tapi tidak dirinya. Dia tahu wanita itu sedang menggunakan triknya untuk menarik perhatian Nico.

"Saya yang mengajaknya pergi bersama, kenapa kamu keberatan ?"tanya Nico yang entah sejak kapan berada disampingnya. Tidak lupa sebuah tangan melingkah tidak sopan di pingganya. Dia menatap tajam pria disampingnya yang malah tersenyum tipis. Seakan dia sengaja melakukan ini untuk membuat wanita di depannya cemburu.

"Sialan." umpatnya pelan.

"Saya tidak suka mendengar umpatanmu." bisik pria itu tepat telinganya dan diakhiri telingannya menjadi korban gigitan. Reina langsung memegang telingannya dan rona merah muncul di wajahnya.

"Hahahaha, kelinci yang manis." ucap pria itu saat melihat tunanggannya meninggalkan lebih dulu. Sedangkan Rose terkejut dengan tindakan pria di depannya. Seharusnya tidak seperti itu tapi kenapa sekarang pria itu menggoda Reina. Apakah dia sedang membuatnya cemburu.

"Nico." panggil Rose lirih yang tidak dipedulikan oleh pria itu. Dia lebih memilih mengejar kelinci manisnya. Entah apa yang dirinya rasakan tapi satu hal Rose sudah tidak menarik seperti dulu. Tunangannya lebih menarik dengan sikap memberontaknnya.

"Kelinci manis." gumamnya.

Reina memilih duduk disamping kemudi, hal itu membuat Nico menatap tajam.Sayanya orang yang menjadi penyebab ketegangan dalam mobil itu tidak menyadarinya. Hanya Vino yang merasa bulu kuduknya tiba-tiba berdiri semua. Dia tahu tuannya sedang dilanda rasa cemburu padannya. Tapi dia juga tidak berani meminta wanita disampingnya untuk pindah.

"Kenapa kita tidak jalan?"

"Pindah kebelakang Rein."perintah Nico pada wanita dihadapannya . Wanita melihat pria itu dari sepion hanya tatapan dingin saja.

"Disampingmu nanti ada Rose. Bukankah itu yang kamu inginkan. Aku hanya membantu...."

"Vino keluar dari mobilku sekarang." bantah pria itu yang langsung bertukar posisi menjadi dia yang berada di kemudinya.

"Hey, kenapa kamu menyuruh.."

"Diam dan pakai sabuk pengaman dengan benar." ucap pria itu yang membantu menggunakan sabuk pengamannya wanita itu. Tanpa sadar Reina terkejut dengan sikap pria itu. Harusnya di dalam novel mereka tetap berangkat dengan nico duduk berdua dengan Rose dibelakang. Hal itu juga yang membuat kakaknya marah pada sahabatnya. Tapi kenapa sekarang menjadi seperti ini, dia bahkan meninggalkan Rose begitu saja.

"Nico, Rose belum naik."

"Saya sudah menghubungi kakakmu untuk menjemputnya."

"Kenapa ?" pertanyaan itu keluar yang membuat Nico menatap sesaat kesampingnya. Sebelum dia kembali fokus ke jalan.

"Tak ada alasan apapun."

"Nico, aku tahu kamu tertarik pada Rose. Bukankah sekarang kesempatan untukmu bisa menjalin hubungannya. Aku bisa membantumu untuk meminta kakakku putus dengan sahabatku." ucap Reina yang membuat mobil itu terhenti seketika.

"Kamu terlalu berisik." ucap pria itu yang membuat Reina menatap tajam pria disampingnya. Sedangkan pria yang membuatnya kesal dengan santai kembali melajukan mobilnya.

"ah, aku akan bilang pada kedua orang tuaku tentang rencanaku."

"Aku tidak pernah setuju dengan keinginanmu."

"Aku tidak peduli."

"aku juga tidak peduli dengan rencanamu. Kamu pikir aku tidak bisa menghancurkan perusahaan keluargamu."ucap pria itu dengan nada dinginnya. Sesaat itu aura di dalam mobil itu berubah, Reina memilih diam. Dia juga khawatir dengan ancaman pria itu.

Sekarang dia tahu kenapa Reina asli tidak bisa memutuskan pertunangannya karena pria  disampingnya benar-benar gila. Dia tidak akan melepaskan mangsannya begitu saja. Apakah dia salah mengambil langkah hingga perlahan semua alur yang dirinya jalani tidak sesuai dengan cerita. Bukannya tidak seperti ini harusnya tapi pria itu terus berubah dalam waktu dekat ini. Sekarang dia yang frustasi menghadapi tingkah pria itu. Rasannya dia ingin teriak mengumpati pria itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!