Putri Changle—seorang gadis modern—terjebak di tubuh putri kuno yang memiliki masa lalu kelam. Setelah menikah dengan kekasih masa kecilnya, dia dikhianati dan disiksa hingga mati. Namun, dengan bantuan sistem poin dan ruang ajaib, Putri Changle mendapatkan kesempatan kedua untuk balas dendam.
Dengan menggunakan Sistem, Putri Changle memulai perjalanan balas dendam yang penuh tantangan dengan mengumpulkan poin, meningkatkan level, dan membuka kemampuan baru untuk mengalahkan musuh-musuhnya.
Namun, semakin dia mendekati tujuannya, semakin banyak rahasia yang terungkap tentang masa lalunya dan sistem yang digunakannya. Apakah Putri Changle dapat mencapai balas dendamnya, ataukah dia akan terjebak dalam permainan yang lebih besar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenapa Akhirnya Tidak Berubah?
Setibanya di dalam kamar, Song Zhiwan langsung memanggil Momo, sebelum akhirnya sebuah layar hologram muncul di hadapannya, berkilauan dengan warna-warna cerah.
Song Zhiwan menatap layar dengan mata berbinar-binar, ekspektasi dan harapan memenuhi setiap sudut pikirannya. Dia benar-benar ingin tahu seberapa jauh jerih payahnya membuahkan hasil.
“Momo, sudah berapa banyak poin yang aku kumpulkan?” tanyanya dengan suara pelan, tetapi di dalamnya ada gumpalan semangat yang tak bisa dipendam.
Momo menjawab dengan nada ramah, "Host, setelah menyelesaikan misi tadi, kamu berhasil mengumpulkan 2020 poin. Ditambah poin awal sebesar 500, totalnya jadi 2520 poin."
“Wow!” sembur Song Zhiwan, senyumnya melebar bagaikan bulan purnama. Jantungnya berdebar-debar, rasa tak sabar melanda dirinya untuk naik level dan membuka fitur ruang ajaib dalam sistemnya.
Semakin besar kenikmatan di depan mata, semakin dia merasakan bergetarnya ketegangan.
“Dengan poin sebanyak itu, aku bisa tukar apa saja?” tanya Song Zhiwan, antusiasme tak bisa disembunyikan dari suaranya.
Layar hologram beralih cepat, menampilkan daftar fitur yang bisa ditukarkan dengan poin. Rahangnya menjuntai mendapati beragam pilihan yang menarik hatinya.
- Seribu poin untuk naik level dan membuka ruang ajaib dengan fungsi penyimpanan terbatas.
- Lima ratus poin untuk membuka fitur melihat masa depan.
- Dua ratus poin bisa meningkatkan pesona.
- Seratus poin untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Mata Song Zhiwan langsung memancarkan kilau semangat ketika membaca pilihan yang ada. Pikiran kreatifnya berputar cepat, menyusun strategi untuk memanfaatkan poin yang dimilikinya.
“Ini baru namanya peluang,” bisiknya pelan, nyaris tak percaya pada keajaiban yang dimilikinya.
"Wah, aku bisa meningkatkan pesona juga!" ujar hati kecilnya, mata makin berbinar penuh harap. Sebagai seorang wanita, pesona baginya bukan sekadar nilai tambah, melainkan senjata utama.
"Ya, Host, mau beli fitur ini?" tanya Momo dengan suara lembut, tetapi lugas.
Song Zhiwan mengangguk pelan, bibirnya tersungging sedikit senyum. "Hmmm, tingkatkan pesonaku ... aku ingin semakin cantik."
Panel hologramnya berdenyut sebentar, dan suara Momo kembali terdengar. "Poin dikurangkan 200, pesonamu sudah ditingkatkan!"
Setelah proses peningkatan selesai, Song Zhiwan merasa ada yang berbeda. Dia berjalan ke depan cermin dan terkejut melihat refleksi dirinya yang kini tampak lebih bercahaya, dengan aura yang mengundang perhatian. "Ini luar biasa!" serunya dalam hati, merasakannya sebagai langkah kecil menuju kehidupan yang lebih baik.
Senyum kecil muncul di sudut bibirnya, perasaan tak sabar mulai merayapi dada. Dengan jari gemetar penuh harap, dia mengklik tombol 'toko' di layar.
Seketika, dunia seakan berubah. Dia kini berada di dalam supermarket yang luas dan megah, berisi barang-barang yang selalu diimpikannya.
Barisan makanan berwarna-warni, perlengkapan mandi, produk kecantikan, bahkan alat elektronik semuanya tersusun rapi, seolah memanggilnya untuk berpetualang.
Tangannya sigap mengambil beberapa makanan favoritnya: biskuit keripik, beberapa cokelat batangan, dan minuman ringan yang selalu bisa menghiburnya saat stres.
Setelah itu, dia beralih ke perlengkapan mandi dan produk kecantikan yang biasa digunakan di dunia modern, mulai dari sabun aromaterapi hingga serum wajah yang membuat kulitnya bersinar.
Tiba-tiba suara merdu Momo muncul, ramah dan jelas. "Selamat, Host ... semua barang yang kamu beli sudah disimpan ke ruang ajaib. Kalau kamu mau masuk, cukup panggil 'Mofa', nanti kamu akan dibawa ke ruang ajaib."
Song Zhiwan mengangguk pelan, mendengarkan lanjutan penjelasan Momo tentang keterbatasan ruang dan cara memperluasnya.
Terdengar jujur dan profesional, tetapi di dalam hatinya, ada suatu dorongan yang menggelitik. Keinginan untuk mengeksplorasi dan menguasai ruang ajaib itu semakin kuat, seolah-olah ada dunia lain yang menantinya di sana.
Namun, itu bukan masalah penting untuk saat ini. Dia kembali ke fokus utama dan bergumam pada dirinya sendiri. "Aku sudah membatalkan pertunangan dengan Xie Zhan, apakah akan ada perubahan pada nasib akhir seluruh kediaman Pangeran Qin?"
"Momo, aku ingin membuka fitur melihat masa depan," kata Song Zhiwan dengan sedikit ketegangan menggelayut di hatinya.
Dengan jari yang bergetar, Song Zhiwan menunggu dengan rasa penasaran saat layar hologram muncul di depan matanya.
Ruangan di sekitar berubah menjadi panggung yang menampilkan kisah kelam, peristiwa berdarah yang pernah disaksikan Song Zhiwan sebelumnya dari layar televisi.
Dia terpaku saat melihat adegan-adegan menakutkan: Pangeran Qin tergeletak di tanah, darah membasahi bajunya setelah ditikam oleh Xie Zhan. Nyonya Qin terkapar tak berdaya, dan para pelayan di Kediaman Pangeran Qin berlari panik, tetapi tidak ada satu pun di antara mereka yang selamat. Song Zhiwan sendiri, dia mengalami penyiksaan tanpa akhir dari Guan Shiqing dan Xie Zhan.
Seketika, Song Zhiwan merasakan jantungnya berdebar kencang.
"Kenapa akhirnya tidak berubah?" tanya Song Zhiwan, alisnya berkerut saat menyaksikan tragedi yang tak terhindarkan itu. Muka cantiknya dipenuhi rasa tidak senang dan kecewa, seolah-olah beban takdir menimpanya. Pikirannya melayang, mencari cara untuk mengubah jalannya peristiwa.
"Jika ingin memecahkan kebuntuan, kita hanya bisa menginjak-injak Xie Zhan dan Guan Shiqing sampai mati, agar mereka tidak bisa bangkit lagi!" Suara Momo terdengar penuh dendam.
Kata-kata itu menggema dalam kepala Song Zhiwan, menambah kegelisahan di dalam dirinya.
fighting.....semesta pasti akan membantu dan merestui mu....
usaha tak kan menghianati hasil.....🔥🔥🔥🔥🔥
semoga lancar lahirannya