Lanjutan My Undercover Prince dan spin off The Rocker and The Princess
Kaysan Al Jordan Khalid paling sebal jika ada pria yang body shamming gadis yang bertubuh gemuk. Hingga akhirnya dirinya bertaruh dengan para teman-temannya untuk menikahi gadis gemuk bernama Yasmin Raihana Samreen. Yasmin yang berprofesi sebagai desainer baju pengantin muslim, tidak menyangka jika Emir Khalid akan menikahi nya karena Yasmin tidak percaya pernikahan karena pasti pria melihat bentuk tubuhnya. Disaat Yasmin tahu mereka menikah karena taruhan, wanita itu sedang mengandung buah cinta mereka. Bagaimana keputusan Yasmin?
Generasi ketujuh Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Minum Teh
Kaysan duduk lalu memakai jaketnya lagi dan berdiri untuk melihat dirinya di cermin. Pria itu menyisir rambutnya dengan tangannya dan melihat apakah ada sisa-sisa tidur dengan gaya songong. Yasmin yang melihat dari tadi hanya menghela nafas pertanda dia sebal dengan sikap narsis Kaysan.
Dasar Emir narsis! Tahu mukanya ganteng langsung berlagak!
"Kenapa Yasmin? Kagum sama muka aku?" tanya Kaysan tanpa menoleh membuat Yasmin melengos.
Siapa juga yang kagum sama kamu, wahai Emir Songong!
"Tidak, biasa saja !" jawab Yasmin cuek lalu berjalan ke meja kerjanya dan mulai membereskan semua barang-barang di meja. Bagian penting-penting dia masukkan ke dalam brankas sementara yang di meja, dia susun rapih agar besok dia tidak bingung.
Kaysan melihat bagaimana terorganisirnya Yasmin dalam membereskan mejanya, hanya menyimak dengan wajah datar.
"Apakah saya harus berganti pakaian, tuanku Emir?" tanya Yasmin dengan gaya dibuat-buat ke Kaysan.
"Tidak usah. Begitu juga sudah bagus !" Kaysan lalu keluar terlebih dahulu sementara Yasmin memicingkan matanya dan mengambil tas Prada nya. "Yasmin !"
"Iya tuanku Emir," balas Yasmin judes. Ampun deh manusia sombong satu ini!
Yasmin menutup pintu ruang kerjanya setelah mematikan AC dan menyusul Kaysan yang sudah berada di lantai satu. Kaki dia kan panjang macam jerapah !
"Fatima, aku pergi dulu dengan Emir Khalid. Kalau ada apa-apa, hubungi aku ya?" pamit Yasmin ke asistennya.
"Baik Bu."
Yasmin bergegas menghampiri Kaysan yang sudah ke mobilnya. Yasmin tidak perlu berharap akan dibukakan pintu macam Kaysan gentleman, tidak bakalan! Yasmin pun masuk ke dalam mobil Mercedez GLC 63 warna hitam itu.
Setelah Yasmin memasang seatbelt nya, Kaysan pun menjalankan mobilnya keluar dari parkiran butik Yasmin. Gadis itu melihat tidak ada pengawal yang mengikuti mereka dan dirinya merasa bingung karena Emir muda ini pergi tanpa adanya pengawalan.
"Kamu sudah pernah ke restauran Inggris White Rose ?" tanya Kaysan sambil menyetir mobilnya dengan santai.
"Belum pernah. Dimana itu ?"
"Di dalam sebuah hotel milik AJ Corp."
Yasmin hanya ber'oh' saja karena tahu hotel itu benar-benar luxury dan dirinya memang belum pernah masuk atau mengurus pengantin disana. Dariah lah yang sering kesana.
"Kenapa tuan Emir tidak dikawal ?" tanya Yasmin.
"Harus gitu?" balas Kaysan membuat Yasmin harus menghitung sampai sepuluh agar tidak meledak kesal dengan sikap menyebalkan Emir muda ini.
"Aku selalu mengira jika semua anggota kerajaan harus dikawal kemana pun," jawab Yasmin apa adanya.
"Buat apa ada pengawal kalau aku sendiri bisa menjaga diri?"
Rasanya Yasmin ingin mengeplak kepala Kaysan yang sudah pasti kerasnya nauzubillah! Emir satu ini ya ! Sangat berbeda dengan kakaknya Emir Rauf dan Princess Aghnia !
Yasmin memilih untuk diam saja daripada dirinya merasa kesal sendiri.
Mobil mewah itu pun menuju hotel milik keluarga Kalila Al Jordan dan langsung masuk ke parkiran khusus yang berada di lantai sembilan. Hanya anggota keluarga Emir Khalid yang boleh parkir disana dan keduanya pun turun dari mobil. Kaysan berjalan dengan gaya khas Emirnya sementara Yasmin dua langkah di belakangnya.
"Tuanku Emir ...."
"Ya?" balas Kaysan tanpa menoleh ke Yasmin.
"Berapa tinggi anda?"
"Kamu kan desainer. Harusnya kamu bisa menebak berapa tinggi aku," jawab Kasyan dengan gaya sombong saat masuk ke dalam pintu khusus.
Yasmin menyipitkan matanya berharap ada bola baseball menyasar dan mengenai belakang kepala pria di depannya.
"Kalau kamu tidak bisa menebak tinggi badan aku, maka kamu tidak pantas jadi desainer. Kenapa aku bilang begitu? Karena semua desainer profesional pasti bisa mengira seberapa tinggi rata-rata model yang berjalan di catwalk dan itu minimal 175 cm. Tidak mungkin kan modelnya Bilbo Baggins pakai gaun punya Aragon?" ucap Kaysan lagi sambil menoleh ke Yasmin yang berjalan di sebelahnya.
Malah bawa-bawa Lord of the rings.
"190 cm," jawab Yasmin sambil menatap Kaysan. "Tinggi anda adalah 190 cm."
Kaysan memajukan bibirnya sambil manggut-manggut. "Bagus ! Kamu bukan desainer abal-abal."
Yasmin menganga. Astaghfirullah! Aku itu lulusan ESMOD Paris !
"Selamat sore tuanku Emir Kaysan Khalid. Ruangan anda sudah siap," sapa pelayan yang membuka pintu khusus saat Kaysan tiba.
"Sore Fir. Apakah ada roti pesanan aku?" tanya Kaysan sambil berjalan ke ruang VIP bersama Yasmin dan Fir tanpa menghiraukan pengunjung lainnya yang terkejut melihat Emir Khalid datang dengan seorang wanita.
"Selalu ada tuanku. Permaisuri Kalila kan sering pesan pada kami," jawab Fir.
"Oke. Tinggalkan kami berdua dan segera sajikan teh nya."
"Baik tuanku Emir."
"Terima kasih Fir," senyum Kaysan sesaat sebelum Fir menutup pintu.
Yasmin melihat ruang VIP minum teh itu tampak cantik dan dari jendelanya bisa melihat pemandangan kota Doha. Di ruangan itu ada sebuah meja tidak terlalu besar dengan empat kursi dengan warna putih gading. Nuansa di ruang private itu didominasi broken white dan navy blue. Yasmin juga memperhatikan detail semua interiornya yang sangat chic dan classy.
"Mengagumi desainnya?" tanya Kaysan yang berdiri dekat jendela sambil bersedekap.
"Iya. Semuanya serba pas. Klasik tapi tidak lekang oleh waktu. Siapa arsitek atau desainer interiornya ?" tanya Yasmin yang mengagumi sebuah lukisan disana dan matanya melihat siapa pelukisnya.
Alaska Al Jordan.
"Kamu sedang melihat arsitek dan desainer interior nya," jawab Kaysan dengan wajar serius.
Yasmin melongo. "Anda?"
"Yes."
"Lalu siapa Alaska Al Jordan?"
"Sepupuku. Dia memang seorang pelukis dan jangan ditanya harga lukisan itu."
Yasmin melihat lukisan sepasang burung merak jantan dan betina dengan warna monokrom tapi tetap memberikan aksen warna samar hingga siapapun yang melihatnya bisa melihat bahwa lukisan itu memiliki warna lengkap.
"Ini lukisan yang sangat indah dan entah mengapa meskipun monokrom tetap aku bisa melihat warna-warna disana," puji Yasmin.
"Ska memang pelukis yang hebat."
"Tinggal dimana? Alaska Al Jordan maksud aku."
"Müenchen bersama dengan suaminya, Dokter Akito Shinoda."
Tak lama Fir datang dengan membawakan teh serta semua makanan pelengkapnya. Yasmin melihat bagaimana makanan pendamping acara minum teh itu tampak sangat lezat. Jika tidak ingat bagaimana dia sedang berusaha menurunkan berat badan, ingin rasanya memakan semua.
"Sudah semua tuanku Emir."
"Oke Fir."
"Apakah anda akan lanjut makan malam?" tanya Fir.
"Kemungkinan iya," jawab Kaysan sambil melihat ke arah Yasmin yang sedang mengagumi makanan di atas meja.
"Baik tuanku." Fir dan pelayan pun undur diri dari ruang VIP itu.
"Duduk Yasmin. Kita mulai minum teh sekarang."
Yasmin menurut karena sudah tidak tahan ingin mencicipi semua kue-kue cantik di meja.
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 😊
hayo lhoo pasti diinterogasi itu.. 😁😁😁