NovelToon NovelToon
Cinta Lama Belum Usai

Cinta Lama Belum Usai

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:295.6k
Nilai: 4.5
Nama Author: neng_86

Dara diam-diam suka pada murid baru disekolah nya namun sang cowok sudah memiliki kekasih yang merupakan murid populer di sekolah.

namun malam naas menimpa Dara jelita tepat di malam puncak perpisahan. tragedi yang merubah hidup seorang Dara Jelita hingga menjungkir balikan dunia dan impiannya. tragedi yang juga meninggalkan rasa benci mendalam terhadap Sagara, laki-laki yang menghancurkan hidup Dara.

Namun siapa sangka keduanya dipertemukan kembali saat mereka sudah sama-sama dewasa.

Pertemuan tak terduga antara dua anak manusia dan membuka satu rahasia yang pernah tersimpan didalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

maaf melukai mu

Sagara terbangun terlebih dahulu. Kepalanya sakit bukan main. Badannya juga pegal seperti habis di keroyok massa.

Sagara menoleh kearah samping dimana ada seseorang tidur membelakangi dirinya.

Gara begitu panggilan akrabnya, memijit keningnya dan melihat ke sekeliling ruangan. Pakaian mereka sudah berhamburan kemana-mana bahkan ada bercak darah pada kain alas tidur mereka.

Semua kejadian berputar di dalam kepala Gara.

Laki-laki itu lalu menoleh sekali lagi kesamping. Gara tahu gadis itu siapa karena ia juga dalam keadaan setengah sadar namun rasa panas dalam tubuhnya mengalahkan semua akal sehatnya. Ada rasa bersalah menyelusup ke relung hatinya. jika saja ia tak menuruti permintaan Reva dan teman-temannya untuk minum mungkin hal ini tak akan pernah terjadi.

"shit..." Gara mengumpat.

Gara meremas dan menjambak rambutnya.

Gara mencari-cari keberadaan ponsel nya dan matanya tertuju pada kaki meja. Ponselnya ada disana. Ada banyak panggilan tak terjawab yang berasal dari nomor yang berbeda dan yang paling banyak adalah nomor ponsel Reva gadis yang telah memaksa dia untuk meneguk minuman haram itu yang entah dicampur nya apa.

Gara mengabaikan panggilan Reva dan teman-temannya. Kemudian mencari salah satu kontak orang kepercayaannya yang selalu bisa dia andalkan dalam hal paling sulit sekalipun.

Hanya dalam satu kali menekan panggilan, seorang pria diseberang sana langsung melaksanakan permintaan darinya meski hari masih gelap diluar sana.

terdengar lenguhan dan rintihan kecil dari gadis yang sepertinya tertidur karena kelelahan bukan karena nikmat tapi lebih kepada ia yang kehabisan tenaga karena berusaha melindungi sesuatu yang berharga baginya.

"Ra... Kamu udah bangun?" tanya Gara hati-hati.

Hening tak ada jawaban.

Dara berusaha bangkit dari tidurnya. Meskipun tubuhnya benar-benar sakit dan berat sekali untuk digerakkan.

Gara berusaha membantu namun tangannya langsung ditepis kasar oleh Dara.

Gara melipat bibirnya karena perlakuan dari Dara padanya barusan. Ia paham kemarahan gadis itu.

"Pakaian kamu sedang diantar kesini oleh orang kepercayaan ku" ucap Gara yang paham akan lirikan mata gadis yang tadi malam ia sakiti berulangkali.

Dara hanya diam tak menyahut apapun.

Tak lama ponsel milik Gara berbunyi dan menampilkan satu pesan bahwa pesanan nya telah sampai.

"Tunggu disini, jangan kemana-mana. Aku kedepan sebentar mau ambil sesuatu" pinta Gara yang telah memakai kembali pakaiannya lengkap.

Sepeninggal laki-laki itu, Dara menelusup kan kepala diantara lututnya. Hancur. Ya hanya satu kata itulah yang tepat menggambarkan keadaan dirinya saat ini.

Dara menangis tanpa suara. Apa yang harus ia katakan kepada ayah dan ibunya nanti. Seharusnya ia tak ikut dalam acara ini. Seharusnya ia tidak pernah keluar malam itu ke toilet. Mau meratapi bagaimana pun semua tak akan pernah kembali seperti sedia kala.

Tak lama berselang, Gara kembali dengan membawa sebuah paper bag yang ia peroleh entah dari mana Dara tak perduli. Ia benci laki-laki itu, sangat benci.

"Pakailah ini, ada dress lengkap dengan dalamannya. Lalu kita harus bicara setelahnya" ucap Gara mengangsur kan paper bag pada Dara.

Dara mengambilnya, mau semarah apapun ia juga tak bisa keluar dari ruangan itu tanpa pakaian.

"Berbalik" pinta Dara singkat dan Gara menurut tanpa protes.

"Aku akan tanggung jawab seandainya terjadi sesuatu sama kamu, dan secepatnya aku akan melamar kamu" ujar Gara membuat keputusan tanpa bertanya apapun pada Dara.

"Memangnya dengan kamu menikahi ku semuanya akan kembali baik-baik saja? Lalu apa keluarga kamu akan serta-merta menerima aku yang miskin ini sebagai menantu mereka? Jangan naif Gara..." sahut Dara jengkel.

Gara diam dan dalam hati juga membenarkan apa yang dikatakan oleh Dara barusan. Papanya adalah tipe orang tua yang keras dan memandang segala sesuatunya dengan untung dan rugi. Karena sebagai pebisnis, papanya selalu ingin anak-anak nya menikah dengan anak rekan bisnis agar perusahaan mereka semakin berjaya.

Gara menghela nafas. Gusar dan takut menjadi satu.

Dara beranjak dari duduknya dan perlahan menggapai pintu ruangan. Ia hendak kembali kekamar nya lalu mandi dan membersihkan diri sisa-sisa laki-laki ini.

Gara yang melihat Dara yang kesusahan sekali lagi berniat untuk membantu gadis dan sekali lagi Dara menepis tangannya.

...----------------...

Sejak kejadian malam naas itu , Dara lebih memilih mengurung diri di kamar dan keluar ketika hendak bekerja di warnet atau ke sekolah jika ada sesuatu yang perlu dikerjakan disana.

Hari ini semua murid kelas tiga diwajibkan datang ke sekolah untuk mengambil ijazah mereka. Dara yang sejak dulu selalu mengambil ijazah dan juga raport sendiri kali ini benar-benar sendirian karena Hanifa sudah berangkat ke Singapura tempat Oma dan mamanya berada.

Hingga detik ini tak ada yang tahu kejadian naas yang menimpa dirinya. Baik Hanifa maupun orang tua Dara sendiri. Dara benar-benar menyimpan rapat rasa sakitnya sendiri.

Sudah dua minggu lebih Dara tidak ada melihat keberadaan dari laki-laki yang menghancurkan masa depannya. Bahkan ketika kelas tiga mengambil ijazah pun sosok Gara tak terlihat. Hanya ada Reva and the geng yang sejak tadi menyindirnya.

Dara melewati lorong-lorong kelas yang biasanya ia lewati jika ingin menuju kelasnya.

"Seriusan, Gara udah terbang ke London... Wah gila.. Doi pergi gitu aja tanpa pamit sama kita..." ucap salah seorang murid.

"Aku juga akan menyusul nya lusa, dan kami akan berkuliah di tempat yang sama..." balas suara lainnya.

"Ahhh.... Reva... Kamu benar-benar ya, nggak mau melepaskan incaran mu" sahut salah seorang dari mereka.

Dara masih menyimak percakapan teman sekelasnya itu dari balik tembok.

Dara meremas ujung kaosnya. Laki-laki itu pergi..lirih Dara.

Lalu apa yang akan terjadi pada ku selanjutnya? Bagaimana jika aku hamil? Aku harus bagaimana?

Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang berseliweran di benak nya.

Gara bohong padanya. Percakapan mereka sesudah terjadinya kejadian itu hanya bohong dan tipu belaka.

Di balkon sebuah apartemen kota London, Gara menatap langit malam bertabur bintang. Pikirannya tertuju pada gadis yang secara tak sengaja ia lukai.

Papanya tahu akan perbuatan yang ia lakukan pada Dara.

Gara telah menceritakan semuanya kejadian pada papanya tanpa ada satupun terlewatkan. Dan sesuai prediksi, papanya menentang keinginan Gara untuk menikahi dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Karena marah dan takut nama baiknya tercemar, papa nya lalu mengirim Gara jauh ke negri orang dengan satu syarat agar papanya setuju tidak pernah melukai gadis yang diam-diam Gara sukai entah sejak kapan.

"Ra... Maaf kan aku melukai mu. Dan aku berjanji,kelak jika aku kembali, orang pertama yang akan aku cari adalah kamu. Dan aku akan mempertanggung jawabkan perbuatanku padamu. Maafkan aku, ini demi keselamatan mu dan juga keluarga mu" gumam Gara yang menatap satu foto yang ia ambil diam-diam saat melihat Dara duduk di taman sendirian setelah kejadian itu.

To be continued....

1
ning_86
/Kiss/
Mukmini Salasiyanti
Astaghfirulloh...
si fardhan???
pantesaaannn....
jadi apalah keluarga ini....
Mukmini Salasiyanti
mau marah, gimana...
setidaknya Gara
tampak berusaha...
okelah, bro!!
Bravo!
yg pntg tdk terjebak...
Mukmini Salasiyanti
tekan terus papamu, gara...
biar tahu rassaaa
Mukmini Salasiyanti
ah author ini
.
kasihanilah,Dara..
🤣
Mukmini Salasiyanti
menyala, Darakuuuuu!!!
Mukmini Salasiyanti
aaaaaaaaaa bapeerrrrr
ganti judul dong, thor
Aku Bukan Pelakor!!!!
🤭🤣🤣
Mukmini Salasiyanti
mosok kalah sama ular??
berjuang dong, Gara..
demi cinta istri dan anakmu
Mukmini Salasiyanti
sabar, Van...
org sabar disayang Hanifa..., 😃🤣
Mukmini Salasiyanti
wahhh si author dikejar target jg yaa??
hihiii
Semangat, thor!!!
Mukmini Salasiyanti
oooohhhhhh begonooo
Mukmini Salasiyanti
gmn caranya, thor?
anak. kecil blm prnh lht foto ayahnya,
kok tetiba bs berfikir itu ayahnya?
Mukmini Salasiyanti
bongkar semua nya, Dude!!!
anakmu sdg menunggu kehadiranmu
Mukmini Salasiyanti
hmmmm
Gara...
gara...
emg buat gara2 aj, kamu...
Sinta Mi
hahaha baru ini ada org mati disyukuri. TPI emang bikin greget si pak tua itu👍👍👍
Mukmini Salasiyanti
hadehhh

pemaksaan total....
Mukmini Salasiyanti
hadehhhhhh
mumet deh....
Kalis Gomes
thor..mbok jangan di bikin oon banget sih...mosok adh tau jahat masih aja jadi anak nurut...
azeallnyvangenevieve_
sukaaa
Piet Mayong
gara disini kok lambat aksinya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!