NovelToon NovelToon
Istri Tawanan Tuan Arogan

Istri Tawanan Tuan Arogan

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Misteri / Tamat / Cintapertama / Mafia / Balas Dendam / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Identitas Tersembunyi
Popularitas:579.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: rissa audy

Mengandung adegan yang tidak pantas untuk ditiru. Happy Reading. CERITA INI BELUM TAMAT DAN SANGAT SLOW UPDATE.

Mencoba meraih kebenaran atas kematian ibunya, ternyata membuat Laura terjebak dalam pernikahan dengan seorang mafia. Namun, kehidupan mereka tidak semudah yang dibayangkan. Karena bagi seorang mafia, wanita tidak boleh menjadi sebuah kelemahan.

"Jangan harap kau bisa melarikan diri dariku!"

Akankah kisah kasih Laura dan Michael berakhir bahagia? Bagaimana mereka menjalani setiap masalah yang ada? Lantas sekuat apakah sosok Laura hingga berhasil meraih hati Michael, padahal dia sendiri sudah berusaha menutupi identitasnya?

Yukk kepoin, jangan cari wanita lemah di sini! Karena wanita itu sejatinya sosok yang kuat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rissa audy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5: Menjadi Pelakor

"Demi apa pun. Jangan pernah berurusan dengan keluarga Wilson sampai kapan pun! Menjauhlah dari mereka dan hiduplah dalam damai, Sayang! Kau berhak bahagia." Laura yang terlelap di pesawat langsung tersadar dari tidurnya. Dia mengusap wajah dengan kasar mengingat kembali pesan terakhir sang ibu sebelum pihak musuh datang membunuhnya kala itu. Entah apa maksudnya, Laura bahkan tidak pernah mengenal siapa keluarga Wilson dan baru kali ini ada petunjuk tentang keluarga tersebut.

"Mimpi buruk lagi?" tanya Catherine di kursi samping Laura. Wanita tersebut juga tersadar karena mendengar Laura yang menghela napas kasar sejak tadi. Sudah menjadi hal biasa jika gadis itu tidak pernah bisa tidur lelap meskipun hanya lima menit.

Demi mencari petunjuk atas kematian ibunya. Laura dan Cathy pergi menyusul sepupunya yang pindah ke Negara New Era bersama sang bibi. Entah apa yang akan mereka lakukan, tetapi Laura memiliki firasat jika semua itu akan membawakannya jawaban atas kematian ibunya yang kini masih menjadi misteri besar di hati Laura.

"Apa kau sudah mendapatkan informasi lagi?" tanya Laura sambil menatap gumpalan awan putih dari kaca jendela pesawat.  

"Sepertinya mereka akan mengadakan pertunangan bulan depan. Apa yang ingin kau lakukan selanjutnya?" tanya Cathy serius. 

Laura hanya terdiam, dia mengusap pipi sebelah kanannya yang tidak mulus. Awalnya dia ingin membiarkan hal itu dan menjadikannya sebagai pengingat atas kematian ibunya. Namun, sepertinya kali ini Laura harus mengalah dan melakukan operasi plastik demi mencapai tujuan utamanya dalam hidup ini. "Aku akan mengubah diriku dan menghancurkan pertunangan mereka." 

"Sebaiknya kau memang melakukan operasi plastik." Cathy hanya menyetujui sambil mengangguk kecil. Dulu dia sudah menyarankan agar di operasi, tetapi Laura yang selalu menolaknya. Kini gadis itu sudah beranjak dewasa dan akan memulai takdir yang seharusnya. 

Sebulan berlalu begitu cepat. Seorang wanita berjalan ke sebuah restoran dengan kaca mata hitam bertengger di hidungnya. Penampilan yang sebelumnya kini berubah drastis. Bahkan jika tidak hidup bersama, mungkin sang sahabat tidak bisa mengenalinya saat ini. 

"Bagaimana?" tanya Laura setibanya di sana dan duduk di kursi dengan mengenakan dress hitam serta bibir merah merekah. 

Cathy hanya bisa ternganga melihat penampilan Laura saat ini. Sebuah tepuk tangan kecil dia berikan pada sahabatnya itu sambil memaksa Laura kembali berdiri dan memutar tubuhnya hingga membuat gadis tersebut tampak semakin mempesona. 

"Apa kau masih Laura yang aku kenal?" ujar Cathy seolah tak percaya jika wanita cantik dan feminim di depannya adalah Laura. 

"Tentu saja. Apa aku sudah mirip seorang pelakor?" 

"Kau sangat mirip dengan simpanan pria tua yang kaya. Aku bahkan tidak menduga kau bisa berpenampilan seperti ini. Apa kakimu baik-baik saja?" Cathy melihat ke bawah. Sebuah heels setinggi dua belas sentimeter menopang kaki jenjang Laura, tetapi tampak sempurna bagi siapa pun yang melihatnya.

Gadis berusia sembilan belas tahun kini menjelma menjadi wanita dewasa setelah melalui banyak usaha. "Aku hanya akan berpakaian seperti ini hari ini saja. Jadi, jangan khawatirkan aku!" 

"Baiklah, ayo berangkat!" 

Keduanya pun bergerak menuju gedung di mana pertunangan antara Nathalie dan putra sulung keluarga Wilson akan dilaksanakan. Sebuah hotel mewah dengan fasilitas kelas atas yang cukup merogoh kocek. Bahkan untuk mendapatkan kartu undangannya saja, Cathy harus berusaha dengan susah payah selama ini juga menghabiskan banyak uang.

Dengan segera keduanya memasuki aula acara secara terang-terangan layaknya tamu undangan. Tentu saja dengan undangan dan nama palsu yang pastinya mampu mengelabuhi penjagaan di sana. 

Laura mengedarkan pandangan ke segala arah. Di mana tampak Nathalie dan ibu serta ayah tiri barunya tampak begitu akrab layaknya sebuah keluarga yang harmonis. Dia hanya bisa mengepalkan tangan melihat semua itu, hingga sedetik kemudian, senggolan dari Catherine menyadarkannya dari lamunan. 

"Dia calon suami Nathalie." Cathy menghunuskan tatapannya pada seorang pria yang tengah duduk sendirian dengan setelan hitam. "Michael Wilson, putra sulung keluarga Wilson."

Mendengar Catherine yang menyebut nama pria itu dan melihat tatapan dingin sang pria ke arah lain, membuat Laura semakin erat mengepalkan tangannya. Bahkan tanpa sadar salah satu kukunya sudah menancap melukai telapak tangannya. "Aku mau pergi ke kamar mandi sebentar." 

"Tapi—"

Tanpa mendengar ucapan Catherine, Laura bergerak begitu saja melangkah pergi sambil sedikit menundukkan kepala. Rasa amarah, dendam serta semua hal yang menyakitkan kembali menyatu dalam dirinya. Bahkan gadis itu berjalan  dengan tidak hati-hati dan menabrak pundak salah satu tamu di sana. 

"Hei!" Suara bariton seorang pria tampak terdengar begitu kesal. 

"Maaf." Hanya itu yang diucapkan Laura dan kembali melangkah pergi meninggalkan kerumunan. Seolah dia baru saja dikecewakan oleh seseorang. 

"Kenapa dia seperti orang yang patah hati?" gumam pria itu melihat punggung Laura yang semakin menjauh, tetapi membiarkan rasa penasarannya begitu saja. 

Di kamar mandi Laura menatap dirinya di pantulan cermin. Dia bermonolog seolah memperingatkan diri sendiri. "Ingat! Sekarang kau adalah Laura Orca. Kau bukan gadis lemah." 

Dia menatap dirinya di kaca, sesaat kemudian kesedihannya berubah menjadi amarah. "Kalau saja aku tahu kau adalah putra keluarga Wilson. Aku pasti sudah menukar nyawamu dengan ibuku." 

Laura menutup matanya rapat-rapat. Dia harus ingat tujuan awalnya datang ke sini adalah untuk menghancurkan pertunangan itu. "Aku tidak boleh menyerah hanya karena Michael." 

Setelah membulatkan tekad. Laura kembali merapikan diri dan menambah lipstik merah di bibirnya. Seolah dia baru saja menelan bayi hidup-hidup. "Baiklah. Ayo bergerak!" gumamnya pada diri sendiri. 

Dengan tekad yang kuat, Laura kembali memasuki aula pertunangan dengan kepercayaan diri yang tinggi. "Apa yang terjadi?" tanya Cathy penasaran, tetapi sayangnya Laura hanya berlalu begitu saja dan terus melangkah ke depan. Padahal tokoh utama yang seharusnya bertunangan hari ini sudah mulai mengambil kotak cincin untuk dikenakan pada Nathalie. 

Tanpa memedulikan tatapan orang-orang yang melihatnya. Laura langsung menampar Michael yang sudah mengulurkan tangan dengan cincin hampir tiba di ujung jari Nathalie. Semua orang sontak tercengang dengan apa yang dilakukan Laura, sedangkan Michael menyunggingkan senyum miring tipis setelah menerima tamparan itu. Siapa yang berani menyentuh kulitnya dengan cara seperti ini? Pikirnya. 

"Apa yang kau lakukan, hah?" teriak Nathalie langsung mendekati Michael yang masih memegang pipi panasnya.

"Sialan! Tanganku sakit menampar kulit badak," batin Laura. Tanpa berkedip dengan tatapan yakin dan menutupi kegugupannya, Laura terus menghunuskan sorot tajam ke Michael. "Bisa-bisa kau meninggalkan aku dan bertunangan dengan dia, setelah membuatku mengandung anakmu!" bentak Laura seolah dia adalah orang yang paling kecewa di sana. 

To Be Continue…. 

1
Yani Mulyani
Biasa
Siti Azizah
trs michel laura bersaudara? ato gmn?
nenni makadada
Luar biasa
Daryati Idar
lanjut dong thor
aca
Laura tolol uda tau mereka jahat masih aja mau di ajak jalan tolollll
aca
kayaknya Laura anak argon bukan sih
Lige Nainggolan
lanjutannya mna Thor😭
Othor Bahenol 😍
ini kok karakter si laura , jeslyn, jessi sama ya
Lige Nainggolan
wow,,ceritanya penuh misteri aku suka aku suka
samosir sirsir
mantap
Miaaaoowww😸
udah hiatus hampir 2 tahun🫣
Mewangi Sakura
That's Hunter killer
Pratama Sandi: ini b huuu KK huuu KK kirim! neng. KK huuu pun oom n Hhhh BB ijo
BB okm Hhmm m BBM.
total 1 replies
kutu
Luar biasa
Novie Achadini
berkebihan ya kali ini
Novie Achadini
giliran zack yg dibunuh
Novie Achadini
asik belah duren duluan
Novie Achadini
papanta laura kah atau mich
Novie Achadini
😀😀😀😀brani bgt laura
#ayu.kurniaa_
.
🌺cataleya🌺
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!