Aku tak menyangka pria tampan yang selalu muncul di waktu petang itu ternyata bukan manusia.Dia adalah Genderuwo yang telah dipilihkan oleh kakek buyut ku sebagai suami, melalui perjanjian gaib.
Berbagai peristiwa gaib dialami Nisa yang ternyata nenek moyang ayah dan ibunya juga
mengadakan ritual dan perjanjian dengan makhluk halus lainnya demi mendapatkan kekayaan.
Nisa yang polos ternyata mewarisi kekuatan supranatural dan mempunyai khodam penjaga di dalam tubuhnya.Dia juga kerap kali mengalami bahaya dari ulah makhluk gaib di sekitarnya.
Pertemuan dengan Dito diwarnai dengan kisah asmara keduanya.Mereka bekerja sama mengatasi teror dari makhluk halus yang ada di sekitarnya.
Akankah misteri alam gaib beserta penghuninya dapat dipecahkan oleh Nisa?.
Atau kah Nisa terbawa suasana dan malah
bersekutu dengan mereka?.
Bertetangga dengan Genderuwo dikemas dalam cerita menarik yang diwarnai dengan romansa cinta Nisa dan Dito.
. . . 🌼selamat membaca 🌼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annasya Fayra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamu Tak Diundang
Warga Kampung masih heboh dengan cerita hantu yang meneror kampung sebelah.Ada yang takut keluar rumah,bahkan ada pula yang sengaja menantang si hantu tersebut supaya menampakkan diri.Yang jelas semenjak peristiwa tempo hari,aku tidak pernah berjumpa lagi dengan Dion,anak Bu Mimin yang dari kota itu.
Walaupun aneh,,,aku masih berpikiran positif,mungkin dia sudah kembali ke kota.Lagipula Bu Mimin juga jarang terlihat.
Mungkin mereka sama-sama liburan ke kota.Aku juga mulai melupakan kejadian itu.Mungkin hanya kebetulan saja.
"Bu,,,bapak berangkat dulu ya,,jangan lupa kunci pintu nya, kalau ada apa-apa teriak minta tolong saja",pesan bapak sebelum berangkat.
Malam ini bapak mendapat giliran ronda malam,,aku cuma berdua saja sama ibu di rumah.
"Tenang pak,,,ibu Ndak takut kok,,bapak hati-hati di jalan,langsung pulang ya pak kalau sudah selesai keliling," lanjut ibu.
"Yo Bu....", inget Lo Bu, jangan buka pintu lalu bukan bapak yang pulang".
"Jangan khawatir pak,nanti bapak tak suruh baca ayat qursi dulu sebelum masuk rumah".
"Begitu to?????,he....he .....he....".
"Wess....Jan......ibu .....ibu.....ada-ada saja".
Bapak dan ibu memang selalu bercanda seperti ini,tak heran rumah tangga mereka awet sampai sekarang.
"Malam ini aku tidur disini ya Bu,nanti kalau bapak sudah pulang aku pindah ke kamarku".
"Kenapa???? kamu takut tidur sendiri???".
"Ya.....mendingan berdua kan Bu,enak ada temennya daripada sendirian??".
"Dah......tidur,dah malem".
Baru saja hendak memejamkan mata, sayup-sayup terdengar panggilan dari arah belakang rumah.Awalnya suaranya lirih,makin lama semakin kencang.
Nisa ..............,Nisa..............kesini...........
Nisa...............kesini...........
Aku terbangun mencari-cari sumber suara.Kulihat ibu sudah terlelap,aku melangkah ke jendela.Kubuka pintu dan melihat ke luar
Suaranya berat,memanggil-manggil namaku berulang-ulang.Seperti terhipnotis aku melangkah mengikuti panggilan suara itu.
Tanpa sadar aku sudah sampai dibelakang rumah dengan tatapan mata kosong.Tiba-tiba tangan ibu terulur dan menarikku kedalam pelukannya.Ibu membisikkan ayat -ayat suci di telingaku sambil menyeret ku masuk ke rumah.
Ibu membawaku duduk diruang tamu.Beliau membasuh mukaku dengan air,kemudian menyuruhku minum air putih.
"Nisa,,,,,,,,,,,,sadar nak,istighfar......,ucap ibu.
"Kau mau kemana malam-malam begini??".
"Nggak tau Bu, Nisa seperti ada yang memanggil".
"Suara itu menyuruh Nisa mengikutinya".
"Ah......ada-ada saja kau Nis,mana bapakmu nggak ada lagi,kelakuan anehmu kambuh lagi".
"Untung ibu liat,kalo nggak mau cari kamu kemana coba??".
"Kelakuan aneh apa Bu???".
"Ah ....bukan apa-apa lupakan saja".
Ibu terlihat gugup mendengar pertanyaanku.Mungkin ada sesuatu yang disembunyikan dariku.Atau mungkin ibu kelepasan bicara.
Suasana hening itu tak berlangsung lama karena tiba-tiba terdengar ketukan dari arah pintu.
"Tok....tok....tok......".
"Tok....tok ...tok ....tok..........".
"Siapa di luar??????".
"Pak,,,,,,,,,bapak sudah pulang ya????".
Tidak ada sahutan dari luar.Ketukan di pintu yang tadinya pelan malah semakin keras.
Pintu rumahku digedor-gedor kencang sekali.
Aku dan ibu berpelukan di kamar.Takut sekali kalau ada sesuatu yang ingin mencelakai kami.
Kata ibu jangan dibuka,abaikan saja,nanti pergi sendiri.Tapi aku masih penasaran.Ibu malah semakin erat memelukku.
Selang setengah jam,gedoran di pintu berhenti.Aku dan ibu bergantian membaca ayat suci.
Tok....tok....tok........
terdengar lagi ketukan dari pintu depan.
"Bu,,,,buka pintunya,bapak pulang Bu".
Aku berdiri hendak menyambut bapak.
"Tunggu Nis,biar ibuk saja"
Di depan pintu, ibu bertanya apakah itu bapak,dan kemudian bapak membaca ayat suci.Barulah ibu percaya dan membukakan pintu.
Saat pintu terbuka,aku kaget bukan main.Ada sesuatu di belakang bapak yang ikut masuk ke dalam rumah.
Aku terdiam dengan mulut menganga,,,makhluk itu...........
Dia ...............