NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kembar

Pendekar Pedang Kembar

Status: tamat
Genre:Action / Petualangan / Contest / Fantasi Timur / Tamat
Popularitas:985.4k
Nilai: 5
Nama Author: kelana syair( BE)

Di sebuah hutan yang lebat dan rimbun,terbaring lah sebuah tubuh penuh luka. Ya benar dia adalah Rangga bocah kecil yang menjadi korban kejahatan para perampok bagai mana kisah selanjutnya ikut terus perjalanan Rangga...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kelana syair( BE), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Banjir darah di hutan Gede (bagian 1)

Tak lama kemudian pasukan yang di pimpin patih Danuraka dan putri Gandari itu sampai di hutan untuk bergabung dengan pasukan Martapura.

Lalu seorang prajurit mendatangi mereka,

"apakah tuan dari Argara,"tanya prajurit itu,

"benar kami dari Argara cepat beritahu prabu Rangga,"kata patih Danuraka,

"baik ,"kata prajurit itu dan pergi.

Patih Danuraka dan putri Gandari pun lalu turun dari kuda mereka,

"kurasa cukup untuk menyerang Markuraka dengan jumlah pasukan sebanyak ini"ucap patih Danuraka,

"saya kira juga demikian paman, untung kita tidak sampai berperang dengan mereka,"kata putri Gandari.

Terlihat seorang prajurit berlari ke arah tenda dengan terburu-buru,

"lapor yang mulia pasukan dari Argara sudah datang,"kata prajurit itu,

"baik cepat kembali ketempat mu,"ucap Rangga,

"mari kanda kita temui mereka,"kata Rangga mengajak Arya Soma.

Lalu Rangga dan Arya Soma pun keluar dari tendanya menghampiri patih Danuraka dan putri Gandari.

"Selamat datang paman patih Danuraka dan putri Gandari,"ucap Rangga,

"hormat kami yang mulia "ucap mereka berdua,

"paman patih dan putri kenalkan ini kanda Arya Soma patih Martapura,"kata Rangga ,

"hormat kami gusti patih,'ucap putri Gandari dan patih Danuraka , Arya Soma mengangguk kan kepala menerima hormat mereka.

"Mari kita ke tenda untuk membahas rencana penyerangan ini,"ajak Rangga kepada mereka.

"Untuk membahas rencana ini ku rasa sebaiknya kita memanggil semua yang para pemimpin pasukan dinda prabu"ucap Arya Soma.

"benar kanda,kita undang Ariani Dewi dan Pandan Wangi, serta yang lainnya"jawab Rangga.

"prajurit cepat panggil Ariani Dewi, Pandan Wangi dan para senopati lainnya untuk berkumpul di tenda pertemuan,"perintah Arya Soma,

"baik gusti patih,"jawab prajurit itu kemudian berlalu.

Setelah semua berkumpul di tenda pertemuan itu Rangga pun memulai membuka pembicaraannya,

"setelah saya melihat situasi di Markuraka saya memutuskan untuk membagi pasukan menjadi tiga,",kata Rangga,

"pasukan pertama yang terdiri dari pasukan berkuda akan di pimpin oleh saya sendiri di dampingi dengan Ariani Dewi, pasukan kedua yang terdiri dari pasukan pemanah di pimpin oleh kanda Arya Soma dengan Pandan wangi dan pasukan ketiga yang terdiri dari pasukan berjalan kaki di pimpin oleh patih Danuraka dan putri Gandari,"kata Rangga menjelaskan.

"Lalu bagaimana dengan pembagian pasukan setelah di medan perang nanti yang mulia ,"tanya Pandan Wangi,

"mengenai itu belum saya pikirkan karena kita belum tahu di mana nanti kita bertemu dengan mereka, tapi saya rasa pasukan pemanah nanti akan saya tempat kan barisan paling depan,"ucap Rangga,

"apakah ada yang ingin di tanyakan,'ucap Rangga,

"saya rasa tidak yang mulia,"kata putri Gandari,jika begitu silahkan kalian ke kembali ke tenda masing-masing,"kata Rangga.

Kemudian mereka pun membubarkan diri dan kembali ke tenda mereka .

"yang mulia aku ingin bicara sebentar"kata putri Gandari tiba tiba menemui Rangga.

"Ada apa putri Gandari,"tanya Rangga,

"saya ingin menceritakan kepada yang mulia mengenai rencana penyerangan Markuraka kepada Martapura sebelum romo terbunuh,"kata putri Gandari,

"maksud putri Gandari bagaimana aku tak mengerti,"tanya Rangga.

"Begini yang mulia sebenarnya romo tidak suka dengan peperangan tapi karena perkataan dari senopati Karang Hitam dan Kala Hitam akhirnya romo terpengaruh untuk menyerang Martapura,"kata putri Gandari dengan sedih teringat akan ayahnya.

"Aku juga merasa begitu putri, karena kalau saya melihat raja Gandara, nampaknya dia bukan sejenis orang yang suka akan pertumpahan darah,"kata Rangga.

"Jadi tenangkan diri mu dan jangan merasa bersalah, sebaiknya kamu fokus pada peperangan ini sehingga kau dapat merebut kembali kerajaan ayahmu,"kata Rangga memberikan semangat pada nya

"baik yang mulia saya ucapkan terima kasih,"kata putri Gandari.

"Sebaiknya putri istirahat karena besok kita akan melanjutkan perjalanan ,"kata Rangga,

"tidak yang mulia mungkin aku akan bergadang sampai pagi ," jawab putri Gandari.

"Jika itu mau mu baiklah aku akan menemani kamu,"kata Rangga, kemudian keduanya menuju ke perapian untuk menghangatkan badan mereka dan di lanjutkan dengan berbincang-bincang, entah mengapa putri Gandari merasa tenang dan damai bila ada di dekat Rangga.

Di pagi hari itu pasukan Markuraka yang di pimpin oleh raja Karang Hitam tampak memasuki hutan gede, nampak dari arah depan seorang prajurit datang menghadap,"lapor yang mulia pasukan dari Martapura sudah bergerak dan mungkin sore hari mereka akan tiba di sini,"kata prajurit telik sandi itu,

"Bagaimana menurut mu paman guru,"kata Karang Hitam,

"sebaiknya kita tunggu saja mereka di sini,kita tidak perlu membuang tenaga ke sana,"jawab Ki Brajadara,

"benar yang mulia saya setuju dengan Ki Brajadara,"kata Ki Manggala.

"Jika itu yang terbaik menurut kalian baiklah kita hadang mereka di sini,"kata Karang Hitam.

"Kala Hitam segera buat pembagian pasukan sekarang,"perintah Karang Hitam,

"baik yang mulia,"jawab Kala Hitam.

Setelah mendapatkan perintah dari raja Karang Hitam,kala Hitam pun segera membagi pasukan menjadi tiga yang terdiri dari pasukan pertama adalah pasukan pemanah dan pasukan kedua adalah pasukan berkuda dan di belakangnya pasukan berjalan kaki.

Kala Hitam segera menempatkan pasukan pemanah di garis depan untuk memulai penyerangan dan di belakangnya pasukan berjalan kaki dan pasukan berkuda dengan jarak sekitar seratus tombak, sedangkan pasukan Ki Brajadara dan Ki Manggala bergabung menjadi satu sebagai pasukan pendukung untuk pasukan berjalan kaki.

Sementara itu di atas pohon nampak dua orang sedang mengawasi gerak-gerik pasukan Martapura itu.

"Rupanya mereka telah sampai di sini,"ucap salah satu prajurit itu,

"terus harus bagaimana menurut mu,"kata salah satu prajurit itu berbicara bisik- bisik,

"lebih baik kau pergi dari sini cepat dan laporan kan keadaan di sini,"kata salah satu prajurit itu,

"lalu bagaimana dengan kamu,"tanya temannya,

"aku akan tetap di sini untuk mengawasi mereka lebih lanjut"jawab prajurit itu,

"tunggu apa yang mereka lakukan,"tanya prajurit itu pada temannya,

"ku rasa mereka menempat kan sebagian prajurit prajurit nya di setiap titik hutan Gede ini,"jawab temannya,

"benar apa kata mu , sepertinya mereka akan menghadang pasukan Martapura di sini,"kata prajurit itu,

"yang mulia harus segera di beri tahu kalau tidak ini akan bahaya mereka bisa terjebak oleh siasat mereka"kata temannya.

"Jangan tunda-tunda lagi cepat pergi dari sini,"kata temannya sudah tidak sabar,

"baiklah kau berhati hati di sini,"kata temannya itu.

Lalu dengan hati -hati ia pun segera turun dari pohon,tapi ketika dia akan melangkah pergi ada seorang prajurit Markuraka di bawah pohon yang jarak tidak begitu jauh dari dirinya, prajurit itu sedang berdiri menghadap pohon,

"sialan ada seseorang sedang apa dia,"kata prajurit tilik sandi Martapura itu sambil mengawasi,

"Aduh leganya "kata prajurit Markuraka itu kemudian ia berjalan meninggalkan pohon itu,ia tidak menyadari bahwa tombaknya tertinggal di pohon itu,

"inilah kesempatan ku untuk segera pergi,kata prajurit tilik sandi itu,lalu ia melangkahkan kakinya dengan hati -hati,namun dari arah belakang tiba tiba ia mendengar langkah kaki seseorang , dengan cepat ia tiarap di atas dedaunan kering,

"sialan mau apa lagi prajurit itu,"maki dia.

"Di mana tadi tombak ku perasaan tadi di sini"kata prajurit itu, sambil mencari-carinya, sementara itu temannya yang di atas pohon dengan cemas melihat rekannya itu ,"gawat kalau dia sampai ketahuan,"ucapnya sambil mempersiapkan pisau dan siap membidiknya prajurit Markuraka itu.

"Ternyata di sini,"kata prajurit Markuraka itu setelah menemukan tombaknya lalu segera berlalu,

"bikin jantungan saja "kata prajurit telik sandi yang di atas pohon.

"ku rasa sekarang sudah aman sebaiknya aku segera pergi,"ucap prajurit tilik sandi itu dan segera bangun dari tiarapnya , setelah melihat sekelilingnya ia pun segera pergi dengan berlari menuju kudanya yang di ikat di ujung hutan itu.

"Bagaimana Kala Hitam apakah kau sudah persiapkan siap rencana kita,"tanya Karang Hitam,

"sudah yang mulia saya sudah tempat kan mereka di titik-titik yang rawan di hutan ini,"kata Kala Hitam, mendengar itu Karang Hitam nampak terlihat senang dan puas,

"saya sudah tidak sabar untuk ******* kepala raja Martapura itu,"kata Karang Hitam sambil mengepalkan tangannya,

"benar yang mulia kita balas kematian guru kita Kelabang Ireng,"kata Kala Hitam.

"Ku dengar raja Martapura adalah orang yang mengalahkan Kelabang Ireng Ki Brajadara,"tanya Ki Manggala,

"benar dia yang mengalahkan kakak ku,"aku sangat penasaran dengan kesaktiannya,"jawab Ki Brajadara,

"sebelum kau membunuhnya beri aku kesempatan untuk menjajal kemampuannya apakah kau tidak keberatan Brajadara,"tanya Ki Manggala.

"Jika kau berkenan silahkan saja aku tidak merasa keberatan ,"kata Ki Brajadara,

Ki Manggala nampak senang mendengar perkataan dari Brajadara.

.

Sementara itu Rangga dan seluruh pasukannya terus melanjutkan perjalanan untuk mengejar waktu

"kanda sebaiknya kita bersiap Karena sebentar lagi kita sampai di hutan Gede,"kata Rangga memperingatkan Arya Soma yang di sampingnya,

"baik dinda,"kata Arya Soma lalu pergi menuju pasukan yang akan di pimpinnya.

Arya semua segera mengatur pasukan yang akan di pimpinnya itu, karena ia tidak mau ada pasukan yang tidak siap waktu ada musuh.

Di kejauhan nampak terlihat sayup-sayup seseorang yang sedang berkuda ,ia tampak terlihat terburu-buru sekali.

Rangga yang melihat itu kemudian ia menghentikan kudanya dengan di ikuti oleh seluruh pasukannya,

"sepertinya ada seseorang di depan yang mulia,"kata Ariani Dewi,

" benar kita tunggu dia sambil beristirahat sebentar,"kata Rangga.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya tiba juga penunggang kuda itu di hadapan Rangga,

"lapor yang mulia,"kata prajurit itu dengan nafasnya yang memburu,

"tenang dulu prajurit atur nafas mu jangan terburu-buru,"ucap Rangga,lalu memerintahkan Ariani Dewi untuk memberikannya air minum.

Setelah sedikit tenang kemudian prajurit tilik sandi itu lalu berbicara,"lapor yang mulia para prajurit Markuraka telah sampai di hutan Gede dan mereka sudah bersiap menghadang pasukan kita di sana,"kata prajurit tilik sandi itu.

"Berapa kira kira jumlah mereka,"tanya Rangga,

"sekitar tiga puluh ribu yang mulia terdiri dari pasukan pemanah,berkuda dan pasukan berjalan kaki,"kata prajurit tilik sandi itu,

"kurasa cukup keterangan mu dan kembali ke kesatuan mu,"kata Rangga,

"baik yang mulia"ucap prajurit itu kemudian pergi.

Mendengar laporan dari prajurit tilik sandi itu Rangga segera memutar otaknya ,ia tidak mau pasukannya menjadi sasaran empuk oleh pasukan Markuraka yang telah dengan siap menghadangnya.

Rangga pun lalu turun dari kudanya dengan di ikuti Ariani Dewi dan lainnya mereka segera berkumpul.

"Aku akan membentuk tim khusus untuk mengacaukan kesiapan mereka,"kata Rangga ,

"benar yang mulia karena kalau kita langsung menyerang sama artinya kita bunuh diri "kata patih Danuraka,

1
Wahyudi
oke
Wahyudi
okelah
Wahyudi
oke
rio
mantap tap
🗣️🏡s⃝ᴿ GueJoe🦅
ini anehnya... Rangga belum pernah ketemu Pandan Wangi tapi sudah tau namanya ??? 🤔
Suwono Wono
audionya mana boos
Irwandy 16
Luar biasa
Le Akasha
mantap
Le Akasha
aduh su selesai?
Le Akasha
kerenn
Humairah
mantap... semoga selalu jadi karya terbaik
Kelana Syair (BE)
/Shhh/
Dimas
Mantap jiwa
Suyono Mprage
Lanjutkan
xio zhou
lanjutkan bung
xio zhou
lanjutkan
iwakali
dendam sudah terbalaskan... tamat
dwiseto m
Luar biasa
dwiseto m
Lumayan
Azril Parmen
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!