NovelToon NovelToon
Pesona Gadis Bayaran

Pesona Gadis Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:49.2k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Bagi mata yang memandang hidup Runa begitu sempurna tapi bagi yang menjalani tak seindah yang terlihat.

Runa memilih kerja serabutan dan mempertahankan prinsipnya dari pada harus pulang dan menuruti permintaan orang tua.

"Nggak apa-apa kerja kayak gini, yang penting halal meskipun dikit. Siapa tau nanti tiba-tiba ada CEO yang nganterin ibunya berobat terus nikahin aku." Aruna Elvaretta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tender

Untuk menghindari omelan sang mama, pagi ini Qian berniat pergi kerja lebih awal. Namun sial ia malah kepergok Mayra hingga mau tak mau ia mengurungkan niatnya.

"Nanti jangan sampai terlambat ke rumah Runa. Tepat waktu juga salah satu penilaian jadi menantu idaman." dan benar saja, sepanjang sarapan Qian mendapat berbagai wejangan. Bahkan mamanya juga akan memilihkan baju yang harus Qian kenakan. Sangat berlebihan bukan?

"Kalo bisa hari ini pulang lebih awal." ucap mama Retno sebelum Qian pergi.

"Harusnya mama bilang ke papa supaya aku bisa pulang lebih awal. Hari ini ada kegiatan tender. Aku harus dengerin presentasi dari tiap vendor, ma." jawab Qian.

"Jumlah vendor tahun ini juga lumayan banyak yang ikut. Jadi mungkin bakal lebih lama." lanjutnya.

Tender adalah proses resmi pengajuan penawaran oleh perusahaan atau pemasok untuk memenangkan kontrak penyediaan barang, jasa, atau pekerjaan dari suatu organisasi, baik swasta maupun pemerintah. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan penawaran terbaik melalui persaingan yang sehat, berdasarkan kriteria seperti harga, kualitas, dan kualifikasi penyedia. Kali ini Imperial Living memang mendapat banyak sekali vendor yang menawarkan barang mengingat perumahan mereka laku kelas. Hingga para vendor furnitur berdatangan padanya.

"Hari ini biar papa aja yang handle tender nya." mama Retno melirik suaminya.

Papa Teguh yang baru saja menyeruput kopinya meletakan cangkir di tangannya ke meja, "jangan campurkan urusan pekerjaan sama pribadi. Tetep Qian yang handle, itu tugas dia."

"Pa!"

"Harus profesional. Meskipun Qian anak kita tapi kerja ya tetep kerja. Kelak dia yang nerusin perusahaan paa, kalo masalah manajemen waktu saja dia tak bisa handle gimana dia bisa menjalankan perusahaan kelak?"

Qian tersenyum puas, sementara mama Retno cemberut tapi tak bisa membantah penjelasan suaminya.

Meski begitu Qian tak tega melihat mamanya cemberut, ia masih ingat harus menjaga mood mamanya mengingat penyakit sang mama. "mama tenang aja, aku nggak akan ngecewain mama." ucapnya sebelum pergi.

Tiba di kantor Qian langsung membereskan satu persatu pekerjaan rutinnya. Kemarin setelah sepakat dengan Runa, ia langsung menghubungi Gita untuk mengatur ulang jadwalnya supaya bisa pulang lebih awal.

"Ada lagi nggak yang harus saya tanda tangani, mba?"

"Sepertinya sudah tidak ada pak. Jadwal selanjutnya presentasi tender, sekitar lima belas menit lagi." jelas Gita setelah melihat tab yang ia bawa.

"Tapi sebagian besar vendor udah hadir di aula pak. Bahkan pak Dani tadi menghubungi saya untuk menemui bapak tapi belum saya persilahkan. Nunggu kesediaan bapak."

"Mau ditemui tidak pak? Ini sudah nelpon lagi pak Dani nya." lanjut Gita.

"Nggak, nanti ketemu di acara tender aja langsung." jawab Qian namun saat Gita keluar dari ruangan Qian, Pak Dani sudah di depan pintu dan langsung menerobos masuk.

"Tuh kan Qian nya juga ada, dasar kamu yang ngalang-ngalangin saya ketemu Qian. Kamu tau kan siapa saya?" ucap pak Dani ketika berpapasan dengan Gita.

Gita hanya diam kemudian mengangguk sopan setelah menerima lirikan Qian.

"Silahkan pak Dani ada yang bisa saya bantu?" tanya Qian pada ayah Sandra yang langsung duduk bahkan ketika belum dipersilahkan tadi.

"Qian jangan formal begitu meski pun sudah tidak jadi pacar Sandra tapi Om masih nganggap kamu seperti anak om sendiri." ucap pak Dani.

"Terima kasih, Om." jawab Qian. Ia melirik jam tangannya, sudah waktunya acara tender di mulai.

"Maaf om, saya harus pergi, acara tender sudah harus dimulai." lanjutnya tetap formal.

Pak Dani ikut beranjak, "iya, om juga mau kesana."

"Biasa, om titip vendor perusahaan om yah. Kita udah langganan kerjasama." lanjutnya seraya menepuk pundak Qian.

"Saya usahakan, pak." jawab Qian mantap, membuat pak Dani merasa sudah mengantongi kemenangan tender hari ini.

Qian tiba di aula bersama pak Dani. Pria itu kembali menepuk pundak Qian sebelum Qian berjalan ke depan dan duduk di kursi terdepan.

Saat memberikan sambutan sebelum tiap vendor mempresentasikan proposal, Qian menatap sekilas satu persatu. Kali ini vendor yang hadir dua kali lipat dari sebelumnya. Dalam sambutannya Qian menekankan jika perusahaannya akan menjalin kerjasama dengan vendor terbaik diantara semunya.

"Saya yakin semua yang hadir disini adalah vendor-vendor terbaik yang proposalnya sudah lulus seleksi dari tim kami sebelumnya. Berhubung kali ini yang mengikuti sangat banyak, maka silahkan tunjukan penawaran terbaik kalian untuk kami. Produk furniture terbaik dengan inovasi masa kini yang diminati generasi muda merupakat target kami tahun ini, mengingat perumahan yang akan kami rilis khusus untuk generasi muda mandiri yang menyiapkan rumah untuk keluarga kecil. Sehingga furniture nya harus simple, elegan namun multifungsi." jelas Qian.

Satu persatu vendor mempresentasikan penawaran mereka. Dari sekian banyak vendor ada beberapa vendor yang cukup menarik perhatiannya, Artisan kayu.

Qian menghampiri tim Artisan kayu saat sesi coffee break, selain karena presentasi dari tim mereka yang bagus, sosok pria paruh baya yang sepanjang sambutan terus menatapnya juga cukup membuat Qian penasaran. Artisan kayu merupakan perusahaan furniture yang cukup terkenal, berdiri sejak lama dan produknya selalu menjadi incaran masyarakat meski harganya pricey dibanding yang lain. Biasanya perusahaan itu juga tak mengikuti acara tender seperti ini.

"Selamat siang, perkenalkan saya Izqian, pak. Manager pemasaran imperial Living." ucap Qian seraya mengulurkan tangannya.

"Bagas, Artisan kayu." jawab pak Bagas dengan ramah.

"Kami dari Imperial Living merasa bangga bapak dari Artisan Kayu bersedia mengikuti tender kali ini. Saya cukup tertarik dengan pemaparan Artisan kayu tadi, namun dari sisi harga bisa kah kita pertimbangkan kembali?" tanya Qian.

Pak Bagas tersenyum sinis, ia ingin melihat tanggapan lelaki pilihan putrinya jika mendapat respon yang kurang menyenangkan. Pertimbangannya untuk memilih vendor pun cukup bagus, meski penawarannya sudah sesempurna itu rupanya Qian lumayan teliti dengan meminta penurunan harga alih-alih memilih vendor yang lain. Rasanya tak sia-sia ia mengikuti tender kali ini, padahal biasanya ia tak mengikuti tender mana pun, karena tanpa tender saja sudah banyak yang mengejarnya untuk bekerja sama.

"Nanti saya pertimbangkan dulu." jawab pak Bagas singkat.

"Baik, pak. Jika sudah ada keputusan langsung kirim proposal dengan harga yang sudah direvisi ke saya." ucap Qian, "tentunya sebelum minggu depan yah pak. H-1 pengumuman maksimalnya." lanjut Qian.

"Besar harapan saya bisa bekerja sama dengan bapak." ucapnya sebelum pergi untuk menyapa vendor yang lain.

Melihat Qian baru saja menjauh dari Artisan Kayu, pak Dani langsung mendatangi meja Artisan Kayu. "jangan merasa di atas awan karena Qian langsung menyapa anda. Anaknya memang terlalu ramah. Lihat, hampir semua vendor ia sapa." ucap pak Dani dengan angkuh.

Pak Bagas menanggapinya dengan ramah, "terimakasih untuk informasinya."

"Sama-sama. Untuk proposal artisan kayu juga nggak pelu ngajuin lagi, percuma. Soalnya udah jelas perusahaan saya yang bakal menang tender." jawab Pak Dani.

"Qian itu sudah seperti anak saya, dari tahun lalu saja perusahaan saya selalu menang. Dia ngadain tender ini cuma formalitas saja. Pemenangnya sudah jelas saya." lanjutnya dengan bangga.

.

.

.

Yang mau ke rumah Runa sabar dulu yah

Qian nya kerja dulu

Banyakin like komennya kali aja bisa crazy up aku nya😛😛

1
Herlambang Lutvi
ga percaya sih mas Qian di bilang ortu SM calon mertuanya Uda yg paling pinter masih aja di bohonngin ,,langsung nikahkan Minggu depan 🤣🤣🤣
Silvie Dpurple
ya Ampun kompak bener
Linda Ayu Tong-Tong
waakkakaka gaaas nikah gasss nikah🤣🤣🤣
Anonymous
Otewe Halal Qian - Runa…,
Semangat kak Net
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
besok gak bakalan runyam pasti🤭
*Septi*
kamu yang runyam, orang tua yang seneng, masalah jodoh anaknya beres.. otw nikah 💃💃💃
*Septi*
dijamin bakalan terwujud mah 😅
*Septi*
Alhamdulillah semoga selalu di beri kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan setiap aktivitas nya
Srie Handayantie
repotttttt dehh Qian , gak kluarga mu gak juga runaa samaaa bikin lieurrr 😂😂
Fitri Astriah
klo di crta knpa ya klo cerita suka g tuntas, alasan besok lg, tdr dlu..... d dunia nyata gak ada weyyy
Net Profit: tp q slalu gt, milih tidur dulu supaya lebih tenang pas crita🤣🤣 walaupun sblum tdur kepikiran gmana crtanya bsk🤣🤣
total 1 replies
Fitri Astriah
ternyata turunan emak nya🤣🤣🤣🤣
Fitri Astriah
🤣🤣🤣🤣🤣
Fitri Astriah
klo g crta bikin mamamu kpikiran tau
Fitri Astriah
😆😆😆😆😆
Fitri Astriah
knyang sih nyerocos nya, SMP eungap😆😆😆😆
Fitri Astriah
ha heh hoh dch klo mma tau
Ummah Intan
jelasin ke mama Retno Qian klo ortu runa mau jadiin kamu menantunya biar mama ga salah paham klo ortu runa ga ngasih restu
Ummah Intan
betul mama dan papa baik banget ma runa
aisyah
klu cerita jangan setengah2 Napa ,,bikin salah paham nasional lagi 😔
lestari saja💕
baru kli ini calon manten modelan qian😎😎😎😎hadehhhh....bukannya bersyukur cepet kawin eh nikah....mana spek bidadari runa nya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!