NovelToon NovelToon
Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Anak Yatim Piatu / Pihak Ketiga / Romansa / Fantasi Wanita / Nikah Kontrak
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Kau sewa aku, Kudapatkan cintamu

Semua berawal dari selembar kertas perjanjian.
Ia hanya butuh uang, dan pria itu hanya butuh istri… meski sementara.

Dengan tebusan mahar fantastis, mereka terikat dalam sebuah **pernikahan kontrak**, tanpa cinta, tanpa janji, hanya batas waktu yang jelas. Namun, semakin hari, batas itu mulai kabur. Senyum kecil, perhatian sederhana, hingga rasa yang tak pernah mereka rencanakan… pelan-pelan tumbuh menjadi sesuatu yang tak bisa disangkal.

Penasaran dengan kisahnya? Yuk ikuti ceritanya...
jangan lupa kasih dukungannya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part. 35- Menyadari hatinya

Lanjut...

Angin berembus lembut membawa aroma bunga kamboja dari taman belakang. Setelah cukup lama berbincang, kakek akhirnya berdiri dari kursinya sambil menepuk bahu Arga.

“Kalian lanjut saja ngobrol, ya. Kakek mau istirahat sebentar. Lama-lama ikut obrolan anak muda bisa pusing juga," ujar kakek.

Semua orang tertawa pelan mendengar gurauan itu. Begitu kakek pergi, suasana pun menjadi lebih santai. Arga segera menghampiri teras dan duduk di kursi rotan diikuti oleh Rani, sementara Keira memilih berjalan ke taman di belakang rumah, yang diikuti oleh Riko.

Langit mulai berwarna jingga dan cahaya senja pun menimpa wajah Keira, hingga membuat kulitnya tampak berkilau lembut. Sedangkan Riko berjalan di sampingnya dengan ekspresi masih bingung, terkejut, dan tak percaya.

Riko menghela napas lalu berkata, "Ya ampun, Keira… aku tuh benar-benar gak nyangka. Kamu… kamu ternyata istri Pak Arga.”

Ia menggeleng pelan, seolah masih mencoba memproses semuanya. “Kok bisa aku kecolongan, ya?” lanjutnya.

Keira tersenyum tipis sambil memetik setangkai bunga kecil di dekatnya. “Ya begitulah adanya, Riko. Dunia ini sempit, kan?”

Riko memandangi Keira yang terlihat santai memainkan tangkai bunga di tangannya hingga Keira menoleh padanya dengan senyum jenaka. “Tapi tunggu… kecolongan? Emangnya aku ayam apa sampai kamu ngomong begitu?”

Riko agak terkejut lalu tertawa dengan keras. “Hahaha! Ya ampun, maksudku bukan gitu! Aku cuma… ya, kamu ngerti lah. Dulu aku pikir kamu masih bebas, bukan istri orang.”

"A ha ha... Tenang aja, status gak bikin aku tiba-tiba berubah jadi nenek-nenek, kok.”

Mereka berdua pun tertawa. Tapi di balik canda itu, Riko menyembunyikan rasa kecewa di dadanya. Kecewa karena gadis yang ia taksir sudah jadi milik orang.

Ia menatap Keira yang tersenyum cerah di bawah cahaya senja. Wajah yang terlihat terlalu lembut untuk seseorang yang terikat dalam pernikahan penuh rahasia seperti yang ia dengar dari bisikan hatinya sendiri.

“Kamu kelihatan bahagia, Keira?” tanya Riko.

Pertanyaan itu membuat Keira terdiam sejenak. Ia menatap bunga di tangannya, lalu tersenyum dengan samar. “Bahagia itu kan relatif. Kadang cuma butuh sedikit tawa untuk kelihatan baik-baik aja," jawabnya.

Riko menatapnya lama, dan entah kenapa, ia semakin yakin bahwa tawa Keira itu tak sepenuhnya tulus.

Sementara itu, dari kursi rotan di teras, Arga duduk dengan secangkir teh di tangannya. Di temani Rani yang duduk di sebelahnya dan tampak berbicara dengan antusias, menceritakan sesuatu tentang rencana kegiatan kampus.

“Aku dengar minggu depan fakultas mau bikin seminar terbuka, dan pihak kampus pengin kamu yang jadi pembicara utamanya. Cocok banget, kan?”

Arga hanya menoleh sekilas dan mengangguk. Tapi matanya tak benar-benar ke arah Rani, pandangan itu terus terarah pada taman, tempat Keira duduk di bangku kayu bersama Riko.

Gerak bibir Keira yang tertawa, kepala yang sedikit menunduk yang seperti malu, membuat dada Arga terasa aneh.

Saat Rani menyadari tatapannya, ia lantas memanggil, “Arga?”

Arga sedikit terkejut “Hm? Oh, iya. Seminar, ya," Balasnya.

Rani tersenyum kecil sembari menahan perasaannya. “Kamu kayaknya gak denger apa yang aku bilang tadi.”

Arga pun tersenyum tipis dan mencoba menutupinya. “Dengar, kok. Cuma... pikiran lagi banyak aja.”

Lalu, Rani menatap arah pandangan Arga yang tak berubah. Kini ia pun tau jika Arga sedang memperhatikan Keira. “Keira kelihatannya akrab sama Riko, ya. Mereka cocok, kalau dilihat dari jauh," serunya pura-pura santai.

Arga menoleh tajam dan menatap Rani sesaat. “Dia sudah menikah, Ran," tegasnya dingin.

Rani pun tersenyum kecut dan mencoba menyembunyikan perasaannya yang tergores. “Oh, iya. Aku lupa… dia kan istrimu, ya.”

Nada suaranya sedikit menggoda, tapi terdengar menyakitkan di telinga Arga.

Arga lalu meletakkan cangkirnya perlahan dan menatap ke taman lagi. Ia melihat Keira yang tertawa lepas dan begitu alami.

Dan untuk pertama kalinya, Arga sadar, rasa cemburu yang ia rasakan bukan sekadar reaksi logis... tapi lebih dari itu. Karena sesuatu di dalam hatinya mulai goyah. Dia mulai menyukai Keira. Lebih tepatnya baru mau mengakui.

Kembali ke Taman.

Kini Keira berdiri dari bangku taman sambil menepuk-nepuk roknya. “Udah sore. Aku harus masuk, nanti dikira ngilang lagi.”

Riko pun berdiri juga lalu tersenyum samar. “Ya, tapi aku masih pengin ngobrol, sih.”

“Lain kali aja, Riko. Aku juga gak mau bikin suasana rumah ini makin aneh," balas Keira santai.

Riko pun hanya mengangguk. Saat Keira melangkah pergi, matanya mengikuti langkah gadis itu dan berlanjut mengikuti langkahnya.

Keira melangkah pelan di jalan setapak menuju teras, sambil memegang setangkai bunga yang tadi ia petik di taman. Namun langkahnya terhenti begitu saja ketika pandangannya tertuju pada pemandangan di depan teras.

Di sana, Arga dan Rani berdiri berhadapan, nampak berbicara begitu akrab. Rani tampak tertawa kecil, sementara Arga terlihat santai, berbeda jauh dari sosoknya yang dingin saat bersamanya.

Keira terus menatap tanpa sadar, hingga bibirnya perlahan mengerucut. “Wah, cepat juga suasananya berubah,” gumamnya lirih dengan nada separuh kesal dan separuh geli.

Tepat di detik itu, Rani kehilangan keseimbangannya karena tumit sepatunya tersangkut di anak tangga. “Ah!”

Tanpa pikir panjang, Arga spontan menahan tubuh Rani agar tidak terjatuh. Tangan Rani mencengkeram dada Arga, sementara tangan Arga menahan pinggang Rani dengan sigap.

Mereka berhenti dalam posisi yang terlalu dekat. Mata mereka saling bertatapan beberapa detik dan cukup lama untuk membuat dada Keira terasa seperti ditusuk halus.

Keira menyipitkan matanya lalu bergumam pelan dengan wajah yang cemberut. “Huh, dasar… pria yang susah move on.”

Ia meremas bunga di tangannya hingga kelopaknya hampir hancur, sementara ekspresinya berubah lucu karena berusaha menahan kekesalannya.

Sedangkan Riko yang berdiri tak jauh di belakangnya bisa menangkap perubahan ekspresinya itu. Ia menoleh ke arah Keira, lalu mengikuti pandangan gadis itu ke arah Arga dan Rani. Dan seketika ia pun mengerti.

“Jangan berpikir macam-macam, Keira. Mereka memang sudah saling mengenal sejak kecil," seru Riko menenangkan.

Keira spontan menoleh dengan wajah yang serius, tapi bibirnya melengkung lucu. “Siapa juga yang mikir macam-macam? Aku cuma kasihan aja sama bunga ini, soalnya disaksiin drama romantis mendadak.”

Riko tertawa kecil mendengar jawabannya yang konyol itu. “Kamu ini, ada-ada aja.”

Keira memutar bola matanya dan berkata, “Udahlah, aku masuk dulu sebelum tambah pengin muntah lihat adegan film sore ini.”

Dengan langkah agak tergesa-gesa, Keira langsung berjalan menuju pintu rumah. Wajahnya menunduk dan pura-pura sibuk membersihkan kelopak bunga yang menempel di jarinya.

Kemudian Riko mengikutinya dari belakang sambil tersenyum, dan memandangi sosok Keira yang berusaha menutupi kegugupan dengan tingkah lucunya. “Lucu banget orang ini,” gumamnya.

Sementara itu, setelah menegakkan tubuh Rani, Arga buru-buru melepaskan tangannya dan mundur sedikit. “Kamu nggak apa-apa?” tanyanya sedikit canggung.

“Iya, cuma hampir jatuh aja. Makasih, ya. Refleks kamu cepat juga.”

“Hati-hati lain kali.”

Rani memperhatikan wajah Arga yang mulai menatap ke arah pintu rumah, ke arah Keira yang baru saja menghilang ke dalam. Tatapan itu membuat Rani mendadak tersenyum miris lalu berlirih, “Aku lihat kamu lebih tenang akhir-akhir ini, Arga. Kayak… udah nemuin sesuatu yang bikin kamu hidup lagi.”

Arga tertegun. Lalu ia menatap Rani sejenak, tapi tak tau harus menjawab apa. “Mungkin cuma karena suasananya lebih damai aja," akhirnya. Sebuah jawaban yang membuat hati Rani mencelos.

“Atau karena seseorang di rumah ini?” lanjut Rani seraya menunduk perih. Namun Arga tak menanggapi, tapi tatapannya kembali melirik ke arah dalam rumah, dimana Keira berada.

BERSAMBUNG...

1
Suanti
dasar pelakor 🤭
Aurora: hahah.. biar ada bumbu bumbunya 😅😅
total 1 replies
Nurul Awula
cirita nya selalu menarik 🥰
Aurora: Makasihh Kka... kasih like juga dong kakak biar tambah semangat nulisnya🥰😍🙏
total 1 replies
Nurul Awula
sumpah muak banget lihat si ulat bulu rani
Suanti: rani sakit jiwa 🤣🤣🤣🤭
total 1 replies
Makinjaya Makinjaya
diakhiri aja kei.msh bnyk cow yg suka sm kam😄
Suanti
rani dulu di lamar sm arga di tolak sekarang aja arga sdh nikah sm keira baru nyesal mau jadi pelakor 🤭
Nurul Awula
masih tetap menunggu thor
Aurora: Lagi meluncur... tunggu ya.. 🥰
total 1 replies
Nurul Awula
kok belum up thor
Aurora: maaf kemarin belum sempet di up 😊🙏
total 1 replies
Nurul Awula
lanjut
Nurul Awula
aku selalu menunggu kelanjutan nya thor
Aurora: udah up kak.. coba cek lagi🥰
total 1 replies
Keynan Milky
hayo Arga kikuk kikuk
Keynan Milky
owalah kasihan Rani Rani kamu tu ya ular yg berbisa
Keynan Milky
dasar Rani kmu tu g ngaca y SDH kmu yg ninggalin ni malah mau ngererbut lg
Aurora: Pura-pura jual mahal ya gitu, giliran dah di miliki orang, ya pengen lagi dia 😅😅
total 1 replies
Keynan Milky
kamu jatuh cintrong y riko
Aurora: Ember, cuman keduluan😅😅
total 1 replies
Aurora
kok, beberapa ayah dan ibu sih😅😅
maafkan typo 🙏😄
Nurul Awula
lanjut Thor seru banget ceritanya
Aurora: siap... di proses
total 1 replies
Nurul Awula
aku selalu menanti dan menunggu
Aurora: Makasih.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
makin seruu ini , jadi penaran😂🤣🥰🥰
Aurora: lanjut baca lagi kak.... udah update beberapa episode tuh 🥰
total 2 replies
Mia Camelia
🥰👍😄
Aurora
Maksudnya baru lulus sekolah ya, typo😄🙏
Mia Camelia
lanjut thor, makin seruuu🥰🥰🥰
Aurora: siap.. 🌹🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!