Rahmat seorang ustadz yang mencari keberadaan Sarah mantan kekasihnya di waktu kecil yang tiba-tiba mengirimkan sebuah surat dan buku catatan bahwa ia minta tolong di selamatkan hidupnya sehingga membawanya menjadi guru di sebuah pesantren Raudlatul jamiah tapi ketika ia kesana wanita yang ia cari memiliki keadaan yang sehat sehingga membuatnya bingung apakah itu Sarah teman sekaligus mantan masa kecilnya atau orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rusnarose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kamu siapa?
di dalam ruangan kamar itu mata Icha mengedar mencari keberadaan Sarah ,yang ternyata sedang terduduk di lantai memeluk kakinya menyatakan kesedihan yang amat dalam.
Sarah mendengar suara pintu yang terbuka,tapi ia abaikan karena ia pikir itu orang-orang yang menyakitinya tadi.
"ummi Sarah!!"ujar Icha pelan,tetapi terdengar oleh Sarah.
Sarah mengkerut kan dahinya ,ia berpikir sejenak karena suara itu asing baginya. perlahan ia memutar kepalanya dan mendapati Icha yang sedang berdiri menatapnya dengan wajah datar tapi dari sorot matanya menandakan kalau ia sangat terkejut.
"kamu siapa??"kata lirih terucap dari bibirnya yang hitam lebam dengan sedikit darah segar yang masih terlihat jelas di pinggiran bibirnya yang tipis.
"apa kau baik-baik saja??"mulut Icha terasa kaku, ia bingung harus berkata apa , semua pertanyaan dan apa yang harus di lakukannya pun hilang seketika melihat wajah ummi Sarah yang selama ini mereka cari ada di depannya matanya.
mendengar pertanyaan anak itu Sarah hanya menganggukkan saja kepalanya ,tetapi tidak dengan hati dan mentalnya yang sudah terpukul habis-habisan yang tak bisa berbohong.
setelah terlepas dari lamunannya Icha segera menghampiri wanita yang terlihat sangat kurus baik itu karena postur tubuhnya maupun karena kurangnya asupan makanan yang masuk kedalam tubuhnya.
"ummi kita harus keluar dari sini!!!"ucapnya yang ikut berjongkok berusaha membantu Sarah untuk berdiri.
Sarah hanya terdiam menatap anak yang ada di sampingnya itu.
"kau yang berjaga!!!aku harus pergi ke toilet dulu."ucap pria bertubuh kekar dengan rambut blondenya dan langsung pergi meninggalkan Reno. Mereka bertiga berdiri di teras rumah menyaksikan mobil milik Satrio dan Nurul pergi meninggalkan rumah itu.
"mentang-mentang bos menyukainya,dia selalu seenaknya memerintah ku!!." hardik Reno berdelik sebal dengan tingkah temannya itu.
pak Didin hanya diam melihat dua orang di hadapannya,ia langsung berbalik badan terlebih dahulu,tepat di depan pintu ia melihat dari kejauhan kalau Icha sedang membantu membopong tubuh Sarah keluar dari kamar itu.mata pak Didin langsung terbelalak kaget ia kembali berbalik badan melihat Reno yang masih berdiri menghadap ke pintu gerbang dengan tangan di pinggangnya.
ia segera berfikir keras supaya Reno tidak segera masuk,kalau tidak dua orang itu akan tertangkap.
"ada apa? Kenapa kau masih berdiri di sana ? ayo masuk!!"ujar Reno yang berjalan menghampiri pak Didin yang malah terpaku di depan pintu.
pak Didin yang kaget dengan perkataan Reno segera mendekati pria itu ,ia berusaha menahan supaya pria itu tidak segera masuk.
"Reno bisa kau membantu ku??"
"membantu apa??"jawabnya dengan ketus.
"bantu aku menutup pintu gerbang!!" ujar pak Didin mencari-cari alasan.
"tidak!! Itu pekerjaan mu."
"Saya mohon!! tangan ku kemarin sedikit terkilir jadi aku tidak kuat untuk menarik pintu gerbang itu."ucap pak Didin sambil memegang tangan satunya dengan wajah yang meringis seperti orang yang sedang kesakitan.
"kau hanya alasan saja kan? padahal kau hanya malas kan?."jawabnya, tetapi ia teringat kalau sebelum ke sini pak Didin pernah mengalami sedikit kecelakaan ringan.
"kalau begitu tidak usah di tutup!!biar nanti anjing penjaga itu kabur dan kita di marah bersama-sama."ujar pak Didin.
"baiklah-baiklah !!! ingat hanya untuk sekali ini saja."ujar Reno berbalik badan dan berjalan menuju pintu gerbang yang jaraknya tak terlalu jauh dari tempat itu.
"aku akan ke dalam mengambil minyak yang akan di beri di rodanya supaya menariknya tidak seret lagi!!"teriak pak Didin.
"baiklah!! cepat ambil sana."jawab Reno tapi ia tak menoleh dan hanya melambaikan tangannya saja menuju gerbang.
mendengar itu pak Didin langsung berlari masuk, ia melihat dua orang itu yang tertatih menuju pintu belakang.
"neng..!!!neng,"ujar pak Didin memanggil pelan.
Icha dan Sarah langsung menoleh, betapa terkejutnya Sarah ia mengira kalau mereka sudah terpergok .
"neng!! segera menuju kebun yang ada di belakang,disitu ada pintu kecil dan kalian bisa lewat dari sana !!"ujar pak Didin kembali.
mendengar instruksi pak Didin Icha hanya mengangguk mengerti ,sedangkan Sarah hanya terdiam menatap pria itu yang selama ini ia kira jahat ternyata membantunya kali ini.
Icha dan Sarah langsung berjalan menuju tempat yang di bilang oleh pak Didin tadi dengan langkah yang tak bisa cepat karena tubuh Sarah sangat lemah , sudah beberapa hari ini ia di beri sedikit makanan saja dan pagi ini hanya di beri air putih saja.
sedangkan pak Didin segera menutup kembali pintu kamar itu supaya orang-orang tak segera curiga kalau Sarah sudah tidak ada lagi di dalam, dan ia segera mengambil minyak goreng lalu segera pergi ke luar menemui Reno yang sedang berusaha menutup pintu yang terasa sangat berat karena rodanya sudah seret.
Reno melihat pak Didin yang berlari menuju ke arahnya dengan membawa sebotol minyak goreng di tangannya.
"kau lama sekali!!."hardik Reno pada pak Didin yang baru sampai menghampirinya.
"tadi minyaknya susah di temukan!!."jawab pak Didin supaya Reno tak curiga.
"kau harus mencari dengan matamu bukan dengan mulut saja!! sini minyaknya.ini sangat susah di tarik!!"ujar Reno dengan ketus lalu merebut minyak yang ada di tangan pak Didin dan segera menuangkan minyak itu pada roda pagar.
sesekali pak Didin menoleh ke arah belakang takut kalau saja Icha dan Sarah belum jauh.
"di sini juga !!"tunjuk pak Didin pada salah satu roda .
"esttt.. Kau sangat suka memerintah ku!!"ucap Reno lalu melirik tajam pada pak Didin.
setelah semua sudah selesai dan kembali mencoba roda itu apa sudah lancar atau belum dan ternyata sudah lancar.
"sudah selesai!!!."ujar Reno yang kini sudah berdiri tegap melihat proyek mereka sudah selesai.
"ayo kita masuk!!"ajak Reno pada pak didin.mereka berdua berjalan kembali masuk di dahului pak Didin di depan dan Reno ada di belakang.
pak Didin terasa gugup ia takut jika anak-anak itu belum pergi dan Reno melihatnya bisa gawat. Sesampainya di depan pintu pak Didin segera melihat sekitar ia memandang ke arah pintu dapur memastikan situasi sudah aman atau belum ,dan ternyata sudah aman .Sarah dan Icha sudah tak terlihat lagi di sana maupun di halaman belakang berarti mereka sudah di kebun bagian belakang.
"apa kau tau, aku merasa kasihan pada wanita itu!!" ujar Reno yang berbicara di belakang pak Didin, mendengar perkataan pria itu pak Didin langsung menoleh ke belakang.
"aku juga!!"jawab pak Didin datar.
"kenapa ,bos menyiksanya begitu kejam?"ujar Reno yang berjalan mendahului pak Didin yang masih berdiri mematung,ia duduk di sebuah kursi yang tak jauh dari pintu kamar itu tempat biasa mereka berjaga.
"aku harus kembali ke rumah ku!!"ujar pak Didin.
"kenapa cepat sekali.apa kau tak mau menemaniku di sini?."
"aku mau mengambil gorengan yang ad di kamar ku dan membuatkan kopi hitam untuk mu.sebagai ucapan terimakasih telah membantu ku!!"jawab pak Didin memberi alasan, padahal ia ingin menemui Sarah dan Icha yang ada di pintu bagian belakang takut dua orang itu tak bisa membukanya.
"wahh ...kau benar-benar tau cara berterima kasih !! Sudah cepat pergi sana ."ujar Reno melambaikan tangannya.
pak Didin mulai berjalan menjauhi Reno _
"heyy..."
langkah pak Didin langsung terhenti jantungnya berdetak kencang suasana berubah tegang,ia menoleh perlahan ke arah belakang.
"kopinya pahit yah!!"ujar Reno tersenyum.
👍❤
smart thor
sekali lagi makasih kak yah udah di koreksi insyaallah akan di perbaiki lagi 🙏
tapi sekali lagi makasih yah udah di koreksi insyaallah di perbaiki 🙏