NovelToon NovelToon
49 Days

49 Days

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Mata Batin / Angst / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: nowitsrain

Suri baru menyadari ada banyak hantu di rumahnya setelah terbangun dari koma. Dan di antaranya, ada Si Tampan yang selalu tampak tidak bahagia.

Suatu hari, Suri mencoba mengajak Si Tampan bicara. Tanpa tahu bahwa keputusannya itu akan menyeretnya dalam sebuah misi berbahaya. Waktunya hanya 49 hari untuk menyelesaikan misi. Jika gagal, Suri harus siap menghadapi konsekuensi.

Apakah Suri akan berhasil membantu Si Tampan... atau mereka keburu kehabisan waktu sebelum mencapai titik terang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nowitsrain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Interaksi Pertama

Sudah menjadi rahasia umum bahwa toilet di lantai dua itu angker. Letaknya yang ada di ujung koridor dan tersembunyi di balik dinding dengan sudut pandangan terbatas, digadang-gadang menjadi alasan utama mengapa para hantu gemar tinggal di sana. Selain itu, oleh mereka yang memiliki kemampuan, area itu dikatakan merupakan gerbang perbatasan antara dunia manusia dan hantu.

Saat portalnya terbuka, baik manusia maupun hantu bisa saling menyeberang. Sayangnya, jika itu adalah manusia, maka kemungkinan untuk kembali sangatlah tipis. Para hantu gemar menawan manusia dalam portal dimensi mereka. Menciptakan seribu satu tipu daya, membuat mereka betah dan tidak menyadari bahwa mereka sedang tersesat. Ada pun yang berhasil sadar, hanya akan berakhir ketakutan. Karena ketika mereka tidak berhasil kembali ke dunia manusia dalam waktu 24 jam sejak terjebak, maka mereka akan tinggal di dimensi hantu selamanya.

Para murid kelas dua sebisa mungkin menghindari pergi ke toilet itu jika keadaan sedang sepi. Pun berani, tidak akan ada yang pergi sendiri, terutama para gadis. Sebuah pemandangan biasa jika menemukan empat sampai enam murid perempuan, pergi ke toilet di saat yang bersamaan, di tengah pelajaran. Hal yang membuat para guru naik pitam, berpikir mereka sedang berupaya membolos dengan dalih macam-macam.

Tak jarang mereka malah berakhir dihukum, disuruh berjongkok di koridor dengan kedua tangan terangkat sampai kelas selesai. Meski begitu, para murid lebih memilih dihukum daripada harus pergi ke toilet sendiri. Ada pula yang sampai menahan keinginan untuk buang air setidaknya sampai jam istirahat tiba, rela sakit perut daripada menghadapi kemungkinan bertemu makhluk-makhluk menyeramkan dari dimensi lain.

Namun, hal yang berbeda berlaku bagi Lyra. Dari segelintir orang di sekolah yang memiliki kemampuan, dia adalah salah satunya. Matanya memiliki lensa spesial, mampu melihat gerbang pembatas dengan sangat jelas. Kemampuan ini diturunkan dari nenek moyangnya, sebuah anugerah sekaligus beban yang harus dipikul seumur hidup. Tidak sulit baginya untuk menghindar, supaya tidak tertarik masuk ke dunia hantu dan terjebak tanpa jalan keluar.

Lyra juga bisa merasakan energi dari jarak jauh, sekaligus bisa membedakan energi dari setiap hantu yang ada di sekitar. Baik dan jahat, lemah dan kuat, bahkan bisa pula merasakan umur para hantu—apakah sudah lama berkeliaran, atau baru saja bergabung. Maka bukan hal baru jika Lyra bisa keluyuran sendiri ke toilet itu, di tengah pelajaran, ketika suasana sangat sepi.

Lyra menyusuri koridor dengan langkah santai. Sebelum mencapai toilet pun, dia sudah melihat beberpa hantu berkeliaran di sekitar. Ada sesosok hantu berseragam dengan darah mengalir dari kepala, ada hantu cleaning service dengan kaki bengkok menyeret peralatan kebersihan, ada hantu pria tambun berkumis melintang yang lehernya hampir putus, ada pula sosok tinggi besar berwarna hitam dengan mata merah menyala terang.

Lyra melewati mereka semua tanpa bergeming. Berpura-pura tidak melihat, hanya agar para hantu itu tidak mengusik dirinya. Dia tahu betul bahwa kontak mata langsung dengan hantu bisa dianggap sebagai undangan, sebuah izin bagi mereka untuk berinteraksi lebih jauh.

Lampu utama di langit-langit toilet masih menyala terang sewaktu Lyra menjejakkan kaki melewati pintu. Namun, saat langkahnya terayun lebih jauh, lampu utama itu seketika padam, menyisakan dua lampu cadangan yang salah satunya menyala berkedip tidak beraturan.

Lyra mengabaikan gangguan tersebut, dan terus melangkah menuju bilik paling ujung. Di sana, Lyra buang air kecil sambil tetap waspada terhadap perubahan energi di sekitarnya.

Saat hendak membersihkan diri, gulungan tisu toilet di sisi kanannya raib tak bersisa. Padahal jelas-jelas gulungannya masih penuh saat Lyra masuk tadi. Lyra segera sadar bahwa itu adalah ulah usil penunggu toilet. Sosoknya tidak galak, hanya sangat usil dan menyebalkan.

“Tolong kembalikan tisu toiletnya, aku butuh,” kata Lyra seraya menengadahkan tangan kiri.

Tidak lama kemudian, terdengar suara cekikikan dari bilik sebelah, lalu segulung tisu toilet muncul dari bagian atas.

Lyra berdecak pelan, lau berkata dengan nada lebih tegas. “Turunkan lagi, tanganku tidak sampai.”

Si hantu kembali cekikikan, kemudian tisu toilet diturunkan, lengkap dengan tangan pucat berkuku hitam serta rambut kisut dan bau. Aroma anyir menguar, membuat udara di dalam bilik menjadi lebih berat dan pengap.

Lyra menjepit hidung dan mengambil tisu toilet dari sang hantu. “Terima kasih,” katanya, “sekarang pergilah, jangan ganggu.”

Tangan dan rambut menyeramkan itu perlahan tertarik ke atas, diiringi suara cekikikan yang membuat bulu kuduk meremang. Lalu tak lama, si hantu betulan menghilang. Suara cekikikannya sirna, menyisakan hening kembali merajalela.

Lyra menggunakan kesempatan hening itu untuk membersihkan diri pelan-pelan. Meski sudah bertemu hantu, dia tidak akan terburu-buru. Sudah sejak awal Lyra diberitahu bahwa hantu memakan energi manusia. Semakin kita takut, para hantu akan semakin senang dan menjadi kuat. Karenanya Lyra akan selalu bersikap tenang dan menunjukkan kepada para hantu bahwa ia tidak takut. Bahwa keberaniannya lebih besar daripada rasa merinding yang dibawa serta oleh para hantu, bahkan yang paling buruk rupa sekalipun.

Selesai membersihkan diri, toilet diflush dan Lyra keluar dari bilik. Dia berjalan santai menuju wastafel. Keran diangkat, air mengucur pelan. Lyra membasuh tangannya di bawah aliran air, mengaplikasikan sabun, dan menggosok sampai ke sela-sela jemari. Aroma sabun antiseptik lumayan menghibur kesumpekan di hidungnya.

Begitu selesai, Lyra berkaca sebentar, membenahi seragam dan rambutnya yang sedikit kusut. Pantulan dirinya di dalam cermin masih terlihat solid, meski cermin tua itu sedikit buram.

Ketika hendak pergi, tubuhnya menyadari ada satu energi yang unik. Terasa berbeda dari para hantu lain yang dia temui sehari-hari di sekolah. Lyra membalikkan badan, menatap pintu masuk toilet yang tertutup rapat. Energi unik itu berasal dari sana, dari bagian luar. Bibirnya tersenyum tipis, tangannya perlahan terangkat kemudian terlipat di depan dada.

“Keluarlah, aku tahu kau mau bertemu denganku.”

Benar saja, pintu masuk toilet perlahan terbuka. Sesosok hantu pria berkemeja putih, mengenakan celana bahan, dan bertelanjang kaki, muncul di sana. Wajahnya tampan. Garis wajahnya tegas dengan fitur-fitur yang sempurna. Rambutnya legam lebat, beberapa helai jatuh menjuntai menutup jidat.

“Ada perlu apa?” tanya Lyra.

Hantu pria itu bergeming, tidak melangkah masuk sedikit pun. “Aku ingin bicara empat mata denganmu,” katanya.

“Katakan saja, ini tentang apa?” Sang hantu malah mundur selangkah. “Jangan di sini. Kita bicara di tempat lain. Ikuti aku.”

Kemudian hantu pria itu berbalik sebelum Lyra bilang setuju. Lyra geming selama beberapa detik, kemudian melangkah menyusul sang hantu sambil menerka apa yang diinginkan oleh hantu pria yang berkeliaran di kelasnya baru-baru ini.

Berambung

1
Muliana
Dingin kah? Atau kesetrum?
Muliana
Bahkan pasien tak tahu menahu tentang fasilitas yang tersedia /Drowsy/
Muliana
Maki aja, makii
Muliana
masih mending, dari pada jelek, eh tau-taunya menyusahkan /Sob/
nowitsrain: Udah jelek, menyusahkan pula, ihhhh mending dibuang aja
total 1 replies
Muliana
Heh /Facepalm/
Muliana
aku juga mau, 🤭
nowitsrain: Kak... tapi hantu 👻👻
total 1 replies
Muliana
Sejenis orang yang gak mau repot 🤣
nowitsrain: Kalau ada yang mudah kenapa cari yang susah 😁😁
total 1 replies
Muliana
Cerita horor kah?
nowitsrain: Horor-misteri hihi
total 1 replies
Marta Rahayu
GK hati hati suri,,, jatuh kan,,,
Marta Rahayu
anak nie bsa liat hantu jha y pasti,,,
Marta Rahayu
ap suri,,,
Marta Rahayu
kluarga dean bneran baik GK nie,,,
Marta Rahayu
mgkin mereka tkut krna kamu bsa liat hantu suri,,,
Marta Rahayu
curcol suri,,,
Marta Rahayu
suri sumbu pendek x,,, marah trs,,,
Marta Rahayu
iy jga y,,, clare GK bsa d lempar bantal tp dean bsa d pegang,,,
Marta Rahayu
menyadari ap suri,,, menyadari klu dean GK perlu sembunyi y,,,
Marta Rahayu
pantas dean syang skali dg kekasih na,,, ad rsa iba jga pasti na,,,
Marta Rahayu
kkk suri centil,,,
Marta Rahayu
dean hantu knpa hrus kau ajak semunyi suri,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!