Duda Tampan , Tetangga Baru Ku

Hari ini ujian di mulai, Sila begitu fokus belajar, Arshaka tak lupa membantunya meski lewat VC.

Papi Erlang tidak mengijinkan meski alasan Arshaka hanya untuk membantu Sila belajar.

" Modus ". ucap Papi Erlang. ia sudah bisa menebak apa isi dari kepala laki - laki dewasa seperti calon menantunya itu , lengah dikit saja Arshaka tidur di kamar putrinya , apalagi di biarkan berduaan , bisa gawat.

Tapi bukan Arshaka namanya kalau ia tidak bisa mengakalinya. Malam ini ia datang membawa beberapa buku dan tak lupa makanan untuk Sila.

" Assalamu'alaikum "..

" Wa'alaikumussalam, eh Shaka , kamu bawa buku buat Sila ya ?".

" Iya Mi , boleh saya masuk ?". Arshaka bernafas lega yang menyambutnya , kalau dengan yang ini dia akan lebih mudah untuk memanipulasinya.

" Masuklah !".

" Terima kasih Mi....oh ya , Papi mana Mi ?".

" Papi lagi ada kerjaan sama Rayden , belum pulang sampai sekarang ".

Yes....Yes...Yes..... dalam hati Arshaka bersorak senang.

" Oh gitu , lalu Sila nya Mi ?".

" Ada di kamar , sebentar Mami panggilkan ".

Tak lama , Mami Rena datang bersama dengan Sila.

" Ay...". Arshaka berdiri.

" Ada apa Pak ?".

" Ini, aku bawakan kamu buku sekalian makanan buat teman kamu belajar ".

Oh , so sweet sekali nih Pak Dosen.... Sila tersenyum tipis , ia suka mendapat perhatian dari Arshaka.

Bik Ida datang memaksakan minum untuk Arshaka. " Ini Minumnya khusus buat Den Shaka yang paling tampan se komplek ". canda Bik Ida.

" Terima kasih Bik , tapi maaf saya tidak bisa membalas perasaan Bik Ida, hati saya sudah tercuri oleh Aysila ".

" Ih Aden bisa aja, tapi saya bisa jadi yang kedua kok Den ".

" Boleh tuh Bik....ijin gih sama Ay nya , di bolehin apa enggak ".

Mereka pun tergelak...Mami Rena dan Sila pun ikut tertawa. Di mata Sila , ada point tersendiri ketika Arshaka mau berinteraksi dengan Bik Ida yang notabene adalah seorang pembantu , Arshaka berbicara dengan begitu akrabnya seakan tidak ada jarak di antara mereka berdua , Dan itu berarti Arshaka adalah orang yang tidak menilai rendah orang karena status pekerjaannya .

" Ini buat saya Pak ?".

" Hemmm iya , aku bantu belajar ya Ay ".

" Memangnya Pak Shaka enggak ada kerjaan ?".

" Ada dikit tapi itu mah gampang, nemenin calon istri kayaknya lebih penting deh ". Ucap Arshaka sambil mesam mesem enggak jelas.

Sila melihat ke arah Mami Rena yang masih berdiri tidak jauh dari mereka duduk. Seakan tau apa yang sedang putrinya tanyakan , Mami Rena pun mengangguk.

" Belajarnya di dalam saja , di ruang tengah , biar nanti Arkana menemani kalian !". ujar Mami Rena.

" Terima kasih Mi ".

" Terima kasih Mi , Mami memang calon mertua terbaik sedunia ". Arshaka mentertawakan ucapannya sendiri.

" Dih....penjilat ". Sila berdecih, tapi juga ikut tertawa.

Arshaka dengan penuh perhatian membantu Sila belajar , juga menjawab semua pertanyaan Sila .Arka menemani di sana sambil bermain game di HP nya. Dan yang lebih penting ada makanan kecil yang setia menemaninya .

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Arshaka tidak sengaja melihat ke arah jam yang ada di dinding , ia mendesah pelan...rasanya batu sebentar tapi jam kok sudah makin malam saja.

Kalau lagi berduaan sama Ay kenapa waktu berjalan dengan sangat cepat sih....aku sudah tidak sabar buat nemenin Ay tanpa harus terbatas dengan waktu....

Papi Erlang yang baru pulang begitu terkejut melihat ada Arshaka di dalam rumahnya , bersama Aysila pula..Wajah lelahnya mendadak berubah , tapi setelah melihat Arkana yang juga ikut duduk bersama mereka.

" Ehemmm ".

" Papi sudah pulang?". tanya Sila.

" Iya , kalian terlalu asik sampai tidak menyadari Papi pulang ". " Arkana.....".. Panggil Papi Erlang melihat putranya itu masih fokus ke HP nya..

" Ya Pi....sorry, bentar lagi mau menang nih ". jawabnya tapi matanya tak sedikitpun melihat ke arah Papi Erlang.

Membuang nafas lelah , " Kalau di ajak ngomong itu lihat ke orangnya Arka , , enggak sopan itu " .

" Iya Pi maaf ". Hanya sekilas melihat ke arah Papi Erlang lalu kembali fokus ke HP nya lagi.

" Kamu ngapain di sini ?".

" Bantu Sila belajar Pi...".

" Sudah malam , pulanglah ".

" Baik Pi ". Arshaka pun bangkit, " Ay , aku pulang ya "

" Ini bukunya ?".

" Kamu simpan saja ".

Berjalan mendekati Papi Erlang, Arshaka mencium tangannya sebelum ia pamit pulang.

" Kalian berdua tidurlah !".

" Iya Pi ". jawab mereka berdua bersamaan , meski pindah tempat, Arkana tetap tidak melepaskan HP nya , alhasil ia berjalan sambil terus bermain game.

" Dasar bocah ". Papi Erlang menggelengkan kepalanya, putranya itu memang pecinta game sejati.

" Renaaaaa ". Papi Erlang mengeram lirih , ia akan memarahi istrinya yang telah mengijinkan Arshaka masuk ke rumahnya...dan duduk berdekatan dengan putrinya .

Membuka pintu kamar tak terlihat istrinya, menaruh tas dan melepaskan jas juga sepatunya, Papi Erlang menengok ke arah pintu kamar mandi yang terbuka, matanya membulat melihat penampakan Mami Rena.

Rasa marah yang tadi hendak ia luapkan pada sang istri tiba - tiba hilang sudah melebur seperti terkena lelehan es batu.

Mami Rena tersenyum manis pada sang suami, " Eh , kamu sudah pulang Mas ". berjalan seperti slow motion , merapikan jas dan juga sepatu suaminya, Mami Rena terlihat sangat menggoda.

Aku jamin kamu tidak akan bisa marah pada ku , Mas....

Dalam hati , Mami Rena tersenyum puas melihat suaminya hanya bisa terdiam menatapnya penuh damba .

Mami Rena sebenarnya malu melakukan ini, ia sudah tidak muda lagi , tapi mau bagaiamana lagi...demi meredam amarah sang suami ia rela menjadi genit....setidaknya untuk malam ini saja.

Tadi sebenarnya ia mau menemui Sila dan Arshaka agar menyudahi belajarnya , tapi siapa sangka Papi Erlang sudah pulang, dari nada suaranya ia nampak marah , karena itu Mami Rena berinisiatif untuk menggoda suaminya.

Pap Erlang bangun , ia tidak tahan juga kalau hanya terus memandang hidangan di depan matanya itu.

Ia memeluk Mami Rena yang tengah menyampaikan jas miliknya. " Kamu sengaja ya Ren ?".

" Sengaja apanya ?". pura- pura tidak tau.

" Ini , pakai baju kayak gini , kalau bukan buat menggoda aku , buat apa coba ?" tangan Papi Erlang pun mulai berselancar.

" Ya buat suami aku lah , Mas eggak suka ya , besok- besok enggak lagi deh pakai ginian ".

" Suka sayang , sangat suka...nanti aku belikan lagi sekodi buat nanti biar ada variasi ".

Mami Rena terkikik geli, " Enggak sekalian sama tokonya saja Mas ".

" Boleh , apa yang tidak buat istri cantikku ini ".

" Mas mandi dulu ya ".

Papi Erlang menggelengkan kepalanya, " Mandinya nanti saja ya Ren , langsung eksekusi dulu ya ".

" No...no...Mas dari luar ketemu banyak orang, pasti kuman menempel di mana - mana , sana Mas mandi , aku tunggu kamu ".

" Baiklah ". " Mandi cepat ya Ren , yang penting basah kan ?". Dengan cepat Papi Erlang melesat ke kamar mandi , rasa lelahnya hilang ketika sang istrinya menyambutnya dengan begitu wah.

Bersambung......