Istrimu Ingin Bercerai

"Bukankah kamu bisa meminta Bibi Sari untuk memasak?"

"Tapi aku ingin makan iga babi asam manis buatan Mama."

Dia tidak sempat memakan hidangan yang dipesannya terakhir kali, dan sekarang dia menginginkannya.

Clara tidak ingin pergi ke sana.

Dia mengusap keningnya, dan sebelum dia bisa berbicara, Elsa berkata, "Ayah sedang dalam perjalanan bisnis. Aku sangat bosan. Mama, tolong segera kembali ya."

Erwin melakukan perjalanan bisnis?

Dia dan Erwin akan bercerai, dan Clara bisa mengabaikan Erwin.

Tapi Elsa, dia masih memiliki tanggung jawab untuk merawatnya sampai dia berusia 18 tahun.

Memikirkan hal itu, Clara berkata, "Baiklah, Mama akan segera kembali."

Malam itu, Clara membuat iga babi asam manis dan sup untuk Elsa.

Dia tinggal di sana selama dua hari berikutnya.

Pada hari Jumat, Nyonya Hermosa menelpon dan memintanya pulang untuk makan malam.

Clara membawa Elsa kembali ke keluarga Hermosa.

Hanya wanita tua itu yang ada di rumah.

Yang lainnya sedang bekerja atau masih bersekolah.

Nyonya tua Hermosa tidak tahu bahwa Elsa telah kembali dari negara Lavin.

Ketika dia melihat Clara membawa Elsa bersamanya, dia langsung terkejut.

Elsa dan Nyonya tua Hermosa juga sangat dekat, Dan Dia membuat wanita tua itu sangat bahagia.

Malam harinya, Clara dan Elsa menginap di rumah keluarga Hermosa.

Keesokan paginya, Clara bangun dan menggiling adonan untuk membuat pangsit.

Nyonya Tua Hermosa memandangi penampilan Clara yang cekatan Dan teringat bahwa dia tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah tangga sebelum menikah, jadi dia hanya bisa menghela nafas.

Clara tahu apa yang dipikirkannya, dia tersenyum dan berkata, "Memasak dapat menenangkan pikiranku, aku sangat menyukainya."

Wajah Clara tampak lebih berisi dibandingkan saat dia kembali terakhir kali, dan dia Tidak kurus lagi, jadi Nyonya tua Hermosa merasa sedikit lega.

Setelah membungkus pangsit dan mengobrol sebentar dengan neneknya, Clara naik ke atas.

Elsa sudah bangun dan sedang mencuci muka.

 Saat Clara sedang membereskan tempat tidur handphone milik Elsa berdering, itu adalah pesan dari Vanessa.

"Elsa, Kamu sudah bangun? Tante akan kembali sore ini. ayo kita makan malam bersama malam ini. Tante akan mengajakmu bermain besok, Oke?"

Setelah melihatnya sebentar, Clara mengalihkan pandangannya Dan meletakkan selimut yang telah dilipatnya di tempat tidur lalu keluar kamar.

Ketika dia kembali, Elsa sedang memegang handphone itu.

Clara hanya berkata, " Pangsitnya sudah siap, ayo kita turun sarapan."

Elsa segera melompat dari tempat tidur dengan gembira, "Aku sudah lama tidak makan pangsit buatan Mama, pasti enak sekali!"

Sambil menyantap sarapan, Nyonya tua Hermosa bertanya dengan gembira, "Elsa Apa yang ingin kamu makan malam ini, nenek akan meminta seseorang untuk membuatkannya untukmu."

Elsa tahu bahwa neneknya juga tidak menyukai Vanessa.

Mendengar ini, dia memutar bola matanya dan berkata, "Nenek, Ayah akan kembali malam ini, jadi aku ingin pulang untuk makan malam bersamanya...."

Nyonya Tua Hermosa agak enggan, lagi pula, dia sudah lama tidak bertemu dengan Elsa.

Namun, Elsa memang sangat dekat dengan Erwin dalam 2 tahun terakhir, jadi dia tidak terlalu memikirkannya saat mendengarnya mengatakan itu.

Clara tahu Elsa berbohong, tapi dia berpura-pura tidak tahu.

Dia mengambil sepotong makanan untuk neneknya dan berkata, "Tidak apa-apa, aku akan menemani mu makan malam nanti."

Ketika sang suami pulang dari perjalanan bisnis, sang istri malah tinggal di rumah orang tuanya.

Ini tampaknya tidak masuk akal, dari sudut pandang manapun melihatnya.

Akan tetapi Erwin bersikap tidak baik terhadap Clara, dan Nyonya tua Hermosa tidak pernah senang melihat betapa Clara peduli terhadap Erwin.

Jika Clara ingin bercerai, dialah orang yang pertama kali setuju.

Jadi, setelah mendengar apa yang dikatakan Clara, Nyonya tua Hermosa tersenyum dan berkata, "Baiklah, Clara kita memang adalah anak yang baik."

Elsa awalnya khawatir tentang bagaimana dia akan menemukan alasan untuk menyingkirkan Clara dan pergi mencari Vanessa di malam hari, tetapi ketika dia mendengar Clara mengatakan ini, dia langsung merasa lega

Saat akan pergi, Clara menghubungi pengurus rumah tangga Erwin dan memintanya untuk mengirim orang menjemput Elsa alih-alih mengantarnya sendiri.

Nyonya tua Hermosa hanya melihatnya dan berpikir itu agak aneh, tapi dia tidak terlalu memikirkannya.

Erwin pasti terlalu bersenang-senang dengan Vanessa dan yang lainnya.

Pada hari Senin, Clara pergi bekerja ke Camo seperti biasa.

Saat hampir waktunya pulang bekerja, tiba-tiba handphonenya berdering, Raisa menelpon memintanya menemani membeli hadiah ulang tahun untuk ibunya.

Clara menemaninya ke toko perhiasan.

Raisa menyukai satu set kalung giok.

Tepat saat dia dengan mengobrol dengan manajer toko, seseorang tiba-tiba berkata di pintu, "Halo, Saya di sini untuk mengambil perhiasan yang sudah dipesan."

Mendengar suara orang yang datang, Clara tertegun sejenak.

"Ini tuan Gori." melihat siapa yang datang pemilik toko langsung tersenyum dan berjalan ke arah tamu tersebut.

"Tuan Gori, kami telah mengemas perhiasan pesanan Anda..."

Tapi mata Irfan tertuju pada seseorang.

"Clara?" setelah memastikan bahwa dia telah mengenali orang yang tepat, Irfan berjalan ke arah Clara dan bertanya, "Apakah kamu di sini untuk membeli perhiasan juga?"

Clara meliriknya sekilas dan tidak berkata apa-apa.

Melihat sikap dingin Clara terhadapnya, Irfan tampak muram, "Clara..."

Clara berbalik, mengabaikannya, dan bertanya kepada Raisa, "Apakah kamu yakin ingin memilih yang ini?"

Raisa belum pernah melihat Irfan sebelumnya.

melihatnya tampak lembut dan anggun meski ada tanda-tanda penuaan, dia menyenggol pinggang Clara dengan sikunya dan bertanya perlahan, "Siapa dia?"

Clara tidak menjawab.

Irfan tidak pergi begitu saja.

Dia menatap Clara dan berkata, "Clara, Apakah kamu.... Baik-baik saja akhir-akhir ini?"

Clara mengerutkan bibirnya, lalu berbalik menatapnya dan bertanya dengan dingin, "Apakah yang ingin kamu katakan?"

"Aku..." Irfan berkata dengan ada lembut, "Apakah begini caramu berbicara dengan Ayahmu?"

Clara berkata dengan dingin, "Lalu menurutmu bagaimana aku harus berbicara dengan?"

"Ayah tahu kalau Ayah pernah berbuat salah di masa lalu, tapi kamu harus tahu di hati Ayah kamu selalu ada."

Clara mendengarkan dan tersenyum, "Iya, karena kamu punya aku di hatimu, jadi kamu membiarkan Vanessa dekat dengan suamiku dan membiarkan suamiku merawatnya dengan baik, katakan padaku, Bagaimana kamu bisa mengatakan bahwa kamu punya aku di hatimu?"

"Clara.." Irfan mengerutkan kening.

"Ayah bisa mengerti perasaanmu, tapi Vanessa dan Erwin benar-benar saling mencintai, dan perasaan tidak bisa dipaksakan. Kenapa kamu harus...."

"Ya, perasaan tidak bisa dipaksakan, jadi wajar saja kalau mereka berselingkuh. sekarang dia sama saja dengan ibunya, dan wajar saja kalau dia jadi simpanan, kan?"