Aku Tahu Diri Kok.

Selesai makan malam, dan ikut mendengarkan materi hingga pukul setengah sepuluh, semua peserta pelatihan menuju kamar masing-masing untuk istirahat.

Begitu juga dengan Alisha. Dia memasuki lift bersama dengan rombongan. Bergantian. Karena ramai yang menggunakan lift. Mereka mau segera beristirahat.

Semua menekan nomor lantai yang mereka tuju. Begitu juga dengan Alisha. Menekan tombol sebelas.

"Wah, dapat lantai atas ya kak?". Tanya seseorang.

"Iya. memang yang lain lantai berapa?" Tanya Alisha.

Mereka menjawab. Ada yang lantai enam dan lantai tujuh.

Hal itu membuat Alisha semakin heran. Ditambah dari tadi dia turun naik lift, dari lantai tujuh hanya dia isi lift hingga lantai sebelas.

Alisha berharap teman yang kata panitia masuk setelah maghrib sudah ada di kamar.

Dan saat memasuki kamar, ternyata lampu kamar hidup, berarti sudah ada teman satu kamarnya. Membuat Alisha senang.

Tapi.

Dia melihat seorang pria duduk bersandar di kasur besar hotel itu.

'Tidak mungkin dia. Mana mungkin dia berada di kamar ini. Pasti mataku mengantuk. Dan melihat dia ada di sini." Gumam Alisha.

Tidak percaya dengan yang dia lihat. Pasti tidak nyata. Pikirnya.

Lalu Alisha mengambil remot televisi. Dan mencari chanel televisi yang menayangkan siaran langsung dari arab saudi. Juga menyiarkan bacaan ayat suci al-qur'an.

"Jika dia mahluk halus pasti akan pergi sendiri saat mendengar ayat suci al-qu'an di baca." Ujar Alisha.

Lalu dia masuk kamar mandi. Untuk berwudhu, juga Akan melaksanakan sholat sunat. Menenangkan diri, jika yang ada di kamarnya itu mahluk halus. tadi dia sudah melaksanakan sholat isya.

Alisha tidak berani melihat ke tempat tidur. Karena dia berfikir kalau dia ketularan putrinya, bisa melihat seperti yang di alami Dira. Tapi selama ini dia tidak pernah melihat yang aneh. Dia sedikit takut.

Setelah sholat, Alisha membaca Al-qur'an. Juga beberapa kali membaca ayat kursi. Agar jin yang ada di sekitarnya kabur. Karena dia masih melihat dengan sudut matanya masih ada yang duduk di kasur hotel.

"Apa kamu anggap aku ini jin atau hantu?. Hingga berulang kali baca ayat kursi?". Ujar pria yang duduk di atas kasur.

Ucapan pria itu membuat Alisha terkejut. Langsung melihat wajah pria tersebut.

"Situ manusia.?! Eh maaf." ujar Alisha.

Alisha terkejut dengan keberadaan pria itu yang melihatnya tajam. Mereka saling pandang.

"Serius kamu benar manusia?. Ronald Rajasa??. Apa kamu menembus dinding masuk kesini." Ujar Alisha.

Dia sesekali melihat ke pintu. Was-was pria di depannya akan berbuat mesum. Karena dia seorang motivator terjenal yang biasa hidup di kelilingi artis dan istrinya juga artis dan bintang sinetron terkenal

Pasti sudah biasa berbust mesum. Secara dia di infoteiment banyak pacar. Dan bukan rahasia umum lagi kalau dia dan pacarnya sering liburan bersama. Pasti juga pernah tinggal bersama, satu atap.

Istrinya juga sebelum mereka menikah juga punya banyak pacar, bahkan liburan bersama dan juga pernah diisukan simpanan produser.

Alisha heran. Mengapa bisa seorang manusia masuk kamar miliknya. Maksudnya kamar hotel yang dia tempati. Apa Ronald Rajasa ini bisa menembus tembok untuk masuk.

"Kenapa heran?. Kan aku juga punya kunci kamar ini dan tentu aku bisa masuk." Ujarnya santai.

"Ooo begitu. Tapi maaf. Aku tidak bisa sekamar dengan anda.

Kalau boleh aku minta anda keluar dari kamar ini. Aku tidak nyaman." Ujar Alisha terus terang mengusir sang motivator. Ronald Rajasa.

"Tidak bisa. Aku akan tidur di sini. Karena aku yang memesan kamar ini." Ujar Ronald Rajasa. Menolak untuk keluar.

"Ok. Kalau begitu aku yang keluar. Sebaiknya aku pulang saja." Ujar Alisha tegas.

Dia bangkit dari duduknya dari atas sajadah. Karena tadi dia melakukan sholat dan membaca al-qur'an.

Dia menuju lemari tempat dia menaruh tasnya tadi. Membuka mukena dan memasang jilbab instan.

Kemudian dia mengeluarkan tas ranselnya, untuk memasukan pakaian miliknya yang sudah dia susun rapi di lemari tadi siang.

"Tunggu." ujar Ronald Rajasa.

Terdengar dia melangkah kearah Alisha. Tapi Alisha terus memasukan pakaiannya, tidak memperdulikan Sang motivator mendekat.

"Aku bilang tunggu."

"Jangan pegang!". Bentak Alisha. Saat sang motivator memegang tangan Alisha.

"Haga sikap kamu pada wanita yang bukan muhrim kamu!" Ujar Alisha menatap tajam sang Motivator.

Ronal Rajasa menahan tangan Alisha untuk memasukan bajunya untuk keluar dari kamar ini.

Dia tidak ingin dilecehkan. Walaupun Ronald Rajasa seorang publik figur dan orang terkenal, tidak akan surut tekat Alisha untuk melawan. Menjaga harga dirinya.

"Ok. Ok. Aku akan keluar. Tapi nanti, setelah aku mengatakan satu hal." Ujar Ronald Rajasa.

Mengangkat kedua tangannya menjauh dari Alisha.

"Aku minta kamu duduk di sana. Biar kita bisa bicara dengan tenang." Ujar Ronald Rajasa.

Menunjuk sofa set di sudut kamar besar ini. Yang terletak di dekat jendela.

"Tapi jangan mendekat. Aku tidak..."

"Aku akan menjaga jarak darimu. Tapi tolong dengarkan ucapanku. Dan juga permintaanku." Potong Ronald Rajasa.

"Permintaan?!. Jangan aneh ya?.

Aku tidak ingin kamu... "

"Tenang saja. Aku orang baik kok. Tidak suka memaksakan kehendak. Aku hanya menginginkan sesuatu. Dan itupun tidak akan merugikan kamu." Ujar Ronald Rajasa.

Lalu dia menunjuk sofa, agar Alisha duduk.

Alisha pun berjalan untuk duduk di sofa itu, dengan sedikit was-was. Walau dia tahu sang motivator baik. Karena setahu Alisha tidak ada berita miring tentangnya selama ini.

Tapi itu tidak menjamin dia baik. Mana tahu berita jelek tentang dia tidak diberitakan infotainment. Karena dia orang berpengaruh dan publik figur.

Hanya berita tentang dia seorang usahawan muda sukses yang pernah beberapa kali berpacaran dengan beberapa artis dan model cantik juga seksi. Bahkan gaya berpacarannya sangat berani.

Dan sekarang dia suami dari artis dan bintang sinetron. yang sebelum menikah dengannya juga suka gonta ganti pacar.

Dan entah mengapa mereka menikah. katanya baru kenal tiga bulan dan langsung menikah.

Mba juga rasanya tidak. Karena sudah tiga tahun pernikahannya tidak pernah ada berita kalau istrinya hamil atau melahirkan.

Malah istrinya semakin terkenal dan sering berada keluar negri. Dan katanya menetap di luar negri untuk mengembangkan dan menaikan karir keartisannya.

.

.

.