seorang gadis dari zaman modern, yang melakukan touring di salah satu gunung tertinggi yang ada di Indonesia. dan menyebabkan dirinya meninggal setelah berhasil menaklukkan gunung tertinggi itu.
namun, arwah yang ditarik itu, bukannya pergi kealam baka, malah melakukan perjalanan waktu ke dunia yang lampau, yang mungkin hanya ada dalam sejarah.
ia, sang gadis bernama Aryani mayora merasuki tubuh seorang ibu yang kejam, yang tega menyiksa anak kandung sendiri tanpa ampun. nama wanita itu adalah Anarawati.
lalu, bagaimana kah Kisah Aryani setelah mengambil alih jasad ibu kejam itu.?? yuk.. disimak..🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. mandi dan nyebur
Sementara untuk makan siang, sudah anara siapkan terlebih dahulu dan sudah matang, anara juga berburu ke dalam sungai untuk menangkap ikan dan apa saja yang terdapat di sungai itu. Anak-anak yang mendengar suara anara langsung terbangun. Mereka sama-sama menggeliat seperti cacing-cacing yang sedang berjalan.
"Ayo bangun anak-anak Ibu... Waktunya makan, tapi minum susu dulu ya. Nanti setelah makan siang baru kita pergi ke hutan untuk mencari dan menemukan apa saja yang ada di sana oke.." ujar anara kepada anak-anaknya.
Lagi pula, anara tidak mungkin tetap berada di dalam tenda bersama dengan anak-anaknya tanpa melakukan kegiatan apapun. setidaknya anara mengajak anak-anaknya untuk mengenali lingkungan hutan dan barangkali ada tumbuhan-tumbuhan yang dilindungi pada saat berada di zaman modern.
Jadi, mulai sekarang anara akan mengajarkan anak-anaknya mengenai hal itu. Mereka semua pun akhirnya keluar dari dalam tenda dengan kesadaran yang penuh, anara memerintahkan mereka untuk cuci muka terlebih dahulu dan menggosok gigi.
"sebelum makan, cuci muka dan gosok gigi dulu." ujar anara.
Mereka semua dengan patuh langsung beranjak dari sana dan melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh anara sang ibu. Dan tak butuh waktu yang lama, mereka semua kembali. Sekembalinya mereka, anara sudah selesai menyusun porsi roti untuk mengganjal perut mereka saat ini. Rasanya, waktu masih menunjukkan jam 08.00 pagi atau jam 09.00. jadi menurut anara tidak etis rasanya jika mereka Langsung memakan makanan berat.
"Untuk pagi ini, kita makan roti dulu ya nak untuk mengganjal perut. Nanti siang baru kita makan nasi dan lauk. Ini ibu juga sudah membuatkan susu coklat untuk kalian diminum ya ini rasanya enak." Ujar anara sambil memberikan segelas susu coklat hangat kepada anak-anaknya.
"Baik Bu, makasih Bu.." ujar mereka. Kelima anak itu pun langsung memakan roti itu dengan lahap sambil meminum susu coklat. Rasa tentu saja baru pertama kali mereka rasakan, terasa asing namun sangat enak.
"Ibu. dari mana mendapatkan susu coklat ini.. kami baru pertama kali merasakannya. Terus kalau kita lagi di gubuk Kenapa Ibu tidak membuatkan susu coklat untuk kami..??" Tanya Nakula kepada ibunya.
"Tentu saja, susu coklat kalau berada di alam liar itu sangat enak. Di rumah Ibu sengaja menyediakan kalian susu putih saja. Kenapa apakah ada masalah..??" Tanya anara balik kepada putranya itu. Nakula pun menggelengkan kepalanya.
"Tidak Bu rasanya sangat enak, terima kasih Bu." Ujar Nakula lagi. Akhirnya mereka semua menghabiskan roti dan minuman susu coklat mereka. Setelah itu, anara menyuruh anak-anaknya untuk mandi seperti biasa.
"Bu, boleh nggak kita berendam saja di sungai..??"tanya yoga kepada anara. Anara yang mendengarkan usul yoga langsung berpikir sejenak.
"Boleh. Kalau begitu tunggu sebentar ya, Ibu cek dulu kedalaman airnya.." ujar anara.
Mereka yang memang sudah berada di tepi sungai, anara pun langsung turun dan mencoba seberapa dalam air itu. Tapi ternyata, kedalaman air itu cukup dangkal hanya sekitar di atas betis orang dewasa. Anak-anak yang melihat air itu tidak dalam langsung bersorak gembira.
"Airnya tidak dalam, ayo anak-anak ibu, buruan mandi.." ujar anara lagi.
Akhirnya kelima anak itu yang memang sudah melepas sebagian pakaian mereka Langsung menyuburkan diri di sana. Tak lupa anara memperingatkan anak-anaknya untuk hati-hati, karena di sana juga terdapat banyak batu-batuan. Anara juga tetap berada di sana untuk mengawasi anak-anaknya itu, lagi pula tidak mungkin ia membiarkan anak-anaknya mandi sendirian di alam terbuka.
Sesekali anara akan mengawasi kawasan setempat barangkali tiba-tiba ada hewan buas melintas di daerah perkemahan mereka. Cukup lama anak-anak itu mandi karena baru pertama kali mereka dapat berenang sesuka hati, akhirnya mereka selesai.
'Bu Kami sudah selesai. " Ujar Sekar kepada ibunya.
Sekar sendiri mandi Masih mengenakan pakaian, anak-anaknya juga sempat bertanya kenapa anak perempuan mandi harus memiliki pakaian. Anara pun langsung menjelaskannya agar anak-anaknya dapat belajar sejak dini. Tak lupa, ia katakan kepada anak-anak lelakinya itu untuk melindungi anak perempuan apalagi saudara mereka sendiri.
"Oh.. kalian sudah selesai rupanya.. Ya sudah Ayo naik.." ujar anara kepada anak-anaknya.
Mereka semua pun naik ke darat, dengan baju yang masih basah, mereka langsung menuju tempat tertutup untuk mengganti pakaian. asalkan tidak mengganti pakaian di dalam tenda. Anara juga sudah membawa pakaian ganti untuk anak-anaknya, jadi tidak perlu bolak-balik untuk mengambil pakaian untuk mereka. Setelah itu, mereka kembali ke tenda.
"Anak-anak, nanti siang kita akan jalan-jalan agak sedikit jauh dari tenda kita ya, Ibu ingin mencari beberapa tanaman atau buah-buahan yang bisa dikonsumsi." Ujar anara lagi kepada anak-anaknya.
"Memangnya bahan makanan kita sudah nggak ada lagi Bu..??" Tanya Nakula dan Sadewa secara bersamaan. Sementara kripla telah beralih dalam rangkulan anara. Ia menyandarkan tubuhnya pada ibu angkatnya itu.
"Tidak sayang. stok makanan kita masih ada, hanya saja, Ibu ingin berjalan-jalan ke dalam hutan dan mencari serta menemukan Apakah ada buah atau daun-daunan yang tumbuh secara liar di hutan. Mana tahu di tempat ini ada rambutan atau apel. Nakula sama Sadewa tahu kan buah-buahan itu..??" Tanya anara kepada kedua anaknya. Nakula dan Sadewa pun menganggukkan kepala mereka mengerti.
"Iya Bu Kami tahu buah itu." Jawab mereka dengan serentak.
Akhirnya untuk menjelang siang dan menunggu mereka berangkat ke hutan, anak-anak itu kembali meminta izin kepada anara untuk main di sekitar tenda mereka. Anara tentu saja mengizinkannya tetapi tidak dengan si bungsu, karena Ia sudah tepar se dari selesai mandi. Dan kini anara telah memindahkan si kecil kripla ke dalam tenda agar tidur nyenyak.
***
Akhirnya waktu yang mereka tunggu-tunggu pun datang. Sebelum mereka berangkat, terlebih dahulu mereka semua makan siang bersama dengan lauk pauk yang juga anara dapatkan dari sungai. Bukan tidak ingin mengeluarkan daging dari Ruang dimensinya tapi rasanya, ia rindu sekali untuk memakan ikan atau hewan yang hidup di air. Tak lama mereka pun selesai menyantap makan siang mereka. Setelah mereka beres-beres membersihkan sisa-sisa makanan mereka, tujuannya adalah jalan-jalan ke hutan.
"Ayo siap-siap. Bawa sepatu botnya biar kaki nggak luka. Bawa juga pakaian dengan lengan panjang sama topi-topinya ya.." ujar anara kepada anak-anaknya. Anak-anak itu pun mengangguk dan patuh.
"Iya Bu..!!" Dengan cepat mereka semua mengenakan pakaian yang lengan panjang dan juga topi mereka.
Sampainya mereka di luar tenda, mereka juga langsung mengenakan sepatu boot yang memang dirancang untuk anak-anak. Wajah Mereka tampak berbinar-binar, sementara anara membawa beberapa botol minuman yang ia ambil dari ruang dimensi tanpa sepengetahuan anak-anaknya, dalam tas juga ia membawa beberapa makanan barangkali di perjalanan anak-anak mencarinya.
"Ayo sudah selesai.. kita berangkat.. Kakak pimpin jalannya ya. " ujar anara kepada anak-anaknya itu.
