Memilih hidup berpetualang karena ingin melupakan cinta masa lalunya yang kelam, justru membuat Grey Stone Robert menemukan cinta baru di sebuah penginapan yang bernama 'OZ INN' ketika dirinya ingin mendaki bersama teman temannya.
Bagaimana kisah cinta Grey Stone Robert dan seorang gadis bernama Ozira Olsen -- yang tak lain adalah pemilik penginapan OZ itu?
Yuuk simak ceritanya ...
FOLLOW INSTAGRAM @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Bab 35
Setibanya di pantai, mereka pun langsung naik ke atas perahu yang sudah disiapkan oleh penduduk lokal di sana. Ozira tampaknya mengenal pria itu dan mengobrol sepanjang mereka menuju ke tengah laut.
Sesampainya di tempat yang dikehendaki, mesin kapal pun di matikan lalu sang kapten kapan melempar jangkar ke dalam laut.
Grey tampak mengecek semua peralatan menyelam yang dipakai oleh Ozira.
"Tetap di sampingku dan jangan menjauh dariku jika sudah di dalam laut," pesan Grey.
Ozira mengangguk dan Grey mengecup bibir manis itu. Lalu mereka berenam pun satu persatu turun ke dalam laut. Di dalam laut, Grey selalu berada di samping Ozira, Meskipun Ozira cukup lihai, tapi Grey tetap menjaganya karena apa pun bisa terjadi di dalam laut.
*
Hingga akhirnya kegiatan diving itu selesai di menit ke 35 sesuai dengan aturan di mana tabung oksigen akan habis di menit ke 40. Ozira menikmati kegiatan diving nya itu. Dan ia berpikir pasti akan menyenangkan jika ikut Grey berkeliling dari satu negara ke negara lain untuk melihat keindahan alam di tiap negara yang berbeda.
Setelah itu, mereka masih bersantai di atas kapal yacth yang cukup besar itu. Ozira mengusapkan lotion tabir surya ke seluruh tubuhnya sebelum berjemur. Wanita itu tampak sudah mengganti baju menyelamnya dengan baju crop berwarna putih serta celan pendek berwarna senada.
Grey yang melihat perut Ozira yang terbuka, kembali menyentuh bekas luka yang tergores itu.
"Apakah lukanya dalam?" tanya Grey.
"Tidak terlalu," jawab Ozira dan duduk di sambil Grey.
Rambut coklat emasnya yang basah tampak terlihat melambai dan mulai mengering karena angin laut yang berhembus tak terlalu kencang di siang ini.
"Kau mau ikut denganku ber-travelling?" tanya Grey.
“Hei, bagaimana kau tahu isi pikiranku?” tanya Ozira dan menghadap ke arah Grey.
“Mata superku menembus masuk ke dalam otakmu. Jadi aku tahu apa pun yang kau pikirkan,” jawab Grey.
Ozira tertawa pelan. Dan Ozira berniat akan pergi bersama Grey jika masalah Kakek Hans sudah teratasi dan hidup dengan aman kembali tanpa gangguan dari siapa pun termasuk keluarga sang anak.
“Aku akan membereskan masalah Kakek Hans lalu kau bisa dengan tenang ikut pergi denganku. Aku akan mengawasi Kakek Hans meskipun masalahnya telah selesai,” lanjut Grey.
“Oh God … Kau kembali menebak dengan benar isi otakku,” ucap Ozira dengan mata terbelalak lucu.
Grey tertawa mendengar itu dan memeluk Ozira hingga tubuh Grey menimpa tubuh kecil Ozira.
“Grey!! Kau beraaat!!” ucap Ozira sembari menepuk punggung Grey ketika tubuh Grey ada di atas tubuhnya.
“Hei!! ada kabin kamar di bawah!! Kalian bisa memakainya!!” teriak Andres dari dek kapal.
Ozira melihat ke arah Andres.
“Ck ck ck … Kasihan sekali dia. Sepertinya dia memang merindukan kekasihnya, Grey. Jangan sampai dia melampiaskannya pada wanita lain di kota ini,” ucap Ozira.
Grey melepaskan pelukannya dan menatap wajah cantik yang mulai berkeringat dan berubah warna akibat sinar matahari itu.
“Jangan pedulikan dia. Pedulikan aku saja,” lirih Grey lalu memagut bibir Ozira yang tetap merah meskipun tak memakai lipstik.
Ozira tentu saja membalas ciuman itu dengan melingkar di leher Grey yang tak memakai bajunya dan hanya memakai celana pendek berbahan parasut.
Mereka seolah tak mempedulikan 5 pria yang ada di kapal itu termasuk sang kepten kapal. Para pria itu tampak memahami pasangan yang sedang dilanda badai asmara.
