bab nya telah di lengkapi, bab revenge Jia Li juga dah full
reinkarnasi
"BANGUN GADIS SI4LAN." suara itu sangat menggangu.
"HEI BANGUN KAMU." ck benar-benar ck benar-benar menyebalkan.
"ibu apa dia sudah mati?"
"Ck bagus kalau dia sudah mati, jadi keluarga Mu tidak perlu merawat gadis bisu sepertinya." sarkas wanita tua itu.
"KALIAN SUNGGUH RIBUT, SANGAT MENGGANGU."
"HANTUUU." teriak gadis itu.
"BERANI-BERANINYA KALIAN MENGANGGU TIDUR SEORANG LI Mia." rahang ku mengeras, ck siapa yang tidak kesal jika tidur ku di ngangu, eh, tunggu, tunggu sebentar, bu-bukanya aku sudah mati tertusuk pisau yah?waktu menjalankan misi ku. aku dimana aku sekarang? bangunannya? bangunannya terlihat seperti kerajaan Cina kuno! ja-jangan bilang kalau, kalau aku melakukan perjalanan waktu....aku melakukan REINKARNASI...APA
Welcome to novel fantasi pertama saya
kalau suka like komen vote favorit
kalau gak suka gak maksa
Harap saling menghargai ☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @juna_nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
Hari ini tugas Jia Li dan pasukan Phoenix yang berkeliling kota, mengecek keamanan kota tentunya, sekalian membantu orang-orang yang kesusahan.
"Panglima Li, kita akan kemana sekarang?" Tanya salah satu Prajurit, Jia Li berbalik melihat siapa yang bertanya barusan.
"Kalian berpecah menjadi dua kelompok, kelompok pertama pergi ke gerbang masuk kota, dan kelompok ke dua, kalian bantu orang-orang yang membutuhkan bantuan, dan tugas bersama, kalian pantau gerak gerik orang-orang, ingat untuk tetap waspada, jika ada yang mencurigakan bisa langsung melapor." ucap Jia Li mendapatkan respon baik dari para prajurit.
"Aku akan mencari beberapa senjata di toko senjata, kalau misalnya terjadi hal yang tak terduga langsung aja samperin aku." Setelah kata-kata itu terucapkan, kedua kelompok itu langsung bergegas ke tempat patroli yang telah di tentukan Jia Li barusan, sedangkan Jia Li sendirian, gadis itu pergi ke toko tempat di jualnya senjata.
Jia Li sekarang berada di dalam toko senjata, gadis itu sedang memilih belati yang ingin dia beli.
"Belati ini terlihat bagus dan tajam, dan tentu saja tahan banting." ujar Jia Li entah pada siapa, dia masih asyik melihat-lihat senjata dan tak menyadari kalau ada seorang pria gagah sedang berdiri di sebelah nya.
"Ekhmmm, apa yang kau lakukan di sini, panglima Prajurit Phoenix?" Jia terkejut saat melihat pria yang tadi berdehem.
"Hormat saya pangeran Feng." Jia Li membungkuk sopan pada sang pangeran bungsu, pangeran Feng.
"Izin menjawab Pangeran, saya kesini untuk membeli beberapa senjata yang di perlukan oleh pasukan saya, pangeran, hanya itu saja." Ujar Jia Li sangat formal, sang pangeran hanya mengangguk lalu menepuk pundak Jia Li dua kali.
"Mohon panglima Li melatih pasukan Phoenix dengan baik, saya percaya kau pasti bisa." Pangeran Feng langsung meninggalkan Jia Li di sana. Jia Li menghelaakan nafas nya lega lalu melanjutkan memilih belati yang akan di beli nya.
Di gerbang masuk kota A, kelompok pertama, mereka sedang memantau setiap gerak gerik setiap orang yang masuk ke dalam area
kota A.
"Tidak ada yang aneh, semua nya terkendali, semua nya terlihat sangat terkontrol." Seru salah satu Prajurit Phoenix.
"Hei, kau gantikan aku sebentar, aku ingin membeli minuman dulu." Sang prajurit itu langsung meninggalkan teman-temannya yang lain.
"Apa kita akan berdiri di sini seperti orang bodoh, cih sangat melelahkan." Keluh salah satu prajurit.
Tak lama kemudian Jia Li menghampiri prajurit nya yang berjaga di gerbang masuk kota A, tentunya dengan membawa barang-barang yang di beli nya.
"Apa semua nya aman?" Tanya Jia Li pada pasukan nya, mereka mengangguk mengiyakan.
"Semua nya aman dan terkendali Panglima Li." Jia Li mengangguk menanggapi jawaban tersebut.
"Kita akan berjaga sampai sore, jadi bersabarlah, hanya beberapa jam lagi, dan semua nya akan selesai."
"Iya Panglima Li."
Semuanya menjadi hening, hanya suara tapak kaki kuda dan beberapa turis yang masuk ke kota A saja yang terdengar suara. Mata Jia Li berkeliaran melihat situasi di sekitarnya, matanya berkeliling dengan sangat tajam, melihat ke seluruh pelosok.
"SESEORANG TOLONG AKU." Suara teriakan seseorang mengangetkan para pasukan Phoenix tak terkecuali.
"Kalian bertiga ikut aku, yang lain tetap berjaga di sini, jangan legah." Jia Li langsung berlari diikuti oleh tiga prajurit Phoenix tentunya. Mereka berlari ke arah sumber suara teriakan barusan, suara itu membawa mereka kesalah satu rumah bordil terbesar di Kota A.
like komen vote favorit
maaf jika banyak typo nya
baru pemula.