AKU SARANIN BUAT BACA DUREN SAWIT 👉GEGANA SANG PENJINAK HATI👉CINTA UNTUK NAGARA TERLEBIH DAHULU BIAR CERITANYA NYAMBUNG OKE
Pria tampan akan kalah oleh pria humoris, pria humoris akan kalah oleh pria kaya, pria kaya akan kalah oleh pria yang bisa membuat wanita nyaman, dan dari ke 4 nya pasti akan kalah oleh pria tampan, humoris, kaya sudah begitu bisa bikin nyaman lagi. Dan itu semua ada didalam diri Barata Adam Prayoga
Tapi tidak bagi Tata, gadis yang berhasil menjadi operator hati Barata, Gadis yang sedikit pendiam itu hanya memandang aneh pada Bara yang selalu banyak bicara saat bersamanya.
Tata yang berulang kali hatinya dipatahkan oleh sang kekasih, akankah Bara mampu menakhlukan gadis dingin itu? dan menjadikan Tata Operator Hati miliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terjebak Situasi
"Sepertinya akan ada hujan badai, kita harus cepat."
Tidak lama setelah mereka berdua meninggalkan toko itu, dan sedikit lagi sampai disebuah pom bensin kecil didaerah itu, hujan mulai turun. Yang awalnya hanya gerimis kini perlahan mulai turun dengan deras, bahkan mobil yang Bara kendarai pun tidak dapat bergerak cepat saat ini. Kabut mulai muncul, bahkan angin kencang mulai berhembus, Agatha bahkan semakin merapatkan jaket yang tengah dia pakai untuk menghalau hawa dingin.
"Pakai ini biar kamu gak kedinginan."
Disaat mobil mereka berhenti untuk mengantri bahan bakar, Bara segera menjulurkan tangannya kekursi belakang untuk meraih jaket bomber yang sering dia pakai.
"Tapi itu milik Pak Bara,kalau Pak Bara kedinginan gimana?"
Bukannya menjawab, Bara malah memasangkan jaket itu kepundak Agatha. Angin semakin kencang dan itu akan membuat gadis yang ada disampingnya itu semakin kedinginan padahal Bara sudah mematikan AC mobilnya.
"Aku gak apa apa,kamu aja yang pakai oke."
Bara tersenyum tipis, setelah itu dia kembali melajukan mobilnya kembali saat antrian mulai bergerak. Setelah memakan waktu yang cukup lama, akhirnya Agatha dan Bara bisa keluar dari SPBU itu. Mobil Strada hitamnya melaju menuju jalan yang mereka lewati sebelumnya. Walaupun hujan deras masih mengguyur Agatha dan Bara tetap melanjutkan perjalanannya. Hingga saat tiba di ujung kampung, tiba tiba mobil yang mereka naiki mendadak mati dan itu langsung membuat Bara sedikit panik.
Ayolah kalau saat ini yang ada disampingnya adalah Nagara, saudara sepupunya itu Bara tidak akan khawatir. Karena si tukang bongkar mesin itu pasti akan segera mengatasinya, namun yang ada disampingnya sekarang adalah Agatha. Gadis operator bukan gadis montir mesin.
"Kenapa?"
"Kayaknya mobilnya mogok,sebentar aku cek dulu."
Bara hendak keluar dari dalam mobil setelah dia membuka sabuk pengamannya. Namun gerakannya terhenti saat ada tangan yang menarik kaosnya.
"Jangan Pak,ini tempat sepi saya takut ada yang sengaja memanfaatkan situasi ini."
Bara terdiam, namun sudut bibirnya terangkat mendengar ucapan Agatha yang terdengar khawatir.
"It's oke, gak akan ada apa apa. Aku cuma mau lihat kap mesinnya saja. Kamu tunggu didalam mobil jangan keluar oke, diluar lagi hujan deras."
Bara melepaskan cengkraman tangan Agatha dikaosnya, pria itu menoleh pada Agatha untuk meyakinkannya kalau dia akan baik baik saja.
Braakk...
Bara menutup pintu mobilnya lumayan keras, bahkan saat sudah berada diluar mobil Bara meraup wajahnya berkali kali untuk menghalau air hujan yang mengalir diwajahnya.
Bara mendesah kasar saat dia membuka kap mobilnya, dengan hanya bermodalkan senter kecil tahan air miliknya, Bara segera melihat apa yang terjadi dengan mobilnya saat ini.
"Ini yang mana sih? kenapa bentukannya sama semua."
Bara meraup wajahnya kasar dengan sebelah tangannya, sedangkan sebelahnya lagi dia pakai untuk memegangi senter kecilnya.
Tubuh Bara sudah basah kuyup sampai serat yang terdalam, bahkan dia sedikit menggigil saat angin mulai berhembus menusuk pori pori kulitnya.
"Apanya yang rusak?"
Bara tersentak saat Agatha tiba tiba menghampirinya, bahkan Bara tidak mendengar suara pintu mobil terbuka atau bahkan tertutup saat Agatha turun dari dalam mobilnya
"Kenapa keluar? aku kan sudah bilang jangan keluar!"
Agatha tidak memperdulikan ucapan Barata, pandangannya mengarah pada banyaknya material material mesin mobil yang ada dihadapannya.
"Sepertinya ini parah, bahkan kalau mau dibawa kebengkel harus ditarik atau diderek."
love you lah ....
kmarin baca yg reina ilham dg gara lovy.. full baper....