Pertarungan di Xing Guang Jiejue membawa kembali ingatan dan kekuatan masa lalu Bai Feng Jiu yang disembunyikannya dari semua. Dengan caranya sendiri, membantu mempertahankan kedamaian Si Hai Ba Huang walau harus mengorbankan dirinya berkali-kali. Siapakah Bai Feng Jiu sebenarnya ?
Update tiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Laow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 - Tian Jun - Tian Hou
Keesokan harinya, Lian
Song membawa Cheng Yu ke istana Tai Chen. Dong Hua tidak mau melepas Feng Jiu,
mengantar Feng Jiu ke depan gerbang Xi Wu Gong “Xiao Bai, bermainlah, selesai
rapat, aku akan menjemputmu…” Feng Jiu cekikikan “hihihi Dong Hua, aku hanya ke
tempat gugu, kau tidak perlu sekhawatir itu hihihi” Dong Hua tersenyum lembut
“kau tahu, aku tidak bisa tanpamu… pergilah bermain… jangan minum arak
tanpaku…” Feng Jiu mengangguk, setelah Dong Hua mencium kening dan melepas
tangannya, Feng Jiu menarik Cheng Yu melompat dan berlarian masuk ke Xi Wu
Gong. Dong Hua menghela nafas, Lian Song melihatnya tidak tahan mencibir “Dong
Hua, kalian hanya berpisah sebentar, tidak perlu seperti itu kan ! lagipula
Feng Jiu begitu hebat, tidak mungkin ada yang bisa mengganggunya di Jiu Jong
Tian, apalagi Feng Jiu hanya di istana Xi Wu” Dong Hua melirik dingin “kau ini
bujang lapuk tahu apa…” sampai tidak dapat lagi melihat bayangan Feng Jiu, Dong
Hua berbalik dan pergi menghadiri rapat.
Dong Hua dengan dingin duduk ditempatnya, Tian Jun
berkeringat dingin, berfikir berkali-kali dan memberanikan diri berkata “Di
Jun, para tetua berdiskusi dan memberi saran untuk anda mengambil Di Fei” mata
Dong Hua menjadi tajam “sudah mulai mencampuri urusan istana Tai Chen !” Tian
Jun menelan ludah “Di Jun jangan marah, Di Jun jangan marah… para tetua juga
memikirkan kebaikan anda… sebelumnya Di Hou menghilang 500 tahun, anda sudah
menderita, jika ada Di Fei, anda tidak akan menderita…” Dong Hua dengan dingin
“oowww…” Tian Jun berkeringat dingin mulai gementaran “Di Jun, dewi yang
menyukai anda sangat banyak, juga lebih cocok dengan anda…” Dong Hua mencibir
“Tian Jun mengetahui dengan jelas kesukaan yang mulia, hingga bisa memilih yang
cocok dan tidak cocok…” Tian Jun menggeleng “bukan, bukan begitu Di Jun, anda
jangan marah… yang yang mulia maksud adalah seperti putri Zhi He yang sudah
lama berada disamping anda… putri Zhi He sudah lama memuja anda, sudah tahu
kebiasaan anda…” Dong Hua menggebrak meja “apakah karena selama ini aku tidak
pernah memperlihatkan tanganku yang berdarah hingga kalian lupa siapa aku !
jangan lupa bagaimana aku yang berperang dan membunuh tanpa emosi ! berani
mencoba mengaturku, dewa kecil seperti kalian sudah bosan hidup…” Tian Jun
segera berdiri memberi hormat “Di Jun jangan marah, jangan marah… kami…” Dong
Hua menatap dengan sorort mata tajam “aku mau lihat siapa yang berani berbicara
di hadapanku…” semua menunduk, tidak ada yang berani berbicara. Dong Hua
melihat Tian Jun yang gemetar berkeringat dingin ‘sampah tidak berguna berani
berulah’ “Tian Jun, yang mulia lihat andapun sudah lelah duduk di posisi ini…”
Tian Jun terkejut “tidak Di Jun, yang mulia tidak lelah…” Dong Hua melirik
sinis “sudah saatnya anda menikmati masa santai anda… biarkan anak muda yang
mengurus urusan klan langit… Ye Hua Taizi juga sudah membuktikan dirinya, sudah
menjabat Taizi sekian lama… Yang Mulia umumkan, 3 bulan lagi akan diadakan
pengangkatan Tian Jun dan Tian Hou yang baru…” tidak memberikan kesempatan Tian
Jun untuk berbicara, segera melangkah keluar “mengantar Di Jun meninggalkan
ruangan..” terdengar di aula.
Dong Hua tidak terpengaruh dengan hal yang terjadi didalam
aula, sebelumnya dia sudah tidak puas dengan Tian Jun ini, kebetulan bisa
memanfaatkan situasi menurunkannya. Lian Song mengejar Dong Hua “Dong Hua,
hebat, semua sudah terselesaikan…” Dong Hua hanya melirik “masih ada 3 bulan,
aku ingin lihat dia berulah apalagi !” berjalan ke Feng Thou Li Zi “Dong Hua,
kukira kau mau ke Xi Wu Gong…” Dong Hua tersenyum lembut “biarkan Xiao Bai
bermain sesaat lagi” Lian Song “sangat baik, bagaimana kalau kita bermain
catur…” langsung mengeluarkan papan catur. Mereka bermain dua babak dan
pastinya Lian Song yang selalu kalah “haih bermain denganmu, sungguh
membosankan… aku mau pergi mencari Xiao Bai…” Lian Song “bukankah kau juga sama
selalu kalah pada Feng Jiu… aku menemanimu, sekalian menjemput Cheng Yu…” Dong
Hua melirik “kapan kalian akan berhenti berputar dan menikah ?” Lian Song
menghela nafas “haih… Dong Hua, kau bukannya tidak tahu masalah kami, Cheng Yu
selalu mengingat dirinya adalah dewi yang naik dari alam fana, merasa dirinya
rendah tidak mau bersama denganku…” Dong Hua mencibir “kau yang kurang
berusaha… jika memang saling menyukai, tidak akan ada rintangan… bukankah aku
dan Xiao Bai adalah contoh yang baik !” Lian Song mengangguk. Sambil
bercengkrama, tidak lama sudah sampai ke Xi Wu Gong.
Begitu masuk, Dong Hua sudah mendengar tawa Feng Jiu
sedang bergosip dengan Cheng Yu, Bai Qian, Asiang dan Sie Ming. Dong Hua
tersenyum duduk disamping Feng Jiu, semua segera berdiri memberi hormat,
mengibaskan tangan menyuruh mereka duduk kembali “Xiao Bai, apa yang membuatmu
tertawa seceria itu ?” Feng Jiu cekikikan “rapat sudah selesai ?” Dong Hua
mengangguk “ini Sie Ming sedang menceritakan lelucon di alam fana baru-baru ini
hihihi” Dong Hua mencium pipi Feng Jiu “owww ada sesuatu yang menarik ?” Feng
Jiu melihat Dong Hua dengan mata berbinar “Dong Hua, kita kealam fana ya ya…”
“kalian ingin kealam fana, mana boleh kekurangan kami…” Sou Wan masuk bersama
Mo Yuan, Ye Hua, Gun Gun, Ali, dan Xiao Long Nu. Gun Gun segera berlari memeluk
Feng Jiu “Niang Qin, Gun Gun merindukanmu… Niang Qin, Gun Gun juga mau kealam
fana.” Dong Hua membelai kepala Gun Gun “baik, kita kealam fana, tapi tidak
bisa lama !” Feng Jiu bingung bertanya “kenapa ?” Dong Hua mengusap hidung Feng
Jiu “karena tiga bulan lagi adalah pengangkatan Ye Hua – Bai Qian menjadi Tian
Jun – Tian Hou” Feng Jiu “owww sudah ditetapkan !” Dong Hua mengangguk
“baiklah, gugu, gufu, kami akan kembali secepatnya, tidak akan melewatkan momen
kalian… gugu, gufu, 3 bulan ini beristirahatlah dengan baik, mempersiapkan
diri.”
Dong Hua pun membawa Feng Jiu dan lainnya turun. Demi memberi waktu untuk
Ye Hua – Bai Qian bersiap menerima 18 petir langit dan 9 bola api langit
sebagai rintangan menjadi Tian Jun – Tian Hou, Feng Jiu membawa Ali dan Asiang
juga ikut bersama mereka. Yang turun jadinya Dong Hua – Feng Jiu, Mo Yuan – Sou
Wan, Sie Ming, Chong Lin, Lian Song, Cheng Yu, Ali, Asiang, Gun Gun, dan Xiao
Long Nu. Wanita dan anak-anak berlari kesana kesini mencari hal-hal yang mereka
sukai, para lelaki mengikuti mereka dari belakang dengan senyum lembut. Mereka
menonton opera lucu yang dikatakan Sie Ming, dan membeli banyak mainan baru.
Mereka merayakan malam pergantian tahun di alam fana, mengikuti
tradisi melepas lampion bersama pasangan masing-masing. Dong Hua memeluk erat
Feng Jiu menulis harapan mereka di lampion ‘sepasang hati yang bersatu
selamanya’. Dong Hua mencium bibir Feng Jiu lembut, menyerahkan semua harapan,
cinta, hati, hidup, dan dirinya untuk satu-satunya miliknya yang paling
berharga “Xiao Bai, aku mencintaimu… aku mencintaimu seorang selamanya…” Feng
Jiu membalas pelukan Dong Hua dengan senyum mempesona “aku juga mencintaimu
Dong Hua”.
Feng Jiu pun menikmati arak di alam fana, bersama Sou Wan
dan Cheng Yu. Para pria hanya menemani, sekali-kali meneguk secawan arak. Sou
Wan meracau “Xiao Jiu, mereka mengatakan kau menyembunyikan kehebatan dan
kepintaranmu selama 30.000 tahun. Kenapa kau melakukannya ?” Feng Jiu sudah
setengah mabuk “hihi Sou Wan, seperti ini tidak baikkah ? jika semua tahu, aku
bagaimana bisa melindungi mereka. dengar… sini kuberitahu… waktu kecil, karena
tubuhku yang kecil, semua meremehkanku hihihi… dengan begitu para siluman dan
iblis itu tidak menaruh minat padaku, membuatku dengan mudah menghajar mereka
hihihi… tapi aku tidak suka dielu-elukan… pernah suatu waktu, aku menyelamatkan
3 kakak beradik yang ingin diculik para siluman. Kau tahu, setelahnya mereka
terus mengikutiku kemanapun, membuatku tidak leluasa, setiap kali bertemu
selalu berlutut…” cerita Feng Jiu membuat semua cekikikan menggelengkan kepala.
Sou Wan “mereka menghormati dan berterima kasih padamu, tidak baikkah ?” Feng
Jiu menyesap araknya “haih… aku tidak akan mempunyai teman jika seperti itu,
mereka hanya akan memperlihatkan kepalsuan padaku… aku tidak menyukainya…”
kembali menyesap araknya.
Sou Wan terus memancing informasi dari Feng Jiu, walau
ada beberapa pertanyaan yang tidak dijawab Feng Jiu hanya tersenyum sedih. Dong
Hua pun bertanya-tanya apa jawaban dari pertanyaan Sou Wan, tapi walau
bagaimana mabuknya Feng Jiu, mulutnya tetap terkunci rapat. Feng Jiu pun sempat
menitikkan air mata mendengar pertanyaan Sou Wan tapi tidak mengatakan apapun,
hanya menyesap araknya. Feng Jiu mulai kepanasan, berdiri berjalan sendiri,
Dong Hua mau memapahnya, ditolak “jangan sentuh aku, pergi… pergi… jangan
sentuh yang mulia, awas berani menyentuh lagi, yang mulia hukum…” membawa 1
guci arak berjalan keluar, Dong Hua menemani dari belakang.
Feng
Jiu berjalan semponyongan tidak tentu arah, beberapa kali hampir terjatuh, Dong
Hua pun memapahnya “Xiao Bai, kau sudah mabuk” Feng Jiu menghempaskan tangan
Dong Hua kembali berjalan hingga menemukan hamparan rumput luas dan berbaring
disana, melihat langit sambil meminum araknya. Dong Hua pun berbaring disisinya
“haih… hidup bebas seperti ini sangat baik… aku bisa melakukan apapun
keinginanku… keluarga, rakyat, cinta, bahkan kehidupan ini tidak tahu akan
sampai kapan bersama denganku… aku hanya ingin melakukan segalanya sebelum
saatnya tiba…” Dong Hua terkejut dengan kata-kata Feng Jiu “Xiao Bai, saat apa
yang akan tiba ?” Feng Jiu tersenyum “ada yang pernah mengatakan ‘walaupun dewa
prasejarahpun akan yuhua, hanya menunggu saatnya tiba’. Sebenarnya akupun
menyadarinya, saat itu akan tiba… saat dimana segala sesuatu di dunia ini sudah
tidak menjadi milikku lagi” tertidur dengan senyuman sedih. Dong Hua gemetar
mendengar kata-kata Feng Jiu “Xiao Bai, saatnya tiba, aku akan menemanimu
menghadapinya… kita sudah menghadapi beberapa kali perpisahan, aku tidak mau
menghadapinya lagi. Xiao Bai, kali ini bisakah biarkan aku yang menjaga dan
melindungimu ! tubuhmu yang kecil ini menyimpan begitu banyak keajaiban,
melindungi semua dengan keajaibanmu. Aku akan melindungi keajaibanmu, kau
lakukan saja apapun yang kau inginkan, aku akan ada disisimu menjagamu,
cintaku” mencium bibir Feng Jiu.
Mereka
menghabiskan 2 bulan lebih di alam fana, kembali untuk menghadiri pengangkatan
Tian Jun – Tian Hou. Semakin dekat alam fana dengan alam dewa, tidak ada
perbedaan waktunya. Feng Jiu pun meminta kembali ke alam dewa, sangat
mengkhawatirkan pengangkatan Ye Hua – Bai Qian. Kurang seminggu dari
pengangkatan, Dong Hua membawa semuanya kembali ke Jiu Jong Tian. Feng Jiu
segera ke Xi Wu gong melihat Bai Qian “gugu… gugu… bagaimana gugu ? tidak
apa-apakah ? kalian sudah siap untuk rintangan ?” Bai Qian tersenyum,
kemanakannya ini sangat menyayanginya “gugu tidak apa-apa, semua sudah siap,
tinggal menunggu saatnya tiba” Dong Hua membelai kepala Feng Jiu “Xiao Bai
sangat mengkhawatirkan kalian.” Bai Qian mengambil tangan Feng Jiu “gadis
bodoh, gugu-mu ini bagaimanapun juga sudah Shan Shen, hanya beberapa petir dan
bola api tidak akan menginginkan nyawaku…” Dong Hua “Xiao Bai, tenanglah, masih
ada Zhe Yan kan… Bai Qian dan Ye Hua tidak mungkin bermasalah”.
Di hari pengangkatan, semua sudah berkumpul di arena
penerimaan rintangan. Feng Jiu sedang melihat anak-anak yang bermain bersama, Dong
Hua berada tidak jauh darinya, sedang berbicara dengan Bai Ce dan Zhe Yan.
Tidak lama, Ye Hua dan Bai Qian sudah menempati posisi, Feng Jiu menegang,
menggenggam tangannya erat. Dong Hua yang melihat ketegangan Feng Jiu segera
menghampiri dan memeluknya “Xiao Bai, tenanglah, tidak akan ada masalah…” “aku
tahu gugu dan gufu bisa melewatinya, hanya saja aku tidak bisa berhenti
mengkhawatirkan mereka” Dong Hua mengangkat tangan Feng Jiu dan mengecupnya
“Xiao Bai, dibanding mereka, aku lebih mengkhawatirkanmu. Lihat hanya beberapa
hari, kau sudah mengurus seperti ini. setelah acara ini selesai, aku akan
menyuruh Zhe Yan memeriksamu…” Feng Jiu menggeleng “tidak perlu Dong Hua, aku
baik-baik saja”.
Seiringan dengan percakapan mereka, langit mulai
menggelap, semua memperhatikan arena. Secepatnya petir dan bola api turun satu
persatu, menghantam tubuh Ye Hua – Bai Qian. Dong Hua tidak memperhatikan arena
tapi memperhatikan Feng Jiu, bisa merasakan ketegangan Feng Jiu yang luar
biasa, tubuhnya sampai gemetar mengeluarkan keringat dingin. Dong Hua terus
memeluknya, berusaha menghangatkan tangan Feng Jiu yang dingin bagai es. Disaat
langit kembali cerah, Feng Jiu terjatuh tidak sadarkan diri “Xiao Bai… Xiao
Bai…” semua segera menghampiri. Dong Hua segera membawa Feng Jiu ke istana Tai
Chen, Zhe Yan, Bai Chen, Chong Lin, dan Gun Gun segera mengikuti, Dong Hua
sangat cemas, ketegangan Feng Jiu akhir-akhir ini tidak normal.
SKIP dah..🙏
haiya kirain masih banyak extranya...
bikin cerita dewa dewi lagi thor, asik fantasinya
novel2 skrg konfliknya gitu2 aja, ini asik, ada komedinya, ada actionnya
mau lagi.....
novel skrg jarang ketemu crt2 begini
sy sendiri suka cerita dewa dewi
krn bisa mengkhayal di kala suntuk
thanks author, novel ini termasuk mengduk sedikit emosi
sangat cocok di baca kau sedang suntuk...
semoga ada karya lain lagi spt ini thor...