NovelToon NovelToon
Terpaksa Menjadi Pengganti Kembaranku

Terpaksa Menjadi Pengganti Kembaranku

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Pengganti / Keluarga / Selingkuh
Popularitas:30.2k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Ini bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang pengkhianatan tak berujung, tentang pengorbanan dan harapan yang gagal untuk dikabulkan.

Angelika Sinnata. Cantik, anggun, berparas sempurna. Sayangnya, tidak dengan hatinya. Kehidupan mewah yang ia miliki membuat dirinya lupa tentang siapa dirinya. Memiliki suami tampan, kaya dan penuh cinta nyatanya tak cukup untuk membuat Angelika puas. Hingga ia memilih mengkhianati suaminya sendiri dengan segala cara.

Angelina Lineeta. Cantik dan mempesona dengan kesempurnaan hati, sayangnya kehidupan yang ia miliki tidaklah sesempurna Angelika.

Pertemuan kembali antara keduanya yang ternyata adalah saudara kembar yang terpisah justru membuat Angelina terjebak dalam lingkaran pernikahan Angelika.

Apa yang Angelika rencanakan? Dan mengapa?

Lalu, apa yang akan terjadi dengan nasib pernikahan Angelika bersama suaminya? Akankah tetap bertahan?

Ikuti kisah mereka...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34.

Waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam, tetapi tidak membuat Leon yang kini berada di ruang kerja pribadinya beranjak dari duduknya. Punggungnya bersandar, netranya menatap layar komputer yang masih menyala, tetapi pandangannya menerawang.

Kenyataan yang harus ia terima bahwa wanita yang ia pikir adalah istrinya ternyata bukan istrinya membuat ia kini mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan yang selalu mengganggu pikirannya selama ini.

Angelika yang menjadi lebih suka menghabiskan waktu di dapur, Angelika yang lebih sering meluangkan waktu bersama Alan sampai menjemput Alan setiap hari bersama sopir, Angelika yang tidak bisa mengemudi, dan Angelika yang memiliki kemampuan berenang luar biasa.

Nyatanya, wanita yang ia pikir telah berubah ternyata bukanlah Angelika, tetapi orang lain berwajah sama dengan karakter yang sangat jauh berbeda. Namun, tak bisa ia pungkiri, suasana rumah menjadi lebih hangat sejak Angelina ada di rumah ini.

"Haahh...."

Leon menghembuskan napas panjang, pandangannya beralih pada bingkai foto yang ada di samping komputer. Bingkai foto ia bersama istri serta putranya di anniversary pernikahan mereka yang ketiga. Hal itu membuat ia tersadar bahwa hari anniversary pernikahannya hanya tinggal menghitung hari, dan ia sudah mempersiapkan segalanya untuk merayakan anniversary pernikahannya nanti.

"Aku tidak mungkin membatalkan acara ini yang akan membuat keluargaku curiga," gumam Leon pada diri sendiri.

Leon menggeleng pelan, mengusap wajahnya kasar, lalu mengeluarkan ponsel miliknya sekaligus ponsel pribadi Angelina yang ia pinjam dari wanita itu, menelusuri apa yang ada di dalam ponsel dan menemukan panggilan keluar dari empat nomor berbeda, yang artinya hanya Angelina-lah yang selalu menghubungi nomor itu ataupun mengirim pesan meski tidak mendapatkan balasan sebanyak apapun Angelina mengirim pesan.

Jari tangan Leon menggulir layar ponselnya sendiri, menggeser layar untuk menghubungi seseorang tanpa peduli jam berapa saat itu, lalu menunggu.

"Ya, Tuan? Ada apa?"

Suara parau khas bangun tidur dari seseorang segera masuk ke dalam pendengaran Leon setelah beberapa lama ia menunggu.

"Selidiki nomor yang baru saja aku kirimkan padamu, aku ingin hasil secepatnya," perintah Leon.

"Baik."

Sesaat setelah mendengar suara Leon, suara yang tidak lain adalah suara Esteban berubah, segera menyadari perubahan dari diri sang tuan dan Esteban tahu, ada yang tidak beres.

.

.

.

"Tiga dari empat nomor yang Anda berikan kepada saya tidak terdaftar, Tuan. Jadi, sedikit sulit untuk mengetahui siapa yang menggunakannya, tapi saya menemukan semua lokasi ketika nomor itu digunakan. Sedangkan satu nomor yang tersisa digunakan oleh wanita paruh baya yang sekarang namanya terdaftar sebagai pasien di rumah sakit," lapor Esteban pada atasannya begitu ia berada di dalam ruang kerja sang atasan saat hari masih sangat pagi.

"Maria Lineeta."

Esteban menyerahkan sebuah amplop coklat berisi hasil penyelidikannya pada atasannya yang segara Leon buka. Mengangguk puas dengan hasil kerja Esteban yang langsung menyelidiki secara menyeluruh tanpa ia minta. Satu dari sekian banyak hal yang ia sukai dari sosok asistennya.

Leon menelisik tiap kata yang tertulis pada lembaran kertas di tanganya, membacanya dengan seksama lembar demi lembar kertas itu hingga ia menemukan jejak pemindahan pasien bernama Maria Lineeta dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain sebanyak empat kali.

"Selidiki tentang wanita ini tanpa ada yang terlewat," titah Leon kemudian setelah ia membaca lembaran terakhir dan meletakkannya di meja.

"Dan cari sampai dapat pengguna tiga nomor itu. Seperti, tempat terakhir dia menerima telepon, adakah transaksi yang dia lakukan, siapa saja yang terlibat dan siapa yang memberi dia perintah. Dia atau mereka aku tidak peduli, jika itu lebih dari satu orang, selidiki semuanya."

"Tapi, untuk apa, Tuan? Apakah Anda mengenal mereka?" tanya Esteban. "Mereka bukan dari musuh bisnis Anda bukan?"

"Lakukan saja apa yang aku minta dan jangan banyak bertanya," tegas Leon.

"Baik."

Esteban mengangguk. Bisa ia rasakan ada yang salah dengan sikap tuannya pagi ini. Sikap tuanya saat ini kembali ke sosok sang tuan yang ia kenal beberapa tahun lalu, yang mana tuannya belum mengenal Angelika. Dingin, tidak suka dibantah, dan sulit dibaca.

Perintah yang sang tuan berikan padanya pun seakan ingin mempertegas bahwa tuannya sudah mengetahui sesuatu, tetapi tidak secara menyeluruh.

"Apa kau membawa apa yang aku minta, Esteban?" tanya Leon lagi.

"Tentu saja saya membawanya, Tuan," sahut Esteban.

Pria berkacamata itu menyodorkan sebuah paper bag pada sang atasan yang segera menyambutnya seraya berdiri dari kursi yang Leon duduki, meninggalkan dirinya dengan pertanyaan yang belum ia temukan jawabanya.

"Apa yang terjadi pada, Tuan?"

.

.

.

Setelah identitasnya terbongkar di depan Leon, waktu yang biasa Angelina gunakan di pagi hari untuk membuat menu sarapan kini ia habiskan di dalam kamar. Duduk, diam, tenggelam dalam kegelisahan yang hatinya rasakan.

Rasa bersalah, khawatir, dan takut, semua bertumpuk menjadi satu. Rasa bersalah sudah membohongi banyak orang, khawatir pada ibunya yang kini tidak ia ketahui dimana keberadaanya, dan takut jika Angelika melakukan sesuatu yang buruk pada sang ibu.

'Ceklek!'

Suara pintu yang dibuka tanpa diketuk membuat Angelina yang sebelumnya duduk di sofa membelakangi pintu segera berdiri, lalu berbalik dan menemukan sosok penuh Leon masuk ke dalam kamar dengan sebuah paper bag di tangan.

"Kau masih di sini?" tanya Leon datar.

Angelina menatap sejenak pria yang sudah ia kenal dalam beberapa bulan terakhir. Wajahnya kini tampak datar, tidak ada sedikitpun senyum bibir pria itu.

"Aku... Akan keluar sekarang," jawab Angelina segera menundukkan pandangan.

"Tetap di sini sebentar," ucap Leon.

Angelina tidak memberikan jawaban, tetapi ia juga tidak segera beranjak dari tempatnya kala melihat Leon melangkah mendekat, menunggu apa yang ingin Leon katakan padanya.

"Ambil ini," ujar Leon seraya menyodorkan paper bag yang ia dapatkan dari Esteban.

"Ini... Apa?" tanya Angelina setelah paper bag itu berpindah ke tangannya.

"Pakai itu saat acara anniversary pernikahan nanti. Dan tolong, jangan kacaukan acaraku dengan bersikap aneh. Tetaplah menjadi Angelika, setidaknya sampai aku menemukan keberadaan istriku," ucap Leon.

"Anniversary?" ulang Angelina mengerutkan kening.

"Ya, itu akan diadakan dua hari mendatang," jawab Leon.

"Aku mengerti," jawab Angelina.

Angelina hanya mengangguk pasrah, memainkan kembali perannya ketika ia keluar dari kamar dan menutup rapat rahasianya. Nomor Angelika yang tidak bisa dihubungi membuat Angelina tidak bisa melakukan banyak hal.

Tidak ada yang menyadari adanya perubahan dari sikap Angelina pagi ini, setidaknya itulah yang Angelina pikirkan.

. . . .

. . . .

To be continued...

1
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
ya ampun. namanya Alan. aku lupa 😀😀🏃🏃🏃
Maemanah
double up thor 🙏🙏🙏❤️❤️❤️
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
kirain kabur 🤣🤣
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
apa Carlitos kabur?
Cindy
lanjut kak
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
itulah kenapa kita harus selalu berbuat baik. karena apa pun yang kita lakukan akan kembali pada diri kita sendiri
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
Natali beneran baik , atau karena ada sesuatu
muznah jenong
lanjut Thor 💗💗💗👍👍👍
Zenun
Karena dia menyelidikinya, gak main asal percaya
Zenun
kebaikan yang telah menolongnya
Zhu Yun💫
Sayangnya Daddy kamu tuh nggak peka... kebanyakan makan apem makanya lemot, Lan... Astaga /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ kaaboooorrr 🏃🏃🏃
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: apem legit, apa lapit legit😜😜😜😜
💃💃🏃🏃🏃🏃
total 3 replies
Zhu Yun💫
Dia juga salah satu korban 🍆 Angelika /Facepalm/ Terongnya sudah dimakan Angelika itu woy /Joyful//Joyful//Joyful/
Zhu Yun💫
Emang ya... takdir tak akan kemana /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫
Manfaatin aja... 😅😅😅 suruh Angelina cekik Angelika sekalian /Facepalm//Facepalm/
Baper kusut
Gek sat set ngunu lho, Endi tho Esteban 😠 Leon Ki koq Yo gob*ok, gk peka... huhhhh
Zhu Yun💫
Natalia lebih garcep,,, sementara duo 🍆 malah sibuk dengan cinta buta mereka 🤧🤧🤧 tendang saja laki-laki seperti mereka, hempaskan jauh-jauh... astaga /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫
Kakaknya udah jadi Miss drama 😅😅😅
Zhu Yun💫
Setidaknya Natalia masih punya hati... Dean balikan saja sama Natalia, daripada ngarepin si Angelika yang suka koleksi terong 😅😅
Zhu Yun💫
Jadi ingat Lina Mukherjee yg anuu /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ seksoy /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫
Kebanyakan mikir dan kebanyakan pertimbangan sih dirimu... pantas bisa dibodoh-bodohi sma iblis betina 🤧🤧🤧 Duh.. kok aku emosi jiwa sama si Leon ya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!