Di khianati adik tiri dan pacar nya, Airin langsung memilih seorang Pria secara acak hari itu. Tanpa ia tahu, Pria itu adalah seorang narapidana yang sedang menghadiri sebuah acara penting. Airin pun terjebak. Ia tak bisa menghindar dan terpaksa menikah dengan laki-laki itu.
Bagaimana kah kehidupan Airin setelah menikah dengan seorang narapidana? Akan kah ia bertahan atau kah ia harus menyerah?
Selamat membaca. Jangan lupa tinggalkan komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Airin membuka mata nya dan melirik ke sana kemari. Ia benar-benar sangat malu karena adegan tadi. Ia dengar, Leo sedang berbicara di telpon. Suara Leo sampai terdengar kemana-mana.
Ketika Leo selesai bicara, ia pun masuk dan berniat ingin membangunkan Airin. Namun istri nya itu malah pura-pura tidur.
"Airin, bangun lah. Aku tahu kamu pura-pura tidur." ucap Leo mendekat.
Airin masih saja menutup mata nya dan berpura-pura tertidur nyenyak. Ia masih malu dan tak ingin Leo melihat wajah nya.
"Jika tidak mau bangun, baiklah. Biar aku yang membawa mu ke kamar mandi. Aku ingin lihat, apa kamu bisa mandi sendiri, atau perlu aku yang mandikan. Tapi, aku orang nya kalau mandi, semua pakaian ku harus di bu-ka. Begitu juga dengan kamu, supaya bersih."
Jantung Airin lagi-lagi berdegup kencang. Leo memang paling bisa mengerjai diri nya. Kini Airin jadi dilema.
Tangan Leo pun mulai mendekat dan ingin membu-ka pakaian nya.
"Berhenti! Aku sudah bangun dan akan mandi sendiri."
Airin langsung berlari ke kamar mandi. Ia pun mengunci pintu dengan cepat. Tak sanggup ia bayangkan jika ia dimandikan oleh Leo. Pasti nanti Leo malah ambil kesempatan ketika menggosok tu-buh nya.
Airin pun mandi dengan cepat. Ia pun memakai pakaian di kamar mandi. Setelah itu ia keluar dan melihat Leo sudah siap.
"Kamu tidak mandi?" Tanya Airin saat melihat Leo sudah siap dengan pakaian nya.
"Aku sudah mandi."
"Kapan? Bukan nya kamar mandi di kamar ini cuma satu?"
"Aku bisa mandi di mana saja. Jadi, kamu jangan khawatir. Ayo bersiap. Sebentar lagi helikopter akan menjemput kita."
"He-He-Helikopter?"
"Iya. Kenapa?"
"Tidak kenapa-kenapa. Aku cuma bertanya."
Airin tersenyum sendiri. Seumur hidupnya ia belum pernah naik helikopter. Kecuali helikopter yang ada di pasar malam.
Airin pun langsung keluar dari tempat penginapan itu. Mereka harus berjalan kaki dan menaiki beberapa anak tangga untuk bisa melihat landasan helikopter yang tidak jauh dari tempat tersebut.
saat helikopter sudah terlihat dari jauh, Aini langsung menghidupkan kamera ponselnya. ya merekam helikopter itu dan sesekali memperlihatkan wajahnya.
"Asyik. Aku naik helikopter. Nanti, aku akan pamer ke si Metamorfosis itu. si Arman mana ada helikopter. Dia kan pelit." Airin terus saja berbicara dengan diri nya sendiri.
"Airin, cepat lah naik. Waktu kita tidak banyak."
Leo lagi-lagi menggendong Airin dan membawa ke dalam. Airin tak lupa memfoto diri nya dengan kamera depan. Leo pun tak luput dari bidikan nya.
"Anda siap, Tuan muda?"
"Sudah sejak tadi. Cepat lah berangkat. Tempat ini masih belum aman."
"Baik, Tuan muda."
Helikopter itu pun mulai terbang. Jantung Airin tak bisa di kondisi kan. Naik helikopter dengan naik pesawat sungguh berbeda.
Tanpa sadar ia memeluk lengan kekar sang suami sambil menyembunyikan wajah nya. Leo tahu dan membiarkan sang istri melakukan hal itu. Ia malah senang karena Airin memeluk nya..
Selama perjalanan, Leo terus fokus menatap ke kiri dan ke kanan. Ia tak boleh lengah. Kali ini mereka sudah tidak berada di jalur darat.
Di darat dan udara sungguh berbeda. Jika di darat Leo bisa dengan mudah melumpuhkan musuh, maka di udara ia harus waspada. Apalagi ada Airin di sisi nya. Ia tak ingin membahayakan nyawa istri nya itu.
Ting..
Ting...
Tiba-tiba saja terdengar suara tembakan dari arah bawah. Tembakan-tembakan itu mengenai badan helikopter.
"Suami. Itu suara apa?"
"Bukan apa-apa. Kamu tidur saja. Sebentar lagi kita akan sampai."
"Hmmm, baiklah."
Helikopter itu pun kembali terbang. Tapi kali ini, dengan perintah Leo, helikopter itu naik lebih tinggi.
"Tuan. Di depan kita ada helikopter lain yang menghadang. Bagaimana ini?" Ucap sang pilot.
"Ada berapa?"
"Hanya satu yang terlihat di radar kita."
"Lakukan tugas mu. Aku bisa mengurus mereka."
"Baik, Tuan muda."
Helikopter itu terbang lebih dekat ke arah helikopter lain yang ada di udara. Airin ingin bertanya, tapi saat ia lihat wajah Leo begitu serius, ia pun kembali diam.
Ia yakin dan percaya jika Leo pasti bisa melindungi nya. Apapun yang ada di depan sana, pasti lah bukan hal yang mengerikan.
Ting
Ting
Lagi-lagi suara tembakan yang mengenai badan helikopter membuat suara yang berbeda.
Untung saja helikopter milik Leo bukan sembarang helikopter. Helikopter nya mampu menahan serangan tembakan seperti itu.
"Suami. Suara itu apa berasal dari helikopter ini?"
"Bukan. Itu hanya lah suara angin yang sedang berputar-putar di udara. Tidur saja, dan jangan pedulikan suara apapun itu."
"Termasuk suara kentut mu?"
"Airin. Untuk apa kau kentut."
"Ya mana tahu suami ku masuk angin. Apalagi kita terbang sangat tinggi."
"Sudah lah. Jangan bercanda lagi."
Wajah Leo benar-benar tak bisa berbohong. Tak ada sedikit pun senyuman. Wajah nya seram dan serius.
"Tuan, mereka..."
"Diam lah dan jangan bicara. Istri ku sedang beristirahat. Aku sudah tahu apa yang ada di depan kita."
Leo juga bisa melihat jika helikopter di depan mereka di penuhi dengan orang-orang yang sedang mengarahkan senjata nya kepada mereka.
"Maafkan saya, Tuan."
"Baik. Jangan di ulangi. Aku memperkerjakan kamu di bidang ini karena kamu mampu. Jadi, jangan kecewakan aku."
Semakin lama, helikopter itu semakin dekat satu sama lain. Kini mereka sudah bersiap untuk menembak.
Dor
Dor
Dor
Airin terkejut. Tapi ia tahu ia tidak boleh berteriak. pasti suara nya akan mengganggu konsentrasi sang suami. Jadi, karena takut ia pun langsung bersembunyi di belakang Leo.
"Kok gini sekali hidup ku. Jadi orang miskin susah. Jadi orang kaya lebih susah. kapan lah mereka jera." Ucap Airin.
"Mereka tidak akan pernah jera. kecuali."
"Kecuali apa?"
"Kecuali seperti ini."
Dor
Dor
Dor
Salah satu musuh yang mencoba menembak mereka langsung jatuh ke bawah dan tewas. Tiga peluru bersarang di tubuh nya. Kepala, dada, dan perut. Organ dalam nya langsung han-cur. Dan bisa di pastikan, tubuh nya juga bakal han-cur saat tiba sampai di bawah.
Kini tersisa empat orang lagi. Leo tak ingin berlama-lama. Target nya kali ini adalah pilot. Jika pilot nya mati, maka mereka semua pasti akan jatuh.
Namun saat Leo ingin menembak sang pilot, dari arah samping Airin, datang helikopter lainnya. Dengan cepat dan membabi-buta mereka menembak helikopter itu.
"Suami ku. Kenapa mereka seperti orang yang tidak punya kerjaan. Apa salah ku pada mereka."
Huaaaaaaa
"Jangan menangis. Kamu tidak salah. Mereka memang tidak punya kerjaan."
"Aku tak suka mereka. Kita mau bulan madu tapi kenapa di incar pembunuh."
"Tenang saja. Kita tetap berbulan madu. Kamu tidur saja. Biarkan suami mu yang mengurus mereka semua."
"Janji ya, suami. Jangan biarkan mereka lolos."
"Iya, istriku. Pejamkan mata mu, dan bayangkan saja kita sedang berbulan madu saat ini."
Airin pun memejamkan mata nya dan menuruti perkataan suami nya itu. Sedangkan Leo, ia tetap mengincar pilot yang ada di dua helikopter berbeda.
Dor
Dor
Dor
Satu pilot tewas dan helikopter pertama langsung oleng. Leo memerintahkan pilot nya untuk mengurangi kecepatan.
Adapun helikopter yang hilang kendali itu, mulai berputar-putar di udara. Tiga orang lainnya yang ada di helikopter itu berusaha mengambil kendali.
Namun terlambat, helikopter itu terbentur dengan helikopter lainnya. Karena panik, pilot tak bisa menerbangkan nya dengan baik.
Dan semua hal itu karena pistol milik Leo yang menakuti sang pilot. Pilot amatir yang biasa nya terbang sesekali, mana bisa di sandingkan dengan pilot nya Leo.
Tentu saja, pilot nya Leo sudah mendapatkan sertifikat terbang sambil perang.
"Suami, apakah sudah selesai?"
"Tentu saja. Sekarang, kita akan berbulan madu. Dan kamu, harus siap." Ucap Leo sambil tersenyum.
wkwkwk
jgn pula nnati bnyk drama kasihan no leo
ya kan
aq harap nnti airin jd kuat kk thor biar yg menindas tau klo airin yg skrg bukan lemah
dlu pembacamu bnyk lho kk dr nopel pertama mu itu ayok kk smgt dong
ohh airin rontok.sudah rasa malu mua kek mana pun dia suami mu lho wkwkwk
mkne kau liaht dlu baik2 siapa lawan mu kali ini gooo
nahh kann ayo nyonya lina
kek di ibutiri ku agen kusgus keren
saiki rasak no wae
teus nikmati wae hasil.pilihan mu ya kann
wkwkk
benerw bodoh macam itu pun jadi sekertaris ohh ya ampum jadi apa coba nnti
akal.licik sudah berjalan
ohh demi harta smpe mengorbN kan sodara