Kesetiaan dan pengorbanan berbalas dengan pengkhianatan, cinta segi tiga.
perempuan perempuan yang dikhianati diam tapi membalas secara halus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eritasyofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Rahasia
Malam ini Lena dan Riski duduk berdua diruang tamu, dua adiknya sudah tidur.
" Kak Riski boleh tanya .? "
" Boleh Riski . "
" Sebenarnya apa hubungan kakak dengan Om yang bangun rumah ini ? "
" Kalau kakak cerita apa Riski gak marah sama kakak ? "
" Gak kak . "
" Awalnya, saat uang kita sudah tidak ada lagi, kakak berusaha untuk mencari kerja untuk kelanjutan hidup kita.
Gak ada orang yang mau mempekerjakan kakak, kemudian kakak lihat lowongan kerja di salah satu panti pijit, kakak pikir kalau cuma pijit pasti kakak bisa yang penting kita masih bisa makan dan sekolah.
Kakak melamar dan diterima, kakak pikir kerjanya hanya pijit, hari pertama kakak kerja, ada yang minta pijit tapi dibawa kerumahnya, karena kakak pikir itu memang pekerjaan kakak , kakak ikut aja, ternyata bukan pijit biasa, kakak disuruh layani laki² sakit yang burungnya gak bisa bangun.
Ternyata kakak berhasil tapi sayang dia malah merengut kesucian kakak, kakak dapat uang tip waktu itu.
Besoknya, laki² itu datang lagi kepanti pijit, kakak dibawa lagi , kakak gak bisa menolak dan melakukannya lagi , waktu itulah Om itu tanya tentang keluarga kita dan kakak cerita.
Setelah mendengar cerita kakak, dia menyuruh kakak berhenti kerja di panti pijit membangunkan rumah kita dan selalu membantu kita . "
" Jadi sampai sekarang kakak masih malayani
dia ? "
" Iya Ki , kakak berhutang budi sama dia . "
" Apa istrinya gak tahu kak ? "
" Tahu Ki, tapi karena suaminya sakit dia pasrah aja, karena sejak suaminya dengan kakak suaminya sembuh, bahkan istrinya bisa hamil . "
" Terus apa selamanya kakak akan seperti ini .? "
" Dia mau biayai kuliah kakak Ki, biarlah kita jalani aja semua yang penting kita bisa menjaga rahasia ini . "
" Iya kak, Ki suka kakak nanti bisa kuliah . "
" Iya Ki, kakak mau jadi Doker, kakak ingat ibu kita yang tak tertolong karena penyakitnya, mungkin banyak ibu² yang seperti ibu kita . "
" Iya kak, udah malam ayo kita tidur . "
" Iya Ki, maafkan kakak ya . "
" Riski yang minta maaf kak, harusnya, Riski laki laki sebagai tulang punggung keluarga . "
" Riski masih terlalu kecil waktu itu . "
" Iya kak, Ki tidur dulu . "
" Iya, kakak juga mau tidur, besok sekolah . "
Jam istirahat sekolah Lena baru selesai makan , di belakang sekolah, ada taman dan bangku.
Tiba tiba Gio mendekatinya.
" Ngapain kamu kesini ? belum puas kamu nyakitin aku .? "
" Aku mau minta maaf . "
" Apa udah biasa kamu kasih minuman dengan obat tidur sama kawan² cewek kamu . "
" Gak, cuma sama kamu. "
" Kenapa kamu lakukan sama aku seperti itu . "
" Karena aku yakin, kamu masih perawan dan kamu akan menolak aku lain dengan kawan² cewek ku yang lain mereka rata² sudah gak perawan bahkan ada yang jadi simpanan sugar daddy , aku mau nanya kenapa kamu gak perawan lagi . "
" Itu privasi aku, kenapa kamu mau tahu . "
" Aku mau tahu karena kulihat kamu gadis baik²."
" Karena baik² mau kamu celakai aku ? "
" Bukan, apa kamu diperkosa ? "
Lena berdiri dan masuk kekelas.
" Jangan sok suci kamu . "
Terdengar suara Gio .
Lena tak perduli dia terus berjalan kedalam kelas.
Guru Bahasa Inggris gak datang, kelas mulai riuh Lena hanya duduk dan bermain dengan hapenya.
Gio datang lagi duduk disebelahnya.
" Lena, apa kamu butuh seseorang untuk
curhat. "
" Gak . "
" Lena aku punya Om yang mencari teman kencan apa kamu mau ?. "
Lena menghadapkan wajahnya ke Gio dan tangannya diangkatnya ingin menampar Gio tapi Gio memegang tangannya.
" Lena kamu sok suci, padahal kamu sendiri sudah gak perawan . "
" Pergiiiii !! . "
Lena berteriak membuat kawan²nya yang sibuk dengan kegiatan masing² melihat kepadanya.
Lena menangis, mengambil tasnya dan pulang.
" Gio, kamu apakan Lena . "
Seorang siswa mendekati Gio.
" Kalian ketipu sama pendiamnya Lena , padahal dia udah gak perawan . "
" Kok kamu tahu .? "
Gio terdiam mendengar pertanyaan kawannya.
" Apa kamu ganggu dia Gio, kamu sadar Gio kamu pindahan disini jangan kurang ajar . "
Leher baju Gio ditarik Fredi.
" Lepaskan, berani kamu sama aku ? "
Bugh
Sebuah tinju melayang ke pelipis Gio, Gio melawan terjadilah pergulatan gak ada yg misahkan bahwan semua merekam kejadian itu.
Mendengar ribut² di kelas sebelah guru² berdatangan.
" Ada apa ini ? "
Fredi sama Gio berantem pak.
Guru memisahkan mereka dan dibawa keruang BK.
" Ada apa Fredi ? "
" Tadi saya dengar Lena teriak suruh dia pergi dari bangku Lena pak , terus Lena nangis langsung pulang, saya datangi dia pak saya tanya, dia bilang sama saya Lena gak perawan, saya tanya tahu dari mana, saya tinju dia bu . "
" Iya gitu Gio ? "
" Iya pak . "
" Trus kamu kok tahu Lena gak perawan , tahu dari mana ?. "
" Tebak² aja pak . "
" Jadi kamu buat fitnah tentang Lena ? "
" Gak pak . "
" Kalau gak fitnah dari mana kamu tahu dia gak perawan . "
" Maaf pak, saya hanya fitnah dia . "
" Terus menurut kamu, wajar gak Fredi marah sama kamu ? "
" Wajar pak . "
" Sekarang kamu mau minta maaf sama dia . "
" Iya pak . "
" Minta maaflah . "
Gio memeluk Fredi dan mereka saking bermaafan.
" Kamu boleh keluar Fredi dan kamu belum Gio , masih ada yang mau saya tanya sama kamu . "
Fredi keluar dari ruang BK.
" Saya mau nanya Gio, dari mana kamu tahu Lena sudah tidak perawan, kamu jawab yang jujur . "
" Sebenarnya saya naksir dia pak, tapi dia sombong. "
" Dia bukan sombong, dia pendiam, kamu tahukan dia anak yatim piatu dan merasa minder untuk berteman . "
" Iya pak saya tahu, tapi saya kesal pak dia gak mau nerima saya makanya saya fitnah dia . "
" Jadi kamu memang memfitnah dia ? "
" Iya, pak. "
" Yaudah kamu keluat, besok saya akan tanya dia, apa betul yang kamu bilang . "
" Iya pak . "
" Sekarang kamu boleh keluar. "
" Iya pak . "
Gio keluar penuh rasa takut karena besok Lena akan ditanya, dia takut Lena akan mengakui perbuatannya di rumahnya waktu itu.
Lena gak kembali lagi kesekolah, dia langsung pulang dirumah dia tiduran dikamar karena adik²nya sekolah.
Lena membuka lap top dan asyik menonton filmnya dengan Bob.
Dia senyum² sendiri.
Jam pulang sekolah adik²nya datang.
Mereka mandi dan makan bersama.
Gak lama setelah itu ada yang menggetok pintu, Lena membuka pintu.
" Boleh aku masuk Lena ? "
" Kamu mau apa ? "
" Aku mau minta maaf Lena . "
" Sudah aku maafkan , pulanglah. "
" Lena, aku mohon, aku mau bicara sebentar, izinkan aki masuk . "
Lena membuka pintu dan duduk bersama Gio diruang tamu . "
" Lena, tadi aku dan Fredi berantem dikelas gara² kejadian kita, trus kami dipanggil ke ruang Bk, katan pak Bk besok dia akan panggil kamu juga dan mau tanya dari mana aku tahu kalau kamu gak perawan, aku bilang sama bapak itu, aku fitnah kamu, mau gak kamu bilang kalau aku cuma memfitnah kamu . "
" Gimana kalau aku bilang kejadian dirumah
kamu ? "
" Jangan Lena, aku mohon papa dan mama tiriku sangat kejam Lena, aku sering kena hantam sama papaku karena provokasi mama tiriku . "
" Baik lah kalau begitu, kamu jangan pernah ganggu aku lagi . "
" Aku gak akan ganggu kamu lagi, tapi izinkan aku jadi teman kamu ya . "
" Ya sudah. "
Gio memberikan jarinya pada Lena dan mereka saking mengikat jari mereka.
" Kita kawan ya, Lena . "
" Iya Gio. "
" Terimakasih Lena , aku pulang dulu papa dan mamaku sudah dirumah . "
" Oke Gio, hati² . "
Lena kembali kekamarnya dan melihat lap topnya rupanya ada chat dari Bob.
" Sayang kita gak bisa ketemu dulu tiga hari ini ya, mbak lagi ngambek, sejak hamil dia jadi cengeng, mungkin bawaan hamil, kalau kamu rindu mas tonton aja vidio kita ya, gak usah dibalas . "
Lena hanya tersenyum walaupun ada rasa cemburu dihatinya.
****
Besok nya Lena pergi sekolah seperti biasa, Fredi menyusulnya.
" Lena kamu gak apa apa kan kemaren ? . "
" Gak apa apa Fredi, anak yatim piatu harus kuat, gak ada lagi orang tua untuk curhat . "
" Jangan gitu Lena, aku mau kok jadi kawan curhat kamu . "
" Makasih Fredi . "
" Sama sama Lena, tapi kemaren Gio udah dipanggil ke BK , dia udah minta maaf juga sama aku . "
" Iya Fredi syukurlah , aku masuk dulu ya . "
Jam pelajaran pertama Lena dipanggil ke ruang BK.
" Kamu kenapa pulang kemaren, gak izin ya ? "
" Izin pak sama guru piket, kepala saya pusing . "
" Kenapa kamu pusing .?"
" Gio ganggu saya pak . "
" Memang kenapa dia ganggu kamu dia bilang
apa ? "
" Dia mau saya jadi pacar dia pak , saya nolak, saya cuma mau sekolah pak, masih ada tiga adik saya lagi yang akan saya sekolahkan jadi saya gak mau pacaran . "
" Betul dia bilang kamu gak perawan lagi ? . "
" Iya pak, makanya saya marah dan pulang ,gak perawan gimana pacaran aja saya gak
pernah . "
" Kamu bohong gak ? . "
" Bohong apa pak ? "
" Jangan jangan kamu memang udah gak
perawan. "
" Gimana Gio tahu pak, dia aja gak ada nyentuh
saya . "
" Kalau gitu Gio memang fitnah kamu .? "
" Iya, pak . "
" Sebentar ya kamu duduk dulu bapak suruh murid manggil Gio . "
Gio kaget setengah mati waktu dipanggil keruang BK dai takut Lena menceritakan semua kejadian dirumahnya kemaren.
" Pagi pak bapak panggil saya ? "
" Pagi Gio, duduklah , kamu minta maaflah sama Lena, lain kali kamu jangan suka fitnah² ya . "
" Ya pak, Lena maafin aku, aku udah jahat sama kamu . "
" Iya Gio , gak apa² udah aki maafkan. "
" Ya udah kalian masuklah ke kelas lagi, jangan ulang lagi ya Gio . "
" Gak pak sekali ini aja . "
Lena dan Gio masuk kembali kekekas untuk mengikuti pelajaran.
. *****