NovelToon NovelToon
Balas Dendam

Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Balas Dendam / Dendam Kesumat / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Sulastri tak menyangka kalau dia akan jadi korban pemerkosaan oleh pria yang tak dia kenal, dia sampai hamil dan dihakimi oleh warga karena merasa kalau Sulastri merupakan wanita pembawa sial. Sulastri meninggal dunia dan menjadi kuntilanak.

Wanita yang menjadi kuntilanak itu datang kembali untuk membalas dendam kepada orang-orang yang dulu membunuhnya, dia juga terus gentayangan karena mencari siapa yang sudah merenggut kesuciannya.

Jangan lupa follow Mak Othor biar gak ketinggalan up-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BD Bab 29

Syahdan begitu penasaran dengan apa yang sudah dia alami, pria itu memutuskan untuk mencari tahu tentang wanita yang dulu dia tiduri. Lebih tepatnya wanita yang dia paksa untuk melayani geloranya yang sedang membara.

Setelah sarapan dia memutuskan untuk berkeliling kampung, dia berpura-pura melakukan jalan santai. Padahal, dia ingin mencari informasi dan memuaskan rasa penasaran yang ada.

Setengah jam berjalan kaki, dia akhirnya memutuskan untuk duduk di pos ronda. Karena dia melihat seorang pria yang sedang duduk di sana, pria itu sedang duduk sambil melamun dengan dalam.

"Ehm! Maaf, apakah kedatangan saya mengganggu?"

Pria yang tak lain dan tidak bukan adalah Wandi itu langsung menolehkan wajahnya ke arah Syahdan, lalu dia menjawab pertanyaan dari pria itu.

"Nggak dong, ini tempat umum. Kalau mau duduk ya tinggal duduk," jawab Wandi.

"Oh, kok pagi-pagi udah melamun aja? Gak kerja?"

"Saya pengangguran," jawab Wandi singkat.

"Oh."

Syahdan kebingungan harus berkata apa lagi, mereka duduk bersama tapi saling diam. Namun, lama-kelamaan Syahdan pegal juga kalau harus diam saja. Akhirnya dia mulai membuka suara.

"Ehm! Maaf, Mas. Boleh tanya gak?"

"Boleh, tanya aja." Wandi menjawab tanpa menolehkan wajahnya ke arah Syahdan.

"Anu, apakah sekitar enam bulan lalu ada wanita hamil tanpa suami di kampung ini?"

Wandi yang mendengar pertanyaan itu langsung menolehkan wajahnya kembali ke arah Syahdan, dia bahkan menatap wajah pria itu dengan penuh selidik. Dia langsung teringat pada Sulastri, wanita yang sempat ingin dia perkosa dengan ketiga sahabatnya.

"Kok nanya gitu? Emangnya kenapa? Jangan-jangan kamu itu pernah merkosa wanita sini ya?"

"Eh? Nggak kok, aku cuma nanya. Soalnya--- soalnya ---"

Syahdan kebingungan harus berkata apa, Wandi semakin menatap pria itu dengan penuh selidik. Syahdan jadi kikuk dibuatnya, tetapi dia tidak boleh ketahuan kalau dianya pernah memperkosa Sulastri.

"Soalnya apa? Soalnya perawan sini enak, terus kamu berbuat semaunya dengan memperkosa perawan dari daerah sini?"

Syahdan merasa terpojok, tetapi tidak lama kemudian dia teringat ketika melihat sosok kuntilanak yang ada di gudang terbengkalai. Pria itu dengan cepat berkata.

"Bukan begitu, aku pernah melihat kuntilanak di gudang terbengkalai. Apa mungkin wanita itu mati karena sedang hamil dan tadinya diperkosa?"

"Oh, orang-orang juga sudah pada tahu kalau di situ memang ada kuntilanak. Kayaknya sih itu arwah Sulastri yang penasaran, karena dulu Lastri meninggal pas saat hamil. Dulu bilangnya dia korban perkosaan, tapi gak ada yang percaya."

"Dia mati? Dibunuh para warga?"

"Iya, tapi gak tahu dikubur di mana. Cuma sering aja pernah banyak yang lihat kalau di sana ada kuntilanak yang diyakini sebagai Lastri," jawab Wandi.

"Orangnya kaya mana sih? Cantik gak?"

"Ck! Kepo," ujar Wandi.

"Penasaran aja, ceritakan dong. Nanti aku traktir makan," ujar Syahdan.

Wandi yang mendengar kata mau ditraktir langsung bersemangat, Wandi akhirnya menceritakan bagaimana Sulastri bisa mati. Dia juga menceritakan sosok Sulastri itu seperti apa, wajahnya, tinggi tubuhnya dan juga bodinya.

'Mirip, wanita yang diceritakan oleh pria ini begitu mirip dengan wanita yang pernah aku perkosa.'

"Tuh! Udah aku ceritakan, ayo traktir makan. Lapar," ujar Wandi.

"Ayo, makan mie aja di warungnya neng Dea. Mau?"

"Mau dong, sambil ngopi juga ya?"

Dasar pengangguran, dikasih hati minta jantung. Namun, karena Wandi sudah memberikan kabar yang sangat penting untuk Syahdan, pria itu akhirnya menyanggupinya.

"Beres," ujar Syahdan.

Keduanya pergi ke warung, di sana hanya ada Dea. Karena Sultan sedang mengurusi perkebunan, Sultan sempat mengusulkan untuk mencari teman agar Dea tak sendirian dalam berjualan, tetapi Dea berkata sanggup untuk berjualan sendiri.

"Mie kuah dua jadi satu, pake telor sama cabe yang banyak. Jangan lupa es teh sama kopinya," ujar Wandi memesan.

"Aku mie goreng dua jadi satu pake telor, minumnya air putih saja."

"Oke," jawab Dea.

Tak lama kemudian mie yang dipesan oleh keduanya habis tak tersisa, mereka terlihat seperti orang-orang kelaparan. Keduanya lanjut ngopi sambil ngobrol ngalor ngidul, hingga saat malam tiba Syahdan memutuskan untuk bekerja di perkebunan.

Dia merasa tidak enak kalau malam ini harus kembali tidak bekerja, karena kemarin dia sudah libur dan waktu liburnya itu dia habiskan untuk melamun.

"Duh! Pengen pipis," ujar Syahdan.

Dia baru saja selesai memantau orang yang menaikan sayuran ke atas truk, tiba-tiba saja dia merasa ingin pipis. Syahdan dengan cepat ke kamar mandi. Namun, pada saat dia hendak pipis, semua pintu kamar mandi nampak tertutup.

"Ck! Tumben kamar mandinya tertutup semua? Pada pipis semua apa ya?"

Padahal dia sudah merasa tidak tahan sekali untuk buang air kecil, tapi harus sabar menunggu karena semua kamar mandi terpakai. Namun, setelah lima belas menit menunggu dia tak mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi tersebut.

Dia merasa di kamar mandi itu begitu sepi sekali, karena merasa penasaran akhirnya dia mencoba untuk mengetuk pintu kamar mandi itu satu persatu. Namun, tak ada yang menyahut. Bahkan tak lama kemudian satu persatu pintu kamar mandi itu terbuka dengan begitu kasar.

Brak!

"Ya ampun! Kenapa semua orang yang ada di perkebunan ini begitu tidak sopan?" ujar Syahdan kaget sambil memegangi dadanya.

Syahdan bersiap-siap untuk marah-marah, tetapi tiba-tiba saja dia merasa takut karena setelah pintu kamar mandi itu terbuka tidak ada orang sama sekali di sana.

"Sialan! Apa ada orang yang mengerjaiku?" tanya Syahdan.

Wussss!

Angin tiba-tiba saja berhembus dengan begitu kencang, wajah pria itu seperti tertampar. Syahdan yang tadinya hendak marah-marah langsung ketakutan, dia malah memutuskan berlari untuk masuk ke dalam ruang kerjanya dengan Salman.

"Sial! Kenapa malam ini begitu menakutkan sekali?"

Syahdan sampai tidak berani keluar dari dalam ruangan kerja, hingga tidak lama kemudian dia mendengar suara teriakan seorang perempuan minta tolong.

"Tolong! Tolong aku!"

Pria yang ketakutan itu tentunya tidak berani keluar untuk mencari tahu siapa yang meminta tolong, tetapi suara teriakan minta tolong itu semakin lama semakin kencang saja. Syahdan merasa kalau suara itu pasti berasal dari manusia biasa, bukan setan.

"Mungkin ada orang yang tersesat," ujar Syahdan yang dengan cepat keluar dari ruangan itu.

Sayangnya setelah dia mencari-cari asal suara itu, ternyata tidak ada orang sama sekali. Syahdan sampai berteriak menanyakan siapa yang sedang kesulitan, sayangnya tak ada yang menyahuti.

"Gila! Kenapa sepi banget?"

Tubuh Syahdan merinding semua, dia ketakutan dan dengan cepat berlari keluar dari perkebunan itu. Karena Syahdan mulai teringat akan wanita yang dia perkosa, dia juga masih teringat dengan jelas apa yang diceritakan oleh Wandi.

Wanita yang diperkosa itu hamil dan mati di tangan para warga, dia takut kalau hantu wanita itu akan datang untuk meminta pertanggungjawabannya.

"Pantas saja di gudang sepi, ternyata orang-orang lagi pada ngopi di warung.

Tak jauh dari gerbang perkebunan sayur milik Salman dia melihat warung milik Dea dan juga Sultan masih buka, dia juga melihat banyak pekerja perkebunan yang sedang ngopi dan memakan mie instan di sana.

"Mending ke sana saja, takut aku lama-lama sendirian di gudang."

Syahdan mempercepat langkah kakinya agar bisa cepat sampai ke warung, tetapi herannya semakin dia cepat berlari, dia merasa kakinya begitu berat sekali.

"Astaga! Ada apa dengan kaki ini?" keluh Syahdan.

Pria itu menunduk untuk memperhatikan kakinya, karena dia merasa seperti ada yang menindih kakinya dengan beban yang begitu berat. Saat pandangan matanya te tertuju pada kakinya, Syahdan merasakan ketakutan yang luar biasa.

Dia melihat ada tangan yang memegangi kedua kakinya, tetapi tidak ada badannya. Hanya tangan saja dengan kukunya yang begitu tajam, Syahdan gemetaran.

"Tolong!" teriak Syahdan.

Sungguh saat ini dia merasakan ketakutan yang luar biasa, dia lebih takut lagi ketika kedua tangan itu melepaskan kakinya, tetapi kedua tangan itu melayang di udara.

"Se--- setan!" teriaknya lagi.

Syahdan ingin sekali berlari, tetapi tiba-tiba saja ada kuntilanak yang terbang dan mengelilingi tubuhnya. Hal itu membuat kaki Syahdan lemas luar biasa, dia bahkan sampai terkencing di celana.

Bagaimana dia tidak ketakutan kalau saat ini Syahdan melihat sosok wanita yang begitu mengerikan, mata kuntilanak itu melotot dengan warna matanya yang memerah, perutnya bolong dan penuh dengan darah.

"Hai, Sayang. Mau ikut aku gak?"

Syahdan ingin berbicara tetapi mulutnya tertutup dengan rapat, pria itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Malam itu kamu begitu bersemangat untuk melakukannya, apa sekarang tidak mau lagi?"

Syahdan kembali menggelengkan kepalanya, sungguh saat ini dia benar-benar merasa ketakutan karena sosok kuntilanak itu semakin mendekat ke arahnya. Dia merasa lebih lemas lagi ketika tiba-tiba ada bayi yang melayang di udara dan bayi itu dengan kencang memanggil namanya.

"Ayah! Ayo ikut kami, kami kesepian di neraka."

Bayi berwarna merah tanpa busana dengan penuh darah di sekujur tubuhnya itu semakin mendekat ke arah Syahdan, pria itu sungguh merasakan ketakutan yang semakin menjalar ke seluruh urat syarafnya.

"To--- tolong," ujar Syahdan sebelum dia tak sadarkan diri.

1
Cindy
lanjut kak
Yuli a
loh... ini part yang dibilang kk othor kemarin....🤭
ternyata begitu ceritanya... dasar laki-laki...
jahat pula...
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
menunggu update🫰🏻
Bunggo Sikumbang
mudah2an mng kuis ny q
Rembulan menangis
gk ada fitur mnggeplak nih
kalo ada udaku geplek pala abg syahdan 🤣
Cucu Suliani: Wkwkwkwk
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mau gebukin syahdan pake selang infusan 😭😭😭😭😭😭
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Alhamdulillah ya thor, selamattt yaaa🌹🌹🌹🌹🌹🌹aku ikutt senenggg dehh, semoga cerita yang ini juga retensi nya baguss teruss, ningkat ningkat ningkat ningkat sampe mentok🤗🤗🤗🤗🤗semangat terus thor nulisnya🫰🏻🫰🏻🫰🏻🫰🏻
Cucu Suliani: Aamiin, makasih ya, Kak🥰
total 1 replies
Ass Yfa
ternyata Syahdan yg merkosa si Lastri
stela aza
lanjut thor
Yuli a
beneran syahdan kan yang memperkaus Lastri... tapi ngomongnya maaf dah punya anak istri... emang syahdan dah nikah y??
Yuli a: oh.... apa iya ya...🙈🙈🙈 maafkanlah aku kk othor....
mungkinkah wanita itu Lastri...😂😂😂
seru kak... lanjut...
Cucu Suliani: Kakak pasti lupa part Syahdan lagi ngobrol sama Dea, dia udah nikah tapi pisah karena ketahuan tidur sama.wanita lain. Terus, Syahdan pernah datang untuk tanggung jawab, tapi dia lupa wanita mana yang pernah dia tiduri😁
total 2 replies
Yuli a
Alhamdulillah... selamat ya kk....🥳🥳🥳🥳
Yuli a
masalahnya udah mau terselesaikan ini ya...satu demi satu udah bisa diatasi... semangat Salman...
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
keren ya salman, istrinya sakit dia sabar bngt nungguin, ngerawat, dan ga berpaling🥲kebanyakan kan cowo gitu ya, jangankan pas sakit, pas sehat aja banyak yang main belakang🫠 cowo kaya gini tuh kebanyakan di novel doang, di reall life paling 2%🤣
Bunggo Sikumbang
thor up yg bnyak
Yuli a
oh... begitu... bener tenyata Bu mudah ibunya syahdan.
syahdan ini udah termakan omongan ibunya.. kasihan juga sih.. nggak tau apa-apa, malah dimanfaatkan ibunya..
Yuli a
lha... gimana Wandi...??? 👻👻👻👻
stela aza
knp tadi g di rekam pas mereka lagi ngobrol kan bisa buat barang bukti
Cucu Suliani: Settingnya awal tahun 2000, Kak. Masih jarang alat elektronik di pelosok😊
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hiiih jahat bngt syahdan sama ibunya, pelakor kok malah bales dendam😡😡lanzuttt thor semangatt terus nulisnya🌹🌹🌻🌻🌻
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
makanya kamu jangan jadi provokator, jahat bngt😡😡 aku si tim Lastri ya😎😎😎lanjut thor
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
thor disini bagian sini ada beberapa yg typo, jelmaan jadi jamaah, tapi jadi tai😭🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Cucu Suliani: Ya Allah, otewe edit. Nuhun🥲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!