Delia menikahi pria yang juga mencintainya. Danur adalah pacarnya saat dirinya menginjak kelas 3 SMA. Danur adalah pindahan dari Kota lain.
Setelah menikah Delia harus menahan pil pahit, karena sang suami memutuskan untuk menikah lagi dengan masa lalu nya.
Sebagai wanita tentu saja Delia tidak terima jika di madu. Dan yang lebih menyakitkan lagi, orang yang menjadi duri dalam rumah tangganya adalah sepupunya sendiri.
Semenjak hari itu, kehidupan Delia di penuhi pemandangan suami dan madu nya.
Istri mana yang sanggup di madu dan melihat suami bermesraan dengan wanita lain...
Namun di tengah kebimbangan hati untuk tetap bertahan atau menyerah, Seseorang malah memendam perasaan pada Delia.
Bagaimanakah kisahnya? akan kah Delia bertahan dalam rumah tangga yang di masuki orang ketiga atau melanjutkan hidup sendiri?
Jangan lupa mampir🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Biang masalah
Delia menghela nafas kasar. Dia yang lelah sepulang kantor langsung kerumah orang tua, sekarang tiba di kost, malah di hadang ibu-ibu julid luar biasa. Hati siapa yang tidak membara di buatnya.
"Apa pekerjaan kalian memang menggosip orang lain? Berapa bayarannya?" tanya Delia menatap mereka semua.
"Sombong juga wanita jalang ini ternyata." ucap ibu-ibu gemuk yang mengenakan daster.
"Lah malah mengatai orang sombong. Saya kan cuma bertanya, mungkin saja jika di bayar mahal, aku juga mau kerja duduk begini sambil menggosip. Lumayan santai, tinggal mulut mengatai orang plus di bayar lagi" balas Delia pedas.
"Apa maksud mu wanita jalang? Kau mengatai kami?" bentak wanita yang rambut kriting, ditengah rambutnya ada sisir menggantung.
"Ini udah sore Loh buk-ibuk... Sebaiknya urus rumah dan masak untuk suami kalian. Nggak perlu ngurusin aku. Terima kasih sudah se-care itu pada ku, sehingga kalian harus lelah membicarakan aku" ucap Delia lagi makin membuat hati para wanita julid itu panas.
Setelah mengatakan itu Delia meninggalkan gerombolan orang-orang julid ini. Tidak ada untung masih berada di tengah mereka, karena akan membuat sakit hati dan pikiran saja. Sebagian wanita memang begitu, mereka akan senang sekali melihat perempuan lain ada aibnya, sehingga mereka dengan mudahnya melempar kata-kata yang nyelekit. Seharusnya sesama perempuan saling menguatkan dan mendukung, tapi memang ada jenis yang senang sekali apa bila wanita lain punya salah, seolah mereka orang paling baik di dunia ini.
Sepeninggalan Delia, seorang pria keluar dari persembunyiannya. Dengan langkah tegap, pria itu mendekati kumpulan ibu-ibu.
"Ini Bu ibuk, untuk beli sembako dan jajan anak kalian" pria itu mengulurkan beberapa kembar uang pada Ibu-ibu julid itu. Masing-masing tiga lembar uang merah.
"Wah, uang apa ini Pak?" tanya mereka antusias.
"Nggak, saya hanya mau berbagi"Balasnya.
"Sama-sama Pak." ucap mereka serempak.
Para kumpulan itu girang bukan main. Sedang asyik nongkrong, tanpa kerja capek tiba-tiba saja dapat keberuntungan. Hati siapa yang tidak bahagia. Mana lumayan lagi nominalnya.
Danur dengan senyuman jahatnya kembali ke mobil, lalu meninggalkan area kost-an Delia.
"Salah mu yang dengan murahannya kau berselingkuh dari ku. Dan sekarang kau malam mendekati Devan sialan itu! Sekarang rasakan akibatnya Delia" Gumamnya di mobil.
"Selagi kau masih bersama pria bajingan itu, ku pastikan kau tak akan bisa tenang" Ucap pria itu lagi.
Danur bukan main senangnya, bisa membuat Delia julid ibu-ibu. Berharap mental Delia down dan hancur perlahan. Pokonya pria ini tak mau Delia malah bahagia dan sukses setelah berpisah darinya. Danur sangat ingin Delia berlutut dan memohon maaf agar bisa kembali minta rujuk.
Sayangnya Danur tidak pernah sadar diri, jika semua masalah ini Dia lah biangnya. Jika saja Danur tidak bermain api, tak mungkin semua ini akan jadi begini akhirnya. Dasarnya saja Danur modelan manusia yang tidak pernah merasa bersalah. Setelah mengetahui skandal Delia yang belum diketahui kebenarannya Dia sudah marah besar, tapi salah sendiri malah mau tutup mata seolah berselingkuh adalah hal wajar di lakukan para lelaki.
"Oh iya, Mila kan memesan Bakso ikan" Danur berhenti melihat Gerobakan yang menjual apa yang Mila idamkan.
.
...💔💔💔💔...
.
Sementara di tempat lain, Wahyu, pria ini sibuk memikirkan masalah pernikahan Danur yang sebentar lagi akan di adakan. Sedang hatinya memang tak bisa ikhlas memberi restu pada keduanya. Meski Wahyu benci Delia karena wanita itu menentangnya, tapi Wahyu juga sangat tidak menyukai Mila. Dari segi mana pun lebih baik Delia. Sekarang mau mengancam menantunya itu pun sudah tidak bisa, karena Delia juga tengah hamil anak pria lain yang belum diketahuinya siapa. Jadi tidak bisa mau di minta kembali pada putranya.
Wahyu menelpon seseorang.
"Hallo."
........
"Segera hapus rekaman pembakaran toko Delia. Ingat! Jangan sampai ada yang mengetahuinya!" ucap Wahyu memperingati orang kepercayaannya.
Wahyu memberikan sambungan, saat berbalik, berapa kagetnya pria tua bangka ini. Ternyata sang anak ada di sini. Wahyu yang kaget, berusaha a terlihat biasa saja.
"Jadi papa otak dari pembakaran DM Kosmetik itu?" Dimas menatap menyelidik.
"Apa sih kamu?! Jangan asal bicara" Wahyu tentu tak terima di tuduh begini.
"Lantas kenapa papa meminta orang menghapus rekaman cctv? Papa mungkin bisa membohongi mama, tapi nggak untuk ku." Dimas kesal sekali rasanya.
"Papa kok tega sekali sama Mbak Delia? Selama ini Mbak Delia sangat baik saat menjadi istri dan menantu dirumah ini! Nggak pernah Dia neko. Anak papa aja tuh yang ganjen dan tak tahu diri!" Ucap Dimas panjang lebar. Dimas kecewa dengan ulah orang tuanya.
"Benar yang di katakan Dimas Mas. Jadi kamu dalang dari semua ini? Begitu inginnya kamu menjadikan wanita ular itu mantu mu ya.," timpal Sinta.
"Bukan seperti itu Ma, Kalian tidak akan mengerti... Ak-...." kalimatnya terhenti.
Tidak mungkin Wahyu menyebutkan alasan di balik ini semua. Pasti akan menambah runyam masalah. Apa lagi ada Dimas anaknya, Dia tak akan bisa membodohi anaknya itu. Mungkin dari Sinta Wahyu bisa berkelit, tapi tidak dari Dimas.
"Kan nggak bisa jawab. Udah lah ma, nggak perlu mama paksain papa jujur. Dia sama Si Danur itu memang cocok. Sama-sama tukang bohong!" ujar Dimas santai membuat wajah Wahyu merah.
"Dimas! Jaga batasan mu!" bentak Wahyu tak terima.
Bibik yang membawa teh juga hampir menumpahkan gelas di dalam nampan.
Tanpa menggubris kemarahan sang papa, Dimas membawa Sinta ke kamarnya.
"Arhhhhkk sial!" maki Wahyu kesal.
"Kalau saja Danur tidak membuat ulah, pasti tak akan begini.. Mau-mau saja dengan perempuan ular itu" Wahyu juga marah Danur malah mau menikah dengan Mila.
Dari awal Danur berpacaran saat itu, Wahyu memang tidak sreg dengan Mila. Namun bertemu dengan sahabat lamanya Sinatria, seolah menjadi jalan untuknya memisahkan Danur dan Mila. Tapi siapa sangka ternyata Mila adalah sepupu menantunya.
Dan sekarang tidak bisa mau menentang keinginan Danur untuk menikahi Mila, karena wanita itu hamil atas perbuatan anaknya. Jadi,karena tak ingin jadi bahan gosip nantinya, Wahyu harus menghapus jejak kejahatan Mila yang membakar Toko Delia. Kebetulan malam itu Wahyu melihat semua perbuatan Mila. Jadi harus segera di hilangkan jejak., dari pada setelah menjadi menantu nanti akan memberi malu nama keluarga dan perusahaan.
Di rasa semua masalah sudah di atas dengan baik, pria ini bisa bernafas lega. Hanya tinggal membujuk sang istri dan menjelaskan semuanya. Seperti biasa, Wahyu yakin istrinya akan memaafkan nya.
.
.
Jangan lupa like subscribe vote dan komentarnya.
.
Mohon maaf hanya bisa up sedikit. Anak othor blm sehat, jadi agak sehat.
.
Jangan lupa mmpir di karya di bawah ini guys.
.